Anda di halaman 1dari 1

Penyakit infeksi dan keganasan pada ronggal panggul dapat mengurangi kekuatan kontraksi

otot dasar panggul.


8. Obesitas, memiliki kontribusi yang sedikit pada peningkatan tekanan intraabdominal
dalam menyebabkan prolaps organ pelvis.
9. Penyakti kronis seperti hipertensi, DM, penyakit paru kronik, penyakit ini secara tidak
langsung dapat menyebabkan kelemahan otot dasar panggul. Kelainan struktur atau fungsi
otot dasar panggul akan menyebabkan timbulnya prolapsus organ panggul, disfungsi
seksual, sindrome nyeri panggul kronis dan inkontinensia urine serta fekal. Kebanyakan
disfungsi dasar panggul (terutama prolapsus organ panggul inkontinensia urine dan
inkontinensia fekal) dihubungkan dengan kerusakan dasar panggul selama persalinan
pervaginam, terutama pada persalinan yang pertama. Banyak penelitian telah
membuktikan bahwa persalinan menyebabkan denervasi levator ani yang akhirnya akan
menyebabkan kelemahan dan disfungsi. Kelainan dasar panggul termasuk diantaranya
inkontinensia baik urin maupun fekal, sistokel, rektokel, prolaps vagina dan uterus,
dimana inkontinensia urin terjadi sekitar 10% hingga 58% populasi wanita.

1. Indikasi, Kontraindikasi, Komplikasi


Indikasi:
a. Inkontinensia urine (terutama inkontinensia stress dan urgensi), fekal
b. Prolaps organ pelvis
c. Paradoks kontraksi puborectalis
d. Nyeri panggul
e. Nyeri akibat vestibulitis vulva
f. Bentuk lain dari disfungsi dasar panggul
g. Penurunan respon seksual pada pria dan wanita
Kontraindikasi:
a. Sistitis berat
b. Pielonefritis
c. Gangguan/kelainan uretra
d. Hidronefrosis

Anda mungkin juga menyukai