Anda di halaman 1dari 3

AKIFAH ( 2021232869 )

1). Peran nilai-nilai dalam setiap Sila Pancasila

- Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai ketuhanan

- Sila kedua Pancasila, Kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung nilai kemanusiaan

- Sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia mengandung nilai persatuan

- Sila keempat Pancasila, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan mengandung nilai kerakyatan

- Sila kelima Pancasila, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai keadilan

2.) hal-hal yang memperkuat integrasi (persatuan) nasional!

Integrasi nasional adalah penyatuan atau pembauran suatu bangsa sehingga menjadi satu
kesatuan yang utuh.

- Perasaan Senasib dan Seperjuangan

contoh: saat masa penjajahan, di mana warga Indonesia bersatu untuk merdeka karena
dilandasi keinginan yang sama, tanpa memedulikan suku, agama, ras, dan golongan.

- Rasa cinta tanah air

Contoh: saat masa perjuangan dalam merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan
Republik Indonesia sampai sekarang.

- Keinginan untuk bersatu

Contoh: Satu di antara peristiwa yang menunjukkan keinginan persatuan Indonesia adalah
Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928

- Budaya saling membantu

Contoh: budaya gotong royong atau saling membantu satu sama lain

- Wujud ideologi nasional

Contoh: Lewat ideologi Pancasila, Indonesia yang mempunyai banyak perbedaan atau
keragaman, bisa tetap bersatu.
- Antisipasi ancaman negara lain

Contoh: antisipasi terhadap pengambilan wilayah atau pulau paling luar di Indonesia.

3). Pengertian Identitas Bangsa

Identitas bangsa merupakan suatu penanda atau jati diri suatu bangsa yang dapat
membedakan ciri khasnya dengan bangsa lain, karena ciri khas suatu bangsa terletak pada
konsep bangsa itu sendiri.

4). perubahan UUD 1945 sebagai konstitusi

- Perubahan pertama dilakukan dalam Sidang Umum MPR Tahun 1999. Arah perubahan
pertama UUD 1945 adalah membatasi kekuasaan Presiden dan memperkuat kedudukan Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga legislatif.

- Perubahan kedua dilakukan dalam sidang Tahunan MPR Tahun 2000. Perubahan kedua
menghasilkan rumusan perubahan pasal-pasal yang meliputi masalah wilayah negara dan
pembagian pemerintahan daerah, menyempumakan perubahan pertama dalam hal
memperkuat kedudukan DPR, dan ketentuan-ketentuan terperinci tentang HAM.

- Perubahan ketiga ditetapkan pada Sidang Tahunan MPR 2001. Perubahan tahap ini mengubah
dan atau menambah ketentuan-ketentuan pasal tentang asas-asas landasan bemegara,
kelembagaan negara dan hubungan antarlembaga negara, serta ketentuan-ketentuan tentang
Pemilihan Umum.

- Perubahan keempat dilakukan dalam Sidang Tahunan MPR Tahun 2002. Perubahan Keempat
tersebut meliputi ketentuan tentang kelembagaan negara dan hubungan antarlembaga negara,
penghapusan Dewan Pertimbangan Agung (DPA), pendidikan dan kebudayaan, perekonomian
dan kesejahteraan sosial, dan aturan peralihan serta aturan tambahan.

5). Pelaksanaan hak dan kewajiban di indonesia


Pelaksanaan hak dan kewajiban harus dilakukan seimbang dengan diiringi tanggung jawab.
Tanpa sikap tanggung jawab, pelaksanaan hak kewajiban tidak bisa berlaku seimbang atau
mengakibatkan ketidakadilan bagi satu pihak.

Hak dan kewajiban dilakukan seimbang artinya manusia tidak boleh selalu menuntut haknya
terus menerus, dengan mengabaikan atau tidak menjalankan kewajibannya.

Antara hak dan kewajiban harus dilakukan dengan seimbang, yakni melakukan kewajibannya
dengan bersungguh-sungguh dan setelah itu bisa menuntut apa yang menjadi haknya.

Anda mungkin juga menyukai