Angin terbentuk dari perbedaan tekanan udara, dulu saat pelajaran IPA ada yang disebut dengan
angin darat dan angin laut. Dimana dimalam hari temperatur di daratan lebih dingin dan suhu di laut
lebih hangat. Sehingga angin berhembus dari tekanan tinggi yaitu dingiin dari darat ke laut. Dan
sebaliknya di siang hari suhu di lautan lebih tinggi daripada di daratan. Sehingga angin bertiup dari
laut ke darat dan disebut angin laut. Proses yang sama terjadi di bumi. Akibat tidak meratanya sinar
matahari terjadi perbedaan suhu, lebih tinggi didaerah polar area atau daerah kutub dna lebih
hangat di sekitar equator. Apabila bumi tidak berotasi maka udara hanya akan bergerak dari utara ke
selatan, atau dari polar area ke equator area. Akibat rotasi bumi arah angin menjadi
deflected/berbelok. Efek coriolis/ daerah yang agak jauh dari equator.
Distribusi angin dan arus membantu menyebarkan temperatur yang berbeda secara global. Di
indonesia disebabkan oleh tropical muson yang membuat kita memiliki 2 musim.
Ketika oktober-april pick di desember ada angin muson barat di daerah northen atmosphere sedang
winter sehingga ada pertukaran angin dari northen ke southen tapi karena ada efek coriolis sehingga
anginnya berbelok. Dan sebaliknya yaitu ketika april-oktober uncaknya july ada angin muson timur,
angin bertiup dari southen ke northen yang memiliki kelembaban rendah sehingga kita memiliki
musim kemarau.
https://cds.climate.copernicus.eu/cdsapp#!/dataset/reanalysis-era5-single-levels?tab=overview
(global)