Anda di halaman 1dari 25

BAB 4

ANALISIS HIDROLOGI DAN


PERHITUNGAN DRAINASE
4 BAB 4 ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGAN DRAINASE

4.1 Umum
Jumlah air hujan atau bentuk presipitasi lainnya yang berlebihan, dapat mengakibatkan banjir
sehingga dapat menimbulkan bahaya kerusakan berat dan korban jiwa.

Sumber daya air bumi ini harus dikelola dengan tepat agar dapat memenuhi kebutuhan manusia
dan juga agar tidak menimbulkan kerugian-kerugian. Pengelolaan yang tepat sangat dibutuhkan
agar kebutuhan air untuk berbagai kebutuhan di bumi ini dapat terpenuhi dengan baik. Dengan
analisa dan perancangan yang baik jumlah air yang berlebih dari sisa presipitasi dapat
diperhitungkan sehingga tidak menimbulkan limpasan yang berlebihan sehingga dapat
menimbulkan banjir di permukaan.

4.2 Daerah Aliran Sungai (Catchment Area)


Daerah pengaliran (catchment area) adalah daerah tempat curah hujan yang jatuh dan mengalir
menuju saluran, sungai ataupun kali. Untuk pengembangan saluran drainase perkotaan di Kota
Bandung akan di analisa sedemikian rupa terhadap aspek-aspek didalamnya dalam rangka
pengendalian terhadap air hujan yang jatuh pada permukaan tanah agar supaya tidak
menimbulkan dampak yang merugikan dengan menghitung luas area berdasarkan peta dari hasil
survey dan pengembangan jaringan drainase di setiap ruas. Peta jaringan DAS/subDAS saluran-
saluran pengaliran akan disajikan dalam gambar sebagai berikut.

Pembagian jaringan DAS/subDAS, panjang saluran dan luasan dari masing-masing


DAS/subDAS (catchment area) eksisting di Kota Bandung dibagi menjadi 55 titik bagian
sebagaimana disajikan dalam tabel berikut.

4-1
Tabel 4.1 Daerah Aliran Sungai di Kota Bandung

Panjang Saluran Drainase Luas Catchment Area


No Lokasi Sistem Drainase
(m) (km2)

1 Gegerkalong Hilir 1189 561.299


2 Setiabudi 3634 1419.717
3 Sukajadi 2455 899.738
4 Ciumbuleuit 1981 314.591
5 Siliwangi 1055 186.842
6 Cihampelas 2646 1406.079
7 Jl. Ir. H. Djuanda 5634 1503.231
8 Dipatiukur 1878 468.899
9 Tubagus Ismail 1281 126.867
10 Sadang Serang 567 66.666
11 Cikutra Barat 1022 63.713
12 Cikutra 2385 308.577
13 Pahlawan 1057 242.053
14 Dr. Djunjunan 2056 808.564
15 Pasteur 737 95.886
16 Cikapayang 1009 303.115
17 Pasir Kaliki 559 48.994
18 HOS. Cokroaminoto 1666 615.411
19 Pajajaran 3065 3039.418
20 Rajawali 2498 1368.029
21 Kebon Jati 1232 411.753
22 Jend. Sudirman 4232 1333.419
23 Lembong 317 104.663
24 Pasirkoja 3139 2901.115
25 Jamika 851 93.148
26 Gardu Jati 414 34.212
27 Astana Anyar 1792 243.795
28 Otto Iskandar Dinata 2469 577.687
29 Peta 2439 1556.847
30 Moch Ramdan 839 284.716
31 BKR 2195 1538.061
32 Surapati 2440 1176.363
33 Asia Afrika 1481 714.435
34 Veteran 786 285.928
35 Gatot Subroto 3331 895.891
36 Terusan Buah Batu 2139 1191.029
37 Buah Batu 2782 299.288
38 Pelajar Pejuang 45 1494 373.436

4-2
Panjang Saluran Drainase Luas Catchment Area
No Lokasi Sistem Drainase
(m) (km2)

39 Diponegoro 1514 317.352


40 WR. Supratman 1610 206.643
41 Jend. Ahmad Yani 5245 2901.491
42 PHH. Mustofa 2418 882.134
43 AH. Nasution 5441 3356.379
44 Rumah Sakit 2618 1230.998
45 Cingised 1286 208.08
46 Pacuan Kuda 1139 221.51
47 Jakarta 1071 295.975
48 Terusan Jakarta 2872 2213.337
49 Sukabumi 652 144.909
50 Laswi 1144 302.679
51 Kiara Condong 525 30.515
52 Terusan Kiara Condong 4644 1032.821
53 Soekarno Hatta 18111 15262.961
54 Ciwastra 2692 5230.44
55 Gedebage Selatan 3447 4137.995
Sumber: Hasil Analisis, 2021

4-3
Gambar 4.1 Peta Catchment Area Saluran Drainase Kota Bandung

4-4
Gambar 4.2 Peta Daerah Aliran Sungai Kota Bandung

4-5
4.3 Analisis Curah Hujan (Rainfall Analysis)
4.3.1 Data Hujan Harian
Data hujan yang digunakan adalah data hujan stasiun Bandung Raya dengan periode
pengamatan data tahun 2011 sampai dengan 2020 (10 tahunan).
Tabel 4.2 Debit Curah Hujan Bulanan (mm)

10
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
TAHUN

Jan 63.00 82.90 216.90 253.90 167.30 391.50 68.30 190.80 231.40 207.60
Feb 76.70 303.70 249.60 81.50 179.70 188.70 196.30 239.30 269.30 336.60
Mar 89.40 155.50 304.80 246.60 264.50 376.20 396.50 292.00 223.30 290.30
Apr 381.50 290.80 285.80 195.10 231.00 523.00 210.80 297.50 298.90 271.40
Mei 193.40 257.10 170.90 176.70 208.10 317.80 222.30 123.90 243.00 292.30
Jun 117.60 60.50 231.50 173.00 50.40 139.30 68.40 33.40 26.50 30.30
Jul 77.20 34.20 159.10 164.80 0.30 182.30 7.90 0.30 13.40 63.70
Agt 3.10 0.00 74.30 119.80 6.90 128.70 45.70 38.90 0.20 41.60
Sep 102.80 27.00 171.70 0.60 43.20 286.20 90.80 40.80 55.00 35.90
Okt 103.60 125.00 35.80 60.80 34.50 362.30 345.30 124.80 84.20 326.30
Nov 321.40 537.00 64.10 246.80 419.40 442.50 442.00 483.20 270.90 207.30
Des 259.00 636.90 325.60 235.50 307.40 61.60 129.90 322.90 315.50 261.80

Tahun 1,788.70 2,510.60 2,290.10 1,955.10 1,912.70 3,400.10 2,224.20 2,187.80 2,031.60 2,365.10
Sumber: Hasil Survey dan Analisis, 2021

Tabel 4.3 Jumlah Hujan Harian


10
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
TAHUN
Jan 14 20 26 20 15 20 19 23 24 18
Feb 11 23 21 12 16 21 22 21 23 21
Mar 17 17 24 20 20 24 26 24 23 24
Apr 25 23 23 15 10 25 23 20 22 20
Mei 23 17 21 21 14 22 13 12 20 17
Jun 6 5 12 17 4 19 12 4 4 9
Jul 7 4 13 13 1 20 1 1 3 7
Agt 3 0 7 8 3 15 4 5 1 6
Sep 7 6 7 1 1 24 10 7 2 2
Okt 14 14 5 4 3 22 23 15 9 18
Nov 25 24 7 20 16 27 23 22 22 19
Des 23 29 18 18 21 14 16 21 24 27

Tahunan 175 182 184 169 124 253 192 175 177 188
Sumber: Hasil Survey dan Analisis, 2021

4-6
Secara klimatologis jika dilihat dari data di atas Bandung Raya memiliki curah hujan tahunan
sekitar 1.900 – 3.500 mm per tahun. Periode musim hujan dalam setahun terjadi pada bulan
Januari – Mei dan bulan Oktober – Desember, jumlah hujan harian terbanyak terjadi pada bulan
Januari – Mei dengan curah hujan yang tinggi dan bulan Oktober – Desember dengan curah
hujan cukup tinggi.
4.3.2 Analisis Curah Hujan Rancangan (Design Rainfall Analysis)
Frekuensi hujan adalah besaran kemungkinan suatu besaran hujan disamai atau dilampaui.
Sebaliknya, periode ulang adalah waktu hipotetik dimana hujan dengan suatu besaran tertentu
akan disamai atau dilampaui.
Analisis ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang telah lalu untuk memperoleh
probabilitas besaran hujan di masa yang akan datang dengan anggapan bahwa sifat statistik
kejadian hujan di masa akan datang akan masih sama dengan sifat statistik kejadian hujan masa
lalu.
Ada beberapa jenis metode distribusi untuk menentukan analisa curah hujan rancangan yaitu
distribusi Gumbel, Log Pearson III, Log Normal, dan distribusi Normal. Berikut akan disajikan
hasil analisa curah hujan rancangan dengan masing-masing metode dengan periode 2, 5, 20, 50,
100 tahunan:
1. Metode Distribusi Gumbel
Cara yang di gunakan untuk menentukan besarnya hujan rencana pada metode ini
biasanya digunakan untuk analisis limpasan permukaan dan frekuensi banjir pada suatu
DAS. Data yang dihasilkan menggunakan metode ini berupa data curah hujan
maksimum periode tahunan. Hujan maksimum merupakan data yang penting diketahui
karena merupakan salah satu karakteristik faktor yang dapat menyebabkan banjir
maksimum pada suatu DAS. Data curah hujan maksimum juga dapat digunakan untuk
menentukan rencana bangunan pengendali hujan pada suatu sungai. Data hujan periode
tahunan juga bermanfaat untuk perancangan desain bendungan, jaringan irigasi, saluran
drainase dan sebagainya. Berikut ini merupakan hasil analisa perhitungan rumus
perhitungan analisis hujan rencana dengan metode distribusi Gumbel yang di adobsi dari
buku (Loebis, 1984).

dimana :
Xt = hujan rencana (mm)

4-7
X = nilai rata-rata dari hujan
S = Standar deviasi dari data hujan
K = Faktor frekuensi Gumbel :

Yt = reduced variate (lampiran tabel)


Sn = reduced standar (lampiran tabel)
Yn = reduced mean (lampiran tabel)
Hitung nilai rata-rata ( X )

Hitung Deviasi Standar (S)


(bentuk akar bisa disederhanakan menjadi X 0,5)

Hitung Faktor Frekuensi (K) dan Hujan Rencana (XT)


Dengan jumlah data (n) = 10 maka didapat nilai Sn dan Yn yang diambil dari
lampiran:

4-8
Nilai Yt yang diambil lampiran

Analisa perhitungan hujan rencana untuk periode ulang 2 tahun, 5, 20, 50 dan 100 tahun
dengan Yt untuk masing-masing periode ulang dan hasil perhitungannya tertera dalam
tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Data Hujan Maksimum 10 Tahunan

Curah Hujan Xi
Tahun (Xi-X)²
(mm)

2011 149.06 1586.03


2012 209.22 413.44
2013 190.84 3.84
2014 162.93 673.84

4-9
2015 159.39 869.76
2016 283.34 8922.38
2017 185.35 12.48
2018 182.32 43.12
2019 169.30 383.51
2020 197.09 67.38
Jumlah 1888.83 12975.77
Rata-rata (X) 188.88
Standar Deviasi (S) 37.97
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Tabel 4.5 Perhitungan Hujan Rencana dengan Distribusi Probabilitas Gumbel


Periode Faktor
Hujan Rencana
Ulang yt yn sn Frekuensi x s
(mm) (Xt)
(tahun) (kt)

2 0.31 0.51 1.00 -0.20 188.88 37.97 181.25


5 1.50 0.51 1.00 1.00 188.88 37.97 226.69
20 2.97 0.51 1.00 2.47 188.88 37.97 282.68
50 3.90 0.51 1.00 3.40 188.88 37.97 318.16
100 4.60 0.51 1.00 4.11 188.88 37.97 344.75
Sumber: Hasil Analisis, 2021
2. Metode Distribusi Log Pearson III
Metode Distribusi Log Pearson Type III telah mengembangkan serangkaian fungsi probabilitas
yang dapat dipakai untuk hampir semua distribusi probabilitas empiris.
Tiga parameter penting dalam Metode Log Pearson Tipe III, yaitu:
a. Harga rata-rata ( R )
b. Simpangan baku (S)
Rumus yang digunakan dalam metode Distribusi Probabilitas Log Pearson Type III adalah
sebagai berikut :
̅̅̅̅̅̅̅

Keterangan rumus :
Log Xt = nilai logaritma hujan rencana dengan periode ulang T

nilai rata-rata dari Log X =


S Log X = Deviasi standar dari Log X =


( )

4-10
Hitung nilai rata-rata Log X :


̅̅̅̅̅̅̅

Hitung S log X (deviasi standar dari Log X)


∑ ̅̅̅̅̅̅̅̅
( )


( )

Analisa perhitungan hujan rencana untuk periode ulang 2 tahun, 5, 20, 50 dan 100 tahun dengan
Yt untuk masing-masing periode ulang dan hasil perhitungannya tertera dalam tabel di bawah ini
:
Tabel 4.6 Data Hujan Maksimum 10 Tahunan

Curah
Tahun Hujan Xi Log Xi (Log Xi - Log Rata-rata)² (Log Xi - Log Rata-rata)³
(mm)

4-11
2011 149.05833 2.17336 0.00922 -0.00088
2012 209.21667 2.32060 0.00263 0.00013
2013 190.84167 2.28067 0.00013 0.00000
2014 162.92500 2.21199 0.00329 -0.00019
2015 159.39167 2.20247 0.00447 -0.00030
2016 283.34167 2.45231 0.03347 0.00612
2017 185.35000 2.26799 0.00000 0.00000
2018 182.31667 2.26083 0.00007 0.00000
2019 169.30000 2.22866 0.00166 -0.00007
2020 197.09167 2.29467 0.00064 0.00002
Jumlah 1888.83333 22.69353 0.05558 0.00484
Rata-Rata 188.88333 2.26935 0.00556 0.00048
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Tabel 4.7 Perhitungan Hujan Rencana dengan Distribusi Probabilitas Log Pearson III

Periode Faktor
Hujan Rencana
Ulang S Log X Cs Frekuensi Log X
(mm) (Xt)
(tahun) (kt)
2 0.03 2.47 -0.35 2.26 181.98
5 0.03 2.47 0.54 2.28 190.55
20 0.03 2.47 2.26 2.33 213.80
50 0.03 2.47 3.02 2.35 223.88
100 0.03 2.47 3.80 2.37 234.43
Sumber: Hasil Analisis, 2021

3. Metode Distribusi Normal


Distribusi normal atau kurva normal disebut juga distribusi Gauss.
Xt  X  Kt S
Xt : Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T
X : Nilai rata-rata hitung variat
S : Deviasi standar nilai variat
Kt : Faktor frekuensi
Merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang dan tipe model matematik distribusi
peluang yang digunakan untuk analisis peluang. Nilai faktor frekuensi dapat dilihat pada
tabel Reduksi Gauss.

4-12
Analisa perhitungan hujan rencana untuk periode ulang 2 tahun, 5, 20, 50 dan 100 tahun
dengan Yt untuk masing-masing periode ulang dan hasil perhitungannya tertera dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Data Hujan Maksimum 10 Tahunan

Curah
Tahun Hujan Xi (Xi-X) (Xi-X)²
(mm)

2011 149.06 -39.83 1586.03


2012 209.22 20.33 413.44
2013 190.84 1.96 3.84
2014 162.93 -25.96 673.84
2015 159.39 -29.49 869.76
2016 283.34 94.46 8922.38
2017 185.35 -3.53 12.48
2018 182.32 -6.57 43.12
2019 169.30 -19.58 383.51
2020 197.09 8.21 67.38
Jumlah 1888.83 12975.77
Rata-rata (X) 188.88
Standar Deviasi (S) 37.97
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Tabel 4.9 Perhitungan Hujan Rencana dengan Distribusi Normal

Periode Faktor Hujan


Ulang Frekuensi Rencana
(tahun) (kt) (mm) (Xt)

2 0.00 188.88
5 0.84 220.78
20 1.64 251.15

4-13
50 2.05 266.72
100 2.33 277.35
Sumber: Hasil Analisis, 2021

4. Metode Distribusi Log Normal


Mengubah data X kedalam bentuk logaritmik Y = log X
YT  Y KT S
Yt : Perkiraan nilai ang diharapkan terjadi dengan periode ulang T
Y : Nilai rata-rata hitung variat
S : Deviasi standar nilai variat
Kt : Faktor frekuensi
Merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang dan tipe model matematik distribusi
peluang yang digunakan untuk analisis peluang. Nilai faktor frekuensi dapat dilihat pada
tabel Reduksi Gauss.

Analisa perhitungan hujan rencana untuk periode ulang 2 tahun, 5, 20, 50 dan 100 tahun
dengan Yt untuk masing-masing periode ulang dan hasil perhitungannya tertera dalam
tabel di bawah ini.
Tabel 4.10 Data Hujan Maksimum 10 Tahunan

Curah
Tahun Hujan Xi Log Xi (X-Log Xi)²
(mm)

2011 149.06 2.17 0.0092154


2012 209.22 2.32 0.0026258
2013 190.84 2.28 0.0001281
2014 162.93 2.21 0.0032908
2015 159.39 2.20 0.0044740
2016 283.34 2.45 0.0334733
2017 185.35 2.27 0.0000019

4-14
2018 182.32 2.26 0.0000727
2019 169.30 2.23 0.0016562
2020 197.09 2.29 0.0006408
Jumlah 22.69 0.06
Rata-rata (X) 2.27
Standar Deviasi (S) 0.026195
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Tabel 4.11 Perhitungan Hujan Rencana dengan Distribusi Log Normal

Periode Faktor Hujan


Ulang Frekuensi Log X Rencana
(tahun) (kt) (mm) (Xt)

2 0.00 2.27 186.21


5 0.84 2.29 194.99
20 1.64 2.31 204.18
50 2.05 2.32 208.93
100 2.33 2.33 213.8
Sumber: Hasil Analisis, 2021

4.3.3 Uji Pemilihan Distribusi Frekuensi


Metode–metode distribusi harus diuji mana yang bisa dipakai dalam perhitungan, penentuan
distribusi frekuensi didasarkan pada parameter statistik Cs (Swekness) Ck (Kurtosis). Pengujian
tersebut dilakukan melalui pengukuran dispersi, untuk melakukan pengukuran dispersi terlebih
dahulu harus diketahui faktor – faktor berikut :
1. Harga rata – rata
Rumus :

̅

2. Standar deviasi (Sx)


Rumus :

∑ ̅̅̅

3. Koefisien Skewness (Cs)


Rumus :
∑ ̅̅̅

4. Koefisien Curtosis (Ck)

4-15
Rumus :
∑ ̅̅̅

5. Koefisien variasi (Cv)


Rumus :

̅
Untuk menghitung rumus faktor – faktor tersebut, diperlukan hasil perhitungan analisa metode
distribusi yang dihitung dengan menggunakan data curah hujan, perhitungan faktor – faktor
tersebut disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.12 Metode Distribusi Gumbel

METODE DISTRIBUSI GUMBEL

Curah Hujan
No (Xi-X) (Xi-X)² (Xi-X)³ (Xi-X)⁴
Xi (mm)

1 283.34 94.46 8922.38 842792.84 79608806.62


2 209.22 20.33 413.44 8406.70 170936.31
3 197.09 8.21 67.38 553.05 4539.62
4 190.84 1.96 3.84 7.51 14.71
5 185.35 -3.53 12.48 -44.11 155.86
6 182.32 -6.57 43.12 -283.16 1859.43
7 169.30 -19.58 383.51 -7510.34 147077.58
8 162.93 -25.96 673.84 -17491.64 454053.70
9 159.39 -29.49 869.76 -25650.62 756479.68
10 149.06 -39.83 1586.03 -63163.67 2515493.14
Jumlah 1888.83 0.00 12975.77 737616.55 83659416.65
Rata-rata
188.88
(X)
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Tabel 4.13 Metode Distribusi Normal

METODE DISTRIBUSI NORMAL

Curah Hujan
No (Xi-X) (Xi-X)² (Xi-X)³ (Xi-X)⁴
Xi (mm)

4-16
1 283.34 94.46 8922.38 842792.84 79608806.62
2 209.22 20.33 413.44 8406.70 170936.31
3 197.09 8.21 67.38 553.05 4539.62
4 190.84 1.96 3.84 7.51 14.71
5 185.35 -3.53 12.48 -44.11 155.86
6 182.32 -6.57 43.12 -283.16 1859.43
7 169.30 -19.58 383.51 -7510.34 147077.58
8 162.93 -25.96 673.84 -17491.64 454053.70
9 159.39 -29.49 869.76 -25650.62 756479.68
10 149.06 -39.83 1586.03 -63163.67 2515493.14
Jumlah 1888.83 0.00 12975.77 737616.55 83659416.65
Rata-rata
188.88
(X)
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Tabel 4.14 Metode Distribusi Log Pearson III

METODE DISTRIBUSI LOG PEARSON III

Curah Hujan (Log Xi - Log (Log Xi - Log (Log Xi - Log (Log Xi - Log
No Log Xi
Xi (mm) X) X)² X)³ X)⁴

1 283.342 2.452 0.176 0.031 0.005 0.001


2 209.217 2.321 0.044 0.002 0.000 0.000
3 197.092 2.295 0.018 0.000 0.000 0.000
4 190.842 2.281 0.004 0.000 0.000 0.000
5 185.350 2.268 -0.008 0.000 0.000 0.000
6 182.317 2.261 -0.015 0.000 0.000 0.000
7 169.300 2.229 -0.048 0.002 0.000 0.000
8 162.925 2.212 -0.064 0.004 0.000 0.000
9 159.392 2.202 -0.074 0.005 0.000 0.000
10 149.058 2.173 -0.103 0.011 -0.001 0.000
Jumlah 1888.833 22.694 -0.068 0.056 0.004 0.001
Rata-Rata
(X) 188.883
Sumber: Hasil Analisis, 2021

4-17
Tabel 4.15 Metode Distribusi Log Normal

METODE DISTRIBUSI LOG NORMAL

Curah Hujan (Log Xi - Log (Log Xi - Log (Log Xi - Log (Log Xi - Log
No Log Xi
Xi (mm) X) X)² X)³ X)⁴

1 283.342 2.452 0.176 0.031 0.005 0.001


2 209.217 2.321 0.044 0.002 0.000 0.000
3 197.092 2.295 0.018 0.000 0.000 0.000
4 190.842 2.281 0.004 0.000 0.000 0.000
5 185.350 2.268 -0.008 0.000 0.000 0.000
6 182.317 2.261 -0.015 0.000 0.000 0.000
7 169.300 2.229 -0.048 0.002 0.000 0.000
8 162.925 2.212 -0.064 0.004 0.000 0.000
9 159.392 2.202 -0.074 0.005 0.000 0.000
10 149.058 2.173 -0.103 0.011 -0.001 0.000
Jumlah 1888.833 22.694 -0.068 0.056 0.004 0.001
Rata-Rata
(X) 188.883
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Dari hasil perhitungan metode distribusi tabel di atas dapat dihitung uji distribusi melalui
pengukuran dispersi sebagai berikut.

Tabel 4.16 Pengukuran Dispersi

PENGUKURAN DISPERSI

Harga Rata-Rata Standar Deviasi Koefisien Swekness Koefisien Curtosis Koefisien Variasi
Jenis Distribusi
(X) (Sx) (Cs) (Ck) (Cv)

Gumbel 188.883 37.970 1.871 30.321 0.201


Normal 188.883 37.970 1.871 30.321 0.201
Log Pearson III 2.269 0.079 1.043 0.046 0.035
Log Normal 2.269 0.079 1.043 0.046 0.035
Sumber: Hasil Analisis, 2021

4-18
Dari hasil analisa dengan Pengukuran Dispersi di atas didapatkan bahwa distribusi frekuensi
yang sesuai adalah Metode Log Pearson III dengan uji distribusi statistik seperti disajikan dalam
tabel berikut.
Tabel 4.17 Uji Distribusi Statistik

UJI DISTRIBUSI STATISTIK


Jenis Distribusi Syarat Perhitungan Kesimpulan
Cs ≈ 0 1.8714
Normal tidak memenuhi
Ck = 0 30.3213
Cs ≤ 1.1396 1.8714
Gumbel tidak memenuhi
Ck ≤ 5.4002 30.3213
Log Pearson III Cs ≠ 0 1.0434 memenuhi
Log Normal Cs ≈ 3Cv + Cv² = 0.3 0.1055 tidak memenuhi
Sumber: Hasil Analisis, 2021

4.3.4 Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi (Uji Chi Kuadrat)


Pengujian kesesuaian distribusi frekuensi adalah untuk menguji apakah sebaran yang dipilih
dalam pembuatan kurva cocok dengan sebaran empirisnya.
Dalam pengujian ini Uji Chi Kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan
distribusi peluang yang dipilih dapat mewakili distribusi statistik data yang dianalisis. Persamaan
yang digunakan menggunakan nilai X²Cr dengan rumus sebagai berikut :

∑[ ]

Di mana :
X2Cr = harga Chi Kuadrat
Efi = banyaknya frekuensi yang diharapkan
Ofi = frekuensi yang terbaca pada kelas i
N = jumlah data

Prosedur perhitungan uji Chi Kuadrat adalah :


1. Urutkan data pengamatan dari besar ke kecil
2. Hitunglah jumlah kelas yang ada (K) = 1 + 3,322 log n. Dalam pembagian kelas
disarankan agar setiap kelas terdapat minimal tiga buah pengamatan.
3. Hitung nilai :

* +

4-19
4. Hitunglah banyaknya Of untuk masing – masing kelas.
5. Hitung nilai X2Cr untuk setiap kelas kemudian hitung nilai total X2Cr dari tabel untuk
derajat nyata tertentu yang sering diambil sebesar 5% dengan parameter derajat
kebebasan.

Rumus derajat kebebasan adalah:


DK = K – (R + 1)
Dimana:
DK = derajat kebebasan
K = kelas
R = banyaknya keterikatan ( biasanya diambil R = 2 untuk distribusi normal dan binomial
dan R = 1 untuk distribusi Poisson dan Gumbel).

Perhitungan :
K 4.322
DK 3.000
α 0.050
X²Cr 7.815
Δx 0.070
1/2 Δx 0.035
2.138
2.208
2.278
(X)awal
2.348
2.417
2.487
Tabel 4.18 Perhitungan Chi Kuadrat

Hitungan X²Cr
Nilai Batas Tiap Kelas Ef Of (Ef - Of)² (Ef - Of)²/Ef
2.138 < Ri < 2.208 2 2 0.00 0.00
2.208 < Ri < 2.278 2 1 1.00 0.50
2.278 < Ri < 2.348 2 1 1.00 0.50
2.348 < Ri < 2.417 2 5 9.00 4.50
2.417 < Ri < 2.487 2 1 1.00 0.50
Jumlah 10 10 6

4-20
X²Cr < X²Cr 6 < 7.815 Log Pearson III di ijinkan
Sumber: Hasil Analisis, 2021

4.3.5 Curah Hujan Rancangan Yang Digunakan


Karena nilai (X2Cr analisis < X2Cr tabel) (6,000 < 7,815) maka untuk menghitung curah hujan
rencana dapat menggunakan distribusi Log Pearson Type III.
Perhitungan curah hujan rancangan dengan metode Log Pearson III menggunakan parameter
statistik yang diambil dari hasil analisa perhitungan metode Log Pearson III sebagai berikut :
Nilai rata – rata (Log ̅ ) = 2,269
Deviasi standar (Sx) = 0,079
Koefisien Skewness (Cs) = 1,043

Logaritma data pada interval pengulangan atau kemungkinan presentase yang terpilih
LogR = Log ̅ + k ∗ S
Cs = 1,043 dengan periode ulang 50 tahun, nilai k = 3,023.
Log X 2.269
Sx 0.079
Cs 1.043
Periode Ulang 50
K 3.023
Tahunan
Log R 2.508
R 322.107 mm

4.4 Debit Rancangan


Untuk menghitung debit rancangan digunakan hasil perhitungan intensitas curah hujan periode
ulang 50 tahun. Besarnya debit rencana dapat ditentukan berdasarkan besarnya curah hujan
rencana dan karakteristik daerah aliran saluran. Metode yang akan digunakan dalam
menghitung debit rencana adalah Metode Rasional. Metode ini digunakan dengan anggapan
bahwa DPS memilik :
Intensitas curah hujan merata diseluruh DPS dengan durasi tertentu.
Lamanya curah hujan = waktu konsentrasi dari DPS.
Puncak banjir dan intensitas curah hujan mempunyai tahun berulang yang sama.
Rumus:

4-21
Dimana:
C = koefisien limpasan air hujan
I = intensitas curah hujan selama waktu konsentrasi (mm/jam)
A = luas daerah pengaliran (km2)
Q = debit maksimum (m3/det)
Intensitas hujan dapat dihitung menggunakan rumus Mononobe :

( )

Dimana:
R = hujan maksimum (mm)
tc = waktu konsentrasi (jam)

Angka koefisien limpasan (c) merupakan indikator apakah suatu DAS telah mengalami
gangguan. Besar kecilnya nilai C tergantung pada permebilitas dan kemampuan tanah dalam
menapung air. Nilai C yang besar menunjukkan bahwa banyak air hujan yang menjadi limpasan.
Perhitungan selengkapnya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.19 Perhitungan Metode Rasional

METODE RASIONAL

Waktu Konsentrasi Intensitas Hujan Debit Rencana


No Lokasi Sistem Drainase R24
(tc) (I) (Q50)

1 Gegerkalong Hilir 94.994 322.107 0.286 33.419


2 Setiabudi 194.095 322.107 0.068 20.247
3 Sukajadi 136.612 322.107 0.138 25.902
4 Ciumbuleuit 60.825 322.107 0.697 45.685
5 Siliwangi 40.724 322.107 1.554 60.529
6 Cihampelas 192.657 322.107 0.069 20.353
7 Jl. Ir. H. Djuanda 202.828 322.107 0.063 19.632
8 Dipatiukur 82.708 322.107 0.377 36.828
9 Tubagus Ismail 30.227 322.107 2.820 74.602
10 Sadang Serang 18.417 322.107 7.597 105.597
11 Cikutra Barat 17.786 322.107 8.146 108.212
12 Cikutra 59.928 322.107 0.718 46.164
13 Pahlawan 49.708 322.107 1.043 52.632
14 Dr. Djunjunan 125.823 322.107 0.163 27.441
15 Pasteur 24.365 322.107 4.341 86.778

4-22
METODE RASIONAL

Waktu Konsentrasi Intensitas Hujan Debit Rencana


No Lokasi Sistem Drainase R24
(tc) (I) (Q50)

16 Cikapayang 59.109 322.107 0.738 46.611


17 Pasir Kaliki 14.529 322.107 12.208 124.705
18 HOS. Cokroaminoto 101.971 322.107 0.248 31.799
19 Pajajaran 348.792 322.107 0.021 13.423
20 Rajawali 188.630 322.107 0.072 20.657
21 Kebon Jati 74.832 322.107 0.460 39.505
22 Jend. Sudirman 184.945 322.107 0.075 20.945
23 Lembong 26.065 322.107 3.793 82.770
24 Pasirkoja 336.506 322.107 0.023 13.765
25 Jamika 23.828 322.107 4.539 88.147
26 Gardu Jati 11.019 322.107 21.224 151.392
27 Astana Anyar 49.984 322.107 1.031 52.428
28 Otto Iskandar Dinata 97.123 322.107 0.273 32.904
29 Peta 208.376 322.107 0.059 19.264
30 Moch Ramdan 56.327 322.107 0.812 48.214
31 BKR 206.437 322.107 0.060 19.391
32 Surapati 167.933 322.107 0.091 22.411
33 Asia Afrika 114.385 322.107 0.197 29.337
34 Veteran 56.511 322.107 0.807 48.104
35 Gatot Subroto 136.162 322.107 0.139 25.962
36 Terusan Buah Batu 169.542 322.107 0.090 22.262
37 Buah Batu 58.534 322.107 0.752 46.932
38 Pelajar Pejuang 45 69.410 322.107 0.535 41.645
39 Diponegoro 61.236 322.107 0.687 45.470
40 WR. Supratman 44.009 322.107 1.330 57.325
41 Jend. Ahmad Yani 336.540 322.107 0.023 13.764
42 PHH. Mustofa 134.549 322.107 0.142 26.180
43 AH. Nasution 376.478 322.107 0.018 12.723
44 Rumah Sakit 173.907 322.107 0.085 21.869
45 Cingised 44.244 322.107 1.316 57.110
46 Pacuan Kuda 46.427 322.107 1.195 55.214
47 Jakarta 58.034 322.107 0.765 47.215
48 Terusan Jakarta 273.215 322.107 0.035 15.931
49 Sukabumi 33.486 322.107 2.298 69.433
50 Laswi 59.044 322.107 0.739 46.648
51 Kiara Condong 10.090 322.107 25.311 161.036
52 Terusan Kiara Condong 151.921 322.107 0.112 24.043
53 Soekarno Hatta 1208.426 322.107 0.002 5.616

4-23
METODE RASIONAL

Waktu Konsentrasi Intensitas Hujan Debit Rencana


No Lokasi Sistem Drainase R24
(tc) (I) (Q50)

54 Ciwastra 529.777 322.107 0.009 10.013


55 Gedebage Selatan 442.330 322.107 0.013 11.363
Sumber: Hasil Analisis, 2021

Pola aliran yang ada umumnya mengikuti terhadap kemiringan topografi area terendah, menuju
ke pembuangan sistem drainase makro (sungai) sebagai badan air penerima yang menampung
aliran air baik dari saluran drainase alam ataupun saluran drainase buatan. Pada daerah-daerah
tertentu terutama pada daerah cekungan, aliran air terakumulasi mengakibatkan luapan air dan
genangan.

4-24
4 BAB 4 ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGAN DRAINASE............................................. 4-1
4.1 Umum ......................................................................................................................... 4-1
4.2 Daerah Aliran Sungai (Catchment Area) .................................................................... 4-1
4.3 Analisis Curah Hujan (Rainfall Analysis) ..................................................................... 4-6
4.3.1 Data Hujan Harian .............................................................................................. 4-6
4.3.2 Analisis Curah Hujan Rancangan (Design Rainfall Analysis) ............................... 4-7
4.3.3 Uji Pemilihan Distribusi Frekuensi .................................................................... 4-15
4.3.4 Uji Kesesuaian Distribusi Frekuensi (Uji Chi Kuadrat) ...................................... 4-19
4.3.5 Curah Hujan Rancangan Yang Digunakan ........................................................ 4-21
4.4 Debit Rancangan ...................................................................................................... 4-21

Gambar 4.1 Peta Catchment Area Saluran Drainase Kota Bandung .......................................... 4-4
Gambar 4.2 Peta Daerah Aliran Sungai Kota Bandung .............................................................. 4-5

Tabel 4.1 Daerah Aliran Sungai di Kota Bandung ....................................................................... 4-2


Tabel 4.2 Debit Curah Hujan Bulanan (mm) .............................................................................. 4-6
Tabel 4.3 Jumlah Hujan Harian................................................................................................... 4-6
Tabel 4.4 Data Hujan Maksimum 10 Tahunan ........................................................................... 4-9
Tabel 4.5 Perhitungan Hujan Rencana dengan Distribusi Probabilitas Gumbel ...................... 4-10
Tabel 4.6 Data Hujan Maksimum 10 Tahunan ......................................................................... 4-11
Tabel 4.7 Perhitungan Hujan Rencana dengan Distribusi Probabilitas Log Pearson III ........... 4-12
Tabel 4.8 Data Hujan Maksimum 10 Tahunan ......................................................................... 4-13
Tabel 4.9 Perhitungan Hujan Rencana dengan Distribusi Normal ........................................... 4-13
Tabel 4.10 Data Hujan Maksimum 10 Tahunan ....................................................................... 4-14
Tabel 4.11 Perhitungan Hujan Rencana dengan Distribusi Log Normal .................................. 4-15
Tabel 4.12 Metode Distribusi Gumbel ..................................................................................... 4-16
Tabel 4.13 Metode Distribusi Normal ...................................................................................... 4-16
Tabel 4.14 Metode Distribusi Log Pearson III .......................................................................... 4-17
Tabel 4.15 Metode Distribusi Log Normal ............................................................................... 4-18
Tabel 4.16 Pengukuran Dispersi ............................................................................................... 4-18
Tabel 4.17 Uji Distribusi Statistik.............................................................................................. 4-19
Tabel 4.18 Perhitungan Chi Kuadrat ........................................................................................ 4-20
Tabel 4.19 Perhitungan Metode Rasional ................................................................................ 4-22

4-25

Anda mungkin juga menyukai