Anda di halaman 1dari 13

aq INDICATORS Vol 1 (2) (2019)

INDICATORS
Journal of Economics and Business

http://indicators.iseisemarang.or.id/index.php/jebis

PENGARUH SPESIALISASI INDUSTRI AUDITOR, REPUTASI AUDITOR,


DAN AUDIT TENURE TERHADAP AUDIT REPORT LAG

Dyah Puspa Arumningtyas, Adi Firman Ramadhan

Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro


Info Artikel Abstract
________________ ________________________________________________________________
Sejarah Artikel: This study aims to empirically examine the relationship between industry auditor specialization, auditor
Diterima Mei 2019 reputation, and audit tenure, to audit report lag in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock
Disetujui Agustus 2019 Exchange in 2015-2017. The population in this study are manufacturing companies listed on the Indonesia
Dipublikasikan Stock Exchange in 2015-2017. The research sample consisted of 67 companies listed on the Indonesia Stock
November 2019 Exchange for the period 2015-2017. The data used in this study are secondary data and sample selection using
________________ purposive sampling method. The analysis model uses multiple linear regression analysis. The results of this study
Keywords: indicate that auditor industry specialization has a negative effect on audit report lag, auditor reputation has no
audit report lag, auditor effect on audit report lag, and audit tenure has a negative effect on audit report lag.
industry specialization,
auditor reputation, audit
tenure
__________________

Alamat korespondensi:
Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239
Phone: +622476486851
E-mail: (afran.ramadhan@gmail.com)

141
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

PENDAHULUAN bukti bahwa ketepatan waktu masih menjadi


hambatan bagi perusahaan di Indonesia.
Sumber terpercaya dan informasi
Keterlambatan penyampaian laporan keuangan
akuntansi yang tersedia untuk pihak eksternal
perusahaan tersebut mengindikasikan audit report
adalah laporan keuangan yang sudah diaudit
lag melebihi batas yang telah ditetapkan oleh
(Alkhatib dan Marji, 2012) Menurut Financial
regulator.
Accounting Standard Board (FASB) dalam
Audit report lag adalah jumlah hari
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC)
penyelesaian audit yang dihitung dari tanggal
No 2 laporan keuangan harus relevance dan
akhir tahun fiskal perusahaan sampai auditor
reliability. Informasi yang relevan bermanfaat
menandatangani laporan audit (Rusmin dan
bagi investor, kreditor, dan pemakai laporan
Evans, 2017). Audit report lag dapat dipengaruhi
keuangan lainnya untuk mengevaluasi peristiwa
oleh beberapa variabel, diantaranya adalah
masa lalu, masa sekarang, dan masa depan
spesialisasi industri auditor, reputasi auditor, dan
(predictive value), lalu memperbaiki harapan yang
audit tenure.
dibuat sebelumnya (feedback value), serta
Penelitian ini melihat fungsi spesialisasi
informasi harus tersedia tepat waktu bagi
industri auditor, reputasi auditor, serta audit
pengambil keputusan sebelum mereka
tenure dalam mempengaruhi audit report lag.
kehilangan kesempatan/kemampuan untuk
Spesialisai industri auditor adalah keahlian yang
mempengaruhi keputusan yang diambil
dimiliki oleh auditor mengenai suatu bidang
(timeliness) (Ghozali dan Chariri 2014).
industri tertentu. Spesialisasi industri auditor
Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
diharapkan dapat memberikan jasa audit dan
Indonesia (BEI) wajib menyampaikan laporan
kredibbilitas yang unggul (Solomon, Shields, dan
keuangan secara tepat waktu. Berdasarkan
Whittington, 1999). Dengan demikian,
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
spesialisasi industri auditor cenderung mampu
29/POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan
untuk menyelesaikan pekerjaan audit lebih cepat
Emiten atau Perusahaan Publik, Emiten atau
dibandingkan dengan non spesialisasi industri
Perusahaan Publik wajib menyampaikan
auditor.
Laporan Tahunan kepada OJK yang disertai
Selain spesialisasi industri auditor,
laporan keuangan tahunan auditan, dengan batas
penelitian ini menyelidiki hubungan antara
akhir maksimal yaitu akhir bulan ke 4 (empat)
reputasi auditor yang diproksikan oleh
pada periode sesudah tutup tahun buku entitas.
perusahaan audit Big 4 dalam audit report lag.
Ketepatan waktu penyampaian laporan
Perusahaan audit Big 4 memiliki lebih banyak
keuangan ke publik menjadi tanda dari
sumber daya (Palmrose, 1986b), lebih berisiko
perusahaan yang memperlihatkan terdapat
dalam hal reputasi (Francis dan Wilson, 1988),
informasi bermanfaat bagi investor dalam
dan mempunyai staf berkualitas tinggi (Chan et
menentukan keputusan bisnis. Walaupun
al., 1993b) oleh karena itu dapat memberikan
demikian, menurut data dari Bursa Efek
kualitas audit yang tinggi. Dengan kata lain,
Indonesia masih terdapat emiten yang
auditor Big 4 diharapkan dapat memberikan jasa
menyampaikan laporan keuangan tidak tepat
audit lebih cepat yang mengarah ke audit report
waktu. Pada tahun 2017 terdapat 10 emiten
lag yang lebih pendek.
terlambat menyampaikan laporan keuangan per
Demikian halnya dengan audit tenure
31 Desember 2016. Lalu pada tahun 2016
dapat memberikan pengaruh terhadap ketepatan
terdapat 17 emiten terlambat menyampaikan
waktu laporan audit. Audit tenure adalah lamanya
laporan keuangan per 31 Desember 2015.
hubungan kerja antara auditor dengan klien
Selanjutnya pada tahun 2015 terdapat 52 emiten
dalam memeriksa laporan keuangan. Lee et al.
yang terlambat menyampaikan laporan
(2009) menyatakan audit tenure yang panjang
keuangan per 31 Desember 2014.
akan menghasilkan audit report lag yang pendek,
Adanya perusahaan yang terlambat
karena auditor lebih mengerti operasi, risiko
menyampaikan laporan keuangan, merupakan
bisnis, serta sistem akuntansi perusahaan klien.
142
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN


PERUMUSAN HIPOTESIS
Pengaruh spesialisasi industri auditor,
reputasi auditor, dan audi tenure terhadap audit
report lag didasari oleh teori agensi. Menurut
Jensen dan Meckling (1976) teori keagenan
merupakan perjanjian antara satu orang atau
lebih (prinsipal) terhadap pihak lain (agen) untuk
melakukan jasa dengan mengatasnamakan
prinsipal, serta memberi otoritas kepada agen
untuk mengambil keputusan. Dalam teori agensi
terdapat asimetri informasi antara agen
Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor
(menajer) dan prinsipal (pemegang saham).
terhadap Audit Report Lag
Asimetri informasi muncul saat manajer
Menurut Michael dan Rohman (2017)
memiliki akses informasi atas prospek
dalam teori agensi untuk menengahi kepentingan
perusahaan yang tidak dimiliki oleh pemegang
manajer selaku agen dan pemilik selaku prinsipal
saham dan stakeholder lainnya (Anggraeni, 2011).
diperlukan pihak ketiga yaitu auditor
Menurut Jensen dan Meckling (1976)
independen. Maka dari itu, dibutuhkan auditor
asimetri informasi dapat memicu agency problem
yang memiliki pengalaman dan pengetahuan
bagi perusahaan, yaitu:
mengenai perusahaan klien. Pengetahuan khusus
1. Moral Hazard adalah persoalan karena agen
mengenai suatu industri yang dimiliki oleh
berperilaku tidak jujur sehingga melanggar
spesialisasi industri auditor menjadi hal penting
kesepakatan dalam kontrak kerja.
yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam
2. Adverse Selection adalah kondisi dimana memilih auditor independen.
prinsipal tidak mengetahui apakah keputusan
Penggunaan spesialisasi industri auditor
yang diambil agen didasarkan atas informasi,
dapat meningkatkan kualitas audit dan kualitas
atau terjadi sebagai sebuah kelalaian tugas.
laporan keuangan (Dopuch dan Simunic, 1982).
Agency problem tersebut akan menimbulkan
Spesialisasi industri auditor membutuhkan
biaya keagenan. Biaya keagenan terbagi menjadi
waktu yang lebih singkat untuk menguasai sistem
3, yaitu:
pelaporan keuangan klien dan memecahkan
1. Biaya pemantauan adalah biaya yang masalah akuntansi yang rumit dibandingkan
dikeluarkan oleh prinsipal untuk dengan auditor non-spesialis (Habib dan
mengawasi perilaku agen. Bhuiyan, 2011). Dengan demikian, spesialisasi
2. Biaya ikatan adalah biaya yang dikeluarkan industri auditor diharapkan dapat menyelesaikan
oleh agen untuk menjamin bahwa agen pekerjaan audit lebih cepat.
telah melakukan hal yang sesuai dengan Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis
kepentingan prinsipal. yang diajukan yaitu:
3. Kerugian residual adalah pengorbanan H1 : Spesialisasi industri auditor
akibat terdapat perbedaan antara keputusan berpengaruh negatif terhadap audit report lag
prinsipal dengan keputusan agen.
Menurut Adams (1994) untuk mengatasi Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Audit
agency problem maka diperlukan pihak ketiga Report Lag
yaitu auditor eksternal untuk meminimalisir Menurut Adams (1994) untuk menengahi
terjadinya pelanggaran yang dilakukan agen kepentingan antara pihak agen (manajer) dan
terhadap kontrak kerja. Maka dari itu, prinsipal prinsipal (pemilik), keduanya akan dikenakan
akan mengeluarkan biaya pemantauan untuk biaya kontrak yang tidak merugikan satu sama
pemeriksaan laporan keuangan kepada auditor lain. Untuk meminimalkan risiko kelalaian yang
eksternal. dilakukan oleh agen terhadap kontrak kerja,

143
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

maka prinsipal akan mengeluarkan biaya Penelitian Dao dan Pham (2014)
pemantauan untuk pemeriksaan laporan menghasilkan bukti bahwa audit tenure yang
keuangan oleh audit eksternal. pendek akan menghasilkan audit report lag yang
Kualitas kerja audit bervariasi di antara lebih lama. Auditor tidak mempunyai
perusahaan audit (DeAngelo, 1981; Francis et pengetahuan yang cukup tentang klien mereka
al., 1999). Perusahaan audit Big 4 dapat dan industri pada tahun awal hubungan auditor
memberikan kualitas audit yang lebih tinggi dan klien (Carcello dan Nagy, 2004). Penelitian
daripada non-Big 4 (DeAngelo, 1981; Watts dan sebelumnya menemukan bahwa audit report lag
Zimmerman, 1986; Becker et al., 1998; lebih pendek ketika audit tenure perusahaan
Caneghem, 2004). Menurut Caneghem (dalam panjang (Lee et al., 2009), audit tenure perusahaan
Rusmin dan Evans, 2017), Big 4 dapat yang panjang dapat menyebabkan kurangnya
memberikan kualitas audit yang baik karena objektivitas auditor, yang mungkin
mereka memiliki: (1) staf lebih berkualitas, (2) menghasilkan kualitas audit yang lebih rendah
jumlah klien lebih banyak, (3) lebih banyak (Carcello dan Nagy, 2004).
kesempatan untuk menggunakan sumber daya Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis
untuk mengaudit (rekrutmen, pelatihan dan yang diajukan yaitu:
teknologi), dan (4) lebih beresiko, misalnya, H3: Audit tenure berpengaruh negatif
penghentian klien dan hilangnya reputasi. terhadap audit report lag.
Menurut Afify (2009) perusahaan audit
Big 4 cenderung dapat menuntaskan pekerjaan METODE PENELITIAN
audit lebih cepat untuk mempertahankan
Variabel Penelitian
reputasi mereka. Perusahaan audit Big 4 memiliki
lebih banyak sumber daya (Palmrose, 1986a), Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
kualitas yang lebih baik serta staf yang lebih audit report lag. Selanjutnya variabel independen
terlatih (Chan et al., 1993a), teknologi audit dalam penelitian ini adalah spesialisasi industri
(William dan Dirsmith, 1988), dan mampu auditor, reputasi auditor, dan audit tenure. Lalu
melakukan audit lebih efisien serta tepat waktu variabel kontrol yang digunakan yaitu ukuran
(Gilling, 1977; Hassan, 2016). Demikian juga, perusahaan, leverage, entitas anak perusahaan,
perusahaan audit afiliasi internasional dapat kepemilikan keluarga, kerugian, dan tipe
menyediakan layanan yang lebih cepat untuk industri.
meningkatkan pangsa pasar audit mereka
Audit Report Lag
(Leventis et al., 2005).
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis Audit report lag pada penelitian ini diukur
yang diajukan yaitu: berdasarkan jumlah hari dari akhir tahun fiskal
H2: Reputasi auditor berpengaruh sampai dengan auditor menandatangani laporan
negatif terhadap audit report lag. audit.

Pengaruh Audit Tenure terhadap Audit Report


Lag Spesialisasi Industri Auditor
Menurut Michael dan Rohman (2017) Spesialisasi industri auditor sulit diamati secara
teori agensi menjelaskan hubungan antara langsung dan oleh karena itu harus
prinsipal (pemilik) dengan agen (manajer) yang menggunakan proksi untuk estimasi yang relevan
memiliki tujuan yang berbeda, namun saling (Rusmin dan Evans, 2017). Penelitian ini
membutuhkan. Lamanya penyampaian laporan mengikuti penelitian yang dilakukan oleh
keuangan dapat menimbulkan asimetri Krishnan (2003) menggunakan total aset sebagai
informasi. Oleh karena itu, auditor memiliki dasar untuk memperkirakan pangsa pasar
peran penting untuk memeriksa dan mengawasi industri auditor. Pangsa pasar merupakan hasil
kinerja manajemen agar tidak menyimpang dari bagi dari total aset klien yang diaudit oleh
tujuan perusahaan. perusahaan audit pada sektor industri tertentu
144
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

terhadap total aset klien yang diaudit oleh semua Audit Tenure
perusahaan audit pada sektor industri tersebut.
Dalam POJK Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Cara mengukur spesialisasi industri auditor
Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan,
∑𝐽𝑖𝑘
𝑗=1 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑖𝑗𝑘
diatur bahwa institusi jasa keuangan wajib
𝑀𝑆𝑖𝑘 = 𝐽𝑖𝑘 membatasi penggunaan jasa audit dari AP paling
∑𝐾
𝑘=1 ∑𝑗=1 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑗𝑘
lama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Audit
Keterangan : tenure pada penelitian ini diukur dengan cara
menghitung jumlah tahun auditor melakukan
i: indikator perusahaan audit
perikatan kerja dengan perusahaan klien yang
j: indikator perusahaan klien sama.
k: indikator indusri klien

I𝑘 : jumlah perusahaan audit pada Ukuran Perusahaan


industri K
Ukuran perusahaan pada penelitian ini
J𝑖𝑘 : jumlah klien yang diaudit oleh diukur menggunakan total aset yang dimiliki
perusahaan audit I pada industri k oleh perusahaan. Total asset perusahaan diukur
Total Aset 𝑖𝑗𝑘 : total asset klien j yang menggunakan logaritma natural atas total aset
diaudit oleh auditor I pada industri k perusahaan.

Spesialisasi industri auditor ditentukan


berdasarkan perusahaan audit yamg memiliki Leverage
pangsa pasar minimal 15% dalam sektor industri
Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
tertentu (Krishnan, 2003). Variabel ini diukur
Rusmin dan Evans (2017), leverage diukur
dengan menggunakan variabel dummy
berdasarkan rasio total utang perusahaan
berdasarkan kemungkinan bahwa perusahaan
terhadap total ekuitas perusahan.
sampel menggunakan auditor spesialis industri
atau tidak. Apabila perusahaan tersebut Total Utang
𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =
menggunakan auditor spesialis industri maka Total Ekuitas
mendapat angka 1, jika tidak maka 0.

Entitas Anak Perusahaan


Reputasi Auditor Entitas anak perusahaan diukur dengan cara
Reputasi auditor dalam penelitian ini menghitung jumlah anak perusahaan yang
diproksikan oleh perusahaan audit Big 4 yang dimiliki. Informasi mengenai entitas anak
diukur dengan menggunakan variabel dummy. perusahaan diperoleh melalui CALK pada
Apabila perusahaan tersebut menggunakan laporan tahunan.
auditor Big 4 pada tahun fiskal maka mendapat
angka 1, jika tidak maka 0. Perusahaan audit Big
4 diharapkan dapat menyelesaikan pekerjaan Kepemilikan Keluarga
audit lebih cepat daripada rekan non-Big 4 dan Menurut Valentino (2017), Perusahaan
juga dapat menyediakan layanan yang lebih dikategorikan sebagai perusahaan milik keluarga
cepat dan efisien yang mengarah ke audit report apabila terdapat anggota keluarga menempati
lag yang lebih pendek. posisi Board of Director atau manajerial; atau
kepemilikan sahamnya minimal 10%.
Pengukuran tersebut diselidiki dengan ketentuan
jika dalam pemegang saham perusahaan terdapat
nama marga yang sama, bisa dikategorikan
145
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

sebagai kepemilikan keluarga, selain itu 3. Memiliki data yang dibutuhkan dalam
dilakukan penelusuran melalui website variabel yang ada di penelitian ini.
perusahaan dan juga laporan tahunan
perusahaan pada bagian catatan atas laporan
keuangan. Pengukuran variabel kepemilikan Metode Analisis
keluarga menggunakan variabel dummy. Apabila
Penelitian ini menggunakan analisis
perusahaan dimiliki oleh keluarga maka
regresi linear berganda untuk menguji hipotesis.
mendapat angka 1, jika tidak maka 0.
Persamaan regresi dari penelitian ini dapat
dilihat sebagai berikut:

Kerugian
Kerugian dalam penelitian ini diukur ARLi =ai + γi1 Spesialisi + γi2 Reputasi Auditori +
dengan menggunakan variabel dummy. Apabila γi3 Audit Tenurei + αi1 Ukuran Perusahaani + αi2
perusahaan melaporkan adanya kerugian pada Leveragei + αi3 Entitas Anaki + αi4 Keluargai, αi5
tahun fiskal maka mendapat angka 1, jika tidak Kerugiani + αi6 Industrii + ɛi
maka 0.

Keterangan :
Tipe Industri
ARL : Jumlah hari dari akhir tahun keuangan
Tipe industri dibagi menjadi dua bagian
hingga saat auditor menandatangani laporan
yaitu high profile industry yang terdiri dari
audit
pertambangan, industri dasar dan kimia, dan
aneka industri. Lalu bagian kedua adalah low ai : Konstanta
profile industy yang tidak termasuk ke dalam Spesialisi : Varibel dummy, 1 jika auditor
klasifikasi high profile industry. Variabel kontrol termasuk dalam spesialisasi industri, dan 0
tipe industri diukur menggunakan variabel sebaliknya
dummy. 1 jika perusahaan diklasifikasikan
sebagai high profile industry, dan 0 jika perusahaan Reputasi Auditori : Varibel dummy, 1 jika
diklasifikasikan sebagai low profile industy. KAP berafiliasi dengan Big 4, dan 0 sebaliknya

Audit Tenurei : Lamanya tahun perikatan


Populasi dan Sampel auditor dengan klien

Populasi dalam penelitian ini adalah Ukuran Perusahaani : Logaritma natural dari
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa total aset perusahaan
Efek Indonesia pada tahun 2015-2017. Leveragei : Rasio atas total utang
Penentuan sampel dalam penelitian ini perusahaan klien dibagi total ekuitas perusahaan
menggunakan metode purposive sampling, yaitu klien
memilih sampel dari populasi berdasarkan
Entitas Anaki : Jumlah entitas anak
kriteria tertentu. Kriteria tersebut yaitu:
yang dimiliki oleh perusahaan klien
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan Keluargai : Variabel dummy, 1 jika
mempublikasikan dengan lengkap laporan perusahaan klien dimiliki oleh keluarga, dan 0
keuangan dan laporan audit pada tahun sebaliknya
2015 hingga 2017,
Kerugiani : Varibel dummy, 1 jika
2. Perusahaan manufaktur yang perusahaan klien melaporkan adanya kerugian
menggunakan mata uang Rupiah dalam pada tahun fiskal, dan 0 sebaliknya
laporan keuangan. Industrii : Varibel dummy, 1 jika
perusahaan klien termasuk dalam klasifikasi high
146
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

profile industry (pertambangan, industri dasar & website BEI. Dari 471 perusahaan tersebut
kimia, dan aneka insutri), dan 0 sebaliknya. terdapat 6 perusahaan mengalami delisting, 90
perusahaan tidak menggunakan satuan mata
uang rupiah dalam melaporkan laporan
HASIL DAN PEMBAHASAN keuangan dan laporan tahunan, 171 perusahaan
memiliki data yang tidak lengkap untuk
Deskripsi Sampel Penelitian
penelitian, lalu terdapat 19 data outlier. Total
Pada tahun 2015-2017 tercatat ada 471
pengamatan dari penelitian ini berjumlah 185
perusahaan manufaktur yang melaporkan
perusahaan.
laporan tahunan dan laporan keuangan pada
Tabel 1
Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Perusahaan
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan melaporkan laporan 471
tahunan dan laporan keuangannya pada tahun 2015-2017
2 Perusahaan yang mengalami delisting (6)
3 Perusahaan yang tidak menggunakan satuan mata uang rupiah dalam (90)
melaporkan laporan keuangan dan tahunan
4 Perusahaan yang tidak mencakup data lengkap terkait dengan variabel (171)
penelitian
5 Jumlah 204
6 Outlier 19
7 Total Pengamatan 185
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Tabel 2
Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Std. Deviation
Audi Report Lag 185 46,00 99,00 77,729 10,992
Audit Tenure 185 1,00 3,00 1,6216 0,77148
Ukuran Perusahaan 185 25,18 33,32 28,4379 1,76679
Leverage 185 -5,02 5,39 1,0357 1,20606
Entitas Anak 185 0,00 110,0 9,6000 18,76462
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 2 diperoleh informasi memiliki nilai minimum 1 dan nilai maksimum
informasi yaitu total pegamatan yang digunakan 3, serta rata-rata 1,6216, hasil ini membukrikan
dalam penelitian berjumlah 185 untuk setiap bahwa sebagian besar perikatan audit di
variabel penelitian. Variabel audit report lag Indonesia adalah sekitar 1 sampai 2 tahun.
merupakan variabel dependen yang memiliki Variabel kontrol dalam penelitian ini
nilai minimum 46 hari dan nilai maksimum 99 terdiri dari ukuran perusahaan, leverage, entitas
hari. Audit report lag mempunyai nilai rata-rata anak perusahaan, kepemilikan keluarga,
(mean) 78 hari, hal ini memiliki arti bahwa rata- kerugian, dan tipe industri. Variabel ukuran
rata perusahaan sampel memiliki jangka waktu perusahaan dalam penelitian ini diukur
penyelesaian audit selama 78 hari. menggunakan total aset yang dimiliki oleh
Variabel independen dalam penelitian ini perusahaan klien. Total asset perusahaan
adalah spesialisasi industri auditor, reputasi ditranformasi menggunakan logaritma natural.
auditor, dan audit tenure. Audit tenure diukur Pada tabel 2 ukuran perusahaan memiliki nilai
dengan cara menghitung jumlah tahun auditor minimum 25,18 dan nilai maksimum 33,32
melakukan perikatan kerja dengan perusahaan dengan rata-rata 28,4379, serta deviasi standar
klien yang sama. Pada tabel 2 variabel audit tenure sebesar 1,76679.
147
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

Variabel leverage diukur dari rasio total hutang perusahaan yang dimiliki. Entitas anak
terhadap total ekuitas. Leverage dalam penelitian perusahaan dalam penelitian ini menunjukkan
ini menunjukkan nilai minimum -5,02 dan nilai nilai minimum 0 dan nilai maksimum 110. Rata-
maksimum 5,39. Rata-rata leverage sebesar rata entitas anak perusahaan sebesar 9,6000
1,0357 dengan deviasi standar sebesar 1,20606. dengan deviasi standar 18,76462.
Variabel entitas anak perusahaan pada penelitian
ini diukur dengan cara menghitung jumlah anak
Tabel 3
Statistik Distribusi Frekuensi Variabel Spesialisasi Industri Auditor
Frequency Percent
Non Spesialis (0) 122 65,9
Spesialis (1) 63 34,1
Total 185 100
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel 3 diperoleh informasi terdapat sampel perusahaan yang menjadi klien auditor
122 sampel perusahaan yang menjadi klien non- spesialis industri atau sama dengan 34,1%.
spesialis atau sebanyak 65,9% dan terdapat 63
Tabel 4
Statistik Distribusi Frekuensi Reputasi Auditor
Frequency Percent
Non Big 4 (0) 109 58,9
Big 4 (1) 76 41,1
Total 185 100
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
sama dengan 41,1%. Hasil tersebut menunjukkan
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui terdapat 109 sampel perusahaan yang menggunakan jasa
sampel perusahaan yang tidak menggunakan audit dari KAP Big 4 lebih sedikit dibandingkan
jasa audit dari KAP Big 4 atau sebesar 58,9%. sampel perusahaan yang menggunakan jasa
Selain itu terdapat 76 sampel perusahaan yang audit dari KAP non-Big 4.
menggunakan jasa audit dari KAP Big 4 atau
Tabel 5
Statistik Distribusi Frekuensi Kepemilikan Keluarga
Frequency Percent
Non Keluarga (0) 67 36,2
Keluarga (1) 118 63,8
Total 185 100
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
perusahaan yang tidak dimiliki oleh keluarga.
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui terdapat 67 Selain itu terdapat 118 atau 63,8% merupakan
sampel perusahaan atau 36,2% merupakan perusahaan yang dimiliki oleh keluarga.
Tabel 6
Statistik Distribusi Frekuensi Kerugian
Frequency Percent
Keuntungan (0) 147 79,5
Kerugian (1) 38 20,5
Total 185 100
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019

148
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

Berdasarkan tabel 6 diperoleh informasi terdapat perusahaan atau 20,5% yang melaporkan adanya
147 sampel perusahaan atau 79,5% yang kerugian selama periode pelaporan.
melaporkan adanya keuntungan selama periode
pelaporan. Selain itu, terdapat 38 sampel
Tabel 7
Statistik Distribusi Frekuensi Tipe Industri
Frequency Percent
Low Profile (0) 63 34,1
High Profile (1) 122 65,9
Total 185 100
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
industry. Selain itu, terdapat 122 sampel
Berdasarkan tabel 7 diperoleh informasi terdapat perusahaan atau 65,9% yang merupakan
63 sampel perusahaan atau 34,1% yang perusahaan dengan high profile industry.
merupakan perusahaan dengan low profile

Diskusi Hasil Penelitian


Tabel 8
Uji statistik t

Model B T Sig
1 (Constant) 143,111 8,875 ,000
Spesialisasi Industri
-8,669 -4,770 ,000
Auditor
Reputasi Auditor 3,007 1,552 ,123
Audit Tenure -2,156 -2,366 ,019
Ukuran Perusahaan -2,064 -3,517 ,001
Leverage ,380 ,607 ,545
Entitas Anak ,016 ,342 ,733
Keluarga -1,319 -,844 ,400
Kerugian 2,295 1,278 ,203
Industuri -2,513 -1,595 ,113
*Tingkat singnifikansi < 5%
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2019
perusahaan yang diaudit oleh spesialisasi industri
Pengaruh Spesialisasi Industri Auditor auditor akan memiliki audit report lag yang lebih
terhadap Audit Report Lag singkat. Auditor dengan spesialisasi industri
Berdasarkan interpretasi hasil penelitian, lebih mampu mengembangkan pengetahuan,
hipotesis pertama yang menyatakan spesialisasi keahlian khusus dalam industri tersebut, dan
industri auditor berpengaruh negatif terhadap lebih cepat untuk terbiasa dengan operasi bisnis
audit report lag, menunjukkan nilai beta sebesar - klien.
8,669 dengan signifikansi sebesar 0,000. Oleh Temuan dalam penelitian ini juga
karena signifikansi dibawah 0,05% maka dapat konsisten dengan studi sebelumnya yang
disimpulkan hipotesis didukung. dilakukan oleh Habib dan Bhuiyan (2011),
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dimana penelitian tersebut menggunakan sampel
Rusmin dan Evans (2017) yang menyatakan perusahaan yang terdaftar di New Zealand Stock
149
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

Exchange dari tahun 2014-2018. Penelitian persaingan membuat setiap KAP selalu berupaya
Habib dan Bhuiyan menemukan bukti bahwa menunjukkan profesionalisme yang tinggi.
audit report lag lebih pendek ketika perusahaan Dengan demikian, reputasi auditor tidak
diaudit oleh spesialisasi industri auditor. didasarkan pada nama besar KAP tersebut,
namun juga pada kualitas audit yang dihasilkan.
Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Audit
Report Lag Pengaruh Audit Tenure terhadap Audit Report
Berdasarkan interpretasi hasil penelitian, Lag
hipotesis kedua yang menyatakan reputasi Berdasarkan interpretasi hasil penelitian,
auditor berpengaruh negatif terhadap audit report hipotesis ketiga yang menyatakan audit tenure
lag, menunjukkan nilai beta sebesar 3.007 dengan berpengaruh negatif terhadap audit report lag
signifikansi sebesar 0,123. Nilai signifikansi menunjukkan nilai beta sebesar -2.156 dengan
tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat signifikansi sebesar 0,019. Oleh karena nilai
dikatakan bahwa hipotesis tidak didukung. signifikansi dibawah 0,05 maka dapat
Hal tersebut sejalan dengan penelitian disimpulkan hipotesis didukung.
Apadore dan Noor (2013) yang gagal Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
menemukan bukti yang mendukung hubungan penelitian Dao dan Pham (2014) yang
negatif antara perusahaan audit Big 4 dengan menyatakan audit tenure yang singkat
audit report lag. Penelitian Afify (2009) juga menyebabkan audit report lag yang lebih panjang.
menemukan hal yang sama yaitu tidak Audit tenure berpengaruh terhadap pemahaman
ditemukan dukungan untuk hubungan yang auditor atas perusahaan klien, auditor tersebut
signifikan antara auditor Big 4 dengan audit report akan sulit memahami perusahaan klien pada
lag. awal-awal masa perikatan audit.
Menurut Priyanti (2018) besar kecilnya
sebuah Kantor Akuntan Publik atau SIMPULAN
berafiliasinya Kantor Akuntan Publik dengan Big
Hipotesis pertama yang menyatakan
4 tidak dapat menjadi tolak ukur dari kualitas
spesialisasi industri auditor berpengaruh negatif
audit. Pada teori keagenan, salah satu biaya
terhadap audit report lag didukung oleh hasil uji
agensi adalah biaya pemantauan. Salah satu
regresi. Hal ini berarti spesialisai indutri auditor
contoh dari biaya pemantauan adalah biaya
akan mempersingkat audit report lag. Hipotesis
audit eksternal. Besar kecilnya biaya audit
kedua yang menyatakan reputasi auditor
eksternal nantinya ditentukan dari kemampuan
berpengaruh negatif terhadap audit report lag tidak
perusahaan untuk mengeluarkan biaya tersebut.
didukung oleh hasil uji regresi. Hal ini
Biaya agensi yang dikeluarkan perusahaan untuk
mengindikasikan auditor Big 4 tidak memiliki
menyewa jasa audit sebagai bentuk penyelesaian
pengaruh terhadap lamanya waktu penyelesaian
masalah antara prinsipal dan agen ini dapat
audit. Hipotesis ketiga yang menyatakan audit
menimbulkan ketergantungan KAP pada klien,
tenure berpengaruh negatif terhadap audit report
karena KAP akan berusaha memenuhi harapan
lag didukung oleh hasil uji regresi. Hal ini berarti
yang diinginkan klien. Saat klien merasa puas
audit tenure yang pendek akan mengindikasikan
dengan kinerja dari pihak KAP, maka mereka
audit report lag yang panjang.
memiliki kecenderungan untuk tetap bertahan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis,
dengan KAP yang sama. Sehingga independensi
terdapat batasan dalam penelitian ini. Pertama,
dan objektifitas dari auditor akan menurun yang
terdapat kriteria dari sampel penelitian yang
berdampak pada kualitas audit yang dihasilkan
tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan
oleh auditor.
manufaktur di Indonesia sehingga membuat
Menurut Aryandra dan Mauliza (2018) di
jumlah sampel menjadi terbatas yaitu 67
Indonesia, baik KAP Big 4 maupun KAP non Big
perusahaan dari 157 perusahaan. Kedua,
4, tidak mempengaruhi jangka waktu
sulitnya untuk mengamati spesialisasi industri
penyelesaian pelaksanaan audit karena ketatnya
150
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

auditor maka penelitian ini menggunakan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
metode Krishnan (2003) dalam mengukur Periode 2012-2015.
variabel tersebut yang hanya didasarkan pada
Becker, C. L., DeFond, M. L., Jiambalvo, J., and
persentase dari total aset klien sehingga ukuran
Subramanyam, K. R. 1998. "The effect of
spesialisasi industri auditor yang digunakan
audit quality on earnings management",
dalam penelitian ini mungkin tidak dapat Contemporary Accounting Research, Vol. 15 No.
mencerminkan spesialisasi industri auditor yang 1.
sebenarnya.
Berdasarkan keterbatasan pada penelitian ini Caneghem, T. V. 2004. "The impact of audit quality
maka terdapat saran yang akan diberikan. on earnings rounding-up behaviour: Some
Pertama, menambah cakupan data selain sektor UK evidence", European Accounting Review,
industri manufaktur saja, misalnya dengan Vol. 13 No. 4.
menambah sektor industri jasa untuk melihat
Carcello, J. V., and Nagy, A. L. 2004. "Client size,
spesialisasi industri auditor selain bidang
auditor specialization and fraudulent
manufaktur. Kedua, menggunakan beberapa financial reporting", Managerial Auditing
proxy lain dalam pengukuran spesialisasi industri Journal, Vol. 19 No. 5.
auditor misalnya berdasarkan pada
perbandingan antara jumlah emiten yang diaudit Chan, P., Ezzamel, M., and Gwilliam, D. 1993b.
oleh KAP yang sama dengan total jumlah emiten "Determinants of audit fees for quoted UK
dalam satu industri atau berdasarkan biaya audit. companies", Journal of Business Finance and
Accounting.

DAFTAR PUSTAKA Dao, Mai dan Trung Pham. 2014. Audit Tenure,
Auditor Specialization, and Audit Report
Adams, Michael B. 1994. “Agency Theory and the Lag. Managerial and Auditing Journal. Vol. 29.
Internal Audit.” Managerial Auditing Journal No. 6. hlm. 490-512.
9(8):8–12
Deangelo, L. E. 1981. Auditor Size And Audit
Afify, H. A. E. 2009. Determinants of audit report lag Quality, 3(May), 183–199.
Does implementing corporate governance
have any impact ? Empirical evidence from Dopuch, N., and Simunic, D. A. 1982. The competition
Egypt. in auditing: An assessment. Fourth Symposium
on Auditing Research. University of Illinois,
Alkhatib, K., & Marji, Q. 2012. Audit reports Urbana, U.S.
timeliness : Empirical evidence from Jordan,
Vol 62, pp1342–1349. Dwiyanti, R. 2010. Analisis FaktorFaktor yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan
Anggraeni, D.M. 2011. Agency Theory Dalam Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur
Perspektif Islam. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Apadore, K., & Noor, M. M. 2013. Determinants of Dyer, J. C. dan Mchugh, A. 2014. The Timeliness of
Audit Report Lag and Corporate the Australian Annual Report times, 13(2),
Governance in, 8(15), 151–163. 204–219.

Arens, A. A., R. J. Elder, dan M. S. Beasley. 2012. Francis, J. R., and Wilson, E. R. 1988. "Auditor
Auditing and Assurance Services. 14th ed. changes: A joint test of theories relating to
USA: Pearson Prentice Hall. agency costs and auditor differentiation", The
Accounting Review, Vol. 63 No. 4.
Aryandra, R. A. dan Mauliza. 2018. Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Audit Report Lag Francis, J. R., Maydew, E. L., and Sparks, H. C. 1999.
Perusahaan Sektor Property dan Real Estate "The role of big 6 auditors in the credible

151
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

reporting of accruals", Auditing: A Journal of Leventis, S., Weetman, P., and Caramis, C. 2005.
Practice & Theory, Vol. 18 No. 2. "Determinants of audit report lag: Some
evidence from the Athens Stock Exchange",
Ghozali,I. 2016. Aplikasi Analisis International Journal of Auditing, Vol. 9 No. 1.
Multivariete.Semarang:Badan Penerbit
Undip. Michael, C. J., dan Rohman, A. 2017. Pengaruh
Audit Tenure Dan Ukuran Kap Terhadap
Ghozali, I. dan A. Chariri. 2014. Teori Audit Report Lag Dengan Spesialisasi
Akuntansi.Semarang: Badan Penerbit Undip. Industri Auditor Sebagai Variabel Moderasi
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
Gilling, D. M. 1977. "Timeliness in corporate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
reporting: Some further comment", tahun 2013-2015 ), 6(2014), 1–12.
Accounting and Business Research, Vol. 8 No.
29. O'Reilly, D. M., and Reisch, J. T. 2002. "Industry
specialization by audit firms: What does
Gul, F. A., Fung, S. Y. K., and Jaggi, B. 2009. academic research tell us?", Ohio CPA
"Earnings quality: Some evidence on the role Journal, Vol. 61 No. 3.
of auditor tenure and auditors' industry
expertise", Journal of Accounting and Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia. 2016.
Economics, Vol. 47 No. 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik
Indonesia Nomor 29/POJK.04/2016
Habib, Ahsan and Md Borhan Uddin Bhuiyan. 2011. Tentang Laporan Tahunan Emiten Atau
Audit Firm Industry Specialization and the Perusahaan Publik. 1–29. Retrieved
Audit Report Lag. Journal of International (www.ojk.go.id)
Accounting, Auditing and Taxation 20(1):32–
44. Retrieved Palmrose, Z. V. 1986a. "Audit fees and auditor size:
Further evidence", Journal of Accounting
Research, Vol. Spring., pp. 97-110.
Hassan, Y. M. 2016. "Determinants of audit report
lag: Evidence from Palestine", Journal of Palmrose, Z. V. 1986b. "The effect of nonaudit
Accounting in Emerging Economies, Vol. 6 No. services on the pricing of audit services:
1. Further evidence", Journal of Accounting
Research, Vol. 24 No. 2, pp. 405-411.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976. Theory of the
Firm : Managerial Behavior , Agency Costs Priyanti, D.F. 2018. "Pengaruh Audit Tenure, Rotasi
and Ownership Structure Theory of the Audit, Ukuran Kap, Dan Ukuran
Firm : Managerial Behavior , Agency Costs Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit".
and Ownership Structure.
Putri, Alvyra Nesia Indah and Indira Januarti. 2014.
Krishnan, G. V. 2003. Does Big 6 Auditor Industry “Faktor – Faktor Yang Berpengaruh
Expertise, (1997), 1–16. Terhadap Audit Report Lag Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Kurniasih, Margi And Abdul Rohman. 2014. Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-
“Pengaruh Fee Audit , Audit Tenure, dan 2012.” Diponegoro Journal of Accounting
Rotasi Audit Terhadap Kualitas Audit.” 3:1– 3(2):64–73.
10.
Rahmina, L.Y., dan Agoes, S. 2014. " Influence of
Lee, H.-Y., Mande, V. and Son, M. 2009, “Do lengthy auditor independence, audit tenure, and
auditor tenure and the provision of non-audit audit fee on audit quality of members of
services by the external auditor reduce audit capital market accountant forum in
report lags?”, International Journal of Auditing, Indonesia".
Vol. 13 No. 2.
Rusmin, R., and Evans, J. 2017. Audit Quality and
Audit Report Lag: Case of Indonesian Listed

152
Dyah P. A. & Adi F. R. / INDICATORS Journal of Economics and Business Vol 1 (2) (2019)

Companies. Asian Review of Accounting


25(2):191–210.

Sekaran, U. dan R. Bougie. 2017. Metode Penelitian


untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat.

Solomon, I., Shields, M. D., & Whittington, O. R.


1999. What Do Industry-Specialist Auditors
Know ?, 37(1), 191–208.

Valentino, Vincent. 2017. Pengaruh Struktur


Kepemilikan Keluarga Dan Kinerja
Perusahaan Pada Sektor Pertambangan.
613–24.

Watts, R. L., and Zimmerman, J. L. 1986. Positive


accounting theory, ed., Prentice-Hall,
Inc.Englewood Cliffs, U.S.

William, D. D., and Dirsmith, M. W. 1988. "The


effect of audit technology on audit efficiency:
Auditing and the timeliness of client earnings
announcements", Accounting, Organizations
and Society, Vol. 13 No. 5.

www.idx.co.id

153

Anda mungkin juga menyukai