Anda di halaman 1dari 2

EVIDENCE BASE

Cara analisis yang digunakan untuk membahas jurnal ini adalah dengan menggunakan PICO:
P (Problem/ population) : Masalah dan populasi yang spesifik dalam jurnal.
I (Intervention) : Intervensi/ perlakuan yang dilakukan pada populasi
terhadap fenomena terjadi.
C (Comparation) : Perbandingan intervensi yang sudah/ pernah dilakukan
pada populasi/ problem terkait (bila ada).
O (Outcome) : Hasil yang didapatkan dari penelitian tersebut serta
implikasinya di bidang keperawatan.

Judul:
Perubahan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Pemberian Aroma Terapi Pada Pasien
Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Jati Kabupaten Kudus
Peneliti:
Emma Setiyo Wulan, Nasikhatul Wafiyah

No. Kriteria Pembenaran


1. P Dalam jurnal ini, populasi atau masalah yang ditemukan adalah lansia
dengan hipertensi (meningkatnya tekanan darah)
Penelitian ini menggunakan pre experimental design dengan one group
pretest dan post test dengan jumlah responden 33 pasien yang dipilih
secara purposive sampling. Pasien diukur tekanan darahnya sebelum
2. I diberikan aromaterapi menggunakan sphygmomanometer digital merk
beurer. Setelah itu pasien diminta menghirup minyak esens rose selama 10
menit. Kemudian setelah tindakan pasien dilakukan pemeriksaan tekanan
darah kembali.
Tidak ada perbandingan dalam penelitian ini. Namun jika dilihat dari
perbandingan antara kelompok control dan intervensi ditemukan bahwa
3. C terdapat peningkatan yang signifikan dalam kejadian penurunan tekanan
darah pada lansia antara kelompok intervensi dibandingkan dengan
kelompok kontrol
Indikator pengukuran dalam penelitian ini adalah tekanan darah,
Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan alat tensimeter. Distribusi
frekuensi tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum diberikan
intervensi aromaterapi diperoleh nilai rata-rata tekanan darah sistole
sebesar164,70 mmHg dan tekanan darah diastole sebesar 90,3 mmHg.
Distribusi frekuensi tekanan darah pada pasien hipertensi setelahm
diberikan intervensi aromaterapi diperoleh nilai rata-rata tekanan darah
4. O sistole sebesar 157,30 mmHg dan tekanana diastole sebesar 92,18 mmHg.
Sehingga kesimpulan yang didapatkan Ada perubahan yang signifikan
sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi pada tekanan darah sistole
dengan pasien hipertensi di wilayah kerjapuskesmas Jati Kudus (p value
0,000). Dan tidak ada perubahan yang signifikan sebelum dan sesudah
diberikan aromaterapi pada tekanan darahdiastole dengan pasien hipertensi
di wilayah kerja Puskesmas Jati Kudus.
Aspek positif : Menurunkan tekanan darah pada lansia. Aromaterapi lavender dapat
menurunkan tekanan darah , sehingga lansia dengan hipertensi tidka
mengalami peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol.
Aspek negative : Ditinjau dari aspek negatif tindakan aromaterapi lavender yang
berlebihan dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman seperti pusing,
mual sampai terjadi muntah muntah.
Implikasi : Aromaterapi pada lansia hipertensi memberikan dampak positif pada
responden. Intervensi ini dapat diterapkan dengan memperhatikan
kondisi responden. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu respon
pasien perasaan rileks, pusing, mual atau muntah. Tindakan dapat
dilakukan oleh perawat dengan bantuan keluarga jika responden
mengalami keterbatasan gerak.

Anda mungkin juga menyukai