Disusun oleh:
Nama ………………
NIM 1206195640
Daftar Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan jiwa menurut WHO (2001) adalah sebagai suatu kondisi sejahtera
dimana individu menyadari kemampuan yang dimilikinya, dapat mengatasi stress
dalam kehidupannya, dapat bekerja secara produktif, dan mempunyai kontribusi
dalam kehidupan bermasyarakat. Kesehatan jiwa menurut Departemen Kesehatan
(2003), adalah sebagai suatu kondisi mental yang sejahtera yang memungkinkan
hidup harmonis dan produktif, sebagai bagian dari kualitas hidup seseorang
dengan memperhatikan semua segi kehidupannya. Kesehatan jiwa adalah keadaan
sejahtera ditandai dengan perasaan bahagia, keseimbangan, merasa puas,
pencapaian diri dan optimis (Stuart & Laraia, 2005). Maka dengan demikian
kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan dan keadaan sejahtera
yang ditandai dengan dapat menyadari kemampuan yang dimiliki, dapat
mengatasi stress, perasaan bahagia, merasa puas dan optimis sehingga seseorang
dapat hidup harmonis dan produktif.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Puskesmas Merdeka, pada praktik PPN Jiwa ini mahasiswa dapat
membantu dalam menyelesaikan masalah bersifat teknis operasional dari
suatu aspek manajemen pelayanan dan managemen kasus keperawatan jiwa,
sehingga diharapkan dapat membantu Puskesmas dalam meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan jiwa yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan untuk masyarakat di wilayah RW 01 Kelurahan Kuala
Lempuing Kota Bengkulu
1.3.2 Bagi Kelurahan Ciwaringin, terutama pada periode PPN ini, mahasiswa
dapat bekerjasama dengan aparat atau petugas kelurahan dengan segenap
perangkat desanya dalam meningkatkan status kesehatan jiwa masyarakat di
kesembilan RW khususnya di wilayah RW 01 Kelurahan Kuala Lempuing
Kota Bengkulu
1.3.3 Bagi mahasiswa, kegiatan praktek PPN ini dapat meningkatkan kemampuan
dalam menerapkan manajemen pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
melalui pendekatan CMHN, melakukan manajemen kasus spesialis terkait
masalah mental umum dengan menerapkan terapi-terapi spesialis, dan
meningkatkan kemampuan dalam melakukan kolaborasi dengan tim
kesehatan lainnya (perawat CMHN dan staf PKM Merdeka, serta pihak
Kelurahan Ciwaringin), serta meningkatkan kemampuan membimbing
mahasiswa dan kemampuan mempelajari fenomena dalam ruang lingkup
pelayanan dan asuhan keperawatan dengan tujuan untuk dapat melakukan
penelitian dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan jiwa di
masyarakat
1.3.4 Bagi Program PPN Keperawatan Jiwa, kegiatan ini berguna untuk
peningkatan kualitas belajar mengajar yang melibatkan mahasiswa secara
aktif dalam menerapkan kegiatan praktik keperawatan jiwa profesional
secara nyata di tatanan unit pelayanan kesehatan jiwa masyarakat. Selain
itu, praktik PPN ini juga merupakan salah satu kesempatan sosialisasi
Program Pendidikan Ners terhadap masyarakat.
BAB II
KONSEP MANAJEMEN PELAYANAN CMHN
Pilar kedua manajemen pemberdayaan kader kesehatan jiwa di desa siaga sehat
jiwa yang berfokus kepada penghargaan bagi kader karena melaui manajemen
SDM yang baik maka kader akan mendapatkan kompensasi berupa penghargaan
(compensatory reward) sesuai dengan apa yang telah dikerjakan. Manajemen
pemberdayaan kader kesehatan jiwa di desa siaga sehat jiwa berfokus kepada
rekruitmen, seleksi, orientasi, evaluasi/penilaian kinerja dan pengembangan kader.
Pilar ketiga kemitraan lintas sektor dan lintas program. Kemitraan dalam
pelayanan kesehatan di komunitas merupakan bentuk strategi kemitraan lintas
program dan sector yang terintegrasi atas prinsip kesetaraan, keterpaduan,
kesepakatan dan keterbukaan (Depkes RI, 2000). Bentuk pelaksanaan kemitraan
berupa komunikasi yaitu berupa media tukar informasi yang diperlukan oleh
semua sector agar terjadi koordinasi dan kerjasama yang efektif dalam mencapai
tujuan. Kemitraan dapat dilakukan di tingkat Kabupaten, Kecamatan dan tingkat
Kelurahan.
Pilar keempat yaitu manajemen kasus kesehatan jiwa di desa siaga sehat jiwa.
Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat CMHN bertanggung jawab
memberikan asuahan keperawatan jiwa komunitas kepada kelompok keluarga
sehat jiwa, risiko masalah psikososial dan kelompok kliendan keluarga gangguan
jiwa. Dalam melakukan asuhan keperatan perawat CMHN dibantu oleh kader
kesehatan jiwa. Perawat memberikan asuhan keperawatan pada klienyang masih
memerlukan perawatan total (total care) dan perawatan parsial (parsial care).
Kader kesehatan jiwa bertangung jawab untuk memantau perkembangan
klienyang mandiri (self care).
3.3 Pelaksanaan
Kegiatan MMD 1 yang dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Oktober 2021 dan
berlangsung lancar selama kurang lebih 2 jam telah menghasilkan beberapa
kesepakatan yaitu :
a. Pembentukan RW Siaga Sehat Jiwa
b. Telah ditunjuk 16 orang Calon Kader Kesehatan Jiwa yang terdiri dari
kader kesehatan, perangkat desa dan beberapa warga, yang akan
mengikuti Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) pada tanggal 17 dan 18
Oktober 2021
c. Akan membentuk pengurus yang akan terdiri dari berbagai lapisan
masyarakat RW 01 dan juga merupakan pengurus RW Siaga RW 01
d. Akan menyusun visi, misi, filosofi dan program kerja KKJ
Kader yang mengikuti Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa yang
dilaksanakan di Kelurahan lempuing pada gelombang I (pertama), yaitu pada
tanggal 17 Oktober 2021 berjumlah 6 orang.
3.4 Pembahasan
3.4.1 Hasil
Berdasarkan kegiatan pengembangan CMHN yang sudah dilakukan, maka hasil
pencapaiannya adalah sebagai berikut:
a. RW 01 Kelurahan lempuing sudah menjadi RW Siaga Sehat Jiwa, karena
sudah memiliki 6 Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) yang telah dilatih
b. Keenam KKJ sudah memiliki kemampuan deteksi dini sebagai langkah
awal dalam pelaksanaan peran KKJ di RW 01
c. Struktur organisasi Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) di RW 01 sudah
terbentuk dengan Ketua Ibu Inu
Sudah ada daftar penduduk sehat (diklasifikasikan dalam umur), risiko dan
gangguan jiwa.
3.4.2 Hambatan
Secara umum tidak ada kendala yang berarti dalam pembentukan RW Siaga Sehat
Jiwa di RW 01. Hal ini dipengaruhi oleh dukungan yang optimal dari Puskesmas
Lempuing, Lurah beserta staf Kelurahan, pengurus RW dan RT, tokoh agama
serta masyarakat RW 01. Belum optimalnya pengembangan RW Siaga Sehat Jiwa
dikarenakan waktu praktik yang relatif pendek, sehingga tidak banyak kegiatan
yang dapat dilaksanakan. Namun RW 01 masih mempunyai peluang untuk
dikembangkan mengingat RW ini masih akan digunakan untuk praktik mata
kuliah yang lain; keperawatan komunitas STr atau lainnya.
4.1 Kesimpulan
Dalam melakukan kegiatan CMHN di RW 01 Kelurahan Lempuing, mahasiswa
residensi telah bekerjasama dengan rekan residensi lainnya dan mahasiswa baik
dalam melakukan pengkajian, membuat perencanaan kegiatan CMHN yang akan
dilakukan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan CMHN di unit komunitas.
Kegiatan ini dilakukan dalam rentang waktu 20 hari praktek PPN Jiwa, yaitu
tanggal 13-24 Oktober 2021. Berdasarkan hasil evaluasi akhir berupa observasi
terhadap kinerja Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) RW 01 Kelurahan Lempuing
memiliki kemampuan KKJ dalam melakukan Deteksi Dini, penggerakan, dan
latihan pembudayaan untuk memberikan penyuluhan kesehatan. Disamping
melakukan kegiatan CMHN, dalam praktik ini mahasiswa juga melakukan
kegiatan berperan manajerial, yaitu dengan melakukan peran perawat CMHN
bersama mahasiswa Ners. Hasil evaluasi akhir dari kegiatan ini adalah mahasiswa
belum memiliki kemampuan Perawat CMHN.
4.2 Rekomendasi
Berdasarkan pengalaman selama praktik residensi, maka mahasiswa
merekomendasikan beberapa hal untuk dijadikan pertimbangan dan dasar
menyusun pelaksanaan CMHN berikutnya dikelurahan maupun di Puskesmas
Lempuing.
1. Perawat CMHN Puskesmas
a. Melanjutkan bimbingan, membuat jadual supervisi, monitoring dan
evaluasi terhadap kegiatan CMHN di RW 01
b. Meningkatkan kemampuan Kader Kesehatan Jiwa (KKJ) melalui kegiatan
membudayakan kemampuan KKJ.
c. Meningkatkan peran sebagai role model bagi pelaksanaan kegiatan CMHN
di RW 01 Kelurahan Lempuing
2. Mahasiswa Ners
Selalu terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan diri dalam menerapkan
manajemen pelayanan keperawatan berdasarkan CMHN, manajemen kasus
Keperawatan jiwa, melaksanakan peran sebagai Pendidik dengan lebih baik di
praktik yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, G.W., & Laraia, M.T. (2005). Principles and Practice of Psychiatric
Nursing. 8th ed. Missouri : Mosby Inc.
DAFTAR LAMPIRAN