Anda di halaman 1dari 22

PROFIL PELAYANAN PSIKOLOGI

PUSKESMAS KALASAN
TAHUN 2012

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SLEMAN
YOGYAKARTA
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan Jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan. Organisasi
Kesehatan Dunia mendefinisikan bahwa kesehatan adalah a state of complete
physical, mental and social-being and not merely the abscence of disease or
infirnity. Hal ini juga sejalan dengan Undang-Undang Dasar 1945 (Amandemen)
yang menyatakan bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan,
menjelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan
ekonomis. Dalam definisi tersebut tersirat bahwa kesehatan jiwa merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kesehatan dan unsur utama dalam penunjang kualitas
hidup yang utuh.
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat bagi setiap penduduk, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Program pembangunan kesehatan, diharapkan mampu meningkatkan
kesehatan baik fisik, mental dan sosial, melalui upaya preventif,

promotif, dan

kuratif. Peran Puskesmas sebagai ujung tombak di bidang kesehatan dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat senantiasa mengacu pada
kebijakan yang telah ditetapkan oleh dinas kesehatan kabupaten. Dengan program
kesehatan mental yang sudah berjalan serta didukung program pelayanan psikologi,
Puskesmas telah menjadi pusat pelayanan kesehatan dasar yang komprehensif.
Desentralisasi sistim pelayanan kesehatan telah menempatkan Dinas
Kesehatan Kabupaten /Kota sebagai institusi yang strategis dalam menghadapi
masalah kesehatan. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 Pemerintah Daerah dan
Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom, memberikan kewengan yang besar
kepada Pemerintah Kabupaten /Kota untuk menyelenggarakan program-program
sesuai dengan kemampuannya.Sebagai penentu kebijakan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota memerlukan informasi yang akurat dalam suatu sistim kesehatan
yang handal dan terpercaya yang akan mensuplai data kesehatan yang akan
menjadi dasar pengambilan keputusan.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi kesehatan Mental di


Puskesmas, maka disusunlah Profil Pelayanan Psikologi Puskesmas Tahun 2012.
Profil ini memberikan gambaran pelayanan psikologi untuk masyarakat wilayah
Puskesmas di Kabupaten Sleman, khususnya Puskesmas Kalasan. Profil Pelayanan
Psikologi Puskesmas Kalasan diharapkan terbit secara berkala, minimal 1 kali dalam
1 tahun. Lebih lanjut profil ini diharapkan dapat di gunakan sebagai sarana penyedia
data dan informasi dalam rangka evaluasi tahunan kegiatan-kegiatan dan
pemantauan pencapaian program di Poli Psikologi Puskesmas Kalasan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan penyusunan profil ini adalah untuk memberikan gambaran data
dan informasi mengenai pelayanan kesehatan mental masyarakat di wilayah
Puskesmas Kalasan tahun 2012
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus penyusunan profil ini adalah :
Memberikan gambaran data atau informasi hasil pencapaian program
kegiatan pelayanan Psikologi tahun 2012 di Puskesmas Kalasan
Sebagai sarana untuk evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
Psikolog tahun 2012 di Puskesmas Kalasan.
Menyediakan

gambaran

informasi

terbaru

mengenai

pelayanan

psikologi di Puskesmas Kalasan


B. Manfaat
Dengan disusunnya profil pelayanan psikologi Puskesmas Kalasan
diharapkan dapat digunakan sebagai sarana pendukung kebijakan pimpinan,
sebagai sarana evaluasi program yang telah dilaksanakan dan sebagai acuan
untuk menyusun rencana kerja tahunan pada tahun berikutnya. Manfaat lainnya
yaitu memberikan umpan balik pada unit-unit lain yang memerlukan, baik yang
ada di dalam gedung maupun luar gedung di wilayah Puskesmas Kalasan.

BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KALASAN
A. Visi dan Misi
Visi Puskesmas Kalasan
Terwujudnya Puskesmas Kalasan Yang Prima dan Profesional
Dalam Pelayanan Kesehatan
Visi yang ingin dicapai melalui pelayanan kesehatan adalah masyarakat
Kalasan dan sekitarnya dapat menikmati pelayanan kesehatan yang bermutu,
terjangkau,

mudah,

cepat,

tepat

dan

dengan

tenaga

kesehatan

yang

profisonalismenya tinggi serta ber Ketuhanan Yang Maha Esa. Lingkungan yang
diharapkan adalah lingkungan masyarakat yang kondusif, bersih, sehat, aman dan
terhindar dari pencemaran. Perilaku masyarakat yang diharapkan adalah perilaku
hidup yang besih sehat dan berwawasan lingkungan sehat termasuk dalam
pembangunan perumahan. Yang pada giliranya dapat menopang program Sleman
Sehat 2015 di Kecamatan Kalasan.
Misi Puskesmas Kalasan
Untuk mewujudkan Visi Terwujudnya Puskesmas Kalasan Yang Prima dan
Profesional Dalam Pelayanan Kesehatan di tetapkan enam misi pembangunan
kesehatan sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan ksehatan yang bermutu dan terjangkau
2. Mendonrong masyarakat wilayah kerja puskesmas Kalasan untuk hidup sehat
3. Menjalin kerjasama lintas sektor yang harmonis dan saling mendukung
4. Membangun suasana kerja yang sejahtera, nyaman, aman dan kondusif
5. Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
6. Meningkatkan profesionalisme pegawai
B. Kondisi Geografis
Kecamatan Kalasan merupakan wilayah Kabupaten Sleman bagian timur,
dengan batas-batas :
Sebelah utara

: Kec.Ngemplak

Sebelah selatan

: Kec.Berbah
3

Sebelah barat

: Kec.Depok

Sebelah tenggara

: Kec.Prambanan Sleman dan

Sebelah timur laut

: Kec.Prambanan Klaten

Berikut adalah peta Wilayah Kecamatan Kalasan


Peta 1.III

Luas wilayah Kecamatan Kalasan Seluas 3.480,00 ha, terdiri dari 4 desa dan 80
pedukuhan yaitu Purwomartani (1390), Tirtomartani (753), Selomartani (896) dan
Tamanmartani (730).
C. Keadaan Demografi
Jumlah Kepala keluarga dan Penduduk Kecamatan Kalasan
Tabel 1.
NO

1
2
3
4

DESA

Bayaknya
Kepala Keluarga

Purwomartani
9.447
Tirtomartani
4.812
Tamanmartani
4.791
Selomartani
3.420
Jumlah
22.470
Sumber data Statistik Kecamatan

Banyaknya
Penduduk

Rata-rata jiwa
tiap Keluarga

33.613
13.264
15.205
11.652
73.734

4
3
3
3
3
4

: Puskesmas

Grafik.4.III

D. Keadaan Sosial Ekonomi


1. Mata Pencaharian Penduduk :
Petani Sendiri: 9.628 orang

Buruh Tani: 3.497 orang


Pengusaha:

632 orang

Buruh Industri: 1.298 orang


Buruh bangunan: 1.458 orang
Pedagang: 1.336 orang
Pengangkutan: 2.215 orang
PNS/TNI/Polri: 3.670 orang
Pensiunan: 1.351 orang
Lain-lain: 7.779 orang

2. Tingkat Pendidikan :
Tidak/belum tamat SD : 8.123 Orang
Tamat SD
: 7.521 Orang
SLTP
: 9.096 Orang
SLTA
: 32.282 Orang
Akademi/Perguruan tinggi : 5.585 Orang
3. Jumlah murid/mahasiswa :
TK
: 2.154 murid
SD/MI
: 6.994 murid
SLTP
: 2.644murid
5

SLTA
: 2.171 murid
Akademi/PT: Tidak ada data Mahasiswa
Lain-lain
: 7.471 Orang
BAB III
FALSAFAH DAN TUJUAN
PELAYANAN PSIKOLOGI DI PUSKESMAS

A. Pengertian Praktik Psikologi


Adalah kegiatan yang dilakukan oleh psikolog dalam memberikan jasa dan praktik
kepada masyarakat dalam pemecahan masalah psikologi yang bersifat individual
maupun kelompok dengan menerapkan prinsip psikologi klinis. Termasuk dalam
pengertian praktik psikologi tersebut adalah terapan prinsip psikologi yang berkaitan
dengan melakukan kegiatan diagnosis, prognosis, konseling dan psikoterapi.
B. Definisi Psikolog
1. Sarjana psikologi yang telah mengikuti Pendidikan Tinggi Psikologi Strata Satu
(S1) dan Program Pendidikan Profesi (Psikolog).
2. Seseorang yang memiliki tugas membantu mengatasi tekanan/konflik dan
permasalahan pribadi yang dialami oleh seseorang dalam kehidupannya.
Sederhananya,

jika

dokter

menyembuhkan

dengan

obat,

psikolog

menyembuhkan dengan mendengarkan melalui pembicaraan dari hati ke hati


dan bersama-sama menemukan solusi pemecahan masalah.
C. Hal-hal yang keliru tentang psikolog
Tidak jarang orang menganggap psikolog sebagai peramal atau orang yang ahli
dalam memecahkan masalah, atau bahkan dianggap sebagai dokter yang
menangani pasien jiwa. Khusus untuk kekeliruan yang terakhir ini (masalah dokter
jiwa) membuat orang menjadi enggan untuk menemui psikolog karean takut
dianggap gila oleh orang lain.
D. Peran dan tugas Psikolog, antara lain :
1. Memperhatikan keluhan
2. Mendengarkan kesedihan atau kekecewaan.
3. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
4. Mendukung dalam mengatasi masalah.
5. Melatih kemampuan memecahkan masalah, sehingga klien mampu mengatasi
masalah di kemudian hari.
6. Membantu mengenali permasalahan bagi klien dan menemukan akar masalah.
7. Menentukan pilihan solusi yang terbaik bagi klien.
E. Masalah apa saja yang dapat ditangani oleh Psikolog, antara lain :
1. Masalah pribadi/kehidupan sehari-hari yang menimbulkan stress.
2. Masalah khas remaja ( pacaran, patah hati, rokok, napsa, free sex, onanimasturbasi dan sebagainya ).
3. Masalah dalam rumah tangga ( dengan pasangan, dengan anak, dengan
mertua, KDRT dan sebagainya ).
6

4. Masalah pendidikan ( kesulitan belajar, mogok sekolah, bullying, tes inteligensi


dan kesiapan anak masuk sekolah ).
5. Masalah tumbuh kembang anak ( lambat bicara, hambatan perkembangan,
pengasuhan anak, GPPH, Hiperaktif, Autisme, mengompol dan sebagainya ).
6. Memilih sekolah/perguruan tinggi dan karir.
7. Masalah hubungan antar pribadi, hubungan social dan berbagai masalah lain
yang mungkin mengganggu kehidupan, kebahagiaan dan kesejahteraan hidup
klien.
F. Bagaimana cara kerja psikolog
Psikolog bekerja dengan cara sederhana, yaitu mengajak orang untuk berbicara dan
berbagi tentang masalahnya. Inilah yang disebut dengan konsultasi atau konseling.
Konsultasi dan berbagi dengan psikolog dapat menyembuhkan karena :
1. Klien bisa menceritakan permasalahan yang membebani dirinya.
2. Klien bisa menumpahkan semua emosi yang dirasakan, tanpa merasa dihakimi
atau dicap negatif.
3. Klien akan merasa di mengerti sehingga beban yang dirasakan akan menjadi
berkurang.
Selain konsultasi, psikolog terkadang menggunakan berbagai alat tes, misalnya ter
IQ, tes kepribadian, tes bakat minat dan sebagainya, dengan tujuan untuk
melengkapi data tentang diri klien.
Cara lain adalah dengan pemberian penyuluhan kepada masyarakat. Cara ini
biasanya dilakukan atas kerjasama antara psikolog dengan dokter, perawat atau
pihak lain yang berhubungan dengan masalah peningkatan kesehatan masyarakat.
Misalnya, penyuluhan tentang HIV AIDS, TB, KB, Gizi, Kespro, psikologi anak,
psikologi lansia, stress dan masih banyak lagi.
G. Cakupan Pelayanan Psikologi di Puskesmas
1. Promosi: adalah pelayanan psikologi klinis yang meliputi upaya-upaya
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan atau kesejahteraan psikologis
seseorang atau kelompok masyarakat.
2. Prevensi : adalah pelayanan psikologi klinis yang meliputi upaya-upaya untuk
mencegah atau meminimalkan kemungkinan timbulnya permasalahan atau
gangguan psikologis baik di tingkat individual maupun masyarakat.
3. Kurasi : adalah pelayanan psikologi klinis yang berupa intervensi psikologis atau
psikoterapi yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan atau gangguan
psikologis yang sedang dialami oleh individu atau kelompok masyarakat.
4. Rehabilitasi : adalah pelayanan psikologi klinis yang meliputi upaya-upaya
pemulihan kembali fungsi psikologis klien individu ataupun kelompok setelah
pulih dari permasalahan/gangguan psikologis, dan menyiapkan untuk berfungsi
kembali di masyarat.

H. Visi Unit Psikologi Puskesmas Kalasan


PELAYANAN PRIMA DAN PROFESIONAL UNTUK MEWUJUDKAN
MASYARAKAT SEHAT MENTAL
Visi yang ingin dicapai unit psikologi adalah memberikan pelayanan kesehatan
mental yang berkualitas dan profesional untuk meningkatkan kesehatan mental
masyarakat pada gilirannya dapat mendukung terwujudnya visi Puskesmas
Kalasan.
Guna mencapai tujuan visi tersebut, Unit Psikologi Puskesmas Kalasan
menetapkan Misi sebagai berikut :
1. Secara mandiri atau menjadi bagian dalam tim kesehatan mental di Puskesmas
Kalasan,

berusaha

memberikan

pelayanan

yang

profesional

terhadap

masyarakat.
2. Mendorong masyarakat di wilayah Puskesmas Kalasan untuk meningkatkan
kesadaran terhadap kesehatan mental.
3. Menjalin kerja sama yang harmonis intern profesi di Puskesmas Kalasan, untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh

BAB IV
PENCAPAIAN KEGIATAN PROGRAM
A. AKTIVITAS DAN CAKUPAN KUNJUNGAN (Tahun 2010 Tahun 2012)

Gambar 1. Grafik profil kunjungan pasien ke Poli Psikologi Puskesmas Kalasan


pada tahun 2010-2012
Dari hasil pemaparan data pada gambar 1 terlihat secara keseluruhan jumlah
kunjungan pasien di Unit Konsultasi Psikologi di Puskesmas Kalasan meningkat tiap
tahunnya. Pada tahun 2010 jumlah kunjungan adalah 797 pasien, jumlah ini
mengalami peningkatan pada 2011 sebesar 16,56% menjadi 292 pasien, sedangkan
peningkatan jumlah pasien pada tahun 2012 sebesar 10,65%, dengan jumlah pasien
1028.. Adapun rata-rata kunjungan pasien pada tahun 2010 adalah 66 per bulan,
pada tahun 2011 adalah 77 pasien per bulan, sedangkan pada tahun 2012 adalah
86 pasien per bulan.
1.

Ko
nseling Individu Dalam Gedung (Tahun 2010-2012)

Gambar 2.

Grafik profil konseling individu dalam gedung di Poli Psikologi


Puskesmas Kalasan pada tahun 2010-2012

Pelayanan konsultasi psikologi yang bersifat individu dapat dilakukan di dalam


maupun di luar gedung. Adapun pelayanan terhadap pasien secara individu di dalam
gedung adalah psikoedukasi, konseling, psikoterapi, dll. Dari hasil pemaparan data
pada tahun 2010-2012 di Puskesmas Kalasan seperti pada gambar 2 menunjukkan
bahwa jumlah konseling individu dalam gedung mengalami peningkatan pada tahun
9

2011 dengan jumlah pasien 371. Jumlah tersebut meningkat sebesar 8,47% dari
tahun 2010. Sedangkan pada tahun 2012 jumlah konseling individu dalam gedung
mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 14% bila dibandingkan dengan tahun
2011.
2.

Ko
nseling Individu Luar Gedung (Tahun 2010-2012)

Gambar 3. Grafik profil konseling individu luar gedung di Poli Psikologi Puskesmas
Kalasan pada tahun 2010-2012
Pelayanan konseling individu di luar gedung dilakukan melalui aktivitas
kunjungan rumah pasien oleh psikolog secara mandiri maupun psikolog dalam tim
(bersama dengan profesi lain). Selain itu penjaringan pasien konseling individu luar
gedung juga diperoleh dari aktivitas program puskesmas seperti posyandu, skrining
DTKB, dll. Berdasarkan pemaparan data pada gambar 3 diketahui bahwa
pelayanan konseling individu di luar gedung pada tahun 2011 mengalami
peningkatan yang sangat signifikan sebesar 96,42%, baik untuk pasien baru
maupun pasien lama. Pada tahun 2012 jumlah tersebut mengalami penurunan
sebesar 41,81%.

3.

Ala
san Ke Unit Psikologi (Tahun 2010-2012)
a. Atas Rujukan

10

Gambar 4. Grafik profil kunjungan pasien rujukan internal dan eksternal di Poli
Psikologi Puskesmas Kalasan pada tahun 2010-2012
Alur pasien pengguna layanan konsultasi psikologi di Puskesmas Kalasan
terdiri dari 2 jalur, yaitu melalui rujukan (internal puskesmas maupun eksternal) dan
APS (atas permintaan sendiri). Adapun pasien melalui jalur rujukan internal dapat
dilakukan oleh semua poli di puskesmas antara lain BPU, KIA, BPG, UGD, Rawat
Inap, klinik keperawatan dan laboratorium. Sedangkan pasien melalui rujukan
eksternal dapat dilakukan oleh kader desa, kepala dusun, UKS (guru atau konselor
sebaya), atau profesi lintas sektor lainnya seperti bidan praktek swasta, dokter
praktek swasta, PLKB, dll. Berdasarkan pemaparan data pada gambar 2 terlihat
rujukan ke poli psikologi Puskesmas Kalasan meningkat setiap tahunnya.
Peningkatan terbesar adalah di tahun 2011 yaitu sebesar 20%, sedangkan pada
tahun 2012 adalah sebesar 12,51%.
b. Atas Permintaan Sendiri (APS)

Gambar 5. Grafik profil Kunjungan pasien APS di Poli Psikologi Puskesmas


Kalasan pada tahun 2010-2012
Pasien pengguna layanan konsultasi psikologi yang datang atas permintaan
sendiri atau non rujukan ke Poli Psikologi disebut dengan APS. Berdasarkan
pemaparan data tiga tahun terakhir (2010-2012) seperti pada gambar 5 terlihat pada
tahun 2010 jumlah pasien APS ada 68 pasien, jumlah ini mengalami peningkatan

11

sangat signifikan sebesar 75% di tahun 2011 menjadi 119 pasien. Pada tahun 2012
jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 27,7% menjadi 86 pasien.
4.

Ko
nseling Kelompok (Tahun 2010 2012)
a. Konseling Keluarga

Gambar 6. Grafik profil konseling keluarga di Poli Psikologi Puskesmas


Kalasan pada tahun 2010-2012
Pada kasus tertentu intervensi terhadap pasien juga dilakukan dengan
melibatkan anggota keluarga pasien dalam konseling. Berdasarkan data pada
gambar 6 terlihat bahwa jumlah sesi dan peserta dalam konseling keluarga
meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2010 jumlah konseling keluarga adalah 76
sesi dengan total peserta 249, jumlah tersebut meningkat menjadi 102 sesi dengan
283 peserta di tahun 2011 dan 111 sesi dengan 327 peserta di tahun 2012.
b. Konseling Caten (Tahun 2010 2012)

Gambar 7. Grafik profil konseling Caten di Poli Psikologi Puskesmas


Kalasan pada tahun 2010-2012
Konseling terhadap calon pengantin oleh psikolog menjadi bagian dalam
pemeriksaan kesehatan di Puskesmas. Tujuannya adalah untuk memberikan
psikoedukasi mengenai persiapan kehidupan pernikahan. Sebagian besar calon
pengantin yang periksa kesehatan datang ke puskesmas bersama pasangannya,
12

sehingga psikolog tidak hanya memberikan psikoedukasi tetapi juga konseling


terhadap pasangan calon pengantin tersebut. Berdasarkan data yang tampak pada
gambar 7, jumlah sesi dan peserta dalam konseling caten meningkat setiap
tahunnya. Pada tahun 2010 jumlah sesi ada 231 dengan total peserta 449. Pada
tahun 2011 jumlah sesi meningkat menjadi 280 dengan total peserta 558.
Sedangkan pada tahun 2012 jumlah sesi 355 dengan total peserta 711.
c. Konseling Kelompok (Tahun 2010 2012)

Gambar 8. Grafik profil konseling Kelompok di Poli Psikologi Puskesmas


Kalasan pada tahun 2010-2012
Aktivitas konseling kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan terhadap
kelompok tertentu dengan psikolog sebagai fasilitator dalam konseling. Adapun
kegiatan ini dilakukan dengan tujuan tertentu, seperti misalnya konseling kelompok
pada siswa siswi sekolah dengan permasalahan belajar, konseling kompok pada
penderita hipertensi dan diabetes militus. Berdasarkan data tiga tahun terakhir yang
tampak pada gambar 8, terlihat pada awalnya konseling kelompok sangat jarang
dilakukan, hanyak 1 kali konseling kelompok, namun 2 tahun terakhir sudah terlihat
ada peningkatan jumlah aktivitas konselin kelompok, yaitu 2 sesi ditahun 2011 dan 6
sesi di tahun 2012.

5.

Pen
yuluhan (Tahun 2010 2012)
a. Sekolah

13

Gambar 9. Grafik profil Penyuluhan di Sekolah oleh Psikolog Puskesmas


Kalasan pada tahun 2010-2012
Salah satu upaya preventif dalam kesehatan mental yang dilakukan oleh
psikolog adalah penyuluhan di sekolah. Sasaran dari penyuluhan ini adalah usia
sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA. Selain itu penyuluhan di sekolah
juga dilakukan dengan sasaran orangtua wali murid, atas permintaan sekolah.
Adapun materi yang disampaikan pada penyuluhan beragam, diantaranya kespro,
kesehatan mental remaja, membangun karakter siswa, NAPZA, komunikasi
orangtua-remaja, mengenal emosi anak, dll. Berdasarkan pemaparan data aktivitas
penyuluhan yang dilakukan oleh psikolog pada gambar 8, terlihat bahwa rata-rata
jumlah penyuluhan di sekolah tiap tahunnya adalah 14 kali.
b. Masyarakat

Gambar 10. Grafik profil Penyuluhan di Mayarakat oleh Psikolog Puskesmas


Kalasan pada tahun 2010-2012
Upaya preventif di lingkungan masyarakat antara lain aktivitas penyuluhan
kesehatan mental. Sasaran dalam aktivitas ini adalah kelompok masyarakat mulai
dari usia produktif hingga usia lansia. Misal dalam aktivitas posyandu (lansia-balita),
Pertemuan PKK Dusun, Rakor desa (kader), karang taruna, dll. Adapun materinya
sangat beragam diantaranya deteksi dini penyakit-penyakit

mental, menejemen

stress, bahagia di usia lansia, menstimulasi kecerdasan anak, menejemen amarah,


komunikasi remaja dan orangtua, KDRT, dll. Berdasarkan data yang ada seperti
yang terlihat pada gambar 9 terlihat bahwa jumlah penyuluhan yang dilakukan di
kelompok masyarakat pada tahun 2010 dan 2011 relatif sama yaitu 20kali dan 22
14

kali. Akan tetapi pada tahun 2012 jumlah ini mengalami penurunan yang cukup
signifikan yaitu 7 kali.
c. Tempat lainnya

Gambar 11. Grafik profil Penyuluhan di Tempat lainnya oleh Psikolog


Puskesmas Kalasan pada tahun 2010-2012
Aktivitas preventif lain yang dilakukan oleh psikolog adalah penyuluhan di
tempat lain, seperti misalnya di PSPP panti rehabilitasi narkoba dinas social yang
berada di wilayah kalasan, KUA kecamatan kalasan, pendampingan masyarakat
korban bencana merapi di Kecamatan Cangkringan, dll. Adapun materinya adalah
gaya hidup sehat mental, kesehatan mental, menejemen stress, persiapan psikologis
pranikah, dll. Dari data gambar 11 tentang grafik profil aktivitas penyuluhan di tempat
lain dari tahun 2010 hingga 2012 jumlahnya relatif sama yaitu 7kali.
6.

Ku
njungan Rumah/Home Visit

Gambar 12. Grafik profil Kunjungan rumah/home visite


Puskesmas Kalasan pada tahun 2010-2012

oleh Psikolog

Salah satu aktivitas luar gedung yang dilakukan oleh psikolog adalah
kunjungan rumah atau home visite. Kunjungan rumah ini dilakukan dengan tujuan
15

diantaranya monitoring pasien dengan gangguan jiwa, intervensi terhadap keluarga,


dan untuk tujuan intervensi pasien yang tidak memungkinkan di bawa ke puskesmas
karena keterbatasan fisik. Berdasarkan data jumlah home visite di poli psikologi
seperti pada gambar 12, terlihat bahwa aktivitas kunjungan rumah cenderung
bertambah. Pada tahun 2010 jumlah aktivitas home visite ada 24 kali terdiri 14
kasus baru dan 11 kasus lama. Pada tahun 2011 jumlah tersebut meningkat cukup
signifikan dengan jumlah 55 kali home visite dengan 31 kasus baru dan 24 kasus
lama. Pada tahun 2012 mengalami sedikit penurunan jumlah menjadi 34 kali yang
terdiri dari 12 kasus baru dan 22 kasus lama.
7. Sepuluh Besar Gangguan Jiwa di Poli Psikologi Puskesmas Kalasan
(Tahun 2010 2012)

Gambar 13. Grafik profil sepuluh besar gangguan jiwa di Poli Psikologi
Puskesmas Kalasan pada tahun 2010

16

Gambar 14. Grafik profil sepuluh besar gangguan jiwa di Poli Psikologi
Puskesmas Kalasan pada tahun 2011

Gambar 15. Grafik profil sepuluh besar gangguan jiwa di Poli Psikologi
Puskesmas Kalasan pada tahun 2012
Berdasarkan data di Poli Psikologi Puskesmas Kalasan seperti pada gambar
13, 14 dan 15 terlihat bahwa jenis gangguan jiwa yang ditangani oleh psikolog relatif
sama setiap tahunnya. Kasus terbanyak dalam tiga tahun terakhir adalah
kecemasan (374kasus), Psikosomatis (214kasus), depresi (98kasus), Skizofrenia
(92kasus) dan Gangguan emosi pada anak (91kasus).

8.

Tes
Psikologi
17

Gambar 16. Grafik profil tes psikologi di Poli Psikologi Puskesmas Kalasan
pada tahun 2010-2012
Tes psikologi yang dapat dilayani oleh psikolog di Puskesmas Kalasan
adalah Tes Kecerdasan untuk anak dan dewasa dan Tes Kepribadian. Adapun tes
psikologi yang dilakukan untuk pasien disesuaikan dengan kebutuhan pasien atau
sesuai dengan kebutuhan pasien. Pada tahun 2010 jumlah tes kecerdasan yang
dilayani sebanyak 25 dan tes kepribadian sebanyak 5 kasus. Tahun 2011
permintaan tes kecerdasan meningkat sebanyak 42 dan tes kepribadian sebanyak
27. Jumlah tersebut menurun cukup signifikan pada tahun 2012 yaitu 9 tes
kecerdasan dan 17 tes kepribadian.
9.

Pe
meriksaan Psikologis Siswa Sekolah (Jumlah siswa yang mendapatkan
konseling/pemeriksaan psikologi tahun 2010 2012)

Gambar 17. Grafik profil peneriksaan psikologis siswa sekolah oleh Psikolog
Puskesmas Kalasan pada tahun 2010-2012
Pemeriksaan terhadap siswa sekolah mencakup PAUD, TK, SD, SMP dan
SMA. Adapun penjaringan terhadap pasien siswa siswi usia sekolah ada dengan
skrining atau rujukan dari guru sekolah. Kasus siswa sekolah yang ditangani oleh
18

psikolog meliputi motivasi belajar, pergaulan dan persahabatan, konflik dengan


orangtua, phobia sekolah, masalah perilaku dan emosional lainnya. Bersadarkan
data yang ada seperti yang terlihat pada gambar 17, jumlah pemeriksaan psikologis
siswa sekolah tahun 2010 dan 2011 relatif sama, yaitu 110 dan 109, sedangkan
pada tahun 2012 jumlah ini mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar
48,62% menjadi 56.
B.

TUGAS TAMBAHAN
Selain tugas sebagai Psikolog Klinis, Psikolog di Puskesmas Kalasan juga
menjalankan fungsi dalam penerapan ISO 9000: 2008, sebagai penanggung jawab
Document Controller mulai tahun 2012 sekarang. Tugas document controller
adalah sebagai sekretaris Management Representative yang bertanggung jawab
dalam pengelolaan dokumen ISO di Puskesmas Kalasan. Selain itu Psikolog juga
menjalankan tugas sebagai penanggung jawab Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
sejak tahun 2010 - sekarang. Tugas PJ UPM adalah melakukan survey kepuasan
pelanggan eksternal dan analisis pelaporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
yaitu pada bulan Maret dan September setiap tahunnya. Dalam waktu yang sama
Psikolog juga menjalankan tanggung jawab untuk mengadakan survey Kepuasan
Pelanggan Internal yang diisi oleh seluruh karyawan Puskesmas. Tugas UPM
lainnya adalah monitoring dan umpan balik kotak saran dari pelanggan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
19

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan data hasil kegiatan di Poli Psikologi Puskesmas
Kalasan dimuka, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.

Keberhasilan Program Layanan Psikologi di Puskesmas Kalasan pada tahun


2010-2012 secara umum meningkat. Hal ini terlihat pada jumlah kunjungan
pasien di Layanan Konsultasi Psikologi yang rata-rata dalam 3 tahun terakhir
ini mencapai 2,5% dari jumlah kunjungan pasien di puskesmas. Secara detail
pada tahun 2010 jumlah kunjungan mencapai 2,3%, pada tahun 2011
mencapai 2,5% dan pada tahun 2012 mencapai 2,7% dari jumlah kunjungan
pasien di Puskesmas. Jumlah prosentase tersebut belum mencapai target
yang telah ditetapkan oleh dinas Kesehatan Sleman, sebesar 3% dari
kunjungan. Ada beberapa factor yang mempengaruhi pencapaian target
belum tercapai di Poli Psikologi Puskesmas Kalasan, diantaranya kerjasama
lintas sektoral dalam gedung dan luar gedung yang masih perlu ditingkatkan,
upaya promosi dan penjaringan pasien di luar gedung, seperti misalnya

2.

komunitas sekolah dan masyarakat.


Berdasarkan data tiga tahun terakhir, pencapaian aktivitas di luar gedung atau
komunitas, seperti misalnya aktivitas home visit, penyuluhan di sekolah
maupun di masyarakat, di tahun 2011 cenderung mengalami peningkatan
yang cukup signifikan hingga >50%. Akan tetapi pada tahun 2012 pencapaian
ini mengalami penurunan terutama untuk aktivitas penyuluhan di masyarakat
yang menurun hingga >50 %. Hal ini disebabkan karena alasan pribadi yaitu
keterbatasan kondisi fisik petugas di tahun 2012 (masa kehamilan), sehingga
cenderung membatasi aktivitas di luar gedung (penyuluhan masyarakat)
terutama diluar jam kerja. Secara umum berkurangnya aktivitas promotif
diluar gedung dapat berdampak pada beberapa pencapaian hasil aktivitas
atau cakupan program yang lain di poli psikologi Puskesmas Kalasan.

B.

SARAN
1. Kepada pengelola program, melalui evaluasi pencapaian dalam profil ini
diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja di tahun
berikutnya. Secara terperinci upaya peningkatan kerjasama lintas sektoral
yang berkesinambungan tidak hanya dilakukan dalam aktivitas pelayanan
dalam gedung semata, namun juga lintas sektoral di luar gedung sehingga
diharapkan dapat mewujudkan pelayanan preventif, promotif dan kuratif yang
komprehensif baik dalam dan luar gedung. Seperti misalnya meningkatkan
kerja sama dengan sekolah, kader masyarakat maupun tokoh masyarakat,
20

melalui aktivitas skrining atau penyuluhan kesehatan mental. Selain itu upaya
peningkatan aktivitas konseling kelompok, agar manfaat pelayanan psikologi
2.

di Puskesmas lebih luas dirasakan oleh komunitas kelompok tertentu.


Kepada pengambil kebijakan, evaluasi program melalui laporan profil ini
diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk menyusun penetapan
anggaran di tahun berikutnya, dalam rangka memperluas program-program di
unit psikologi baik di dalam maupun di luar gedung, serta kelengkapan sarana

3.

dan prasarana untuk mendukung pelayanan psikologi di puskesmas kalasan.


Kepada masyarakat, melalui laporan dan profil ini diharapkan dapat
memberikan data dan informasi mengenai aktivitas program layanan psikologi
di puskesmas, sehingga dapat bermanfaat untuk memperluas promosi
layanan Psikologi di Puskesmas Kalasan.

Demikian Profil Pelayanan Psikologi di Puskesmas Kalasan tahun 2012 yang


mencakup keadaan wilayah baik geografis, demografis, hasil kegiatan dan cakupan,
permasalahan, serta pembahasan masalah. Semoga hal ini dapat menjadi salah satu
sarana untuk mengevaluasi / menilai serta menjadi dasar pertimbangan perencanaan
dan kegiatan di tahun selanjutnya.
Kami menyadari bahwa dalam penyajian profil ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan yang akan datang, agar
laporan tahunan yang akan datang lebih. Akhir kata semoga profil ini bermanfaat bagi
pengelola program, pengambil kebijakan dan masyarakat, terutama untuk mengetahui
gambaran tentang upaya serta hasil program Pelayanan Psikologi di Puskesmas
Kalasan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Kalasan

dr. Khamidah Yuliati


NIP. 19690705 200701 2 019

21

Anda mungkin juga menyukai