KAJIAN AKADEMIK
RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN TERHADAP PROFESI PSIKOLOG
DISUSUN OLEH:
KELAS: A
DOSEN PENGAMPU
Dr. Ardilafiza, S.H., M.Hum.
Beni Kurnia Illahi, S.H., M.H.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profesi Psikolog sangat dibutuhkan dalam kehidupan umat manusia. Melalui
profesi Psikolog, kita dapat meneliti dan memahami tentang kejiwaan dan karakter
para manusia yang begitu beragam. Sehingga diharapkan kita dapat memperlakukan
setiap manusia dengan baik sekaligus saling menjaga (melindungi) satu sama lain.
Peran Psikolog dalam membantu seseorang mengatasi masalah yang terkadang
menganggu kesehatan mentalnya cukup penting yang dengan kompetensi yang
dimiliki dapat memberikan masukan atau sekedar menjadi tempat untuk bercerita.
Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan
Layanan Psikologi adalah Undang-Undang baru yang mengatur mengenai
penyelenggaraan Pendidikan Psikologi, Registrasi dan izin, Layanan Psikologi, hak
dan kewajiban bagi Psikolog serta Klien, organisasi profesi, pembinaan dan
pengawasan, peran serta masyarakat, serta ketentuan sanksi administratif. Boleh juga
Undang-Undang disebut sebagai UU Psikologi. Pendidikan Psikologi dan Layanan
Psikologi diselenggarakan berdasarkan Pancasila. Perguruan tinggi penyelenggara
Pendidikan Psikologi wajib mengembangkan sistem penjaminan mutu. Layanan
Psikologi dilaksanakan oleh Psikolog sesuai dengan kewenangannya, dapat
dilaksanakan secara langsung dan/atau tidak langsung.
Pemberian Layanan Psikologi dapat dilakukan oleh Psikolog secara perorangan
atau kelembagaan. Demikian ditegaskan dalam Pasal 2 UU No. 23 Tahun 2022
tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi. Definisi Psikologi dalam UU 23 tahun
2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi adalah ilmu tentang proses mental
yang diungkapkan, diekspresikan, dan ditampilkan dalam bentuk perilaku di berbagai
bidang kehidupan manusia berdasarkan metode ilmiah dengan berbasis fakta.
Pendidikan Psikologi adalah usaha sadar dan terencana dalam pendidikan
formal yang terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesi pada jenjang
pendidikan tinggi yang program studinya terakreditasi untuk menghasilkan lulusan
yang memiliki kompetensi di bidang Psikologi. Pendidikan Psikologi terdiri atas
pendidikan akademik dan pendidikan profesi. Pendidikan akademik Psikologi
meliputi program sarjana, program magister, dan program doktor. Pendidikan profesi
meliputi program profesi, program spesialis, dan program subspesialis. Program
profesi merupakan pendidikan keahlian yang diperuntukkan bagi lulusan Pendidikan
Psikologi program sarjana. Program spesialis adalah program lanjutan dari program
profesi. Program subspesialis yaitu program lanjutan dari program spesialis.
Layanan Psikologi adalah segala aktivitas pemberian jasa dan praktik Psikologi
yang memerlukan kompetensi sebagai Psikolog dalam rangka tindakan promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif yang bertujuan untuk pengembangan
potensi diri dan peningkatan kesejahteraan psikologis. Tindakan promotif adalah
suatu kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan penyelenggaraan pelayanan psikologis
untuk pengembangan optimalisasi potensi Klien.
Tindakan preventif adalah suatu kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan untuk
mencegah dan mengurangi potensi terjadinya masalah psikologis sehingga tidak
berkembang menjadi gangguan psikologis Klien. Tindakan kuratif adalah suatu
kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan pemberian Layanan Psikologi untuk mengatasi
masalah psikologis dan/atau gangguan psikologis Klien. Tindakan paliatif adalah
suatu kegiatan dan/atau rangkaian kegiatan untuk memberikan Layanan Psikologi
sesuai bidangnya kepada Klien yang mengalami penyakit kronis dan/atau terminal
untuk memaksimalkan kualitas hidup yang tenang dan nyaman secara psikis, sosial,
dan spiritual dengan memfasilitasi perancangan lingkungan fisik dan pemberdayaan
lingkungan sosialnya. Tindakan rehabilitatif adalah suatu kegiatan dan/atau
rangkaian kegiatan pemberian Layanan Psikologi untuk mengatasi gangguan
psikologis serta mengembalikan dan mempertahankan fungsi psikologis Klien agar
dapat beraktivitas dan berpartisipasi dalam aspek kehidupan sosial secara mandiri.
Layanan Psikologi terdiri atas jasa Psikologi dan praktik Psikologi. Jasa
Psikologi adalah Layanan Psikologi kepada Klien yang mencakup berbagai ranah
aktivitas kehidupan individual, sosial, dan institusional Klien. Praktik Psikologi
merupakan Layanan Psikologi kepada Klien yang mengalami masalah psikologis
dan/atau gangguan psikologis dalam berbagai ranah aktivitas kehidupan individual,
sosial, dan institusional Klien.
Adapun manfaat dari ilmu psikologi yaitu :
1. Untuk memperoleh pemahaman gejala- gejala jiwa dan pengertian yang lebih
sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak
khususnya.
2. Untuk mengetahui perbuatan- perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai
sarana untuk mengenal tingkah laku manusia.
3. Untuk mengetahui cara penyelenggaraan pendidikan dengan baik.
4. Untuk mengetahui perilaku manusia sebagai upaya menyesuaikan diri dan
berhubungan dengan orang lain, sehingga memudahkan memahami mengapa
mereka berpikir, berperasaan dan berbuat menurut cara mereka sendiri.
5. Dalam rangka mengatasi permasalahan social, psikologi dapat mengurai
pangkal masalah, setidaknya mengurangi problem sosial.
6. Kita bisa peka terhadap perasaan orang lain.
7. Mampu mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
8. Mampu memaksimalkan potensi diri sendiri maupun orang lain dengan cara
yang tepat.
9. Hidup menjadi lebih sehat. Karena psikologi merupakan ilmu yang
mempelajari jiwa tentunya tidak terpisahkan dari jasmani. Dengan bantuan
cara berfikir positif maka dapat menjadikan kita lebih sehat.
10. Dapat memperkaya gaya kepemimpinan. Tentunya dengan banyak teori yang
ada dapat kita terapkan sebagai salah satu cara memimpin yang sesuai dengan
situasi yang ada.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Adanya layanan Psikolog yang tidak sesuai dengan standar yang ada yang
disebabkan karena kurangnya kompetensi atau kemampuan serta belum adanya
peraturan yang mengatur tentang bagaimana Pembinaan dan Pengawasan
terhadap Profesi Psikolog tersebut.
2. Masih banyak Psikolog yang kurang Profesional, tidak bertanggung jawab, dan
tidak berintegritas dalam menjalankan Profesi dan Praktik Psikolog karena
belum ada Peraturan yang mengatur mengenai sanksi yang dapat diperoleh
bagi seorang Psikolog yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
3. Terdapat penyalahgunaan terhadap praktik Psikolog di tengah masyarakat, hal
ini terjadi karena tidak adanya tim yang membina dan mengawasi tingkah laku
dan praktik Psikolog tersebut.
beberapa Undang-Undang yang berkaitan dan relevan dengan topik masalah yang
akan diteliti. Dalam konteks penelitian hukum, pengkajian ini dapat digolongkan
doktrin-doktrin hukum.
yuridis) dan sekaligus menawarkan solusi terhadap objek permasalahan yang dikaji.
Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data sekunder, yang diperoleh melalui
studi pustaka. Sumber data sekunder berasal dari bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder dan bahan hukum tertier. Tehnik Analisis data dilakukan secara dedukatif,
semua data yang ada ditafsirkan dan dijabarkan dengan berdasarkan pada teori-teori
yang berlaku.