Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BLADO II
Jalan Raya .Kambangan- Bandar KM5.Kec,Blado Kab.Batang 51255

Email: puskesmasblado2@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SOSIALISASI DAN MINUM PIL CANTIK/PIL GANTENG PADA MASYARAKAT

A. PENDAHULUAN
Anemia merupakan suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam
darah lebih rendah daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut
umur dan jenis kelamin. Hemoglobin adalah zat warna di dalam darah yang
berfungsi mengangkut oksigen dan karbondioksida dalam tubuh.
Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang
lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan
pembentuk sel darah merah dalam produksi guna mempertahankan kadar
hemoglobin pada tingkat normal sedangkan anemia gizi besi adalah anemia
yang timbul, karena kekurangan zat besi sehingga pembentukan sel-sel darah
merah dan fungsi lain dalam tubuh terganggu.
Anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam
tubuh tidak adekuat sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik di dalam
tubuh. Anemia ditandai dengan rendahnya konsentrasi hemoglobin atau
hematokrit nilai ambang batas yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel
darah merah (eritrosit) dan hemoglobin, meningkatnya kerusakan eritrosit,
atau kehilangan darah yang berlebihan. Defisiensi Fe berperan besar dalam
kejadian anemia, namun defisiensi zat gizi lainnya, kondisi nongizi, dan
kelainan genetik juga memainkan peran terhadap anemia.
Gejala anemia secara umum adalah cepat lelah, pucat (kuku, bibir, gusi,
mata, kulit kuku, dan telapak tangan), jantung berdenyut kencang saat
melakukan aktivitas ringan, napas tersengal atau pendek saat melakukan
aktivitas ringan, nyeri dada, pusing, mata berkunang, cepat marah (mudah
rewel pada anak), dan tangan serta kaki dingin atau mati rasa.
Kemenkes RI (2013) menunjukkan angka prevalensi anemia secara
nasional pada semua kelompok umur adalah 21,70%. Prevalensi anemia pada
perempuan relatif lebih tinggi (23,90%) dibanding laki-laki (18,40%). Prevalensi
anemia berdasarkan lokasi tempat tinggal menunjukkan tinggal di pedesaan
memiliki persentase lebih tinggi (22,80%) dibandingkan tinggal di perkotaan
(20,60%), sementara prevalensi anemia pada perempuan usia 15 tahun atau
lebih adalah sebesar 22,70%.

1
Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk
mengatasi masalah anemia untuk menurunkan prevalensi anemia. Ada tiga
strategi utama termasuk promosi makanan kaya zat besi, integrasi ke
pengendalian penyakit menular seperti pencegahan kecacingan, dan
penyediaan tablet tambah darah (TTD) atau disebut dengan pil cantik/pil
ganteng.

B. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


Tujuan umum :
Meningkatkan pengetahuan, status kesehatan dan gizi masyarakat melalui
penanggulangan anemia.
Tujuan khusus :
1. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam upaya penanggulangan
anemia.
2. Meningkatkan partisipasi dan kerjasama antara sektor kesehatan dengan
masyarakat untuk penanggulangan masalah anemia.
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya meningkatkan
status kesehatan dan gizi dengan mencegah masalah anemia sedini
mungkin.
4. Menurunkan prevalensi anemia.

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok
Sosialisasi tentang anemia dan manfaat pil cantik/pil ganteng dalam
menurunkan anemia serta minum pil cantik/pil ganteng bersama.
Rincian Kegiatan
1. Petugas gizi melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas tentang
mekanisme pelaksanaan kegiatan;
2. Petugas gizi menentukan sasaran;
3. Petugas gizi menentukan sistematika kegiatan;
4. Petugas gizi menentukan waktu pelaksanaan;
5. Petugas gizi melakukan sosialisasi tentang anemia dan manfaat pil
cantik/pil ganteng pada masyarakat;
6. Petugas gizi membagikan pil cantik/pil ganteng dan membagikan air minum,
kemudian diminum bersama-sama.

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan pemberian TTD pada remaja putri dilakukan dengan koordinasi
dengan institusi pendidikan (SLTP dan SLTA), petugas obat puskesmas,
pelaksana UKS dan pelaksana promkes.

E. SASARAN
2
Masyarakat di wilayah Puskesmas Blado II.

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan sosialisasi dan minum pil cantik/pil ganteng bersama
dilakukan bulan Juni 2020.

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk melihat apakah
kegiatan sudah terlaksana sesuai jadwal yang telah direncanakan. Pelaporan
dibuat dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan hasil pemberian pil cantik/pil ganteng
menggunakan form yang telah dibuat oleh petugas gizi.

Mengetahui :
KEPALA UPTD PUSKESMAS BLADO II PENANGGUNG JAWAB UKM,

RISTANTO Skep.MH.Kes KORIAH, Amd.Keb


NIP. 19730805 199903 1 002 NIP. 19700613 199203 2 016

Anda mungkin juga menyukai