Anda di halaman 1dari 10

Nama : Putri Arfiana

NPM : 1102020211
Tugas PK

16. Pasangan dari Yunani yang keduanya mempunyai riwayat keluarga talasemia melakukan
pemeriksaan pra-pernikahan. Mereka berdua ditemukan heterezigot untuk talasemia β. Hasil
akhir yang mungkin untuk kehamilan pada pasangan ini yaitu:
1. Tidak ada risiko untuk talasemia mayor
2. Kemungkinan 25% menjadi talasemia mayor  dengan setiap pembuahan pada pasangan
ini
3. Kemungkinan 50% menjadi talasemia mayor
4. Kemungkinan 75% menjadi talasemia mayor
5. Hamper pasti talasemia mayor
17. Pria Nigeria yang berusia 25 tahun memerlukan operasi darurat setelah kecelakaan lalu lintas
yang menyebabkan fraktru multiple. Hitung darah dan pemeriksaan daya larut sel sabit
dikerjakan. Hb pasien 12,0 g/dl, pemeriksaan daya larut sel sabit positif dan sediaan apus darah
menunjukan beberapa sel-sel target. Pertanyaan mana yang tepat?
1. Dia mempunyai sel sabit heterozigot, yang tidak bermakna
2. Dia mempunyai anemia sel sabit dan operasi tidak boleh dilakukan
3. Dia mempunyai sel sabit heterozigot dan perhatian harus diberikan untuk hipoksia,
dehidrasi dan asidosis
4. Tidak ada diagnosis yang dapat dibuat tanpa pemeriksaan lebih lanjut sehingga operasi
harus ditunda
5. Dia mempunyai anemua sel sabit dan operasi harus tidak boleh dilakukan tanpa ada
transfuse tukar
18. Pria berusia 56 tahun datang dengan keluhan mati rasa di kakinya dan ditemukan mempunyai
sensasi getran dan posisi sendi yang berkurang. Respons plantar meningkat. Hitung darah
menunjukan Hb 11,8 g/fl dan MCV103fl. Penjelasan yang masuk akal yaitu:
1. Neuropati diabetes
2. Defisiensi adam folat
3. Sclerosis multiple
4. Kompresi korda spinalis
5. Anemia pernisiosa  pasien dengan gejala neurologis mungkin hanya mengalami
kelainan hematologi ringan
19. Masa hidup normal intravascular dari neutrophil yaitu sekitar:
1. Satu jam
2. Tujuh jam
3. Dua puluh empat jam
4. Sepuluh hari  waktu hidup trombosit
5. 120 hari  waktu hidup eritrosit
20. Wanita india vegetarian berusia 35 tahun dengan tiga anak mengeluhkan Lelah dan
ditemukan mempunyai Hb 8 g/dl. Sediaan apus darah menunjukkan hipokrom, mikrositosis dan
sel-sel pensil (eliptosit). Diagnosis yang paling mungkin yaitu:
1. Eliptositosis herediter
2. Defisiensi vitamin B12
3. Anemia defisiensi besi
4. Keracunan timbal
5. Defisiensi asam folat
21. Seorang pengungsi dari Eritrea diperiksa untuk anemia defisiensi besi dan ditemukan cacing
tambang. Sediaan apus darah pasien ini kemungkinan besar akan menunjukkan :
1. Neutrofilia
2. Eosinophilia
3. Basofilia
4. Limfositosis
5. Monositosis
22. laki-laki berusia 50 tahun menderita nyeri dada tengah seperti tertekan: nyeri tersebut
menjalar ke bahu kirinya. Besoknya, pasien tersebut ditemukan mempunyai leukositosis (jumalg
leukosit 13 x 109/1). Hitung trombosit dan Hb normal. Penjelasan yang paling memungkinkan
untuk kelainan pada hitung darah adalah:
1. Leukemia mielogenus kronik
2. Infark miokard  yang menyebabkan neutrofilia reaktif
3. Pneumonia pneumokokus
4. Infark limpa
5. Diseksi aorta
23. Unit Gawat Darurat membutuhkan plasma beku segat (FFP) untuk laki-laki berusia 66 tahun
dengan golongan darah yang tidak diketahui yang tampaknya mempunyai fungsi hati yang sangt
terganggu dan mengalami perdarahan akibat varises esophagus. Plasma golongan darah maan
yang akan dipilih:
1. 0
2. A
3. B
4. AB  dipilih untuk pasien dengan golongan darah tidak diketajui yang membutuhkan
koreksi segera untuk kelainan koagulasi
5. Bukan salah stu jawaban diatas
24. Wanita berusia 46 tahun datang dengan keluhan penurunan berat badan dan pembesaran
perut. Pasien juga memperhatikan bahwa dia berkeringat lebih dari normal dan suhu badan 38 0C.
pada pemeriksaan fisik pasien, ditemukan pembesaran hai 2cm dibawah bagian batas iga kanan
dan pembesaran limpa 6 cm dibawah atas iga kiri ditemukan. Kelenjar-kelenjar limfe tidak
leukosit 98 x 109/1, Hb 8,3 g/dl dan jumlah trombosit 504 x 10 9/1.sediaan apus darah
menunjukan peningkatan jumlah neutrophil, eosinophil dan basophil. Sebagai tambahan,
prekusor sel darah putih meningkat meskipun sel-sel bast jarang. Pengobatan yang optimal untuk
pasien ini kemungkinan besar adalah:
1. Transplatasi sel punca alogenik
2. Kemoterapi kombinasi
3. Imatinib  kemungkinan besar mengalami leukemia mielogenus kronik
4. Transfuse darah membutuhkan untuk mengurangi gejala-gejala
5. Rifampisin dan isoniazid
Pertanyaan – pertanyaan mencocokan pilihan
25. tema : kelainan leukosit
Daftar pilihan:
A. Leukemia limfoblastik akut
B. Leukemia myeloid akut
C. Leukemia promielositik akut
D. Leukemia limfositik kronik
E. Leukemia mielogenus kronik (Philadelphia-positif)
F. Limfoma Hodgkin
G. Limfositosis reaktif
H. Neutrofilia reaktif
Untuk setiap riwayat klinis dibawah ini, pilihlah diagnosis yang paling cocok dan spesifik dari
dagtar diatas. Setiap pilihan mungkin dapat dipakai seklai, lebih dari sekali atau tidak dipilih
sama sekali
1. Pria berusia 54 tahun datang dengan penurunan berat badan dan banyak berkeringat.
Limpa pasien teraba 8cm dibawah batas iga kirinya. Pemeriksaan darah lengkap pasien
menunjukkan: jumlah leukosit 111,2 x 109/1, Hb 9,5 g/dl, jumlah trombosit 540 x 109/l.
hitung jenis menunjukan peningkatan neutrophil danprekusor neutrophil, tetapi sel-sel
blast jarang, eosinophil dan basophil meningkat. ( E.Leukemia mielogenus kronik
(Philadelphia-positif) )
2. Anak laki-laki berusia 4 tahun diperhatikan oleh ibunya mengalami pucat dan lesu.
Dokter keluarga pasien menemukan pasien mempunyai limfasenopati servikal dan
inguinal serat bebrapa memar dikakinya. Pemeriksaan darah lengkap menunjukan:
jumlah leukosit 49 x 109/1dengan 85%adalah sel blast, Hb 8,5 g/dl, jumlah trombosit 48 x
109/l. sel blast tidak mempunyai granul-granul. ( A. leukemia limfoblastik akut)
3. Pria berusia 75 tahun detang dengan keluhan herpes zoster. Pemeriksaan darah lengkap
menunjukan: jumlah leukosit 18 x 109/l, Hb 15,5 g/dl, jumlah trombosit 200 x10 9/1,
jumlah limfosit 12,3 x 109/1. Pemeriksaan sediaan apus darah tampak limfosit-limfosit
kecil yang matang. ( D leukemia limfositik kronik)
4. Wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan pucat dan memar-memar. Limpa pasien
teraba 2 cm dibawah batas iga kirinya dan mempunyai suara basah beberapa petekia.
Pasien mengalami demam dan mempunyai suara basah pada kedua dasar paru.
Pemeriksaan darah menunjukan: jumlah leukosit 16,8 x 109/1, Hb8,5 g/dl, jumlah
trombosit 80 x 109/l. pemeriksaan sediaan apus darah tampak sekitar 50% leukosit dalah
sel bast, beberapa mempunyai batas Auer (aurer rods). (B leukemia myeloid akut)
5. Wanita berusia 48 tahun yang sebelumnya diterapi untuk karsinoma payudara dengan
pengangkatan payudara, radioterapi dan kemoterapi. Pasien datang 6 tahun kemudian
dengan keluhan epitaksis, memar yang berlebihan dan perdarahn ke jaringan lunak di
lengannya. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan: jumlah leukosit 6,3 x 10 9/1 dengan
neutrofilia, Hb 11,6 g/dl, jumlah leukosit 54 x 10 9/1 pemeriksaan sediaan apus darah
tampak sejumlah kesil sel-sel imatur yang terisi dengan ranul-granul yang terwarnai
cerah. Pemeriksaan koagulasi menunjukkan bwaktu prothrombin (PT), waktu
tromboplastin teraktivasi sebagai (APTT), dan waktu thrombin (TT) yang memanjang.
Konsentrasi fibrinogen menurun dan produk degradisi fibrin meningkat. (C leukemia
promielositik akut) / B
26. Tema: penyakit ginjal
A. Karsinoma ginjal
B. Glomelrulonefritis
C. Sindroma uremik hematolitik
D. Hiperparatiroidisme
E. Kehilangan kemampuan ginjal untuk memekatkan
F. Monpclonal gammopthy of undetermined significance (MGUS)
G. Myeloma multiple
H. Gagal ginjal akibat infark berulang
I. Purpura trombositopenik trombotik
J. Granulomatosus Wegener

1. Anak perempuan berusia 4 tahun datang dengan icterus dan pucat setelah episode diare.
Pemeriksaan darah lengkap pasien menunjukkan: jumlah leukosit 11,2 x 10 9/l, Hb 8,4
g/dl, jumlah trombosit 352 x 109/l. pemeriksaan sediaan apus darah pasien tampak
banyak sekali pecahan-pecahan eritrosit dan polikromasia. Kadar kreatinin dan kaliam
pasien meningkat. (C. sindrooma uremik hematolitik)
2. Wanita berusia 44 tahun datang dengan demam, purpura dan kebingunan mental. Tidak
ditemukan limfadenopati atau hepatosplenomegaly. Pemeriksaan darah lengkap
menunjukkan: jumlah leukosit 13,8 x 109/l, Hb 8,7 g./dl, jumlah trombosit 52 x 109/l.
pemeriksaan sediaan apus darah tampak banyak sekali skistosis. Kadar kreatinin pasien
meningkat. (I purpura trombositopenik trombotik)
3. Pria berusia 45 tahun mempunyai riwayat seumur hidup anemia sel sabit. Pemeriksaan
darah lengkap menunjukkan: jumlah leukosit 6,8 x 109/l, Hb5,0 g/dl, jumlah trombosit
243 x 109/l. pemeriksaan sediaan apus darah tampak sel-sel sabit, sel-sel target dan badan
Howell-jolly. Kadar kreatinin pasien meningkat dan jumlah retikulosit tidak mengalami
peningkatan. (H gagal ginjal akibat infark berulang)
4. Pria berusia 56 tahun datang dengan Lelah dan hematuria. Massa ditemukan pada
pinggang kanan. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan: jumlah leukosit 12,8 x 10 9/l,
Hb 18,5 g/dl, jumlah trombosit 400 x 10 9/l. pemeriksaan sediaan apus darah dilaporkan
rampak ‘sediaan yang penuh’ (packed film). (A karsinoma ginjal)
5. Pria berusia 63 tahun datang dengan nyeri punggung, yang telah mengganggu dia selama
beberapa bulan. Pada pemeriksaan darah lengkap menunjukkan: jumlah leukosit 6,7 x
109/l, Hb 9,6 g/dl, jumlah trombosit 145 x 109/l. pemeriksaan sediaan apus darah tampak
rouleaux dan penignkatan pewarnaan latar belakang serta laju endap darah 78 mm dalam
satu jam. Pasien juga mempunyai kadar kalsium dan kreatinin yang meningkat. (G
myeloma multiple)
27. Tema: antikoagulan
A. INR sesuai untuk pasien ini
B. INR terlalu tinggi, berikan plasme beku segar (FFP)
C. INR terlalu tinggi, berikan plasma beku segar (FFP) dan vitamin k
D. INR terlalu tinggi, berikan vitamin K oral
E. INR terlalu tinggi, berikan protamine sulfat
F. INR terlalu tinggi, dikurangi dosis warfarin
G. INR terlalu rendah, diberikan heparin
H. INR terlalu rendah, tingkatkan dosis warfarin

1. Pasien dengan katup mitral prostetik mempunyai INR 3,0. (A. INR sesuai untuk pasien
ini).
2. Pasien, yang sedang dalam terapi warfarin setelah thrombosis vena dalam pasca-operasi 3
bulan sebelumnya, mengalami perdarahan saluran cerna dan ditemukan mempunyai INR
4,5. (C INR terlalu tinggi, berikan plasma beku segar (FFP) dan vitamin K)
3. Pasien dengan katup aorta prostetik mempunyai INR 1,8 ( H INR terlalu rendah,
tingkatkan dosis warfarin)
4. Pasien dengan fibrilasi atrial mempunyai 4,0. (F INR terlalu tinggi, kurangi dosis
warfarin)
5. Pasien dengan katup mitral prostetik mempunyai INR 4,0. ( A INR sesuai untuk pasien
ini)
28. Tema : penyakit sel sabit
A. Krisis dada akut
B. Daktilitis
C. Osteomieliris
D. Krisis nyeri
E. Aplasia eritrosit yang diinduksi parvovirus
F. Pneumonia pneumokokus
G. Artritis septik
H. Infark limpa
I. Sekuestrasi limpa
J. Thrombosis vena

1. Anak berusia 2 tahundatang dengan pucat dan lesu yang berlebihan, pemeriksaan Hb 4
g/dl dan pembesaran limpa sampai dibawah pusar. (I sekuestrasi limpa)
2. Dua daudari perempuan berusia 7 dan 5 tahun datang dengan pucat dan lemah lesu.
Keduanya ditemukan mempunyai nilai Hb yang jatuh rendah dan jumlah retikulosit
keduanya sangat dibawah kisaran normal. (E aplasia eritrosit yang diinduksi parvovirus)
3. Anak berusia 2 tahun datang dengan pembengkakkan akut pada satu tangan dan satu
kaki, anak tersebut menangis kesakitan (B daktilitis)
4. Anak berusia 4 tahun yang mengalami nyerii pada kuadran kiri ata perut dan ujung bahu
kiri, limpa anak ini teraba pada saat insirasi dan terasa nyeri saat ditekan. (H infark
limpa)
5. Anak berusia 10 tahun dang dengan nyeri pada iga dan perut tapa tanda-tanda lokalisasi
spesifik (D krisis nyeri )
29. Tema: splenomegali
A. Sindrom defisiensi imun yang didapat (AIDS)
B. Leukemia limfoblastik akut
C. Amyloidosis pada limpa
D. Sirosis biliaris
E. Leukemia linfositik kronik
F. Hemokromatosis
G. Limfoma hodgkin
H. Karsinoma mestatik
I. Sirosis portal
J. Myelofibrosis primer

1. Seorang mekanik berusia 32 tahun datang dengan demam, berkeringat saat malam, dan
gatal-gatal. Pasien ditemukan mempunyai linfadenopati generakisata (nodus 1,5 – 2 cm)
dan limpa pasien teraba 3cm dibawah batas iga kiri. Pemeriksaan darah lengkap dan
biokimia menunjukkan anemia normokrom normositik dengan gambaran biokimia
anemia akibt penyakit kronik. Pasien mempunyai eosinophilia dan laju endap darahnya
meningkat. (G limfoma Hodgkin)
2. Seorang akuntan berusia 65 tahun datang ke dokter umum karena impotensi, pasien tidak
merokok dan jarang minum alcohol. Kulit pasien teraba dibawah batas iga kiti.
Pembesaran kelenjat linfe tidak ditemui, pemeriksaan darah lengkap menunjukkan
anemia dan trombositopenia, pemeriksaan sediaan apus darah tidak tampak kelainan dan
spesifik. (F hemokromatosis)
3. Seorang pensiunan gueu sekolah berusia 67 tahun datang dengan pembesaran perut dan
memar-memar. Pasien ditemukan pucat dan pembesaran limpa 8 cm dibawah batas iga
kiri. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan: jumlah leukosit 3,8 x 109/l, Hb9,0 g/dl,
jumah trombosit 82 x 109/l. pemeriksaan sediaan apus darah pasien leukoritriblastik dan
tampak anisositosis dan poikilositosis termasuk poikilosit terbentuk tetesan air (teardrop).
(J myelofibrosis primer)
4. Seorang pensiunan berusia 69 tahun yang dipantau untuk hipertansi ditemukan
mempunyai lemfadenopati genetalisata dengan diameter nodus limfe sampai 1,5 cm.
limpa pasien teraba 2cm dibawah iga kiri. Pemeriksaan darah lengkap menunjukkan:
jumlah leukosit 54 x 109/l, Jumlah limfosit 48 x 109/l, Hb 11 g/dl dan jumlah trombosit
110 x 109/l. limfosit terlihat kecil dan matang seta tampak sel-sel apusan. (E leukemia
limfositik kronik)
5. Seorang bekas pemain saham berusia 54 tahun datang dengan pembesaran perut. Pasien
merokok 15 batang sehari dan mengaku meminum alcohol 5-6 gelas sehari. Pasien
ditemukan mempunyai asite, splenomegaly, ujung linfe yang teraba tidak ditemui.
Pemeriksaan darah lengkap menujukkan pansitopenia ringan dan makrositis, pemeriksaan
sediaan apus darah tidak tampak sel-sel abnormal. (I sirosis portal)

30. Tema: Anemia


A. Anemia pada penyakit kronik
B. Anemia hemolitik autoimun
C. Defisiensi gluosa-6-fosfat dehydrogenase (G6PD)
D. Sferositosis herediter
E. Anemia defisiensi besi
F. Anemia megaloblastic
G. Sindrom mielodisplastik
H. Anemia sel sabit
I. Sel sabit heterozigot
J. Talasemia intermedia

1. Pria kaukasia dari eropa utara berusia 50 tahun menyadari perubahan pada fungsi
pencernaannya dan ditemukan mempunyai Hb 8,8 g.dl dan MCV 70fl. Pola maknannya
normal. (E anemia defisiensi besi)
2. Remaja pria afrika berusia 16 tahun datang dengan hematuria. Jumlah leukositnya 4,5 x
109/l, Hb 12,5 g/dl dan jumlah trombosit 423 x 10 9/l. pemeriksaan solubilitas sel sabit
positif. (F anemia megaloblastic)
3. Wanita dari eripa utara berusaia 34 tahun dengan riwayat lupus eritematosus sistemik
datang dengan icterus dan kelelahan. Pada pemeriksaan didapatkan peningkatan bilirubin
tak-terkonjugasi dan laktat dehydrogenase, Hb 9,5 g/dl, sferosit dan peningkatan hitung
retikulosit. Tes anti-globulin direk positif. (B anemia hemolitik autoimun)
4. Pria italia berusia 23 tahun diberikan antibiotic untuk indeksi seluran kencing dan
beberapa hari kemudian antibiotic dengan gejala-gekala yang timbul akut yaitu icterus,
pucat, lema, dan nafas yang pendek. Pasien ditemukan mempunyai Hb 6,2 g/dl dan
peningkatan jumlah retikulosit dan pemeriksaan sediaan hapus darah menunjukkan
banyak sel-sel yang berkontraksi secara biasa. (C defisiensi glukosa-6-fosfat
dehydrogenase (G6PD))
5. Wanita dari prancis berusia 53 thaun datang dengan lemas dan ditemukan mumpunyai Hb
8,8 g/dl dan MCV 110 fl. Neutrodil menunjukkan berkurangnya segmentasi (anomaly
pseudi-pelgerhuet) dan hipogranular. Jumlah trombosit 60 x 10 9/l. pemeriksaan vitamin
B12 dan asam folat normal. (G sindrom mielodisplastik)

Anda mungkin juga menyukai