TUMOR TULANG
Tumor tulang relatif jarang terjadi. Insidennya hanya 0,2% dari seluruh
neoplasma yang diderita manusia. Insiden tumor tulang jinak dan ganas sangat erat
hubunganya dengan usia penderitanya. Sarkoma tulang dua puncak insiden (bimodal
peack) yaitu pucak pertama pada usia 20-an dan puncak kedua usia diatas 60 tahun.
Tumor tulang dapat dibedakan menurut jenis jaringan asalnya atau sifat neoplastiknya.
Distributor tumor tulang
Tumor tulang memperlihatkan distribusi tempat yang khas. Lokasi predileksi tumor
tulang.
Gambaran klinis
Nyeri
Nyeri aslah gejala tersering tumor tulang, terutama tumor tulang ganas. Nyeri
timbul perlahan, kemudian nyeri timbul saat istirahat intensitasnya meningkat
sehingga menganggu tidur. Nyeri pada tumor tulang bisa sangat hebat hingaa
hanya bisa diatasi dengan analgetik golongan narkotika,
Massa
Gejala kedua yang sering adalah adanya massa. Massa disebabkan oleh bagian
tumor yang menembus tulang (ekstraskeletal) atau bisa karena ekspensi tulang.
Keterbatasan gerak
Tumor yang muncul di dekat sendi seperti tumor sel raksasa dapat menggangu
kisaran gerak sendi. Terbatasnya ROM buakan disebabkan oleh tumor, tetapi
oleh sinovitas reaktif.
Fraktur patologis
Pada tumor tulang jinak, dapat terjadi fraktur patologis tanpa adanya gejala
pendahuluan. Pada tumor ganas biasanya fraktur patologis terjadi pada fase
lanjut ketika pasien telah merasa nyeri dan ada massa sebumnya.
Pemeriksaan penunjang
Roentgen
Foto roentgen dapat memperlihatkan lokasi tumor tulang dan tipe destruksinya.
Destruksi tulang menggambarkan kecepatan pertumbuhan, agresivitas tumor,
serta respons tubuh terhadap kerusakan yang terjadi.
CT-scan
CT-scan berguna untuk melihat gambaran kerusakan korteks dan trabekula
tulang secara akurat dan melihat lesi minimal. Ct-scan terutama sangat berguna
untuk mengevaluasi tulang yang strukturnya kompleks seperti vetebrata,
pelvis,skapula dan sakrum.
MRI
MRI memberikan gambaran yang akurat untuk menentukan kerusakan korteks
dan trabekula tulang, tetapi tidak sebaik Ct-scan. MRI lebih unggul dari Ct-scan
dalam melihat ekspeansi tumor ke jaringann lunak lebih akurat untuk melihat
apakah struktur neovaskuler disusupi tumor.
Skintigrafi
Merupakan pemeriksaan untuk melihat siklus pergantian tulang yang
mencerminkan aktivitas osteoblas.
PET( positron emission tomography)
Merupakan teknik diagnostik yang memungkinkan kita melohat perubahan
biokimia dan fisiologi untuk menilai aktivitas metabolik dan perfusi sistem organ.
1. Tumor tulang jinak
Tumor tulang jinak sering ditemukan pada foto roentagen, tumor ini jarang
menimbulakan keluhan. Gejala yang dirasakan pasien bisa berupa nyeri atau
adanya massa di ekstremitas. Diaggnosis awal cukup dengan foto roentgen 2
posisi.
2. Tumor ganas
Tumor ganas tulang dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Primer, artinya tumor timbul tanpa didahului lesi sebelumnya.
2. Sekunder, yang merupakan transformasi tumor jinal menjadi tumor ganas.
a. Osteosarkoma
Osteosarkoma merupakan keganasan tulang yang angka mortalitasnya tinggi
(harapan hidup 5 tahun hanya 20%). Osteosarkoma merupakan 21% dari
seluruh tumor ganas tulang, dan lebih banyak diderita laki-laki, terutama usia
20-an.
b. Kondrosarkoma
Kondrosarkoma merupakan tumor ganas tulang kedua terbanyak setelah
osteosarkoma. Tumor ini dapat bersifat primer atau sekunder dari lesi tumor
jinak yang mengalami transformasi keganasan. Tumor ini banyak ditemui pad
usia 30-60 tahun. Lokasi tersering pada pelvis,femur,kosta dan kaput femur.
Untuk membedakannya dengan tumor jinak pembentuk tulang rawan,
kondrosarkoma yang memiliki tingkat keganasan rendah biasanya berukuran
besar (terletak pada bagian proksimal ekstremitas atas dan bawah).
c. Sarkoma ewing
Sarkoma ewing merupakan penyakit sistemik karena pada saat terdiagnosis
sebagian besar pasien telah mengalami metastasis. Penederita sarkoma
ewing biasanya merasakan nyeri disertai timbulnya benjolan pada
ekstremitas yang terserang. Dengan lokasi tersering pada diafisis tulang
panjang, pelvis, kosta, skapula dan klavikula.
d. Histiositoma fibrosa maligna (MFH)
Merupakan tumor ganas yang berasal dari jaringan fibrosa dan histiosit.
Tumor ini dapat timbul dimana saja. MFH merupakan tumor ganas jaringan
lunak yang paling banyak diderita oleh orang dewasa, dan dapat timbul
secara primer atau sekunder dari transformasi lesi jinak yang telah ada. Pada
banyak timbul usia 20-30-an tahun.