PENDAHULUAN
Osteosarcoma adalah tumor ganas tulang primer yang berasal dari sel
mesenkimal primitive yang memproduksi tulang dan matriks osteoid. Osteosarcoma
merupakan tumor ganas tulang primer non hemopoetik yang paling sering ditemukan
(Kementrian Kesehatan Republik Indonesia).
Insiden osteosarcoma pada semua populasi menurut WHO sekitar 4-5 per
1.000.000 penduduk. Perkiraan insiden osteosarcoma meningkat menjadi 8-11 per
1.000.000 penduduk pertahun pada usia 15-19 tahun. Osteosarcoma konvensional
lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita dengan perbandingan 3:2. Hal ini
disebabkan masa pertumbuhan tulang pada pria lebih lama dari pada wanita
(Kemenkes)
Predileksi tersering pada: daerah lutut yaitu distal femur, proksimal tibia,
proksimal humerus, osteosarcoma muncul terutama pada daerah metafisis tulang
panjang dengan rasio pertumbuhan yang cepat meskipun tidak menutup kemungkinan
dapat terjadi pada semua tulang (Kemenkes).
1
tumor besar, destruktif, batas tidak jelas, serta campuran massa litik dan blastik yang
melampaui korteks dan membentuk tumor jaringan lunak besar (Loho, Lily L. 2014).
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui gambaran x-ray pada osteosarcoma
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Osteosarcoma adalah tumor ganas tulang primer yang berasal dari sel
mesenkimal primitive yang memproduksi tulang dan matriks osteoid.
Osteosarcoma merupakan tumor ganas tulang primer non hemopoetik yang
paling sering ditemukan (Kemenkes)
2.2 Epidemiologi
3
2.3 Etiologi
2.4 Patofisiologi
4
penderita pada pertumbuhan pesat dari tulang memunculkan perkiraan adanya
pengaruh dalam patogenesis osteosarkoma. Mulai tumbuh bisa didalam tulang
atau pada permukaan tulang dan berlanjut sampai pada jaringan lunak sekitar
tulang epifisis dan tulang rawan sendi bertindak sebagai barier pertumbuhan
tumor kedalam sendi. Osteosarkoma mengadakan metastase secara hematogen
paling sering keparu atau pada tulang lainnya dan didapatkan sekitar 15%-20%
telah mengalami metastase pada saat diagnosis ditegakkan (Loho, Lily L.
2014).
Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel
tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses
destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses
pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal.. Pada proses osteoblastik,
karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru
dekat lempat lesi terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif
(Loho, Lily L. 2014)
5
2.5 Gambaran X-Ray
Gambar 1
6
(a) X-ray anteroposterior dan lateral pandangan proksimal tibia dan sendi lutut
menunjukkan osteosarcoma diaphyseal tibia dengan sklerosis (panah),
penghancuran kortikal pada sisi posteromedial (kepala panah) dan pembentukan
tulang baru di jaringan lunak (b) x-ray ujung distal femur (pandangan
anteroposterior dan lateral) menunjukkan sklerosis / radio-opacity pada
osteosarcoma sklerosis
X-ray polos
7
(sumber : Zile Singh Kundu, 2014)
Gambar 2
8
(sumber : Zile Singh Kundu, 2014)
Gambar 3
Gambar 4
9
X-ray pandangan anteroposterior sendi lutut menunjukkan osteosarcoma
permukaan: (a) parosteal (b) periosteal. Lihat korteks yang mendasarinya
terlihat utuh di 'a' dan pengangkatan periosteum di 'b' (panah merah). Namun,
keduanya berada di permukaan tulang.
Gambar 5
10
(sumber : Zile Singh Kundu, 2014)
Gambar 6
(a) dada X-ray polos dari pasien osteosarcoma yang menunjukkan beberapa
nodul paru metastasis (b) CT scan (bagian aksial) menunjukkan beberapa
metastasis di kedua paru-paru (c) Tc-99m pemindaian tulang osteosarcoma di
humerus proksimal dengan hot spot di situs ini dan di tulang belakang, tulang
rusuk dan fokus pada tulang tengkorak.
3. Parosteal osteosarkoma.
4. Periosteal osteosarkoma.
5. Osteosarkoma sekunder.
8. Multifokal osteosarkoma.
11
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Osteosarkoma mempunyai gambaran radiologik yang sangat bervariasi.
Tumor konvensional yang khas berupa tumor besar, destruktif, batas tidak jelas,
serta campuran massa litik dan blastik yang melampaui korteks dan membentuk
tumor jaringan lunak besar. Pada sebagian tumor seluruhnya litik seperti sering
terlihat pada varian teleangiektasi, sedangkan lainnya dengan mineralisasi difus
membentuk massa sklerotik padat. Bagian perifer dari lesi biasanya paling
sedikit mengalami mineralisasi dan komponen jaringan lunak mempunyai corak
radiodensitas halus cloud like. Massa tumor merusak dan menembus korteks,
serta secara mekanik mengangkat periosteum dan membentuk tulang reaktif
disebut segitiga Codman. Pemeriksaan radiologik memberikan informasi
penting untuk rencana bedah reseksi tumor.
1.2 Saran
Untuk lebih memahami tentang gambaran x-ray pada osteosarcoma
alangkah baiknya dengan lebih sering melakukan aktivitas pembacaan
terhadap hasil foto pada tiap kasusnya dengan memperhatikan dasar-dasar
yang ada pada makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Rudyanto Wiharjo Seger, 2014. Studi kasus Osteosarkoma Metastase. Jurnal Widya
Medika Surabaya Vol.2 No.2. Viewed 04 september 2018.
13