Anda di halaman 1dari 1

KASUS : HAMIL SAAT PANDEMI COVID 19

Mau periksa disuruh pulang hingga harus tunggu hasil tes covid-19 meski sudah bukaan 8.
Ibu I warga kabupaten Tangerang, berusia 21 tahun, sangat gembira ketika
mengetahui dirinya mengandung anak pertama melalui alat tes kehamilan rumahan. Untuk
memastikan kehamilannya, ia memeriksakan diri ke sebuah klinik yang menyediakan layanan
pemeriksaan kandungan pada April lalu menggunakan layanan BPJS. Namun, sesampainya
di sana, ia diminta pulang karena bidan di fasilitas itu mengatakan ia khawatir Ibu I bisa
tertular virus corona. Ibu I merasa kecewa namun juga tidak menyalahkan bidan karena
memang ibu hamil rentan terkena Covid-19.
Pihak pengurus di klinik mengatakan mereka akan menghubungi Ibu I kembali
melalui WhatsApp. Ibu I menunggu berhari-hari, tapi klinik itu tak juga mengabarinya. Ibu I
ingin mendatangi klinik namun merasa serba salah karena sedang PSBB. Tapi, sebagai ibu
hamil Ibu I merasa takut ketularan, namun juga penasaran bagaimana pertumbuhan bayinya.
Oleh karena itu, pada usia kehamilan trimester pertama, Ibu I hanya berkonsultasi
dengan dokter melalui layanan kesehatan yang tersedia di internet. Ibu I merasa masih awam
soal kehamilan, ia hanya mencari info melalui internet dan chat lewat internet namun dirasa
masih sangat kurang. Ibu I menginginkan adanya tindakan lanjutan agar ibu Hamil yang
awam dapat tetap terjaga kondisinya saat hamil
Ibu I akhirnya baru memeriksakan kandungannya untuk pertama kali di bidan
pertengahan saat kehamilannya menginjak usia empat bulan, meski menurut arahan
Kementerian Kesehatan, dalam trimester pertama setidaknya ia sudah dua kali melakukan
pemeriksaan. Ibu I berharap kedepannya, bumil-bumil seperti dirinya dapat jalur khusus buat
sekadar periksa biasa, atau USG.
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan mengatakan mereka yang negatif Covid-19
dipersilahkan memeriksa kandungan di fasilitas kesehatan yang ada, setidaknya enam kali
selama masa kandungan.
Pandemi COVID-19 membuat ibu I yang akan post partum mengalami kecemasan
dari ringan hingga sedang seperti ketakutan pada kerumunan dan mengurung diri dirumah.
Kecemasan mempengaruhi pengeluaran ASI ibu post partum, dikarenakan terjadinya
peningkatan kortisol membuat terhambatnya transportasi hormon oksitosin dalam sekresinya
sehingga pengeluaran ASI terhambat
Hasil pengkajian ISU :
Solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah :

Anda mungkin juga menyukai