Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

Kewirausahaan

Nama: Christy.Manoppo
Nim: 20031104024
Prodi: Agribisnis
Adi Pramudya
Dia bernama Adi Pramudya pemuda berusia 27 tahun. Sejak
2012, dia merintis bisnis yang jarang sekali dilirik anak muda
seusianya. Yap, Adi, sapaan akrabnya, memilih untuk
menekuni bidang agribisnis. Dari usahanya tersebut, dia kini
memiliki CV Anugrah Adi Jaya yang telah sukses menghasilkan
omzet ratusan juta dari hasil menanam rempah-rempah
dapur.
rupanya keinginan Adi untuk berpenghasilan sudah ada sejak
masih di bangku SMP. Saat itu, kedua orang tuanya yang
memiliki usaha kelontong mengalami musibah. Tokonya habis
terbakar sehingga mereka harus memulai usaha dari awal.
Sejak saat itu, Adi bertekad untuk membahagiakan orang tua
dengan memiliki penghasilan sendiri. Pria asal Pati ini mulai
berbisnis saat memasuki kuliah. Sembari menunggu jadwal
mulai perkuliahan di Universitas Gunadarma, Depok, Adi
mencoba peruntungan di bisnis kuliner dengan menjual
pisang cokelat menggunakan gerobak di Jagakarsa, Jakarta.
Namun, usahanya tidak berjalan lama, Millens, hanya sekitar
delapan bulan. Sebab, dia kesulitan untuk mencari sumber
daya manusia (SDM). Namun dia nggak menyerah dan tetap
mencari jalan untuk bisa mendapatkan penghasilan sendiri.
"Saya sempat menjajakan madu hingga deterjen," kata dia.
Sampai akhirnya dia bertemu dengan seseorang yang bisnis di
bidang pertanian ketika bertandang ke daerah Jonggol, Bogor,
Jawa Barat. Di sana dia melihat potensi besar dari sebuah
lahan yang luas dan belum digarap.
Dari situ Adi bertekad untuk menekuni usaha agribisnis. Pada
2011, pria lulusan Teknik Industri ini menyewa lahan dengan
luas tidak sampai satu hektare seharga Rp 2,5 juta. Uang
tersebut dia dapat dari hasil meminjam uang sang kakak.
Komoditas pertama yang dia tanam adalah singkong. Namun,
ternyata, harga jual hasil panen singkong nggak stabil di pasar.
Ini membuat laba bersih yang dia dapat terlampau kecil.
Lantas pada 2012, Adi mencoba peruntungan dengan
menanam tanaman lain, yaitu lengkuas di lahan seluas 2
hektare. Lambat laun dia megembangkan usaha agribisnisnya
dan mulai menanam kunyit dan kencur. Usahanya tersebut
pun akhirnya menghasilkan keuntungan.
Seiring berjalannya waktu, Adi mampu memperluas lahan
tanamnya menjadi lima hektare pada 2013. Sekitar empat
hektare tanah digunakan untuk menanam lengkuas dan
sisanya untuk menanam kunyit. Lantaran waktu panen yang
cukup lama, yaitu delapan sampai sepuluh bulan, produksi
tanamannya pun terbatas. Ini membuat dirinya gagal
memenuhi permintaan dan pasokan ke pasar induk secara
rutin. Adi kemudian membentuk kelompok tani supaya bisa
terus memasok rempah-rempah.
Bisnisnya berkembang pesat pada 2014. Saat itu Adi telah
mengelola lahan seluas 11,5 hektare. Sekitar 70 persen lahan
masih dalam status sewa, sedangkan 30 persen sisanya adalah
lahan miliknya sendiri.
Oya, Millens, untuk menguatkan pondasi usahanya, Adi juga
membentuk koperasi yang akan memberikan pinjaman
berupa bibit dan pupuk. Adi juga berencana membuat produk
turunan dari hasil produksi rempah-rempahnya, yaitu produk
sejenis minuman.
Nggak hanya itu, Adi juga masih punya mimpi lain yaitu
membuat agrowisata pada lahan pertaniannya. Konsepnya
mirip dengan Taman Buah Mekarsari tetapi berisi aneka
rempah.

Anda mungkin juga menyukai