Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIVITAS INTERVENSI KEPERAWATAN DALAM

MEMBERIKAN PELAYANAN DIRUMAH SAKIT

Lusiana Oktavianti/181101004

lusiana.tkn@gmail.com

Abstrak

Latar Belakang: Dalam dunia keperawatan dikenal proses keperawatan, langkah ketiga dari proses
keperawatan adalah rencana (intervensi) keperawatan. Tujuan: Perawat dapat mengetahui
bagaimana melakukan intervensi keperawatan terhadap tindakan keperawatan yang ia lakukan dari
asuhan keperawatan yang ia buat. Metode: Metode yang digunakan pada kajian ini adalah metode
kualitatif yang memberikan penjelasan dengan menggunakan analisis pada referensi-referensi yang
digunakan. Hasil: Hasil dari kajian ini perawat dapat memberikan intervensi dalam asuhan
keperawatan sehingga proses keperawatan yang dibuat oleh perawat dapat menjadi proses
keperawatan yang lengkap dan bagus. Pembahasan: Asuhan Keperawatan adalah suatu proses atau
rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan. Kesimpulan: Intervensi merupakan tindakan yang dirancang untuk
membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat yang diinginkan dalam hasil
yang diharapkan.

Kata Kunci : Keperawatan, Proses Keperawatan, Asuhan keperawatan


A. Latar Belakang tenaga kesehatan adalah pelayanan
keperawatan, Sebagai bagian dari
Dalam dunia keperawatan dikenal
pelayanan kesehatan, maka pelayanan
proses keperawatan, langkah ketiga dari
keperawatan yang dilakukan oleh tenaga
proses keperawatan adalah rencana
perawatmemiliki tugas diataranya
(intervensi) keperawatan. Maka dari itu
memberikan asuhan keperawatan
untuk meningktakan pelayanan kesehatan
(Hidayat, 2011, p.75).
perawat haruslah menciptakan intervensi
keperawatan yang bagus sehingga klien B. Tujuan
dan keluarga dapat merasakan kepuasan
Perawat dapat mengetahui
terhadap pelayanan yang kita berikan.
bagaimana melakukan intervensi
Rumah sakit merupakan sebuah keperawatan terhadap tindakan
organisasi kesehatan yang sangat keperawatan yang ia lakukan dari asuhan
bermanfaat guna memberikan pelayanan keperawatan yang ia buat.
kesehatan bagi masyarakat, sebagaimana
C. Metode
tertera dalam UU RI No 44 pasal 1 (2009,
p.2). Setiap tenaga kesehatan yang Metode yang digunakan pada
bekerja dirumah sakit harus bekerja kajian ini adalah metode kualitatif yang
sesuai dengan standar profesi, standar memberikan penjelasan dengan
pelayanan rumah sakit, standar prosedur menggunakan analisis pada referensi-
operasional yang berlaku, etika profesi, referensi yang digunakan.
menghormati hak pasien, dan
mengutamakan keselamatan pasien. D. Hasil
Tenaga kesehatan tersebut diantaranya Hasil dari kajian ini perawat dapat
tenaga medis dan penunjang medis, memberikan intervensi dalam asuhan
tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, keperawatan sehingga proses
tenaga manajemen rumah sakit dan keperawatan yang dibuat oleh perawat
tenaga non kesehatan UU RI No 44 pasal dapat menjadi proses keperawatan yang
12-13 (2009, p.11-12). Salah satu lengkap dan bagus. Dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
pelayanan kesehatan dirumah sakit dibagi menjadi dua menurut Dermawan
perawat berperan penting sehingga (2012) yaitu:
pengetahuan perawat dalam menyusun
a) Tujuan administratif
proses keperawatan haruslah
ditingkatkan. (1) Untuk mengidentifikasi fokus
keperawatan kepada pasien atau
E. Pembahasan
kelompok

Asuhan Keperawatan adalah suatu


(2) Untuk membedakan tanggungjawab
proses atau rangkaian kegiatan pada
perawat dengan profesi kesehatan
praktik keperawatan yang langsung
lainnya.
diberikan kepada klien pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan, dalam (3) Untuk menyediakan suatu kriteria

upaya pemenuhan Kebutuhan Dasar guna pengulangan dan evaluasi

Manusia (KDM), dengan menggunakan keperawatan.

metodologi proses keperawatan dan (4) Untuk menyediakan kriteria


berpedoman pada standar klasifikasi pasien.
keperawatan,dilandasi kode etik dan etika
keperawatan, dalam lingkup wewenang b) Tujuan klinik

serta tanggung jawab keperawatan. (DPP (1) Menyediakan suatu pedoman dalam
PPNI, 1999).. penulisan.

Langkah – langkah dalam (2) Mengkomunikasikan dengan staf


membuat perencanaan keperawatan perawat; apa yang diajarkan, diobservasi
meliputi : penetapan prioritas, penetapan dan dilaksanakan.
tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan,
menentukan intervensi keperawatan yang (3) Rencana tindakan yang spesifik secara

tepat dan pengembangan rencana asuhan langsung bagi individu, keluarga, dan

keperawatan. Setelah diagnosa tenaga kesehatan lainnya untuk

keperawatan Tujuan rencana tindakan melaksanakan tindakan.


Langkah – langkah perencanaan prioritas akan dipengaruhi oleh faktor-
keperawatan menurut Manurung (2011) faktor persepsi pasien terhadap prioritas,
adalah sebagai berikut: untuk itu menanyakan kepada pasien
tentang apa yang dirasakannyamerupakan
a) Menentukan prioritas masalah.
hal yang penting.
Prioritas keperawatan adalah penyusunan
diagnosa keperawatan atau masalah
pasien dengan menggunakan tingkat Pengurutan prioritas akan dipengaruhi
kedaruratan atau kepentingan untuk oleh faktor-faktor persepsi pasien
memperoleh tahapan intervensi terhadap prioritas, untuk itu menanyakan
keperawatan yang dibutuhkan.Saat kepada pasien tentang apa yang
menentukan prioritas diagnosa dirasakannyamerupakan hal yang penting.
keperawatan digunakan standar prioritas
b) Menuliskan tujuan dan kriteria hasil
kebutuhan dari Maslow, sebagai berikut :
Tujuan perawatan adalah hasil yang
Prioritas 1 : masalah yang berhubungan
diinginkan dari asuhan keperawatan yang
dengan kebutuhan fisiologis seperti
diharapkan dapat dicapai bersama pasien
respirasi, sirkulasi, nutrisi, hidrasi,
serta direncanakan untuk mengurangi
eliminasi, suhu dan kesenjangan fisik.
masalah yang telah diidentifikasi dalam
Prioritas 2 : masalah yang berpengaruh diagnosis keperawatan (Manurung, 2011).
pada keselamatan dan keamanan.
Saat merumuskan tujuan, ada beberapa
Prioritas 3 : masalah yang berpengaruh petunjuk umum yang perlu diperhatikan
terhadap cinta dan rasa memiliki. menurut Manurung (2011), yaitu :

Prioritas 4 : masalah yang berpengaruh (1) Tujuan dinyatakan dengan istilah hasil
pada rasa harga diri. yang ingin dicapai, bukan tindakan
keperawatannya.
Prioritas 5 : masalah yang berpengaruh
pada kemampuan mencapai sasaran
pribadi atau aktualisasi diri.Pengurutan
(2) Tujuan keperawatan harus (3) Tindakan keperawatan harus didasari
menggambarkan perilaku pasien yang prinsip dan pengetahuan yang
dapat diamati dan diukur. digabungkan dari pendidikan dan
pengalaman sebelumnya.
(3) Tujuan harus realistis, mencerminkan
kemampuan dan keterlibatan pasien. (4) Tulis sekumpulan tindakan
keperawatan untuk mencapai setiap
(4) Setiap tujuan berdasarkan dari satu
tujuan.
diagnosis keperawatan.
(5) Pilih satu kumpulan tindakan
Kriteria hasil mempunyai ciri-ciri
keperawatan yang kiranya cocok dengan
menurut Dermawan (2012) yaitu setiap
sikap yang disebutkan dalam pernyataan
kriteria hasil berhubungan dengan tujuan
tujuan.
yang telah ditetapkan, hasil yang
ditetapkan dalam kriteria hasil, (6) Tindakan keperawatan harus realistis.
memungkinkan untuk dicapai, setiap
(7) Tindakan keperawatan harus penting
kriteria hasil adalah pernyataan satu hal
bagi peningkatan kesehatan pasien dan
yang spesifik, kriteria harus sekonkrit
sejalan dengan tujuan serta nilai
mungkin untuk memudahkan
perseorangan pasien.
pengukuran, kriteria cukup besar atau
dapat diukur, kriteria menggunakan kata- (8) Gunakan pasien sebagai sumber-
kata positif bukan menggunakan kata sumber dalam memilih tindakan
negatif. keperawatan.

Memilih rencana tindakan atau intervensi (9) Tulis tindakan keperawatn secara
keperawatan. berurutan.

(1) Tindakan keperawatan harus aman F. Kesimpulan


bagi pasien.
Intervensi merupakan tindakan yang
(2) Tindakan keperawatan harus sejalan dirancang untuk membantu klien dalam
dengan tindakan pengobatan. beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke
tingkat yang diinginkan dalam hasil yang
diharapkan. Intervensi keperawatan 1 Edisi 7. Jakarta : Salemba
adalah semua tindakan asuhan yang Medika
perawat lakukan atas nama klien.
Potter, A., & Perry, A. (2017). Buku Ajar
G. Daftar Pustaka Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik (4th
Budiono. (2016). Konsep Dasar
ed.). Jakarta: Buku Kedokteran
Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Rutami, & Setiawan. (2012).
Pelaksanaan Proses Pengkajian
Deswani. (2009). Proses Keperawatan
Keperawatan di Ruang Rawat
dan Berpikir Kritis. Jakarta :
Inap RSUP H. Adam Malik
Salemba Medika.
Medan. 1 (2), 52-54.
Doenges, ME. (2002). Penerapan Proses
Simamora, R. H. (2008). Peran Manajer
Keperawatan dan Diagnosa
Dalam Pembinaan Etika
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Perawat Pelaksana Dalam
Kosim, Y. (2015). Konsep Dasar Peningkatan Kualitas
Keperawatan. Jakarta : Cv. Pelayanan Asuhan
Trans Info Medika. Keperawatan. Jurnal IKESMA,
4(2).
Muttaqin, A. (2010). Pengkajian
Keperawatan Aplikasi pada Simamora, R. H. (2009). Dokumentasi
Praktik Klinik. Jakarta : Salemba Proses Keperawatan . Jember
Medika University Press.

Potter, PA. & Perry, AG. (2005). Simamora, R. H. (2010). Komunikasi


Fundamental Keperawatan. dalam Keperawatan . Jember
Jakarta : EGC. University Press.

Potter, A.P., & Perry, G.A. (2010).


Fundamental Keperawatan Buku
Sumijatun. (2010). Konsep Dasar Menuju
Keperawatan Profesional.
Jakarta : Trans Info Media.

Tarwoto, & Wartonah. (2010).


Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai