Anda di halaman 1dari 13

Kebutuhan cairan dan elektrolit :

Pemasangan IVFD & Tranfusi


(Intravenous Fluid Drip)
Dewi Pujiana
Definisi
• Pemasangan Infus : Pemberian sejumlah
cairan ke dalam tubuh melalui sebuah jarum
ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik)
untuk menggantikan cairan atau zat-zat
makanan dari tubuh
Tujuan pemasangan infus adalah
• Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh
yang menganung air, elektrolit, vitamin, protein
lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan
secara adekuat melalui oral
• Memperbaiki keseimbangan asam basa
• Memperbaiki volume komponen-komponen
darah
• Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-
obatan kedalam tubu
• Memonitor tekanan Vena Central (CVP)
• Memberikan nutrisi
Lokasi pemasangan infus
Indikasi Pemasangan Infus:
• Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang
memungkinkan pemberian obat langsung ke dalam Intra Vena.
• Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat
(seperti furosemid, digoxin).
• Pasien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus-
menerus melalui Intra vena
• Pasien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan
elektrolit
• Pasien yang mendapatkan tranfusi darah.
• Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur
(misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang
jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk
memudahkan pemberian obat).
• Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya
risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa),
sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak
dapat dipasang jalur infus.
• Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi
kebutuhan dengan injeksi intramuskuler.
Kontraindikasi Pemasangan Infus :
• Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi
di lokasi pemasangan infus.
• Daerah lengan bawah pada pasien gagal
ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk
pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt)
pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
• Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap
pembuluh vena kecil yang aliran darahnya
lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai
dan kaki).
Menghitung Tetesan Infus
• Ada dua metode yang digunakan untuk
menghitung jumlah tetesan, yakni :
– Jumlah mililiter/jam.jumlah tetesan dihitung dengan
mebandingkan voleme cairan yang harus diberikan ( ml )
dengan lamanya pemberian ( jam ).

• Contoh :
3000 ml cairan RL. Harus diberikan dalam 24
jam. 3000/24 = 125
Dengan demikian jumlah tetesan = 125ml/jam
• Tetesan/menit. Jumlah tetesan dihitung dengan
mengalikan jumlah cairan yang dibutuhkan (ml)
dengan faktor tetes, kemudian membaginya
dengan lama pemberian (menit).
Dewasa:
• Tetesan/menit = jumlah cairan yang dibutuhkan x factor tetes (20)
Waktu yang ditentukan (jam) x 60 menit

Anak:
• Tetesan/menit = jumlah cairan yang dibutuhkan x factor tetes (60)
Waktu yang ditentukan (jam) x 60 menit
Contoh:
• Seorang pasien berusia 30 tahun memerlukan
rehidrasi dengan 500ml dalam waktu 10 jam.
Maka tetesan permenit adalah :

Dewasa:
• Jumlah Tetesan/menit =
500 ml x factor tetes (20) = 16,6 tetes/ menit
10 (jam) x 60 menit
• Seorang anak berusia 3 tahun memerlukan
rehidrasi dengan 500 ml dalam waktu 15 jam.
Maka tetesan permenit adalah :
Pada anak:
• Jumlah Tetesan/menit =
500 ml x factor tetes (60) = 33,3 tetes/ menit
15 (jam) x 60 menit

Anda mungkin juga menyukai