Anda di halaman 1dari 19

PENGERTIAN INFUS

• Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion)


adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh,
melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena
(pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan
cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
• Infus adalah tindakan memasukkan cairan steril
kedalam sirkulasi darah.
• Infus adalah memasukkan cairan (obat atau makanan
dalam jumlah yang banyak dan waktu yang lama
kedalam vena dengan menggunakan perangkat infuse
secara bertetes.
PERALATAN YANG DISIAPKAN
• - Standart infuse
• - Perangkat infuse
• - Cairan sesuai dengan kebutuhan pasien
• - Jarum infuse / abocatth
• - Pengalas / bidai
• - Tourniquet / pembendung
• - Kapas alcohol 70%
• - Plester
• - Gunting
• - Kassa steril
• - Bethadine
• - Handscoen/sarung tangan bersih
• - Bengkok
• - Tempat sampah, alat pencuci tangan (sabun, handuk
kering)
PERSIAPAN PETUGAS
- Mencuci tangan

- Mendekatkan alat ke
pasien dan memakai
handscoen

- memakai masker
PERSIAPAN PASIEN
• - Pasien diposisikan ditempat tidur
senyaman mungkin
• - Memberi tahu pasien tindakan yang akan
dilakukan
• - Membuka lengan baju pada daerah yang
akan diinfus
• - Cek perencanaan Keperawatan klien
• - Klien diberi penjelasan tentang prosedur
yang akan dilakukan
keadaan-keadaan yang dapat
memerlukan pemberian cairan infus
adalah:
• Pendarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh
dan komponen darah)
• Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh
dan komponen darah)
• Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan
femur (paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah)
• “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh
pada dehidrasi)
• Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
• Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
• Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung
(kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
Beberapa komplikasi yang dapat
terjadi dalam pemasangan infus:
• Hematoma, yakni darah mengumpul dalam jaringan
tubuh akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena,
atau kapiler, terjadi akibat penekanan yang kurang
tepat saat memasukkan jarum, atau “tusukan”
berulang pada pembuluh darah.
• Infiltrasi, yakni masuknya cairan infus ke dalam jaringan
sekitar (bukan pembuluh darah), terjadi akibat ujung
jarum infus melewati pembuluh darah.
• Tromboflebitis, atau bengkak (inflamasi) pada
pembuluh vena, terjadi akibat infus yang dipasang
tidak dipantau secara ketat dan benar.
• Emboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi
darah, terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam
cairan infus ke dalam pembuluh darah.
• Rasa perih/sakit
• Reaksi alergi
LOKASI PEMASANGAN INFUS
Tangan bagian depan
• - Vena dorsal metacarpal
• - Vena cepalika
• - Vena basalika

Tangan Bagian belakang


• - Tangan bagian depan
• - Vena Radialis
• - Vena Antebracial
CARA PEMASANGAN INFUS
• Perlak dan alasnya dipasang dibawah anggota badan yang akan
diinfus
• - Siapkan infuse set, pastikan klem dalam keadaan terkunci lalu
pasangkan pada botol cairan
• - Botol cairan digantung pada standart infuse
• - Isi tabung tetesan secukupnya jangan terlalu penuh
• - Buka klem dan alirkan cairan dalam selang infuse secara
perlahan sampai udara tidak ada pada selang infuse kemudian
tutup kembali dengan klem
• - Lengan pasien bagian atas dibendung dengan tourniquet
• - Daerah/tempat untuk menusuk vena di disinfeksika lalu
jarum (abocath) ditusukkan ke vena dengan lubang jarum
menghadap keatas
• - Bila berhasil darah akan keluar, jarum ditarik sedikit
kemudian abocat(JARUM SUNTIK) dimasukkan hingga penuh.
• - Torniquet dilepas, jarum ditarik ujung abocat pada tempat
tusukan ditekan, kemudian serubung / pasang selang infuse,
keluarkan cairan sedikit biar udara diujung selang tidak masuk vena
• - Klem di longgarkan untuk melihat kelancaran tetesan
NEXT....
• - Bila tetesan lancar, beri betadine pada daerah yang
ditusuk jarum kemudian fiksasi dengan plaster
• - Jarum dan tempat tusukan di tutup
• - Tetesan diatur sesuai dengan yang ditentukan
• - Anggota yang dipasang infuse, diatur letaknya agar
jarum (abocat) tidak bergeser, bila perlu pasang spalk
• - Merapikan pasien dan mengatur dalam posisi yang
nyaman
• - Membereskan alat-alat dan melepas handscoon
• - Mencuci tangan
• - Mencatat tindakan yang telah dilakukan
JENIS-JENIS CAIRAN INFUS
• Cairan hipotonik
• Cairan Isotonik
• Cairan hipertonik
• Kristaloid
• Kristaloid
CARA MENGHITUNG TETESAN INFUS
a. Dewasa: (makro dengan 20 tetes/ml)

Rumus TPM = 1 x cc = cc
3 Jam 3 x Jam

dari mana mendapat 1/3 diatas,


angka tersebut didapat dari ; 20 tetes untuk 1cc
60 menit untuk 1 jamnya
• b. Anak: (mikro dengan 60 tetes/ml)
Rumus TPM = 1 x cc = cc
1 Jam Jam
dari mana mendapat 1/1 diatas,
angka tersebut didapat dari ; 60 tetes untuk 1cc
60 menit untuk 1 jamnya

• c. Pasien dengan Tranfusi: (tranfusi dengan 15 tetes/ml)


Rumus TPM = 1 x cc = cc
4 Jam 4 x Jam
dari mana mendapat 1/4 diatas,
angka tersebut didapat dari ; 15 tetes untuk 1cc
60 menit untuk 1 jamnya
EVALUASI DAN DOKUMENTASI
• - Perhatikan kelancaran infus, dan perhatikian
juga respon klien terhadap pemberian
tindakan
• Mencatat tindakan yang telah dilakukan
(waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi /
respon klien terhadap pemasangan infus,
cairan dan tetesan yang diberikan, nomor
abocath, vena yang dipasang, dan perawat
yang melakukan ) pada catatan keperawatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai