Indikasi :
• Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral yang terbatas
(efektivitas dalam darah jika dimasukkan melalui mulut)
• Pasien tidak dapat minum karena muntah
• Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak
– obat masuk ke pernapasan), sehingga pemberian melalui
jalur lain dipertimbangkan
• Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai,
sehingga diberikan melalui injeksi bolus (suntikan langsung
ke pembuluh balik/vena)
Kontra indikasi :
• Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di
lokasi injeksi intravena
• Daerah lengan bawah pada pemasangan fistula
arteri – vena (A – V shunt) pada tindakan
hemodaliasis (cuci darah)
• Obat – obatan yang berpotensi iritan terhadap
pembuluh darah vena kecil yang aliran darahnya
lambat (misalnya pembulah vena di tungkai dan
kaki)
Contoh obat
• Ranitidin
Mengurangi keasaman lambung pada persalinan beresiko
tinggi.
• Petidin Hidroklorida
Untuk nyeri sedang sampai berat, analgesia obstetri
• Eritromisin
Profilaksis dalam penatalaksanaan pecah ketuban saat
kurang bulan.
• Protamin Sulfat
Untuk melawan kerja heparin
• Fitomenadion ( Vitamin K )
Mencegah dan mengobati hemoragi.
Komplikasi Injeksi Intra Vena
• Emboli
masuknya udara ke dalam sirkulasi darah apabila darah
yang ada udara mengalir ke jantung dapat mengakibatkan
kematian.
• Infeksi
apabila alat dan proses yang dilakukan tidak steril
• Pembuluh darah pecah.
• Hematoma
memar akibat tusukan yang berulang-ulang.
• Alergi
apabila obat yang diberikan tidak cocok pada pasien,
sehingga pasien merasa gatal,panas, merah, bengkak.
Apabila alerginya berlebihan dapat mengakibatkan mual,
muntah,pusing, dan keringat dingin
Metode Injeksi
• Langsung
• Tidak langsung :
Wadah intra vena
Selang intra vena
Metode Langsung
Persiapan alat :
• Daftar buku obat/catatan, jadwal pemberian obat
• Obat dan tempatnya
• Spuit sesuai dengan jenis ukuran
• Kapas alcohol dalam tempatnya
• Cairan pelarut
• Bak injeksi
• Bengkok
• Perlak dan alasnya
• Karet pembendung (torniquet)
Persiapan lingkungan :
• Siapkan tempat tidur yang memudahkan perawat
bekerja
• Beri penerangan yang cukup
Persiapan pasien :
• Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan
• Berikan posisi yang nyaman
Prosedur
• Cuci tangan
• Bebaskan daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari
pakaian. Apabila tertutup, buka atau keataskan.
• Ambil obat dalam tempatnya dengan spuit, sesuai
dengan dosis yang akan diberikan. Apabila obat dalam
sediaan bubuk, maka larutkan dengan (aquades steril)
• Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan
dilakukan penyuntikan
• Kemudian tempatkan obat yang telah diambil pada bak
injeksi
• Desinfeksi dengan kapas alcohol
• Pada bagian atas daerah yang akan dilakukan
pemberian obat dapat dilakukan pengikatan
dengan karet pembendung (torniquet),
tegangkan dengan tangan / minta bantuan, atau
membendung di atas vena yang akan dilakukan
penyuntikan
• Ambil spuit yang berisi obat
• Lakukan penusukan dengan lubang menghadap
ke atas dengan memasukkan ke pembuluh
darah
• Lakukan aspirasi. Bila sudah ada darah,
lepaskan karet pembendung dan langsung
injeksikan obat hingga habis
• Setelah selesai, ambil spuit dengan menarik dan
lakukan penekanan pada daerah penusukan
dengan kapas alcohol. Letakkan spuit yang
telah digunakan ke dalam bengkok
• Cuci tangan
Dokumentasi :
• Nama pasien
• Nama obat
• Waktu pemberian
• Rute pemberian obat
• Dosis
Evaluasi :
• Respon/Reaksi terhadap obat
Sikap :
• Ramah dan hati-hati
• Sopan terhadap pasien
• Komunikatif
Metode tidak langsung (wadah intravena)
Persiapan alat :
• Spuit dan jarum yang sesuai dengan ukuran
• Obat dan tempatnya
• Wadah cairan (kantong/botol)
• Kapas alcohol
Persiapan Lingkungan :
• Siapkan tempat tidur yang memudahkan perawat bekerja
• Beri penerangan yang cukup
Persiapan Pasien :
• Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan
• Berikan posisi yang nyaman
Prosedur
• Cuci tangan
• Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan
masukkan ke dalam spuit
• Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong
• Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dan stop
aliran
• Lakukan penyuntikan dengan memasukkan obat
perlahan-lahan ke dalam kantong/wadah cairan
• Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan
membalikkan kantong cairan dengan perlahan-lahan
dari satu ujung ke ujung lain
• Periksa kecepatan infuse
• Cuci tangan
Dokumentasi :
• Nama pasien
• Nama obat
• Waktu pemberian
• Rute pemberian obat
• Dosis
Evaluasi :
• Respon/Reaksi terhadap obat
Sikap :
• Ramah dan hati-hati
• Sopan terhadap pasien
• Komunikatif
Metode Tidak Langsung (selang intravena)
Persiapan alat :
• Spuit dan jarum yang sesuai dengan ukuran
• Obat dan tempatnya
• Selang intravena
• Kapas alcohol
Persiapan Lingkungan :
• Siapkan tempat tidur yang memudahkan perawat
bekerja
• Beri penerangan yang cukup
Persiapan pasien :
• Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan
dilakukan
• Berikan posisi yang nyaman
Prosedur :
• Cuci tangan
• Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan
masukkan ke dalam spuit
• Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang
intravena
• Lakukan desinfeksi dengan kapas alcohol dan stop
aliran
• Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit
hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat
perlahan-lahan ke dalam selang intravena
• Setelah selesai, tarik spuit
• Periksa kecepatan infuse dan observasi reaksi obat
• Cuci tangan
Dokumentasi :
• Nama pasien
• Nama obat
• Waktu pemberian
• Rute pemberian obat
• Dosis
Evaluasi :
• Respon/Reaksi terhadap obat
Sikap :
• Ramah dan hati-hati
• Sopan terhadap pasien
• Komunikatif