Anda di halaman 1dari 1

Nama : Sisgianto/201710050311105/ Ilmu Pemerintahan

Pada hakekatnya desentralisasi adalah otonomisasi suatu masyarakat yang berada dalam
daerah tertentu. Sebagai paham kedaulatan rakyat, tentu otonomi diberikan oleh Pemerintah
kepada masyarakat dan sama sekali bukan kepada daerah ataupun Pemerintah Daerah. Ketegasan
pernyataan otonomi milik masyarakat dan masyarakat sebagai subjek dan bukan objek otonomi
perlu dicanangkan dalam penyelenggaraan otonomi daerah. Perwujudan desentralisasi adalah
otonomi daerah dan daerah otonom. Secara yuridis, dalam konsep daerah otonom dan otonomi
daerah mengandung elemen wewenang mengatur dan mengurus. Wewenang mengatur dan
mengurus merupakan substansi otonomi daerah. Aspek spasial dan masyarakat yang memiliki
dan terliput dalam otonomi daerah telah jelas sejak pembentukan daerah otonom. Yang perlu
kejelasan lebih lanjut adalah materi wewenang yang tercakup dalam otonomi daerah. Oleh
karena itu, di samping pembentukan daerah otonom tercakup dalam konsep desentralisasi adalah
penyerahan materi wewenang urusan pemerintahan. Dengan penyerahan urusan pemerintahan
oleh Pemerintah kepada daerah otonom berarti terjadi distribusi urusan pemerintahan yang
secara implisit distribusi wewenang antara Pemerintah dan daerah otonom.

Sama halnya seperti contoh tambang batu bara, dimana pemerintah dapat memberikan
sisi negatif dan positif untuk daerah tersebut. sisi positif dengan adanya batu bara banyak
contohnya terutama batu bara dapat digunakan untuk memberikan penerangan pada lampu-
lampu atau listrik yang kita gunakan setiap harinya. Namun sisi negatifnya salah satunya lahan
yang setelah digunakan batu bara tidak dapat digunakan lagi, ini adalah salah satu contoh dimana
daerah tersebut juga dirugikan, belum lagi jika ada tambang ditengah perkotaan contohnya
seperti di Kalimantan Timur khususnya Samarinda. Halnya ini menyebabkan bahwa
desentralisasi tidak dimiliki oleh masyarakat akan tetapi dimiliki segelintir orang yang berkuasa
pada organisasi pemerintah tersebut. Dengan demikian, desentralisasi memiliki dua wajah,
positif dan negatif, yang dalam bahasa Brillantes Jr. (2004: 39) dikatakan sebagai pedang
bermata dua (twoedged of sword). Dari sisi kemanfaatan, desentralisasi dapat lebih tepat
meningkatkan efisiensi dan daya tanggap pemerintah melalui pemenuhan layanan publik yang
lebih sesuai dengan preferensi rakyat. Namun disisi lain, kualitas pelayanan publik sering
menjadi korban karena transfer kewenangan sering disalahartikan atau disalahgunakan oleh elit
lokal yang relatif kurang memenuhi standar kompetensi yang dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai