Di dunia ada banyak sistem bilangan. Yang kita pakai sehari-hari adalah sistem desimal.
Yang membedakan mereka semua adalah basis nya. Basis bisa dipahami sebagai jumlah angka yang
tersedia pada sistem tersebut untuk merepresentasikan sebuah nilai. Desimal adalah basis 10,
hexadesimal itu basis 16 dan biner adalah basis 2.
Pada jaman dahulu kala, kalau kita menghitung angka satu, kita tulis: |
Ini cara menghitung yang paling sederhana. Tapi jelas ribet. Gak mungkin kan kita nulis 1000 dengan
garis lurus sebanyak seribu batang.
Pada angka romawi, 1 ditulis I, 2 ditulis II dan 3 ditulis III. Sejauh ini mirip dengan sistem bilangan
unary. Tapi mereka gak mau ikutan tradisi kuno di sistem unary. Untuk angka 5, mereka pilih simbol
V alih-alih nulis IIIII, angka 4 agak sedikit ribet ditulis dengan menaruh I sebelum V, jadi IV. Untuk
angka seribu, mereka pilih karakter M. Tapi sistem bilangan ini juga jelas ribet. Terutama dalam
kasus kayak angka 4 tadi yang ditulis jadi IV. Bikin bingung bacanya kan? Ditambah lagi, di sistem
bilangan romawi gak ada angka 0.
Sistem bilangan arab inilah yang selama ini kita pakai sehari-hari. Seringkali sistem bilangan ini
disebut dengan istilah desimal. Sebenarnya, penciptanya bukan orang arab, melainkan
matematikawan dari India. Tapi sistem ini dipopulerkan oleh bangsa arab. Seperti yang sudah kita
ketahui, sistem bilangan ini menggunakan 10 angka: 0 sampai 9. Keberadaan angka 0 pada sistem
bilangan arab ini adalah inovasi yang sangat signifikan.
Pada sistem biner, hanya ada dua angka yaitu 0 dan 1. Beda dengan desimal yang biasa kita pakai
sehari-hari. Sistem desimal punya 10 angka, dari 0 sampai 9. Nilai-nilai yang lebih besar dari 9 ditulis
dengan menggabungkan angka 0 sampai 9 tadi. Begitu juga dengan sistem biner, nilai yang lebih
besar dari satu ditulis dengan menggabungkan angka 0 dan 1.
Sistem biner ini adalah sistem yang dipakai oleh komputer. Kenapa komputer gak pakai desimal aja?
Karena sistem biner ini gampang diimplementasikan pada perangkat keras komputer. Kita cuma
butuh dua hal untuk merepresentasikan angka 0 dan 1. Pada komputer, dua hal ini adalah arus
listrik. Ada arus listrik, dianggap sebagai angka 1. Kalau tidak ada berarti angka 0. Arus listrik ini
mengalir deras di dalam motherboard, prosesor dan juga kabel-kabel data dan jaringan sebagai
aliran angka 0 dan 1. Prosesor komputer melakukan perhitungan dan menjalankan berbagai instruksi
dengan deretan angka 0 dan 1 ini.