Anda di halaman 1dari 11

PERMUKIMAN DI KOTA

Rabu, 30 Maret 2022

OLEH :
Yuliana Bhara Mberu, ST.,MT
Budhi B. Lily, ST.,MT
Pengertian Umum
Permukiman merupakan bagian dari lingkungan
hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan
fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan.
(undang-undang nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan
permukiman)
Perumahan dan permukiman merupakan elemen penyusun tata ruang suatu wilayah
dan kota. Dengan adanya perumahan dan permukiman yang dihubungkan oleh jaringan transportasi dan
fungsi-fungsi pendukung lainnya seperti area perdagangan dan jasa, perkantoran/bisnis dan lainnya akan
membentuk lingkungan yang lebih kompleks yang disebut wilayah/kota. Sehingga dapat dikatakan
perumahan dan permukiman memiliki peran yang krusial dalam perkembangan wilayah dan kota.
Klasifikasi Fungsi Permukiman
Menurut Lewis Mumford (The Culture Of Cities, 1938) : mengemukakan
6 jenis Kota berdasarkan tahap perkembangan permukiman penduduk
kota. Jenis tersebut diantaranya:
– Eopolis dalah tahap perkembangan desa yang sudah teratur dan
masyarakatnya merupakan peralihan dari pola kehidupan desa ke arah
kehidupan kota.
– Tahap polis adalah suatu daerah kota yang sebagian penduduknya
masih mencirikan sifat-sifat agraris.
– Tahap metropolis adalah suatu wilayah kota yang ditandai oleh
penduduknya sebagian kehidupan ekonomi masyarakat ke sektor
industri.
Klasifikasi Fungsi Permukiman

– Tahap megapolis adalah suatu wilayah perkotaan yang terdiri dari


beberapa kota metropolis yang menjadi satu sehingga membentuk
jalur perkotaan
– Tahap tryanopolis adalah suatu kota yang ditandai dengan adanya
kekacauan pelayanan umum, kemacetan lalu-lintas, tingkat
kriminalitas tinggi
– Tahap necropolis (Kota mati) adalah kota yang mulai ditinggalkan
penduduknya
Permasalahan permukiman perkotaan

1. Sistem penyediaan air bersih,


2. Sistem pembuangan sampah,
3. sistem pembuangan Limbah
4. Sistem tata bangunan,
5. saluran air hujan – drainase
6. Ruang terbuka Hijau
7. penanggulangan bahaya
kebakaran,
8. serta pencemaran air, udara,
dan tanah.
Masalah lain yang dihadapi
dalam pembangunan perumahan di daerah
perkotaan adalah luas lahan yang semakin
menyempit, harga tanah dan material
bangunan yang dari waktu kewaktu semakin
bertambah mahal, serta kebutuhan
masyarakat yang semakin meningkat. Kondisi
semacam ini mempengaruhi kuantitas dan
kualitas perumahan, bahkan seringkali
menumbuhkan pemukiman
kumuh (Keman 2005).
Perumahan dan kawasan permukiman merupakan bagian dari tata ruang
wilayah dan kota yang perlu untuk ditata dan direncanakan dalam
pengembangannya Penyedian perumahan oleh masyarakat dan pengembang
akan berdampak pada pertumbuhan permukiman yang tidak terarah (urban
sprawl). Untuk itu diperlukan kebijakan yang mengarah pada:
1. Mengendalikan pertumbuhan ruang kota
2. Pengoptimalan dan efisiensi pemanfaatan lahan
3. Penataan morfologi kota dalam kaitannya dengan estetika kota,
4. Pengendalian pertumbuhan permukiman kumuh
Perlunya perhatian khusus dalam mengatasi masalah perumahan dan
terwujud rumah yang layak huni
permukiman agar
dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat,
aman, serasi, teratur, terencana, terpadu, dan
berkelanjutan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai