BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain sejahtera secara fisik dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, papan, serta sandang,
setiap orang perlu memiliki kesehatan mental, termasuk remaja. Usia remaja adalah usia yang
rawan khususnya dalam situasi yang sulit. Situasi sulit yang berpotensi menurunkan
kesejahteraan mental adalah Covid-19. Kebutuhan belajar dan bertemu teman, beserta seluruh
variasinya, harus tergantikan dengan belajar mandiri dan secara virtual. Situasi ini berpotensi
membuat anak merasa bosan dan mengalami emosi negatif.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pandemi terhadap kesehatan mental remaja?
C. Tujuan penelitian
Memperoleh kiat mengelola kesejahteraan mental pada remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
Pandemi yang sudah terjadi selama kurang lebih satu tahun, dan tanpa ada kepastian kapan
akan berakhir, telah membawa banyak perubahan dalam beraneka ragam kehidupan yang
sangat berpengaruh terhadap optimalisasi perkembangan remaja dalam berbagai aspek.
1. Efek Dibandingkan
Respon anak terhadap peristiwa yang penuh tekanan itu unik dan bervariasi. Orang dewasa
perlu memahami bahwa respon anak tersebut alami dan perlu menunjukkan empati, serta
kesabaran ketika menghadapi respon tersebut.
Meski bukan berarti isolasi sosial, demi mencegah penularan virus Covid-19, harus tetap
menjaga jarak aman dengan sesama. Seorang remaja memerlukan waktu yang berkualitas
dengan orang-orang yang berarti dalam hidupnya, terutama keluarga. Kedekatan emosi secara
sosial akan meningkatkan ketahanan mental pada remaja, ketika berhadapan dengan
kesulitan.
3. Efek Aktivitas
Remaja akan mudah bosan ketika mengalami aktivitas yang monoton, bahkan kekhawatiran
dalam diri akan meningkat. Orang tua dapat memberi pilihan-pilihan untuk mengisi aktivitas-
aktivitas yang bermanfaat.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada remaja, kondisi sejahtera secara mental, ditandai dengan tercapainya tahapan
perkembangan, kebutuhan emosional, keterampilan sosial yang sehat, serta kemampuan
berhadapan dengan situasi yang sulit dan masalah yang muncul. Kondisi tersebut hanya dapat
diperoleh dalam situasi ketika remaja mendapatkan dukungan dan cinta tanpa syarat dari
keluarga, lingkungan yang membuat kepercayaan diri dan harga dirinya terjaga, kesempatan
untuk mengeksplorasi dunia luar, serta lingkungan yang sehat dan aman.
Daftar Pustaka
Leila, Ch, Budiman (1999). Menjadi Orang Tua Idaman, Rubrik Konsultasi Psikologi
KOMPAS. Jakarta: KOMPAS.