PENDAHULUAN
Persekutuan dagang milik pedagang dari Belanda dan Inggris itu bukan saja memiliki modal
uang serta sarana-sarana pendukung, tetapi juga memiliki kapal-kapal perang beserta pasukan-
pasukan dan persenjataannya untuk melindungi milik mereka dimana saja. VOC dan EIC
mengangkat serta menempatkan petugas-petugas untuk melaksanakan pemerintahan di daerah-
daerah yang mereka kuasai untuk bekerja sebagai komandan pasukan setiap loji atau pelabuhan
dagang. Hubungan Palembang dengan daerah-daerah lain sejak dahulu hanyalah hubungan
dagang yang berdasarkan perjanjian kontrak. Palembang tidak mau menerima monopoli
perdagangan dari manapun. Oleh karena itu, Perancis yang mengakibatkan warga Belanda
terpecah menjadi pengikut Stadhouder di bawah pemerintahan Pangeran Oranje6 dan States
General.
Kedudukan Pangeran Oranje di Belanda diberhentikan atas dekrit State General dan
mengalihkan pemerintahan daruratnya ke London, Inggris. Akibat didudukinya negeri Belanda
oleh Perancis, maka daerah-daerah jajahan di Asia Tenggara diambil alih oleh Perancis. Namun,
Pangeran Oranje masih merasa berhak dan menganggap dirinya tetap sebagai pimpinan VOC.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.radenfatah.ac.id/19810/5/5.pdf
file:///C:/Users/win7/Downloads/pdf-makalah-sejarah-indonesia-fio_compress.pdf
https://www.scribd.com/document/459732722/MakalahSejarahIndonesiaFIO