Anda di halaman 1dari 5

Khutbah I

‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَّل ِإلَهَ ِإاَّل هللا‬،‫ار‬


ِ َ‫ َوَأ ْش ُك ُرهُ َعلَى نِ َع ِم ِه ال ِغز‬،‫ار‬
ِ ‫ َأحْ َم ُدهُ تَ َعالَى َعلَى فَضْ لِ ِه ال ِم ْد َر‬،‫ار‬ ِ َّ‫ ال َر ِحي ِْم ال َغف‬،‫َّار‬ِ ‫لح ْم ُد هّلِل ِ ال َوا ِح ِد القَه‬
َ َ‫ا‬
‫صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمد َو َعلَى‬ َ ،‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن نَبِيَّنَا ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال ُمصْ طَفَى ال ُم ْختَار‬،ُ‫ك لَهُ ال َع ِز ْي ُز ال َجبَّار‬ َ ‫َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
‫ فَيَاأيُّهَا‬،‫ أما بعد‬،‫ان َما تُ َعاقِبُ اللَي َْل َوالنَّهَار‬ ِ َ‫ َوَأصْ َحابِ ِه اَأل ْخي‬،‫ار‬
ٍ ‫ َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َس‬،‫ار‬ ِ ‫ َوِإ ْخ َونِ ِه اَأل ْب َر‬،‫طهَار‬ ْ ‫آلِ ِه الطَيِّبِ ْينَ اَأل‬
‫ان‬ِ َ‫ َأ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ الَّش ْيط‬:‫ال هللاُ تَ َعال َى فِي ْالقُرْ ا ِن ْال َك ِري ْم‬ َ َ‫ ق‬،‫ص ْي ُك ْم َو نَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ْن‬
ُ ْ‫ أو‬،‫اِإل ْخ َوان‬
‫َأ‬ َّ ‫َأ‬
‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن‬،‫ يَا يُّهَا ال ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هللا َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا‬:‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َما ِن ال َّر ِح ْي ْم‬،‫َّجيْم‬ ِ ‫الر‬
‫ وقال تعالى‬.‫يُ ِط ِع هللا َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا َع ِظي ًما‬

‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬


َّ ‫يَا اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬

Hadirin Jama’ah Jum’at Yang Dimulyakan Allah SWT

Seorang anak melihat orang tuanya, duduk diatas kursi roda, dengan tangan bergetar karna
terkena penyakit “Parkinson”,air liurnya meleleh, karna tidak bisa lagi menelan.Dulu
lehernya kokoh, kuat berbicara, tapi sekarang suaranya keluar merintih, karna usia yang
sudah lanjut.Disaat itulah sianak sadar ternyata ayahku yang dulu, jendral bintang 4 hari ini
tidak lagi berdaya, dia terduduk diatas kursi roda dengan tangan menggeletar, air liur
meleleh. Dulu kalau dia bejalan tegap, langkahnya kokoh, kalau dia bersuara keras, anak-
anak buahnya takut menggeletar mereka menghadapnya.Tapi sekarang dia hanyalah seorang
tua yang terduduk diatas kursi roda dengan tangan menggeletar dengan air liur meleleh,ia
hanyalah seonggok daging yang akan membusuk kalau roh sudah keluar dari jasadnya,ia
hanyalah akan menjadi santapan cacing tanah. Foto-foto kenangan dimasa muda tersenyum
dia memperhatikannya, tapi matanyapun tidakt lagi terang melihat masa lalu itu, semua
tinggal kenangan. Dulu pasangan hidupnya istrinya sekarang hanya tinggal memori masa
lama, lalu apa yang akan dia bawa menghadap Allah SWT maka tak lain tak bukan adalah
ALLAZI KHALAQOL MAUTA dia yang menciptakan mati, WAL HAYAATA dia yang
menciptakan hidup, untuk apa dbuatnya ada hidup ada mati..? LIYABLUAWAKUM
AYYUKUM AHSANU ‘AMALAA untuk melihat siapa yang paling baik amalnya.

Hari ini kita tidak duduk diatatas kursi roda, hari ini kita sedang sehat wal ‘aafiat, tapi banyak
saudara-saudara kita diluar masjid sana yang dalam keadaan sehat wal aafiat lebih sehat dari
kita.Knapa tidak bisa bersama dengan kita hari ini..? karna mereka sedang musafir Allah
membolehkan mereka untuk jama’ ta’khir untuk sholat zuhur, karna mereka diluar sana
sedang sibuk, urusan yang tak mungkin ditinggalkan, merekapun dalam keadaan darurat.
Tapi ternyata ada yang tidak musafir, tidak sibuk sehat wal aafiat, kenapa mereka tidak ada
bersama kita..?Ada satu nikmat besar yang dicabut allah, nikmat istiqomah iman dan
islam.Oleh sebab itu hari ini nikmat besar itu ada dalam diri kita kita sehat wa aafiat,kita
tidak musafir,tidak sakit,kita pula dalam keadaan aqil dan baligh, sehat fisik sehat mental tapi
yang paling besar diantara nikmat itu adalah taakut meninggalkan sholat jum’at. MAN
TAROKAL JUM’ATA TSALASA MARROTIN TAHAWWUNAN, siapa yang
meninggalkan sholat juma’at 3 kali berturut-turut tidak ada uzur syar’i karna menyepelekan
printah Allah, THOBA’ALLAHU ‘ALAA QOLBI, Allah mengunci pintu hatinya maka
hidayah tidak lagi masuk kedalam telinganya, inilah azab diatas azab, karna azab yang
pertama kali itu didalam hati KHATAMAALLAHU ‘ALAA QULUUBHIMIM hati terkunci,
setelah hati terkunci WA ‘ALAA SAM’IHIM telinga tersumbat setelah telinga tersumbat,
WA ‘ALAA ABSHORI’IHIM KHISYAWAH mata tertutup, kalau sudah telinga tersumbat
nasehat tak lagi bermakna, kalau sudah mata tertutup segala yang dilihat tak lagi menjadi
i’tibar pelajaran, itu semua berawal dari hati yang terkunci, salah satu yang menyebabkan hati
terkunci meninggalakan holat jum’at tanpa uzur syar’i. Nikmat besar diberikan Allah,hari ini
kita bisa duduk bersama didalam rumah Allah, IZA NUDIYALISSHOLAATI
MINYYAUMIL JUMU’AH, kalau kau dipanggil untuk melaksanakan sholat jum’at,
FAS’AU ILAA ZIKRILLAH bersegeralah menyambut panggilan Allah WAZARUL BAI’
tinggalkan jual beli.

Saudara kita yang terbaring dirumah sakit hari ini, sayaup-sayup suara azan dari masjid
rumah sakit masuk ketelinganya, dia menonton ditelevisi acara live sholat jum’at, tapi saat itu
dia hanya mampu terbujur kaku, ruhnya masih ada dalam jasad, anaknya tidak bisa berada
disampinya karna sekurity tidak mengizinkan keluarga berada didalam ruang ICU, dia duduk
didalam, suara terdengar, azan bersahutan hayya ‘alaassholah mari sholat, hayya ‘alaalfalah
mari menuju kemenagan. Dia hanya meneteskan air mata, kenapa..?Kalau dulu waktu sehat
sempat beribadah penyesalannya tidak terlalu banyak, tapi diasat sehat wal aafiat tak sempat
untuk menempelkan kening kelantai, tak sempat melangkahkan kaki kerumah Allah, tak
sempat mendegarkan khutbah, maka tak ada duka diatas duka , air mata yang meleleh tak
dapat mengembalikan masa lalu, LAN TARJI’AL AYYAMULLATI MADOT yang lalu tak
dapat diulang kembali, air mata darah mata menangis, yang sakit tak akan sembuh, yang mati
tak akan hidup.

Penyesalan salalu datang diakhir perbuatan, belum pernah ornag menyesal sebelum perbuatan
berlalu selalu penyesalan diakhir.Disaat itu penyesalan tak lagi bermakna, apa kata mereka
ketika melihat azab Allah..? ROBBANA Hai Tuhan kami ya Robb kami ABSORNA mata
kami sudah melihat azab, WASAMI’NA telinga kami sudah mendengar suara tangisan,
teriakan, pekikan didalam neraka, FARJI’NA kembalikan kami lagi kedunia, NA’MAL
SHOLIHAA kami ingin beramal sholeh, INNA MUUQINUUN kami yakin seyakin-
yakinnya. Tapi saat itu penyesalan tak lagi bermakna, karna dunia tak mungkin utuh
semula,karna sudah menjadi sunnatullah, yang lampau tak akan kembali. IZASSAMAA
UNFATHAROT langit terbelah, WA IZAL KAWAA KIBUN TASAROT planet-planet
bertabrakan, WA IZALBIHARUFUJJIRAT lautan diledakkan diletupkan,
WAIZALQUBURUBU’SIROT semua yang dikubur dibangkitkan, ‘ALIMAT NAFSUMMA
QADDAMAT WA AKHOROT disitulah orang baru sadar apa yang dulu pernah aku
lakukan. WAQODIMNA ILAA MAA ‘AMILUU MIN ‘AMALI semua amal kami tunjukkan
kami datangkan ini amlamu, ini infaqmu,ini wakafmu ini sodaqohmu, ini sholawatmu, ini
bacaan qur’anmu,ini zikirmu tersenyum mata melihat amal FAMAYYA’MAL
MISQOOLAZARROTIN KHOIROYYAROH, tapi jangan lupa apakah yang dosa-dosa itu
dilupakan begitu saja, yang brukkpun akan tampak juga FAMAYYA’MAL
MISQOLAZARROTIN SYARROYYAROH sebersar ujung rambut, sebesar telapak kaki
semut yang hitam, diatas batu yang hitam ditengah malam yang kelam, didalam samudra
yang gelap akan dtampakkan juga pada hari itu, YAUMA TUBLASSAROO-IR segala
rahasia ditunjukkan dan mata akan melihat dengan penglihatan yang nyata, mulut tidak lagi
bisa menjawab ALYAUMA NAKHTIMU ‘ALAA AFWAHIHIM hari itu mulut kami
kunci,karna mulut itu yang dulu pandai mencari-cari alasan bersilat lidah maka hari itu lidah
dikunci, WATUKALLIMUNA AIDIIHIM tangan mereka kami buat bicara,
WATASYHADU ARJULUHUM kaki bersaksi, apa yang akan dibicarakan tangan, apa yang
dipersaksikan kaki BIMAA KAANU YAKSIBUUN semua yang pernah dilakukan dimasa
yang lalu.

Berapa atasanmu sanggup memberi gaji? sehingga begitu enteng kau tinggalkan sholatmu,
apa yang dijanjikan istrimu sehingga begitu enteng kau berikan yang haram, hanya rayuan
sesaat padahal diapun akan meninggalkanmu sebelum masa tua tiba, apa yang dijanjikan
anak-anakmu? “Ayah kami akan menjagamu dihari tuamu nanti maka berikan kami yang
kami inginkan,belikan kami rumah yang besar,belikan kami kendaraan yang mewah, nanti
setelah hari tua kami akan menjagamu” kata mereka. Tapi setelah kita tua dosa-dosa begitu
banyak terkumpul, merekapun meninggalkan kita dipanti jompo yang penuh dengan
kesunyian,hening,sepi, suara cucu tak terndengar menangis, karna merekapun malu menagkui
kita sebagai orang tua.

Suapkanlah yang haram kemulut mereka, berikanlah yang batil kedalam perut mereka, itu
hanya akan menjadi azab didunia sebelum hari kiamat tiba. ‘ISY MAA SYI’TA hiduplah
sesuka hatimu, ‘ISY MAA SYI’TA apa yang mau kau makan makanlah,apa yang mau kau
kerjakan kerjakan FAIINNAKA MAYYITUN tapi ingat kau akan manjadi mayat, kau akan
mati, semua akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT. Hari ini orang boleh
tertawa, hari ini orang boleh merasa dunia dia yang punya, tapi sampai masanya yang hijau
akan berobah menguning, yang kuning akan mati, yang mati akan menjadi debu, yang debu
ditiup angin hampa tak bermakna. Lalu apa yang akan dibawa kepada Allah SWT..? Amal
sholeh. Kalau pernahlah mulut itu membaca sepotong 2 potong ayat sebelum berangkat
bekerja, kalau sempatlah masuk kekamar mandi mengambil air wudhu sholat sunnah dhuha
sebelum berangkat bekerja, kalau sempatlah ketika duduk dalam suasana santai membuka
IPED lalu dibuka Qur’an digital sambil melihat beberapa ayat merenungkan maknanya
mengingat mati, kalau sempatlah mulut mengucapkan subhanallahi wabihamdihi subnallahil
‘azhim, kalau sempatlah anak istri dibawa kemasjid i’tikaf mendengarkan pengajian, kalau
sempatlah beberapa persen dari pendapatan itu dilimpahkan kerumah anak yatim, panti
jompo, masjid, kalau sempatlah bebrapa meter tanah dibeli untuk pembebasan mendirikan
rumah Allah, kalau sempatlah memberikan beberapa karpet untuk rumah yang slalu
ditinggalkan, kalau sempatlah memberikan beberapa kilo beras untuk yatim piatu dan panti
jompo, itulah yang akan menolong dihadapan Allah.

Adapun rumah besar dengan bebrapa semen, dengan beberapa besi yang banyak semua akan
menjadi tinggal kenangan, mereka akan menjual, membagi-baginya, tanah yang dulu
harganya semester 100 ribu sekarang sudah menjadi 5 juta mereka akan bagi-bagi itu semua
kepada ahli waris, lalu kita hanya membawa 3 helai kain tpis yang tidak berjahit dan itu
semua menjadi milik orang. Kalau dulu mereka kita didik dengan pendidikan yang baik,
ditengah malam mereka bangun menetes air matanya lalu ia berdo’a RABIGHFIRLI
WALIWAALIDAYYA WARHAMHUMA KAMAA RABBAYANI SOGHIRAA, seprti
tetesan embun ditengah gurun sahara yang panas, kalau sempatlah mereka berdo’a
ALLAHUMMAGHFIRLALU WARHAMHU WA’AAFIHI WA’FU’ANHU maka
mengalirlah air yang sejuk ketenggorokan yang kering, kalau sempatlah mereka membeli
makanan diundangnya anak yatim diusapnya kepala, ya Allah terimalah shodakohku ini
untuk almarhum ayahku almarhumah ibundaku aku tak dapat membalas budi baik mereka ya
Allah, mereka sudah medahului aku, maka akan mengalirlah itu sebagai pelipur lara ditengah
alam barzah sementara kiamat tiba. Tapi kalau mereka hanya dididik dengan keduniawian
dididik dengan kemewahan, disumbat mereka dengan materi,tak pernah diingatkan pada
mati, ketika kita mati merakapun juga akan mati prasaan ingatannya, paling celaka lagi
mereka mengingat kita dengan mengantarkan bunga, mereka mengingat kita dengan pakaian
hitam, mereka mengingat kita dengan suara musik, mereka mengingat kita dengan memajang
foto kita besar-besar didalam rumah, dan itu hanya menjadi penghalang rahmat Allah turun
tidak berkesan sedikitpun, mereka sedang menyangka kalau dinyanyikannya lagu kesenangan
kita terobat rindu hatinya, kalau dipajangnya foto kita, dlingkarkannya karangan bunga puas
rindunya, padahal hal itu tidak membuat pengaruh apapun kepada kita dialam barzah.

Maka sayang buatlah sayang yang mengingatkan sesudah mati, kalau rindu buatlah kerinduan
yang membuat ia akan tetap mengalir sebagai suatu amal sesudah kematian, IZAA MAATAL
INSAN kalau manusia mati INGQATA’A dulu rajin membaca qu’an berhenti, dulu rajin
sholat tahajjut berhenti, dulu rajin mengahatmkan yang baik-baik berhenti tapi ada yang tetap
mengalir diantara yang tetap mengalir itu adalah SHADAQATUN JAARIAYAH sempat
membelikan bebrapa bungkus nasi nampak orang tua dipanti jompo menyuap nasi itu
menggeletar tangan mereka karna usia lanjut menetes air mata, kita bukan sedang melihat
orang tua, kita bukan sedang melihat orang lain, saat itu kita sedang melihat potret diri kita
30 tahun yang akan datang, dimana aku 30 tahun yang akan datang.Surga kenikmatan yang
luar biasa tapi dia tidak akan dimasuki oleh orang yang biasa-biasa, sholat biasa, baca qur’an
biasa, zikir biasa, untuk mendapatkan yang luar biasa maka itu bukan perimbangan ibadah
yang fair. Hanya dengan sholat wajib biasa, hanya dengan baca qur’an biasa, hanya dengan
zikir biasa, hanya dengan sodaqoh biasa, berharap akan masuk kedalam surga yang luar biasa
maka sungguh bukan suatu perimbangan perniagaan yang seimbang antara makhluq dengan
khaliq Allah SWT.

Khutbah jum’at ini kembali mengingatkan kita, mengajak, merenung bersama, kita ini mau
kemana ? disini untuk apa ? yang kita bawa menghadap Allah itu apa ? apakah nama, jabatan,
kebesaran, harta benda, ikut menghadap Allah ?. Tiiidak…!!!. Dia akan tinggal akan menjadi
puing-puing kenangan, yang akan dibawa adalah amal sholeh. Makanya kita slalu berdo’a
selesai wudhu’ ALLAHUMMAJ’ALNI MINATTHAWWABIIIN WALJ’ALNI MINAL
MUTOTAHHIRIIN ditutup dengan WAJ’ALNI MIN ‘IBAADIKASSHOLIHIIN, karna
orang sholehlah yang selamat dari kerugian yang lain rugi, INNAL INSAAN sema manusia
LAFII KHUSRIN rugi, yang kaya rugi, yang punya kuasa rugi, yang ganteng rugi, yang
punya anak rugi, yang punya istri rugi, tapi ada yang beruntung ILLALLAZINA
AAMANUU kecuali yang beriman, WA’AMILUSSHOLIHAATI dan beramal sholeh, itulah
ornag yang beruntung karana iya akan hidup dalam kehidupan yang kekal abadi membawa
iman dan amal sholehnya. Kalau sampai hari ini masih bersemayam dalam diri kita, mari ita
‫‪jaga dan kita berharap pada Allah husnuzon Allah menutup usia kita ini dengan husnul‬‬
‫‪khotimah,‬‬ ‫‪ketika‬‬ ‫‪itulah‬‬ ‫‪malikat‬‬ ‫‪datang‬‬ ‫‪memanggil‬‬ ‫‪menyambut‬‬ ‫‪YAA‬‬
‫‪AYYATUHANNAFSUL MUTMA-INNAH wahai jiwa yang tenang, IRJI’I ILAA ROBBIKI‬‬
‫‪kembalilah engkau kepada tuhan robbmu, ROODHIATAMMARDIYYAH engkau ridho‬‬
‫‪kepada Allah Allahpun ridho menerima engkau sebagai hambanya, FADKHULIIFII‬‬
‫‪‘IBAADII masuklah engkau kedalam golongan hambaku WADKHILII JANNATII masuklah‬‬
‫‪engkau kedalam surgaku, saat itu ruh keluar dari badan seperti tetesan air diujung daun yang‬‬
‫‪lembut menetes.‬‬

‫بَا َركَ هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬ونَفَ َعنِي َوِإيَّا ُك ْم بِ َمافِ ْي ِه ِم ْن آيَ ِة َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َوتَقَب ََّل هللاُ ِمنَّا َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ َوِإنَّهُ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع‬
‫ال َعلِ ْي ُم‪َ ،‬وَأقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا فَأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ال َع ِظ ْي َم ِإنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر الر ِ‬
‫َّحيْم‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َّ‬


‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا‬ ‫َلى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ عَل َى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ ع َ‬
‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا‬ ‫َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّدا ِعى إل َى ِرضْ َوانِ ِه‪ .‬اللهُ َّم َ‬

‫َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا هللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اللهُ َّم َ‬ ‫صلُّوْ نَ عَل َى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا َ‬ ‫ال تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُـ يُ َ‬ ‫َوقَ َ‬
‫َّاش ِد ْينَ َأبِى‬
‫ض اللّهُ َّم ع َِن ْال ُخلَفَا ِء الر ِ‬ ‫ك َو َمآلِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوارْ َ‬ ‫ك َو ُر ُسلِ َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئ َ‬ ‫َ‬
‫ض َعنا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِكَ‬‫َّ‬ ‫ِّ‬
‫ان اِلىيَوْ ِم الد ْي ِن َوارْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ص َحابَ ِة َوالتابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التابِ ِع ْينَ لهُ ْم بِاِحْ َس ٍ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫بَ ْك ٍر َوع َمر َوعُث َمان َو َعلِى َوعَن بَقِيَّ ِة ال َّ‬ ‫ُ‬
‫يَا َأرْ َح َم الرَّا ِح ِم ْينَ‬

‫ت اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ كَ‬ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫اخ ُذلْ َم ْن َخ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ َأ ْعدَا َء ال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َماتِكَ‬ ‫ص َر ال ِّد ْينَ َو ْ‬ ‫ك ْال ُم َوحِّ ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن نَ َ‬ ‫َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ِعبَا َد َ‬
‫لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا‬ ‫ِإلَى يَوْ َم ال ِّد ْي ِن‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ‬
‫اب‬‫آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْينَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬ ‫اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ َّ‬
‫ْأ‬
‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي‬ ‫اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْالخَا ِس ِر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَ ُم ُرنَا بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬ ‫ار‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو ْ‬ ‫النَّ ِ‬
‫ْالقُرْ ب َى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‬
‫َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ‬

Anda mungkin juga menyukai