PENDAHULUAN
Wilayah intinya sekarang membentuk provinsi Indonesia dari Banten . Saat ini, di
Banten Lama , Masjid Agung Banten menjadi tujuan penting bagi wisatawan dan
peziarah dari seluruh Indonesia dan dari luar negeri. hampir 3 abad Kesultanan Banten
mampu bertahan bahkan mencapai kejayaan yang luar biasa, yang di waktu bersamaan
penjajah dari Eropa telah berdatangan dan menanamkan pengaruhnya. Perang saudara,
dan persaingan dengan kekuatan global memperebutkan sumber daya maupun
perdagangan, serta ketergantungan akan persenjataan telah melemahkan hegemoni
Kesultanan Banten atas wilayahnya. Kekuatan politik Kesultanan Banten akhir runtuh
pada tahun 1813 setelah sebelumnya Istana Surosowan sebagai simbol kekuasaan di Kota
Intan dihancurkan, dan pada masa-masa akhir pemerintahannya, para Sultan Banten tidak
lebih dari raja bawahan dari pemerintahan kolonial di Hindia Belanda.
Dari uraian latar belakang masalah di atas maka penulis dalam penelitian ini
mengambil judul “KERAJAAN BANTEN”
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan MasalahDari latar belakang yang kami uraikan di atas, kami memproleh
beberapa rumusan masalah yang nantinya akan kami bahas dalam bab 2, pembahasan,
yaitu:
1.3 TujuanPenelitian
Setiap sesuatu pasti mempunyai suatu tujuan, begitu pula makalah ini, tujuan
pembuatan makalah ini ialah, diharapkan pembaca mampu:
BAB II
2
PEMBAHASAN
Pada awalnya kawasan Banten juga dikenal dengan Banten Girang merupakan
bagian dari Kerajaan Sunda.Kedatangan pasukan Kerajaan Demak di bawah pimpinan
Maulana,Hasanuddin ke kawasan tersebut selain untuk perluasan wilavah juga
sekaligus penyebaran dakwah Islam. Kemudian dipicu oleh adanya kerjasamaSunda -
Portugal dalam bidang ekonomi dan politik, hal ini dianggap dapat membahayakan
kedudukan Kerajaan Demak selepas kekalahan mereka mengusir Portugal dari
Melaka tahun 1513. Atas perintah Irenggana, bersama dengan Fatahillah melakukan
penyerangan dan penaklukkan PelabuhanKelapa sekitar tahun 1527, yang waktu itu
masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda. Selain mulai membangun
benteng pertahanan di Banten, Maulana Hasanuddin juga melanjutkan perluasan
kekuasaan ke daerah penghasil lada di Lampung. Ia berperan dalam penyebaran Islam
di kawasan tersebut, selain itu ia juga telah melakukan kontak dagang dengan raja
Malangkabu (Minangkabau, KerajaanInderapura), SultanMunawarSvah dan
dianugerahi keris oleh raja tersebut. Seiring dengan kemunduran Demak terutama
setelah meninggalnya Trenggana Banten yang sebelumnya vazal dari Kerajaan
Demak, mulai melepaskan diri dan meniadi kerajaan yang mandiri. Maulana Yusuf
anak dari Maulana Hasanuddin, naik tahta pada tahun 1570 melanjutkan ekspansi
Banten ke kawasan pedalaman Sunda dengan menaklukkan Pakuan Pajajaran tahun
1579. Kemudian digantikan anaknya Maulana Muhammad, yang mencoba menguasai
Palembang tahun 1596 sebagai bagian dari usaha Banten dalam mempersempit
gerakan Portugal di nusantara, namun gagal karena meninggal dalam penaklukkan
tersebut. Pada masa Pangeran. Ratu anak dari Maulana Muhammad, ia menjadi raja
pertama di Pulaulawa yang mengambil gelar "Sultan" pada tahun 1638 dengan nama
ArabAbu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir. Pada masa ini Sultan Banten telah mulai
secara intensif melakukan hubungan diplomasi dengan kekuatan lain yang ada pada
waktu itu, salah satu diketahui surat Sultan Banten kepada Raja lnggris, James tahun
1605 dan tahun 1629 kepada Charles.
3
a. Masa Awal Kerajaan Banten
4
Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan dari kerajaan lain
dan serangan pasukan Eropa.
Tak hanya itu saja, Sultan Ageng Tirtayasa juga dikenal sebagai raja yang
gigih menentang pendudukan VOC di Indonesia. Hal ini diketahui karena VOC
menerapkan perjanjian monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan
Banten, teman-teman. Di bawah kekuasaan Sultan Ageng Tirtayasa, kekuatan
politik dan angkatan perang Banten maju sangat pesat.
5
2. Sultan Maulana Yusuf (1570-1580)
3. Sultan Maulana Muhammad (1580-1596)
4. Pangeran Ratu (1596-1651)
5. Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1672)
6. Sultan Haji (1672-1686)
7. Abdul Fadhl / Sultan Yahya (1687-1690)
8. Abul Mahasin Zainul Abidin (1690-1733)
9. Muhammad Syifa Zainul Ar / Sultan Arifin (1750-1752)
10. Muhammad Wasi Zainifin (1733-1750)
11. Syarifuddin Artu Wakilul Alimin (1752-1753)
12. .Muhammad Arif Zainul Asyikin (1753-1773)
13. .Abul Mafakir Muhammad Aliyuddin (1773-1799)
14. Muhyiddin Zainush Sholihin (1799-1801)
15. .Muhammad Ishaq Zainul Muttaqin (1801-1802)
16. Wakil Pangeran Natawijaya (1802-1803)
17. .Aliyuddin II (1803-1808)
18. .Wakil Pangeran Suramanggala (1808-1809)
19. Muhammad Syafiuddin (1809-1813)
20. .Muhammad Rafiuddin (1813-1820)
BAB III
PENUTUP
6
3.1 Kesimpulan
1. Kerajaan Banten memiliki pengaruh yang kuat di wilayah barat pulau Jawa
dan menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan pada abad ke-16 hingga abad
ke-18.
2. Kerajaan Banten merupakan kerajaan Islam yang toleran dan menghargai
keberagaman budaya dan agama.
3. Kekuatan dan kemakmuran Kerajaan Banten terancam oleh serangan Belanda
dan akhirnya Kerajaan Banten runtuh pada tahun 1813.
3.2 Saran
1. Menjaga keberagaman budaya dan agama seperti yang dilakukan oleh
Kerajaan Banten dapat menjadi contoh bagi masyarakat di masa kini untuk
lebih menghargai keberagaman yang ada.
2. Pemerintah dan masyarakat seharusnya lebih memperhatikan dan
melestarikan situs-situs sejarah Kerajaan Banten sebagai bagian dari warisan
budaya Indonesia yang penting.
3. Pendidikan sejarah harus memberikan penekanan yang lebih besar pada
sejarah Kerajaan Banten dan mengajarkan nilai-nilai toleransi dan
keberagaman yang menjadi ciri khas kerajaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-sultan-ageng-tirtayasa/teknik-
informatika/136-kerajaan-banten/45513023
7
https://nasional.okezone.com/read/2022/09/26/337/2675363/silsilah-sultan-kesultanan-
banten-beserta-sejarahnya
https://brainly.co.id/tugas/10433191
https://bobo.grid.id/read/083572052/kerajaan-banten-sejarah-masa-kejayaan-kemunduran-
dan-peninggalannya?page=all
https://kumparan.com/berita-hari-ini/sejarah-kerajaan-banten-awal-berdiri-masa-kejayaan-
dan-kemundurannya-1vqkQrbQnnG
https://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_Utama