Kelas : X. IPA 3 A. Letak Geografis Kesultanan Banten
Secara geografis, Kesultanan Banten terletak di Jawa
Barat bagian utara (sekarang Provinsi Banten) sampai ke Lampung di Sumatera. Kesultanan Banten terletak di wilayah Banten, di ujung barat Pulau Jawa. B. Sejarah Awal Terbentuknya Kesultanan Banten
Kesultanan ini berawal sekitar tahun 1526 ketika Demak memperluas
pengaruhnya dengan menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan dan menjadikannya pangkalan militer serta kawasan perdagangan. Pada awalnya, kawasan Banten dikenal dengan nama Banten Girang yang merupakan bagian dari kerajaan Sunda (Pajajaran) yang bercorak Hindu. Karena dipicu oleh adanya kerjasama Sunda-Portugis dalam bidang ekonomi dan politik, hal ini dianggap dapat membahayakan kedudukan Kerajaan Demak selepas kekalahan mereka mengusir Portugis dari Malaka tahun 1513. Pada 1522, pasukan Demak dan Cirebon bergabung menuju Banten dibawah pimpinan Fatahillah, Syarif Hidayatullah, dan Maulana Hasanuddin . Pada tahun 1526 Banten berhasil direbut, termasuk Pelabuhan Sunda Kelapa yang waktu itu merupakan pelabuhan utama Kerajaan Pajajaran, kemudian diganti namanya menjadi Jayakarta C. Silsilah Raja-Raja Kesultanan Banten
Penelitian ini berada pada area jiwa yang dilakukan di Panti
Rehabilitasi Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar Provinsi Sumatera Selatan dan dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok terhadap kemampuan perawatan diri pada pasien gangguan jiwa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang mengalami defisit perawatan diri di Panti Rehabilitasi Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi yang ditentukan oleh peneliti. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian desain pre eksperimental dengan rancangan One Group Pretest-Posttest. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Analisis yang dipakai yaitu analisis univariat dan bivariat. C. Silsilah Raja-Raja Kesultanan Banten
1. Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570)
2. Sultan Maulana Yusuf (1570-1580)
3. Sultan Maulana Muhammad (1580-1596)
4. Pangeran Ratu (1596-1651)
5. Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1672)
6. Sultan Haji (1672-1686)
7. Abdul Fadhl / Sultan Yahya (1687-1690)
8. Abul Mahasin Zainul Abidin (1690-1733)
9. Muhammad Syifa Zainul Ar / Sultan Arifin (1750-1752)
Lanjutan ....
10. Muhammad Wasi Zainifin (1733-1750)
11. Syarifuddin Artu Wakilul Alimin (1752-1753)
12. Muhammad Arif Zainul Asyikin (1753-1773)
13. Abul Mafakir Muhammad Aliyuddin (1773-1799)
14. Muhyiddin Zainush Sholihin (1799-1801)
15. Muhammad Ishaq Zainul Muttaqin (1801-1802)
16. Wakil Pangeran Natawijaya (1802-1803)
17. Aliyuddin II (1803-1808)
18. Wakil Pangeran Suramanggala (1808-1809)
19. Muhammad Syafiuddin (1809-1813)
20. Muhammad Rafiuddin (1813-1820)
D. Raja-Raja Yang Terkenal
Maulana Hasanuddin Maulana Yusuf
Maulana Hasanuddin berandil besar Ia melanjutkan ekspansi Banten ke dalam meletakkan fondasi Islam di kawasan pedalaman Sunda dengan Nusantara hal ini dibuktikan dengan menaklukan Pakuan Pajajaran tahun berbagai bangunan peribadatan 1579. Islam pun masuk ke wilayah seperti masjid dan sarana-sarana pedalaman tersebut pendidikan Islam seperti pesantren.
Pangeran Ratu Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan ini dikenal karena melakukan Pada masa pemerintahannya
hubungan diplomasi dengan negara- kesultanan Banten mengalami negara lain termasuk dengan Raja puncak kejayaaan. Banten semakin Inggris, James I tahun 1605 dan mengandalkan dan mengembangkan tahun 1629 dengan Charles I. perdagangan. E. Aspek Kehidupan Masyarakat Kesultanan Banten Banten yang sebelumnya vassal (kerajaan 1. Aspek Kehidupan Politik bawahan) Demak melepaskan diri dan menjadi kesultanan yang mandiri
2. Aspek Kehidupan Ekonomi Banten di bawah pemerintahan sultan ageng
tirtayasa dapat berkembang menjadi bandar perdagangan dan pusat penyebaran agama islam
Kehidupan sosial masyarakat banten semasa
3. Aspek Kehidupan Sosial sultan ageng tirtayasa cukup baik, karena sultan memerhatikan kehidupan dan kesejahteran rakyatnya.
4. Aspek Kehidupan Budaya Beragam suku tersebut memberi pengaruh
terhadap perkembangan budaya di Banten dengan tetap berdasarkan aturan agama Islam. F. Puncak Kejayaan Kesultanan Banten 1. Memajukan wilayah perdagangan. Wilayah perdagangan Banten berkembang sampai ke bagian selatan Pulau Sumatera dan sebagian wilayah Pulau Kalimantan.
2. Banten dijadikan sebagai tempat perdagangan internasional yang
mempertemukan pedagang lokal dengan para pedagang asing dari Eropa
3. Memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam sehingga banyak
murid yang belajar agama Islam ke Banten
4. Melakukan modernisasi bangunan keraton dengan bantuan arsitektur Lucas
Cardeel. Sejumlah situs bersejarah peninggalan Kerajaan Banten dapat kita saksikan hingga sekarang di wilayah Pantai Teluk Banten
5. Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan. Kekuatan ekonomi
Banten didukung oleh pasukan tempur laut untuk menghadapi serangan dari kerajaan lain di Nusantara dan serangan pasukan asing dari Eropa. G. Masa Kemunduran Kesultanan Banten
Kerajaan Banten mengalami kemunduruan berawal dari perselisihan antara
Sultan Ageng dengan putranya, Sultan Haji atas dasar perebutan kekuasaan. Situasi ini dimanfaatkan oleh VOC dengan memihak kepada Sultan Haji. pada 14 Maret 1683 Sultan Ageng berhasil ditangkap dan ditahan di Batavia. Dilanjutkan pada 14 Desember 1683, Syekh Yusuf juga berhasil ditawan oleh VOC dan Pangeran purbaya akhirnya menyerahkan diri. Perang saudara yang berlangsung di Banten meninggalkan ketidakstabilan pemerintahan masa berikutnya. Konfik antara keturunan penguasa Banten maupun gejolak ketidak puasan masyarakat Banten, atas ikut campurnya VOC dalam urusan Banten. Akibat konflik yang berkepanjangan Sultan Banten kembali meminta bantuan VOC dalam meredam beberapa perlawanan rakyatnya sehingga sejak 1752 Banten telah menjadi vassal dari VOC H. Peninggalan Kesultanan Banten
1. Komplek Keraton Surosowan 9. Klenteng Cina
2. Komplek Masjid Agung 10. Watu Gilang 3. Meriam Ki Amuk 11. Makam Kerabat Sultan 4. Mesjid Pacinan Tinggi 12. Mesjid Agung Kenari 5. Komplek Keraton Kaibon 13. Benda-benda purbakala di 6. Mesjid Koja 14. Museum Banten 7. Kerkhof 15. Danau Kasikardi 8. Benteng Spelwijk 16. Pengindelan Emas TERIMA KASIH