DISUSUN OLEH :
1. Jannicka Putri Soleha
2. Adista Aviliani Agza
3. Dinda Annisa Rahmadanti
4. Muhammad Farrell Tristan Adrian
Guru Pengampuh :
Mardiana, S.Pd
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Berkat rahmat dan hidayah nya kami dapat menyelesaikan makalah
“Kerajaan Islam Banten” tepat pada waktu nya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang telah
diberikan oleh Ibu Mardiana, S.Pd selaku guru mata pelajaran Sejarah. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah dan memperluas wawasan kami semua sebagai
penulis khususnya dan pembaca mengenai Kerajaan Mataram.
Kami semua mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mardiana, S.Pd yang telah
memberikan tugas ini sehingga kami semua menyadari bahwa masih ada beberapa
pengetahuan yang belum kami ketahui didalam materi ini. Juga terima kasih bagi yang
sudah menyumbangkan dan berkontribusi untuk semua ide-ide dan refrensi yang di
dapatkan dengan usaha dan kerja keras semua orang sehingga makalah ini dapat di
selesaikan dengan baik.
Meskipun makalah ini telah di selesaikan dengan baik, jika Ibu Guru atau pembaca
yang telah membaca makalah ini menemukan kesalahan baik dari segi teknik penulisan
maupun isi, maka kami mohon maaf kepada kalian semua. Oleh karena itu, kritik dan
saran akan kami persilahkan agar makalah yang akan dibuat selanjutnya dapat menjadi
lebih baik dan lebih baik lagi.
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Bab I PENDAHULUAN 4
A.Latar Belakang 4
B.Rumusan masalah 4
C.Tujuan 4
Bab II PEMBAHASAN 5
A. Kesimpulan 11
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya Kesultanan Banten hanyalah sebuah kadipaten yang berada di
bawah kerajaan padjajaran yang bercorak Hindu. Wilayah kerajaan ini adalah salah
satu wilayah dalam jalur perdagangan internasional. Banten merupakan salah satu
pelabuhan kerajaan ini dan wilayah wilayah lain. Ekspor utama pelabuhan Banten
adalah lada dan beras.
Kerajaan Banten adalah kerajaan yang islam yang berdiri pada tahun 1528,
saat Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat pulau
Jawa, dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan salah satunya Banten yang
kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan.
Penaklukan ini dilakukan oleh Maulana Hasanudin. Setelah penaklukan, Maulana
Hasanuddin mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan surosowa, yang
akhirnya menjadi Kerajaan Banten.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana berdirinya kesultanan banten?
2. Apa saja sumber sejarah kesultanan banten?
3. Bagaimana sejarah kejayaan dan keruntuhan kesultanan banten?
4. Bagaimana kondisi politik, ekonomi dan sosial budaya kesultanan banten ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya kesultanan banten.
2. Untuk mengetahui sumber sejarah kesultanan banten.
3. Untuk mengetahui sejarah kejayaan dan keruntuhan kesultanan banten.
4. Untuk mengetahui kondisi politik, ekonomi dan sosial budaya kesultanan
banten
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Perjalanan Kerajaan Banten
Pada masa itu, Kerajaan Banten adalah kerajaan Islam terbesar di Indonesia
dan Sultan Ageng Tirtayasa menjadi tokoh yang gencar melawan dominasi dan
pengaruh VOC, yaitu kongsi dagang Belanda.
6
Arya Suranggana kemudian menantang Maulana Hasanuddin untuk
bertanding sabung ayam, apabila dimenangkan oleh Arya Suranggana maka
Maulana Hasanuddin harus menghentikan dakwahnya, dan sebaliknya jika berhasil
memenangkannya maka aktivitas dakwah tetap dilanjutkan.
Berdasarkan sumber dari Eropa, yang paling dapat dipercaya berasal dari
Dagh Register (16.1.1673). Isi sumber ini menyebutkan bahwa telah dilakukan
sensus oleh VOC pada tahun 1673, dalam sensus tersebut disebutkan bahwa sekitar
55 ribu orang di kota Banten mampu untuk menggunakan senapan dan tombak.
Sementara jika keseluruhan penduduk dihitung, jumlahnya mencapai 150 ribu,
termasuk, perempuan, anak dan lansia.
7
5. Masjid Agung Banten
Setelah mengetahui sumber lisan dan tertulis yang sudah disebutkan diatas,
salah satu sumber sejarah kerajaan Banten dalam bentuk bangunan adalah masjid
Agung Banten. Masjid ini merupakan peninggalan kesultanan Banten. Lokasinya
berada di Desa Banten Lama, jaraknya kira-kira 10 km dari kota Serang.
Masjid Agung Banten dibangun pada tahun 1652, yaitu pada masa Sultan
Maulana Hasanuddin (putera Sunan Gunung Jati). Masjid ini memiliki corak yang
unik, seperti menaranya mirip dengan mercusuar, terdapat serambi di bagian kanan
dan kiri bangunan, dan atap masjid menyerupai atap pagoda.
8. Benteng Speelwijk
Sumber sejarah kerajaan Banten selanjutnya adalah berupa benteng bernama
Speelwijk. Sebagai salah satu kerajaan maritim, Banten memiliki benteng dan
mercusuar. Benteng ini dibangun pada tahun 1585, dan memiliki tinggi 3 meter.
Fungsi utama benteng ini digunakan sebagai pertahanan terdepan dari upaya
serangan laut yang dilakukan oleh pihak musuh.
Selain itu, benteng Speelwijk juga digunakan sebagai lokasi yang strategis
untuk mengawasi aktivitas pelayaran di Selat Sunda. Uniknya, di benteng ini
terdapat sebuah terowongan yang menuju ke istana keraton Surosowan. Selain
terowongan, di benteng ini juga terdapat beberapa meriam.
8
C. Aspek Kehidupan Masyarakat
Aspek kehidupan Kerajaan Banten meliputi :
1) Kehidupan Politik
Sultan pertama Kerajaan Banten ini adalah Sultan Hasanuddin yang
memerintah tahun 1522-1570. Ia adalah putra Fatahillah, seorang panglima tentara
Demak yang pernah diutus oleh Sultan Trenggana menguasai bandarbandar di Jawa
Barat. Pada saat Kerajaan Demak berkuasa, daerah Banten merupakan bagian dari
Kerajaan Demak. Namun setelah Kerajaan Demak mengalami kemunduran, Banten
akhirnya melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan Demak.
2) Kehidupan Ekonomi
9
Malaka namun langsung menuju Banten; (3) Banten mempunyai bahan ekspor
penting yakni lada.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada tahun 1546, Sultan Trenggono, Sultan kerajaan Demak gugur dalam
penyerangan Kerajaan Demak ke Pasuruan. Hal ini menyebabkan terjadinya
kekacauan dalam tubuh Kerajaan Demak sendiri. Negara-negara bagian atau
kadipaten berusaha untuk memisahkan diri. Kerajaan Banten yang saat itu dipimpin
oleh Hassanudin merupakan salah satu kadipaten yang ikut berusaha melepaskan
diri dari kerajaan induknya, Demak. Akhirnya padatahun 1568, Banten benar-benar
terlepas dari kerajaan Demak. Pada tahun tersebut pula, Kerajaan Banten resmi
berdiri dengan Maulana Hassanudin sebagai Sultan pertamanya.
Pada masa Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa, Belanda sudah memulai taktik
untuk menghancurkan Banten dari dalam, yakni dengan menghasut Sultan Haji,
putra dari Sultan Ageng Tirtayasa. Belanda mengadu domba Sultan Haji dengan
ayahnya. Mereka menyebarkan isu bahwa orang yang akan menjadi pewaris tahta
Banten adalah Pangeran Purbaya saudara Sultan Haji. Hal ini membuat Sultan Haji
merasa iri hati dan memutuskan untuk melancarkan serangan melawan ayahnya
sendiri.
11
zaman dahulu. Masjid ini berlokasi di Desa Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota
Serang, Provinsi Banten
B. Saran
Kita sebagai siswa khususnya pendidikan sejarah harus mengetahui tentang
awal berdirinya suatu kerajaan dengan mengusung corak agama islam yang seperti
kita tahu bahwa islam menjadi negara mayoritas didunia. Kita bisa belajar tentang
bagaimana suatu kerajaan dalam memulai suatu pemeritahan hingga mencapai
puncak kejayaan yang memerlukan waktu yang sangat lama. Kita bisa mengambil
pelajaran dari peristiwa tersebut untuk kehidupan yang akan datang
12
DAFTAR PUSTAKA
13