Anda di halaman 1dari 13

TUGAS SEJARAH

TENTANG KERAJAAN BANTEN

Di Susun Oleh :

1. Ardian Ritama.P (06)


2. Carina Suryani (10)
3. M.Mirza Aulia (22)
4. Rika Rahmawati (25)

Kelas : X TKJ 2

ALAMAT SMK 1 KLATEN :Jl. Wahidin Sudiro. H No.22, Bramen,


Sekarsuli, Kec. Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57432

Tahun Pelajaran 2019\2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,yang telah memberikan


rahmat dan hidayatnya kepada kami sehingga makalah ini dapat tersampaikan.Tak
lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kami Nabi
Muhammad saw.

Makalah ini kami beri judul “KERAJAAN BANTEN”yang disesuaikan


dengan materi tugas sejarah kami.Semoga dengan adanya makalah ini kamai
dapat memahami sejarah islam di Indonesia.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah, kekurangan dan keselamatan adalah


milik kami, karena itu kami berharap kritik dan saran, guna meningkatan mutu
dan kualitas kinerja kami, agar dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya
menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Penulis

DARTAR ISI

2
Kata Pengantar ........................................................................................................2
Daftar isi ..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
a. Latar belakng................................................................................................4
BAB II ISI................................................................................................................5
a. Lokasi dan sumber sejarah .........................................................................5
b. Politik pemerintahan....................................................................................7
c. Ekonomi.......................................................................................................8
d. Sosial budaya...............................................................................................9
e. Faktor kemunduran .....................................................................................9
f. Peninggalan peninggalan.............................................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................12
a. Kesimpulan ...............................................................................................12
b. Saran ..........................................................................................................12
Daftar Pustaka........................................................................................................13

BAB I

PENDAHULUAN

3
A. LATAR BELAKANG

Sejarah Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh agama-agama. Hal


ini dibuktikan dengan banyaknya peninggalan berupa benda, kebiasaan, dan
pemikiran yang berbau agama. Agama yang di Indonesia masuk secara
berangsur, mulai dari agama Hindu dari India, Budha dari Asia Timur, Islam dari
Gujarat dan Arab, dan Kristen pengaruh kolonial.

Dari banyak agama yang masuk ke Indonesia, realitanya sekarang agama


Islamlah yang menjadi mayoritas di Negara ini. Hal tersebut mengindikasikan
bahwa agama Islam sangatlah erat hubungannya dengan sejarah yang ada di
Indonesia. Dibuktikan dari peristiwa pra-kemerdekaan Republik Indonesia,
bahwa para penggerak perlawanan terhadap kolonialisme berasal dari kaum
muslim. Sebagai contoh Muhammadiyah oleh K. H. Ahmad Dahlan pada 1912,
dan Nahdhatul Ulama’ oleh K. H. Hasyim Assyi’ari pada 1926.

Kemerdekaan Indonesia terjadi pada 1945 M, namun jauh sebelum masa


kemerdekaan bahkan sebelum masa kolonialisme, Islam sudah banyak
berkontribusi banyak dalam hal budaya, ekonomi, politik, dan religiusme di
Nusantara (nama yang dikenal sebelum Indonesia). Telah di jelaskan pada kuliah
Sejarah Indonesia Pra-Kolonial pada 15/9/16 oleh Dra. Himayatul Ittihadiyah, M.
Hum. mengatakan bahwa saat itu Indonesia menjadi pusat perdagangan banyak
negara (lebih tepatnya di wilayah selat malaka). Hal tersebut menyebabkan
banyak bermunculan kerajaan-kerajaan islam yang memiliki kekayaan yang
melimpah dan Berjaya di jamannya.

Kerajaan-kerajaan islam yang berdiri di Indonesia sebagai contoh adalah


Kesultanan Banten. Dalam makalah ini kami sebagai penyusun makalah akan
membahas tentang Kesultanan banten dalam 4 rumusan masalah yaitu sebagai
berikut.

BAB II

ISI

4
A. LOKASI DAN SUMBER SEJARAH

Secara geografis, Kerajaan Banten terletak di provinsi Banten. Wilayah kerajaan


ini meliputi bagian barat Pulau Jawa, seluruh bagian Lampung dan sebagai
wilayah di bagian selatan Jawa Barat. Hal ini yang menjadikan Kerajaan Banten
sebagai penguasa jalur pelayaran dan perdagangan yang melewati Selat Sunda.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Banten

Sumber Sejarah Kerajaan Banten

1. Sumber Lisan dan Tradisional 

Dalam cerita sejarah Banten, disebutkan bahwasanya ketika gabungan


pasukan dari kesultanan Cirebon dan Demak mencapai wilayah Wahanten Girang,
kedua kelompok pasukan tersebut memihak kepada Maulana Hasanuddin yang
kemudian mendirikan kesultanan Banten.
Sumber lisan dan tradisional menceritakan bahwa Maulana Hasanuddin
melakukan banyak aktivitas dakwah di wilayah pedalaman Wahanten. Aktivitas
dakwah ini berhasil menarik simpati masyarakat, namun salah satu tokoh bernama
Arya Suranggana menentang kegiatan dakwah tersebut.
Arya Suranggana kemudian menantang Maulana Hasanuddin untuk
bertanding sabung ayam, apabila dimenangkan oleh Arya Suranggana maka
Maulana Hasanuddin harus menghentikan dakwahnya, dan sebaliknya jika
berhasil memenangkannya maka aktivitas dakwah tetap dilanjutkan.

Sabung ayang tersebut akhirnya dimenangkan oleh Maulana Hasanuddin,


dan ia berhak melanjutkan dakwahnya. Sementara Arya Suranggana dan beberapa

5
masyarakat yang ikut menolak dakwah tersebut memilih untuk pergi ke hutan di
sebelah selatan. Wilayah Banten Girang kemudian dijadikan sebagai
pesanggrahan penguasa Islam.

2. Catatan Joa de Barros

Joa de Barros merupakan sejarawan Portugis yang hidup pada tahun 1496
hingga 1570. Setelah melakukan perjalanan di Asia, ia membuat catatan
berjudul Decadas da Asia. Dalam catatannya tersebut, ia menyebutkan bahwa
semenjak Banten dan Sunda Kelapa dikuasai oleh kesultanan Islam, wilayah
Banten kemudian lebih ramai dikunjungi oleh kapal-kapal dari berbagai negara di
dunia.

3. Sumber dari Eropa

Dari berbagai sumber sejarah kerajaan Banten yang berasal dari Eropa,
disebutkan bahwa sekitar tahun 1672 di kesultanan Banten diperkirakan kurang
lebih sekitar 100 ribu hingga 200 ribu orang laki-laki yang siap untuk berperang.
Sementara dari sumber lainnya menyebutkan bahwa terdapat 10 ribu orang yang
siap memanggul senjata.
Berdasarkan sumber dari Eropa, yang paling dapat dipercaya berasal dari Dagh
Register (16.1.1673). Isi sumber ini menyebutkan bahwa telah dilakukan sensus
oleh VOC pada tahun 1673, dalam sensus tersebut disebutkan bahwa sekitar 55
ribu orang di kota Banten mampu untuk menggunakan senapan dan tombak.
Sementara jika keseluruhan

4. Naskah Sanghyang Siksakanda Ng Karesia

Sumber sejarah kerajaan Banten selanjutnya isinya berkaitan dengan


perekonomian di kesultanan Islam ini. Selain bertumpu pada bidang perdagangan
(daerah pesisir), kegiatan ekonomi perladangan juga sudah dilakukan oleh
masyarakat kawasan pedalaman. Dalam naskah ini disebutkan
istilah pahuma (peladang), panyadap (penyadap) dan panggerek (pemburu).
Selain itu, terdapat juga nama-nama peralatan, seperti baliung, kujang, kored,
patik dan sadap.

5. Masjid Agung Banten

Setelah mengetahui sumber lisan dan tertulis yang sudah disebutkan diatas,
salah satu sumber sejarah kerajaan Banten dalam bentuk bangunan adalah masjid
Agung Banten. Masjid ini merupakan peninggalan kesultanan Banten. Lokasinya
berada di Desa Banten Lama, jaraknya kira-kira 10 km dari kota Serang.
Masjid Agung Banten dibangun pada tahun 1652, yaitu pada masa Sultan
Maulana Hasanuddin (putera Sunan Gunung Jati). Masjid ini memiliki corak yang
unik, seperti menaranya mirip dengan mercusuar, terdapat serambi di bagian
kanan dan kiri bangunan, dan atap masjid menyerupai atap pagoda.

6
penduduk dihitung, jumlahnya mencapai 150 ribu, termasuk, perempuan, anak
dan lansia.

6. Istana Keraton Kaibon Banten

Selain masjid Agung Banteng, peninggalan sejarah kerajaan Banten yang


dapat dijadikan sumber sejarah yaitu istana keraton Kaibon. Menurut sejarahnya,
istana ini dulunya digunakan sebagai tempat tinggal Bunda Ratu Aisya (ibunda
dari Sultan Syaifudin).
Namun sangat disayangkan, bangunan istana telah hancur dan menyisakan
reruntuhannya saja. Hancurnya bangunan Istana disebabkan karena serangan yang
dilakukan oleh pihak kolonial Belanda, tepatnya pada masa pemerintahan
Gubernur Daendels pada tahun 1832. 7. Istana Keraton Surosowan Banten

Istana kedua peninggalan kesultanan Banten adalah istana keraton


Surosowan. Istana ini dulunya digunakan sebagai tempat tinggal Sultan Banten,
sekaligus sebagai kantor pusat pemerintahan. Namun nasib istana ini sama dengan
istana sebelumnya, yaitu hanya menyisakan puing-puing saja. Namun yang
menarik di bekas istana ini terdapat bangunan kolam pemandian pada putri.

8. Benteng Speelwijk

Sumber sejarah kerajaan Banten selanjutnya adalah berupa benteng bernama


Speelwijk. Sebagai salah satu kerajaan maritim, Banten memiliki benteng dan
mercusuar. Benteng ini dibangun pada tahun 1585, dan memiliki tinggi 3 meter.
Fungsi utama benteng ini digunakan sebagai pertahanan terdepan dari upaya
serangan laut yang dilakukan oleh pihak musuh.
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/11/sumber-sejarah-kerajaan-banten.html

A. POLITIK PEMERINTAHAN
Sultan pertama Kerajaan Banten ini adalah Sultan Hasanuddin yang
memerintah tahun 1522-1570. Ia adalah putra Fatahillah, seorang panglima tentara
Demak yang pernah diutus oleh Sultan Trenggana menguasai bandarbandar di
Jawa Barat. Pada waktu Kerajaan Demak berkuasa, daerah Banten merupakan
bagian dari Kerajaan Demak. Namun setelah Kerajaan Demak mengalami
kemunduran, Banten akhirnya melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan Demak.

Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis (1511) membuat para pedagang muslim


memindahkan jalur pelayarannya melalui Selat Sunda. Pada masa pemerintahan
Sultan Hasanuddin, Kerajaan Banten berkembang menjadi pusat perdagangan.
Hasanuddin memperluas kekuasaan Banten ke daerah penghasil lada, Lampung di
Sumatra Selatan yang sudah sejak lama mempunyai hubungan dengan Jawa Barat.

7
Dengan demikian, ia telah meletakkan dasar-dasar bagi kemakmuran Banten
sebagai pelabuhan lada. Pada tahun 1570, Sultan Hasanuddin wafat.

Penguasa Banten selanjutnya adalah Maulana Yusuf (1570-1580), putra


Hasanuddin. Di bawah kekuasaannya Kerajaan Banten pada tahun 1579 berhasil
menaklukkan dan menguasai Kerajaan Pajajaran (Hindu). Akibatnya pendukung
setia Kerajaan Pajajaran menyingkir ke pedalaman, yaitu daerah Banten Selatan,
mereka dikenal dengan Suku Badui. Setelah Pajajaran ditaklukkan, konon
kalangan elite Sunda memeluk agama Islam.
https://www.zonasiswa.com/2015/06/sejarah-kerajaan-banten-kehidupan.html

B. EKONOMI
Banten di bawah pemerintahan sultan ageng tirtayasa dapat berkembang menjadi
bandar perdagangan dan pusat penyebaran agama islam. Adapun faktor-faktornya
ialah:

1)      letaknya strategis dalam lalu lintas perdagangan.


2)      jatuhnya malaka ke tangan portugis, sehingga para pedagang islam tidak lagi
singgah di malaka namun langsung menuju banten, banten mempunyai bahan
ekspor penting yakni lada.
       Pada masa Sultan Ageng antara 1663 dan 1667 pekerjaan pengairan besar
dilakukan untuk mengembangkan pertanian. Antara 30 dan 40 km kanal baru
dibangun dengan menggunakan tenaga sebanyak 16.000 orang. Di
sepanjang kanal tersebut, antara 30 dan 40 ribu hektar sawah baru dan ribuan
hektar perkebunan kelapa ditanam. 30 000-anpetani ditempatkan di atas tanah
tersebut, termasuk orang Bugis dan Makasar. Perkebunan tebu, yang
didatangkan saudagar Cina pada tahun 1620-an, dikembangkan.

       Banten yang menjadi maju banyak dikunjungi pedagang-pedagang dari arab,
gujarat, persia, turki, cina dan sebagainya. Di kota dagang banten segera terbentuk
perkampungan-perkampungan menurut asal bangsa itu, seperti orang-orang arab
mendirikan kampung pakojan, orang cina mendirikan kampung pacinan, orang-
orang indonesia mendirikan kampung banda, kampung jawa dan sebagainya.

D. SOSIAL BUDAYA

Sejak Banten di-Islamkan oleh Fatahilah (Faletehan) tahun 1527, kehidupan


sosial masyarakat secara berangsur- angsur mulai berlandaskan ajaran-ajaran
Islam. Setelah Banten berhasil mengalahkan Pajajaran, pengaruh Islam makin
kuat di daerah pedalaman. Pendukung kerajaan Pajajaran menyingkir ke
pedalaman, yakni ke daerah Banten Selatan, mereka dikenal sebagai Suku Badui.

8
Kepercayaan mereka disebut Pasundan Kawitan yang artinya Pasundan yang
pertama. Mereka mempertahankan tradisi-tradisi lama dan menolak pengaruh
Islam

Kehidupan sosial masyarakat Banten semasa Sultan Ageng Tirtayasa cukup baik,
karena sultan memerhatikan kehidupan dan kesejahteran rakyatnya. Namun
setelah Sultan Ageng Tirtayasa meninggal, dan adanya campur tangan Belanda
dalam berbagai kehidupan sosial masyarakat berubah merosot tajam. Seni budaya
masyarakat ditemukan pada bangunan Masjid Agung Banten (tumpang lima), dan
bangunan gapura-gapura di Kaibon Banten. Di samping itu juga bangunan istana
yang dibangun oleh Jan Lukas Cardeel, orang Belanda, pelarian dari Batavia yang
telah menganut agama Islam. Susunan istananya menyerupai istana raja di Eropa.
https://www.zonasiswa.com/2015/06/sejarah-kerajaan-banten-kehidupan.html

E. FAKTOR KEMUNDURAN

1. Adanya konflik dengan Sultan Haji yang mana sultan haji lebih memihak
kepada VOC
2. Adanya campur tangan VOC dalam perdangan kerajaan bante
3. Perselisihan antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan VOC-

F. PRNINGGALAN

1. Masjid Agung Banten


Masjid Agung Banten adalah salah satu bukti peninggalan kerajaan Banten
sebagai salah satu kerajaan Islam di Indonesia. Masjid yang berada di desa Banten
Lama, kecamatan Kasemen ini masih berdiri kokoh sampai sekarang.

Masjid Agung Banten dibangun pada tahun 1652, tepat pada masa
pemerintahan putra pertama Sunan Gunung Jati yaitu Sultan Maulana Hasanudin.
Selain itu, Masjid Agung Banten juga merupakan salah satu dari 10 masjid tertua
di Indonesia yang masih berdiri sampai sekarang.

Keunikan masjid ini yaitu bentuk menaranya yang mirip mercusuar dan
atapnya mirip atap pagoda khas China. Selain itu, dikiri kanannya bangunan
masjid tersebut ada sebuah serambi dan komplek pemakaman sultan Banten
bersama keluarga.

2. Istana Keraton Kaibon

Peninggalan kerajaan Banten yang selanjutnya yaitu bangunan Istana


Keraton Kaibon. Istana ini dulunya digunakan sebagai tempat tinggal Bunda Ratu
Aisyah yang merupakan ibu dari Sultan Syaifudin.

9
Tapi kini bangunan ini sudah hancur dan tinggal sisa-sisa runtuhannya saja,
sebagai akibat dari bentrokan yang pernah terjadi antara kerajaan Banten dengan
pemerintahan Belanda di nusantara pada tahun 1832.

3. Istana Keraton Surosowan

Selain Istana Keraton Kaibon, ada satu lagi peninggalan kerajaan Banten
yang berupa Istana yaitu Istana Keraton Surosowan. Istana ini digunakan sebagai
tempat tinggal Sultan Banten sekaligus menjadi tempat pusat pemerintahan.

Nasib istana yang dibangun pada 1552 ini juga kurang lebih sama dengan
Istana Keraton Kaibon, dimana saat ini tinggal sisa-sisa runtuhan saja yang bisa
kita lihat bersama dengan sebuah kolam pemandian para putri kerajaan.

4. Benteng Speelwijk

Benteng Speelwijk adalah peninggalan kerajaan Banten sebagai bentuk


dalam membangun poros pertahanan maritim kekuasaan kerajaan di masa lalu.
Benteng setinggi 3 meter ini dibangun pada tahun 1585.

Selain berfungsi sebagai pertahanan dari serangan laut, benteng ini juga
digunakan untuk mengawasi aktivitas pelayaran di sekitar Selat Sunda. Benteng
ini juga memiliki Mercusuar, dan didalamnya juga ada beberapa meriam, serta
sebuah terowongan yang menghubungkan benteng ter
5. Danau Tasikardi
Di sekitar Istana Keraton Kaibon, ada sebuah danau buatan yaitu Danau
Tasikardi yang dibuat pada tahun 1570 – 1580 pada masa pemerintahan Sultan
Maulana Yusuf. Danau ini dilapisi dengan ubin dan batu bata.

Danau ini dulunya memiliki luas sekitar 5 hektar, tapi kini luasnya
menyusut karena dibagian pinggirnya sudah tertimbun tanah sedimen yang
dibawa oleh arus air hujan dan sungai di sekitar danau tersebut.

Danau Tasikardi pada masa itu berfungsi sebagai sumber air utama untuk
keluarga kerajaan yang tinggal di Istana Keraton Kaibon dan sebagai saluran air
irigasi persawahan di sekitar Banten.

6. Vihara Avalokitesvara

Walaupun kerajaan Banten adalah kerajaan Islam, tapi toleransi antara


warga biasa dengan pemimpinnya dalam hal agama sangat tinggi. Buktinya adalah
adanya peninggalan kerajaan Banten yang berupa bangunan tempat ibadah agama
Budha.

10
Tempat ibadah umat Budha tersebut yaitu Vihara Avalokitesvara yang
sampai sekarang masih berdiri kokoh. Yang unik dari bangunan ini yaitu di
dinding Vihara tersebut ada sebuah relief yang mengisahkan tentang legenda
siluman ular putih.

7. Meriam Ki Amuk
Seperti yang disebut sebelumnya, di dalam benteng Speelwijk adalah
beberapa meriam, dimana diantara meriam-meriam tersebut ada meriam yang
ukurannya paling besar dan diberi nama meriam ki amuk.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi, kesimpulannya Kerajaan Banten pada waktu dulu  dikuasai  oleh
Fatahilah (panglima perang demak).  Banten masih tetap menjadi daerah
kekuasaan  Demak, namun setelah terjadi kegoncangan politik akibat perebutan
kekuasaan, banten akhirnya melepaskan diri. Dan akhirnya kerajaan banten masa
pemerintahannya itu dilakukan oleh orang-orang yang akan memajukan
pemerintahan di Kerajaan Banten tokohnya yaitu Sulthan Hasanuddin,
Panembahan  Yusuf,  Maulana  Muhammad,  Sultan  Ageng  Tirtayasa. Mereka
adalah orang-orang yang memimpin masa pemerintahan, sehingga kerajaan
banten memperbaiki masa pemerintahannya.

B. SARAN
Kami selaku penulis mengharapakan kritik dan saran apabila terdapat
kesalahan kata dalam penulisan ini. Kritik dan saran yang membangun akan
menjadikan kami lebih baik ke depannya dalam penulisan makalah berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Banten
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/11/sumber-sejarah-kerajaan-
banten.html
https://www.zonasiswa.com/2015/06/sejarah-kerajaan-banten-kehidupan.html
https://www.zonasiswa.com/2015/06/sejarah-kerajaan-banten-kehidupan.html
https://brainly.co.id/tugas/10457991#readmore

13

Anda mungkin juga menyukai