Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SEJARAH INDONESIA

“KERAJAAN ISLAM BANTEN”

KELOMPOK : 6

ANGGOTA :

 REJITA INNAYANTI
 RENANDRA RAHARDIAN PUTRI
 REYNALDO JAYA SIMANJUTAK
 RIZKY FITRIAWATI

KELAS : X IPA 4

SMA NEGERI 15 KOTA BEKASI

Jalan H. Open Cikeuting Udik Bantargebang Bekasi Telp. 021.825 3627 Kode Pos 17153

E-mail:sman15kotabekasi@yahoo.com.id
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Sejarah dan Kebudayaan
Banten”.

Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini dibuat juga bertujuan untuk memperluas, serta
mempermudah mengenali kerajaan Islam di Indonesia dan juga untuk memenuhi tugas dari guru
sejarah.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini..
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

Bekasi, April 2018

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii

PEMBAHASAN……………………………………………………………………………….1

A. LOKASI KERAJAAN BANTEN…………………………………………………….1


B. KERAJAAN BANTEN………………………………………………………………..2
C. SEJARAH……………………………………………………………………………...3
D. ASPEK – ASPEK KEHIDUPAN…………………………………………………….4
E. PUNCAK KEJAYAAN……………………………………………………………….6
F. KEMUNDURAN KERAJAAN BANTEN…………………………………………...6
G. PENINGGALAN KERAJAAN BANTEN…………………………………………...7

PENUTUP……………………………………………………………………………………..8

A. KESIMPULAN……………………………………………………………………….8
B. SARAN ………………………………………………………………………………..8

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………...9

ii
iii
PEMBAHASAN

A. LOKASI KERAJAAN BANTEN

Secara geografis, Kerajaan Banten terletak di propinsi Banten.Wilayah kekuasaan


Banten meliputi bagian barat Pulau Jawa, seluruh wilayah Lampung, dan sebagian
wilayah selatan Jawa Barat. Situs peninggalan Kerajaan Banten tersebar di beberapa kota
seperti Tangerang, Serang, Cilegon, dan Pandeglang. Pada mulanya, wilayah Kesultanan
Banten termasuk dalam kekuasaan Kerajaan Sunda.

Gambar 1.1

Peta letak kerajaan Banten

Kerajaan Banten menjadi penguasa jalur pelayaran dan perdagangan yang melalui
Selat Sunda. Dengan posisi yang strategis ini Kerajaan Banten berkembang menjadi
kerajaan besar di Pulau Jawa dan bahkan menjadi saingan berat bagi VOC
di Batavia.VOC merupakan perserikatan dagang yang dibuat oleh kolonial Belanda di
wilayah kepulauan Nusantara.

1
B. KERAJAAN BANTEN

Perkembangan Awal Kerajaan Banten Semula Banten menjadi daerah kekuasaan


Kerajaan Pajajaran. Rajanya (Samiam) mengadakan hubungan dengan Portugis di
Malaka untuk membendungmeluasnya kekuasaan Demak. Namunmelalui, Faletehan,
Demak berhasil mendudukiBanten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Pada tahun 1552 M,
Faletehan menyerahkanpemerintahan Banten kepada putranya,Hasanuddin. Dibawah
pemerintahan Sultan Hasanuddin (1552-1570M), Banten cepat berkembang menjadi
besar.Wilayahnya meluas sampai ke Lampung, Bengkulu, dan Palembang. Pada awalnya
kawasan Banten juga dikenal denganBanten Girang merupakan bagian dari kerajaan
sunda. Kedatangan pasukan Kerajaan Demak di bawah pimpinan Maulana Hasanuddin
ke kawasan tersebut selain untuk perluasan wilayah juga sekaligus penyebaran dakwah
Islam. Kemudian dipicu oleh adanya kerjasama Sunda-Portugal dalam bidang ekonomi
dan politik, hal ini dianggap dapat membahayakan kedudukan Kerajaan Demak selepas
kekalahan mereka mengusir Portugal dari Melaka tahun 1513..

Selain mulai membangun benteng pertahanan di Banten, Maulana Hasanuddin


juga melanjutkanperluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada diLampung.Ia berperan
dalam penyebaran Islam dikawasan tersebut, selain itu ia juga telahmelakukan kontak
dagang dengan rajaMalangkabu (Minangkabau, KerajaanInderapura), Sultan Munawar
Syah dandianugerahi keris oleh raja tersebut.v Seiring dengan kemunduran Demak
terutamasetelah meninggalnya Trenggana,Banten yangsebelumnya vazal dari Kerajaan
Demak, mulaimelepaskan diri dan menjadi kerajaan yangmandiri.

2
C. SEJARAH

Gambar 1.2

De Stad Bantam, lukisan cukilan lempeng logam (engraving) karya François Valentijn,
Amsterdam, 1726

Pada awalnya kawasan Banten juga dikenal dengan Banten Girang merupakan bagian


dari Kerajaan Sunda. Kedatangan pasukan Kerajaan Demak di bawah pimpinan Maulana
Hasanuddin ke kawasan tersebut selain untuk perluasan wilayah juga sekaligus penyebaran
dakwah Islam. Kemudian dipicu oleh adanya kerjasama Sunda – Portugal dalam bidang ekonomi
dan politik, hal ini dianggap dapat membahayakan kedudukan Kerajaan Demak selepas
kekalahan mereka mengusir Portugal dari Melaka tahun 1513. Atas perintah Trenggana, bersama
dengan Fatahillah melakukan penyerangan dan penaklukkan Pelabuhan Kelapa sekitar
tahun 1527, yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda.

Selain mulai membangun benteng pertahanan di Banten, Maulana Hasanuddin juga


melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di Lampung. Ia berperan dalam
penyebaran Islam di kawasan tersebut, selain itu ia juga telah melakukan kontak dagang dengan
raja Malangkabu (Minangkabau, KerajaanInderapura), SultanMunawarSyah dan
dianugerahi keris oleh raja tersebut.

3
D. ASPEK KEHIDUPAN
Aspek kehidupan kerajaan Banten meliputi :
1. SISTEM EKONOMI
Dalam meletakan dasar pembangunan ekonomi Banten, selain di
bidang perdagangan untuk daerah pesisir, pada kawasan pedalaman
pembukaan sawah mulai diperkenalkan. Asumsi ini berkembang karena pada
waktu itu di beberapa kawasan pedalaman seperti Lebak, perekonomian
masyarakatnya ditopang oleh kegiatan perladangan, sebagaimana penafsiran dari
naskah sanghyangsiksakandangkaresian yang menceritakan adanya
istilah pahuma (peladang), panggerek (pemburu) dan panyadap (penyadap).
Ketiga istilah ini jelas lebih kepada sistem ladang, begitu juga dengan nama
peralatanya seperti kujang, patik, baliung, kored dan sadap.
2. SISTEM SOSIAL
Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, kehidupan sosial
masyarakat Banten semakin meningkat dengan pesat karena sultan
memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.Usaha yang ditempuh oleh Sultan Ageng
Tirtayasa adalah menerapkan sistem perdagangan bebas dan mengusir VOC dari
Batavia.Menurut catatan sejarah Banten, Sultan Banten termasuk keturunan Nabi
Muhammad SAW sehingga agama Islam benar-benar menjadi pedoman hidup
rakyat. Meskipun agama Islam mempengaruhi sebagian besar kehidupan
Kesultanan Banten, namun penduduk Banten telah menjalankan praktek toleransi
terhadap keberadaan pemeluk agama lain. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya
sebuah klenteng di pelabuhan Banten pada tahun 1673.

4
3. SISTEM POLITIK

Gambar 1.3

Bendera Kesultanan Banten (1527–1813)

Pada awal berkembangnya masyarakat pantai Banten, Banten merupakan


daerah   kekuasaan Kerajaan Pajajaran.Namun pada tahun 1524 wilayah Banten
berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak di bawah pimpinan
Syarif Hidayatullah.Pada waktu Demak terjadi perebutan kekuasaan, Banten
melepaskan diri dan tumbuh menjadi kerajaan besar.

Setelah itu, kekuasaan Banten diserahkan kepada Sultan Hasanudin, putra


Syarif Hidayatullah.Sultan Hasanudin dianggap sebagai peletak dasar Kerajaan
Banten. Banten semakin maju di bawah pemerintahan Sultan Hasanudin.

4. SISTEM BUDAYA

Masyarakat yang berada pada wilayah Kesultanan Banten terdiri dari


beragam etnis yang ada di Nusantara, antara lain: Sunda, Jawa, Melayu, Bugis,
Makassar, dan Bali. Beragam suku tersebut memberi pengaruh terhadap
perkembangan budaya di Banten dengan tetap berdasarkan aturan agama Islam.
Pengaruh budaya Asia lain didapatkan dari migrasi penduduk Cina akibat perang
Fujian tahun 1676, serta keberadaan pedagang India dan Arab yang berinteraksi
dengan masyarakat setempat.Dalam bidang seni bangunan Banten meninggalkan
seni bangunan Masjid Agung Banten yang dibangun pada abad ke-16.

5
E. PUNCAK KEJAYAAN
Masa Sultan Ageng Tirtayasa (bertahta 1651-1682) dipandang sebagai masa
kejayaan Banten. Di bawah dia, Banten memiliki armada yang mengesankan, dibangun
atas contoh Eropa, serta juga telah mengubah orang Eropa bekerja pada Kesultanan
Banten. Dalam mengamankan jalur pelayarannya Banten juga mengirimkan armada
lautnya ke Sukadana atau Kerajaan Tanjungpura (Kalimantan Barat sekarang) dan
menaklukkan nya tahun 1661. Pada masa ini Banten juga berusaha keluar dari tekanan
yang dilakukan VOC, yang sebelumnya telah melakukan blokade atas kapal-kapal
dagang menuju Banten
F. KEMUNDURAN KERAJAAN BANTEN
Karena terjadinya perang saudara karena pertentangan antara sultan ageng trisatya
dengan putranya yang bernama sultan haji dan sultan haji yang mendapatkan bantuan dari
belanda dengan sultan ageng , maka sultan ageng terkalahkan kemenangan sultan haji
tersebut merupakan awal keruntuhan kerajaan demak. Perang saudara yang berlangsung
di Banten meninggalkan ketidak stabilan pemerintahan masa berikutnya. Konfik antara
keturunan penguasa Banten maupun gejolak ketidak puasan masyarakat Banten, atas ikut
campurnya VOC dalam urusan Banten. Perlawanan rakyat kembali memuncak pada masa
akhir pemerintahan Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin, di antaranya
perlawanan Ratu Bagus Buang dan Kyai Tapa. Akibat konflik yang berkepanjangan
Sultan Banten kembali meminta bantuan VOC dalam meredam beberapa perlawanan
rakyatnya sehingga sejak 1752 Banten telah menjadi vassal dari VOC. Kesultanan Banten
resmi dihapuskan tahun 1813 oleh pemerintah kolonial Inggris. Pada tahun itu, Sultan
Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin dilucuti dan dipaksa turun tahta
oleh Thomas Stamford Raffles. Peristiwa ini merupakan pukulan pamungkas yang
mengakhiri riwayat Kesultanan Banten.

ss

6
G. PENINGGALAN KERAJAAN BANTEN

Di Banten Lama dan sekitarnya kini masih terdapat beberapa peninggalan kepurbakalaan
yang berasal dari zaman kerajaan Islam Banten (abad XVI – XVIII).

Peninggalan tersebut ada yang masih utuh namun banyak yang tinggal reruntuhannya saja
bahkan tidak sedikit yang berupa fragmen-fragmen kecil. Peninggalan berupa artefak –
artefak kecil yang dikumpulkan dalam penelitian dan penggalian kepurbakalaan kini telah
disimpan di Museum Situs Kepurbakalaan yang terletak di halaman depan bekas Keraton
Surosowan.

Peninggalan kepurbakalaan tersebut adalah :

1. Komplek Keraton Surosowan


2. Komplek Masjid Agung
3. Meriam Ki Amuk
4. Mesjid Pacinan Tinggi
5. Komplek Keraton Kaibon
6. Mesjid Koja
7. Kerkhof
8. Benteng Spelwijk
9. Klenteng Cina
10. Watu Gilang
11. Makam Kerabat Sultan
12. Mesjid Agung Kenari
13. Benda-benda purbakala di Museum Banten

7
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kerajaan Banten terletak di propinsi Banten.Wilayah kekuasaan Banten meliputi
bagian barat Pulau Jawa, seluruh wilayah Lampung, dan sebagian wilayah selatan Jawa
Barat. Masa Sultan Ageng Tirtayasa (bertahta 1651-1682) dipandang sebagai masa
kejayaan Banten. Di bawah dia, Banten memiliki armada yang mengesankan, dibangun
atascontoh Eropa, serta juga telah mengubah orang Eropa bekerja pada Kesultanan
Banten. Kemunduran Kerajaan Banten karena terjadinya perang saudara antara sultan
haji yang mendapatkan bantuan dari belanda dengan sultan ageng , maka sultan ageng
terkalahkan kemenangan sultan haji tersebut merupakan awal keruntuhan Kerajaan
Banten.

B. SARAN
Kami selaku penulis mengharapakan kritik dan saran apabila terdapat kesalahan
kata dalam penulisan ini. Kritik dan saran yang membangun akan menjadikan kami lebih
baik ke depannya dalam penulisan makalah berikutnya.

8
LAMPIRAN

Komplek Keraton Surosowan Komplek Masjid Agung

Meriam Ki Amuk Mesjid Pecinan Tinggi

9
Komplek Keraton Kaibon Mesjid Koja

Kerkhof Benteng Spelwijk

10

10
Klenteng Cina Watu Gilang

Makam Kerabat Sultan Mesjid Agung Kenari

Macam – macam benda purbakala di Museum Banten :

Gerabah Pecahan Sejarah

11

11
Keramik Kerepus

Arca Nandi Penggilingan Tebu

Batu Cina

12

12

Anda mungkin juga menyukai