DI SUSUN
O
L
E
H
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tapat waktu. Tanpa pertolongannya
tentunya kami tidak akan sanggupuntuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
kita nantikan syafaatnya diakhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limphan nikmat sehat baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran , sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah sebagai tugas makalah islam dan budaya banten dengan judul “SEJARAH
KERAJAAN BANTEN”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalah serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya penulis lebih
baik lagi dalam menulis makalah. Kemudian apabila banyak kesalahan dalam makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 LatarBelakang.............................................................................................1
1.2 RumusanMasalah........................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................2
2.1 Asal Mula Kerajaan Banten .......................................................................2
2.2 Masuknya Islam Ke Banten........................................................................3
2.3 Masa Kejayaan Kerajaan Banten................................................................4
2.4 Keruntuhan Kerajaan Banten......................................................................5
2.5 Peninggalan Kerajaan Banten.....................................................................6
BAB III
PENUTUP..............................................................................................................9
4.1 Kesimpulan.................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan diatas, maka tujuan penulisan ini yaitu sebagai berikut;
PEMBAHASAN
Perjanjian dagang antara Portugis dan Sunda Kelapa tersebut tidak berhasil. Hal
ini dikarenakan pada tahun 1925 wilayah Banten berhasil direbut dari kekuasan Sunda
Padjajaran oleh pasukan dari Kesultanan Demak, salah satu kerajaan Islam di pulau
Jawa. Pasukan ini dipimpin oleh seorang guru besar serta panglima militer yang handal
yang berasal dari sebenarnya berasal dari Pasai, yaitu Fatahillah. Beliau diutus langsung
oleh Kerajaan Demak yang saat itu diperintah oleh seorang sultan yang bernama Sultan
Trenggono. Alasan mengapa Fatahillah diutus untuk menaklukkan Jawa Barat
sebenarnya adalah untuk menghalau pengaruh Portugis yang saat itu sudah melakukan
perjanjian dagang dengan kerajaan Sunda Padjajaran.
Sebelum zaman islam, yakni ketika masih berada dibawah kekuasaan raja-raja
sunda (dari pajajaran,atau mungkin sebelumnya),banten sudah menjadi kota yang
berarti.berdirinya kerajaan islam banten ini bemula dari upaya sunan gunung jati dari
Cirebon pada tahun 1524 atau 1525 yang meletakan dasar bagi pengenbangan agama dan
kerajaan islam serta bagi perdagangan orang-orang islam disana. Menurut sumber
tradisional, bahwa penguasa pajajaran dibanten menerima sunan gunung jati dengan
ramah tamah dan tertarik masuk islam. Dia meratakan jalan bagi kegiatan pengislaman
disana.atas dasar dukungan ini, maka dengan segera ia menjadi orang yang berkuasa atas
kota itu dengan bantuan tentara jawa yang memang dimintanya.2
2
Prof.Dr H. abuddin Nata M.A (kencana,2011) hlm 247
maulana hasanudin,juga ikut menjadi penyebar islam. Dilingkungan birokrasi kerajaan,
dikenal dengan jabatan khadhi (hakim agung).3
Sultan kedua yang memimpin Banten adalah Maulana Yusuf. Beliau adalah putra
pertama dari Sultan Maulana Hassanudin dengan seorang putri Sultan Trenggono. Sama
seperti ayahnya yang menggantikan kakeknya, beliau juga mewarisi tahta ayahnya.
Sedangkan adiknya, Sunan Parwoto, menjadi Pangeran Jepara. Maulana Yusuf
memerintah selama 10 tahun mulai tahun 1570 hingga akhir hayatnya pada tahun 1580.
seperti halnya islam masuk kewilayah Indonesia,islam masuk ke wilayah banten juga
dilakukan melalui beberapa cara seperti para pedagang, perkawinan, pendidikan,
dakwah, dan akulturasi dan asimilasi perdagangan.5
Sultan Ageng Tirtayasa juga mendirikan keraton baru di wilayah Tirtayasa untuk
memperkuat pertahanan kesultanannya. Dengan pembangunan keraton ini, wilayah
Tirtayasa terus dibuka. Beliau membangun jalan dari Pontang ke Tirtayasa. Tidak hanya
itu, Sultan Ageng juga membuka lahan-lahan persawahan sepanjang jalan tersebut serta
mengembangkan pemukiman warga di daerah Tangerang.
Pada masa Sultan Ageng Tirtayasa berkuasa, Belanda sudah memulai taktik
untuk menghancurkan Banten dari dalam, yakni dengan menghasut Sultan Haji, putra
dari Sultan Ageng Tirtayasa. Belanda mengadu domba Sultan Haji dengan ayahnya.
Mereka menyebarkan isu bahwa orang yang akan menjadi pewaris tahta Banten adalah
Pangeran Purbaya saudara Sultan Haji. Hal ini membuat Sultan Haji merasa iri hati dan
memutuskan untuk melancarkan serangan melawan ayahnya sendiri.
Sejak saat itu, Kesultanan Banten sangat dipengaruhi oleh Belanda. Terlebih lagi
setelah Sultan Haji mengadakan perjanjian dengan pihak Belanda. Namun, perjanjian
yang dilakukan oleh Sultan Haji dengan Belanda ini justru merugikan Sultan Haji. Beliau
harus membayar 12.000 ringgit dan menyetujui pendirian Benteng Speelwijk. Akibatnya,
ekonomi dan politik Banten di monopoli oleh Belanda. Pergantian sultan selalu
dicampuri dengan kepentingan Belanda. Pemberontakan pun terus terjadi. Kesultanan
Banten perlahan-lahan mulai mengalami kemunduran. Puncaknya, pada tahun 1808
Belanda menghancurkan Istana Surosowan dan menggantinya dengan Kabupaten
Serang, Waringin, dan Lebak di bawah pemerintahan Hindia-Belanda. Pada tahun 1813,
Pemerintahan Inggris membubarkan Kesultanan Banten dan Pangeran Syafiudin yang
sedang berkuasa dipaksa untuk turun tahta. Saat itulah Kesultanan Banten runtuh.
Selain dua peninggalan di atas, masih ada beberapa peninggalan lainnya. Salah
satunya adalah Benteng Speelwijk. Benteng ini didirikan pada tahun 1684-1685.
Namanya diambil dari nama seorang gubernur Jenderal VOC yang bernama Speelma.
Bangunan ini diarsitekturi oleh Hendrik Lucaszoon Cardeel yang juga merancang
arsitektur Masjid Agung Banten. Benteng Speelwijk merupakan lambang keruntuhan
kedaulatan dan independensi Kesultanan Banten. Dengan didirikannya benteng ini oleh
VOC, berarti Kesultanan Banten sudah berada di bawah kendali VOC.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
pada tahun 1546, sultan tranggono, sultan kerajaan demak gugur dalam
penyerangan kerajaan demak kepasuruan.hal ini menyebabkan terjadinya kekacauan
dalam tubuh kerajaan demak sendiri. Negara-negara bagian atau kadipaten berusaha
untuk memisahkan diri.kerajaan banten yang pada saat itu dipimpin oleh sultan
hasanudin merupakan salah satu kadipaten yang ikut berusaha
melepaskan diri dari kerajaan induknya, demak.akhirnya pada tahun 1568, banten
benar-benar telepas dari kerajaan demak.pada tahun tersebut pula, kerajaan banten resmi
berdiri dengan sultan maulana hasanudin sebagai sultan pertamanya.
Islam telah memasuki wilayah banten sebelum kesultanan banten berdiri. Agama
ini dibawa oleh para pedagang arab pada akhir abad ke 15. Karena itu, posisi sebagai
jalur perdagangan internasional sangat menentukan dalam penyebaran islam ketanah
banten ini.
DAFTAR PUSTAKA
prof.Dr M.habib mustopo dkk, sejarah (ghalia Indonesia,2002)
prof.Dr H abuddin nata, sejarah pendidikan islam (kencana 2011)
Ikot sholihat M.Hum, perdagangan internasional kesultanan banten akhir abad xvi-xvii
(uwais inspirasi Indonesia, 2019)
Waluyo suwardi,ilmu pengetahuan social (intan pariwara,2008)
Ahmad fakhri hurahuruk, sejarah Indonesia (yayasan kita menulis 2020)