Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH INDONESIA

KERAJAAN KALINGGA

KELOMPOK III
 Fadil Ramadhan Surianto (ketua)
 Putri Aulia Nafi’ah Azzah (wakil)
 Almira Nadya
 Dafa Ulya Abinaya
 Haikal Ramadhan Ikhsan

Kelas : X MIA 1
Mapel : SEJARAH
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya kepada
penulissehingga berhasil menyelesaikan makalah
“Kerajaan Kalingga’’sebagai pemenuhan tugas mata pelajaran Sejarah
Indonesia SMA Negeri 5 Binjai.Penulisan makalah ini dimungkinkan
oleh adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis
menyadari masihada kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yangdimiliki penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun darisemua
pihak.Akhir kata penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberikan imbalan yangsetimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuanini sebagai ibadah. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1. 2 Rumusan...................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................... 2
1.4 Manfaat....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... 3
2.1 Kerajaan Kalingga...................................................................... 3
2.2 Letak Geografis Kerajaan Kalingga........................................... 4
2.3 Pemerintahan Dan Kehidupan Masyarakat Kalingga................ 5
2.4 Raja Kalingga............................................................................. 6
2.5 Masa Kejayaan Kerajaan Kalingga........................................... 7
2.6 Runtuhnya Kerajaan Kalingga.................................................. 7
2.7 Peninggalan Kerajaan Kalingga................................................ 7
2.8 Aspek Kehidupan Kerajaan Kalingga...................................... 10
BAB III PENUTUP.......................................................................... 12
3.1 Kesimpulan................................................................................ 12
3.2 Saran......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia secara resmi memiliki sistem pemerintahan pertama kali
pada sehari setelah kemerdekaannya,yaitu pada tanggal 18 Agustus
1945.Pada saat itu, Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidensiil.Namun, sistem pemerintahan di Indonesia sebenarnya telah
dimulai dari sebelum kemerdekaannya, yaitu sistem pemerintahan yang
dianut oleh kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang telah ada sebelum
kemerdekaan Indonesia bahkan sebelum Belanda datang.

Indonesia terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera,
serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu ikut terlibat
dalam kegiatan perdagangan dan pelayaraninternasional, khususnya antara
India dengan China. Hal ini menyebabkan timbulnya percampuran budaya.
India merupakannegara pertama yang memberikan pengaruh kepada
Indonesia, yaitu dalambentuk budaya Hindu.

Pada umumnya, para ahli cenderung kepada pendapat yang


menyatakan bahwa masuknya budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dan
disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri.Bukti tertua pengaruh
budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di
daerah Sempaga (Sulawesi Selatan).Selain itu, banyak pula ditemukan
prasasti tertua dalam Bahasa Sanskerta dan Malayu kuno.Berita yang
disampaikan prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu
dan Buddha menyebar di Kerajaan Kalingga pada abad ke-7. Hal ini
menjadi dasar penulis dalam pembuatan makalah sejarah yang berjudul
“Kerajaan Kalingga”

1
1.2 Rumusan Masalah
1.Bagaimana sejarah terbentuknya Kerajaan Kalingga?

2.Bagaimana letak geografis Kerajaan Kalingga ?

3.Bagaimanakah pemerintahan dan kehidupan masyarakat Kerajaan


Kalingga ?
4.Bagaimana masa kejayaan Kerajaan Kalingga?

5.Apa penyebab runtuhnya Kerajaan Kalingga?

6.Apasaja peninggalan Kerajaan Kalingga?

7.Bagaimana aspek kehidupan Kerajaan Kalingga?

1.3 Tujuan penulisan


Secara umum makalah ini betujuan untuk memberi pengetahuan dan
informasikepada pembaca lebih luas mengenai perkembangan tradisional
budaya dan agama Hindu dan Buddha di Indonesia.
Makalah ini juga memiliki tujuan khusus yaitu:

- Mengkaji sejarah terbentuknya Kerajaan Kalingga


- Mengetahui letak geografis Kerajaan Kalingga
- Mengkajipemerintahan dan kehidupan masyarakatKerajaan Kalingga
- Mengetahui masa kejayaan Kerajaan Kalingga
- Mengkaji runtuhnya Kerajaan Kalingga
- Mengetahui peninggalan Kerajaan Kalingga
- Mengkaji aspek kehidupan Kerajaan Kalingga

1.4 Manfaat
Bagi Pendidik :
agar pemerintah dapat lebih meningkatkan pelestarian budaya-budaya di
Indonesia, baik pelestarian kerajaan di Indonesia maupun hasil
peninggalan budayanya

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kerajaan Kalingga


Kerajaan Kalingga atau Ho-ling(sebutandari sumberTiongkok)
merupakan salah satu kerajaan bercorak Buddha di Indonesia. Kerajaan
ini adalah sebuah kerajaan yang muncul di Jawa Tengah sekitar abad ke-6
masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di
suatu tempat antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang.
Sumber sejarah kerajaan ini masih belum jelas dan kabur, kebanyakan
diperoleh dari sumber catatan China, tradisi kisah setempat, dan naskah
Carita Parahyangan yang disusun berabad-abad kemudian pada abad ke-16
menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima dan kaitannya dengan
Kerajaan Galuh. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan
keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini
pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal memiliki peraturan barang
siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.

Ada dua penafsiran tentang awal terbentuknya kerajaan


Holing,yaitu:

a)Hipotesis Tentang Kerajaan Mandala Holing


Sejak jaman dahulu sudah dikemukakan bahwa di Simangambat
terdapat reruntuhan Candi Siwa (Hindu) dari abad ke-8yang terletak di
Sumatera yang mereka namakan Swarna Dwipa (Pulau Emas).Candi
tersebut jauh lebih tua dari candi-candi di Portibi (Padang Lawas) yang
menurut perkiraan para pakar dibangun pada abad ke-11.

Besar kemungkinan orang Hindu datang ke Mandailing yang terletak di


Swarna Dwipa adalah untuk mencari emas.Orang Hindu yang datang ke
wilayah Mandailing berasal dari negeri atau Kerajaan Kalingga di India.
Oleh karena itu mereka disebut orang Holing atau orang Koling. Ada
kemungkinan mereka masuk dari daerah Singkuang.
3
Menurut dugaan, setelah orang Holing/Koling tiba di Singkuang,
selanjutnya mereka menyusuri Sungai Batang Gadis ke arah
hulunya.Dengan demikian maka akhirnya mereka sampai di satu dataran
rendah yang subur yaitu di kawasan Mandailing Godang yang
sekarang.Pada waktu orang Holing/Koling sampai di kawasan Mandailing
Godang mereka bertemu dengan penduduk pribumi setempat dan
menemukan emas.Kita mengetahui melalui sejarah, bahwa emas tercatat
sebagai salah satu modal utama dalam berdirinya kerajaan-kerajaan besar
dan emas juga merupakan sumber kemakmuran.Setelah orang-orang Hindu
menemukan banyak emas di kawasan Mandailing yang sekarang ini, mereka
kemudian menetap di kawasan tersebut.Karena orang-orang Holing/Koling
menetap di kawasan itu maka dinamakan Mandala Holing/Koling.Mandala
artinya lingkungan atau kawasan.Mandala Holing/Koling berarti lingkungan
atau kawasan tempat tinggal orang-orang Holing/Koling.Berabad-abad
kemudian, Mandala Holing/Koling dikenal sebagai Kerajaan Holing.

b)Kerajaan Kalingga (Holing) didirikan oleh Orang India


Apabila melihat dari namanya, Kerajaan
Kalingga/Holing kemungkinan didirikan oleh sekelompok orang India yang
mengungsi dari sebelah timur India ke Nusantara.Dugaan ini didasarkan
pada laporan tentang penghancuran daerah Kalingga di India Raja
Harsja.Orang Kalingga yang tersisa melarikan diri keluar negeri.

2.2Letak Geografis Kerajaan Kalingga


Berita Cina berasal dari Dinasti T'ang yang menyebutkan bahwa letak
Kerajaan Holing berbatasan dengan Laut Sebelah Selatan, Ta-Hen-La
(Kamboja) di sebelah utara, Po-Li (Bali) sebelah Timur dan To-Po-Teng di
sebelah Barat. Nama lain dari Holing adalah Cho-Po (Jawa), sehingga
berdasarkan berita tersebut dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Holing
terletak di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah.J.L. Moens dalam
menentukan letak Kerajaan Holing meninjau dari segi perekonomian, yaitu
pelayaran dan perdagangan.Menurutnya, Kerajaan Holing selayaknya
terletak di tepi Selat Malaka, yaitu di Semenanjung Malaya.Alasannya, Selat
Malaka merupakan selat yang sangat ramai dalam aktifitas pelayaran
perdagangan saat itu.Pendapat J.L. Moens itu diperkuat dengan
4
ditemukannya sebuah daerah di Semenajung Malaya yang bernama daerah
keling

2.3 Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat


Kerajaan Kalingga
Adapun keadaan kerajaan di Holing dalam jaman itu yang dikabarkan
oleh orang Tiong Hoa ialah bahwa kota dikelilingi dengan pagar kayu;
rajanya beristana dirumah yang bertingkat, yang ditutup dengan atap;tempat
duduk sang raja adalah Peterana gading. Orang-orangnya sudah pandai tulis-
menulis dan mengenal ilmu perbintangan yang sangat tampak bagi orang
Tiong-hoa adalah orang Kaling (Jawa) makan tidak dengan sendok atau
cukit, melainkan jarinya saja. Minuman kerasnya yang dibuat adalah air
yang disadap dari tandan bunga kelapa (Toak). Dikatakan pula, bahwa tahun
640 atau 648 Masehi kerajaan jawa mengirimkan utusan ke negeri tiong hoa
begitu pula dalam tahun 666. sesudah utusan jawa ke negeri tiongkok yang
kedua kalinya itu dikatakan bahwa tanah jawa diperintah oleh raja
perempuan yakni dalam tahun 674-675 Masehi.

5
2.4 Raja Kalingga

Raja yang paling terkenal pada masa Kerajaan Kalingga adalah seorang
raja wanita yang bernama Ratu Sima. Ia memerintah sekitar tahun 674 M.
Ia dikenal sebagai raja yang tegas, jujur, dan sangat bijaksana. Hukum
dilaksanakan dengan tegas dan seadil-adilnya. Rakyat patuh terhadap semua
peraturan yang berlaku. Untuk mencoba kejujuran rakyatnya, Ratu Sima
pernah mencobanya, dengan meletakkan pundi-pundi di tengah jalan.
Ternyata, sampai waktu yang lama tidak ada yang mengusik pundi-pundi
itu. Akan tetapi, pada suatu hari ada anggota keluarga istana yang
sedang jalan- jalan, menyentuh kantong pundi-pundi dengan kakinya. Hal
ini diketahui Ratu Sima.Anggota keluarga istana itu dinilai salah dan
harus diberi hukuman mati.Akan tetapi, atas usul persidangan
para menteri, hukuman itu diperingan dengan hukuman potong kaki. Kisah
ini menunjukkan, begitu tegas dan adilnya Ratu Sima. Ia tidak membedakan
antara rakyat dan anggota kerabatnya sendiri.

Agama utama yang dianut oleh penduduk Kalingga


pada umumnya Buddha.AgamaBuddhaberkembangpesat. Bahkan pendeta
Cina yang bernama Hwi-ning datang di Kaling dan tinggal selama tiga
tahun. Selama di Kalingga, ia menerjemahkan kitab suci agama Buddha
Hinayana ke dalam bahasa Cina. Dalam usaha menterjemahkan kitab itu
Hwi- ning dibantu oleh seorang pendeta bernama Jnanabadra.
6
Kepemimpinan raja yang adil, menjadikan rakyat hidup teratur, aman,
dan tenteram. Mata pencaharian penduduk pada umumnya adalah bertani,
karena wilayah Kalingga subur untuk pertanian. Di samping itu, penduduk
juga melakukan perdagangan.

Kerajaan Kalingga mengalami kemunduran kemungkinan


akibatserangan Sriwijaya yang menguasai perdagangan. Serangan tersebut
mengakibatkan pemerintahan Kijen menyingkir ke Jawa bagian timur atau
mundur ke pedalaman Jawa bagian tengah antara tahun 742-755M.

2.5 Masa Kejayaan Kerajaan Kalingga


Masa kejayaan Kerajaan Kalingga berlangsung pada tahun 674 M.
Ratu Shima merupakan ratu yang terkenal di Kerajaan ini.Konon, ratu ini
memerintah dengan sangat keras, namun bijaksana.Ratu Shima merupakan
ratu yang terkenal dengan disiplin tinggi, namun adil dan bijaksana.Oleh
karena itu, semua rakyatknya tunduk dan patuh.Kebijakan Ratu Shima yang
terkenal adalah "Siapa yang ketahuan mencuri akan dipotong tangannya
termasuk juga putra mahkotanya, dan ketika kakinya menyentuh pundu-
pundi emas yang diletakkan di pinggir jalan akan di potong kakinya”.

2.6 Runtuhnya Kerajaan Kalingga


Sepertinya kerajaan ini tidaklah hancur/runtuh. Tetapi,setelah
Maharani Shima meninggal di tahun 732 M, Sanjaya menggantikan
buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yang kemudian disebut
Bumi Mataram. Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling menjadi wilayah
taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan
perdagangan Hindu.

2.7 Peninggalan Kerajaan Kalingga


Kerajaan Kalingga (Holing) memiliki beberapa peninggalan budaya
yang ditemukan di beberapa daerah, antara lain:

7
a)Prasasti Tukmas

- Ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun


Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang di Jawa
Tengah.
- Bertuliskan huruf Pallawa yang berbahasa Sanskerta.
- Isi prasasti menceritakan tentang mata air yang bersih dan jernih.
Sungai yang mengalir dari sumber air tersebut disamakan dengan
Sungai Gangga di India.
- Pada prasasti itu ada gambar-gambar seperti trisula, kendi, kapak,
kelasangka, cakra dan bunga teratai yang merupakan lambang
keeratan hubungan manusia dengan dewa-dewa Hindu.

b)Prasasti Sojomerto

8
- Ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten
Batang, Jawa Tengah.
- Prasasti ini beraksara Kawi dan berbahasa Melayu Kuno
- Berasal dari sekitar abad ke-7 masehi.
- Bersifat keagamaan Siwais.
- Isi prasasti memuat keluarga dari tokoh utamanya, Dapunta
Selendra, yaitu ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama
Bhadrawati, sedangkan istrinya bernama Sampula. Prof. Drs.
Boechari berpendapat bahwa tokoh yang bernama Dapunta
Selendra adalah cikal-bakal raja-raja keturunan Wangsa Sailendra
yang berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu.
- Bahan prasasti ini adalah batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal
7 cm, dan tinggi 78 cm. Tulisannya terdiri dari 11 baris yang
sebagian barisnya rusak terkikis usia.

c)Candi Angin

- Candi Angin terdapat di desa Tempur, Kecamatan Keling,


Kabupaten Jepara. Karena letaknya yang tinggi tapi tidak roboh
terkena angin, maka dinamakan “Candi Angin”.
- Menurut para penelitian Candi Angin lebih tua dari pada Candi
Borobudur. Bahkan ada yang beranggapan kalau candi ini buatan
manusia purba di karenakan tidak terdapat ornamen-ornamen
Hindu-Budha.

9
d)Candi Bubrah di Jepara

- Candi Bubrah ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling,


Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
- Candi Bubrah adalah salah satu candi Buddha yang berada di dalam
kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di antara
Percandian Rara Jonggrang dan Candi Sewu. Secara administratif,
candi ini terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan
Prambanan, KabupatenKlaten, Provinsi Jawa Tengah.
- Dinamakan ‘Bubrah’ karena keadaan candi ini rusak (bubrah dalam
bahasa Jawa) sejak ditemukan. Menurut perkiraan, candi ini
dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno, satu
periode dengan Candi Sewu.
- Candi ini mempunyai ukuran 12 m x 12 m terbuat dari jenis batu
andesit, dengan sisa reruntuhan setinggi 2 meter saja. Saat
ditemukan masih terdapat beberapa arca Buddha, walaupun tidak
utuh lagi.

2.8 Aspek Kehidupan Kerajaan Kalingga

- Kehidupan Politik
Berdasarkan berita cina di sebutkan bahwa kerajaan kalingga /
holing di perintah oleh seorang raja putri yang bernama Ratu
Sima.Pemerintahan Ratu Sima sangat keras namun adil dan
10
bijaksana. Kepada setiap pelanggar, Ratu Sima selalu memberikan
sanksi yang tegas. Rakyat tunduk dan patuh terhadap segala
perintah Ratu Sima bahkan tidak seorang pun rakyat maupun
pejabat kerajaan yang melanggar segala perintahnya.

- Kehidupan Ekonomi
Kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan kalingga / holing
berkembang pesat. Masyarakat kerajaan kalingga telah mengenal
hubungan perdagangan. Mereka menjalin hubungan perdagangan
pada suatu tempat yang di sebut dengan pasar. Pada pasar itu,
mereka mengadakan hubungan dengan teratur. Selain itu, kegiatan
ekonomi masyarakat lainnya, di antaranya bercocok tanam,
menghasilkan kulit, penyu, emas, perak, cula badak, dan gading
serta membuat garam. Kehidupan masyarakat holing tentram. Hal
itu di sebabkan karena di Holing tidak ada kejahatan dan
kebohongan. Berkat kondisi itu, rakyat Holing memperhatikan
pendidikan. Hal itu terbukti dengan adanya rakyat Holing telah
mengenal tulisan dan ilmu perbintangan.

- Kehidupan Agama
Kerajaan kalingga merupakan kerajaan yang sangat terpengaruh
oleh ajaran Budha. Oleh karena itu, Holing menjadi pusat
pendidikan agama Budha. Holing memiliki seorang pendeta yang
bernama Jnanabhadra. Hal itu menyebabkan masyarakat Holing
mayoritas beragama Budha. Pada suatu hari, seorang pendeta Budha
dari Cina berkeinginan menuntut ilmu di Holing. Pendeta itu
bernama Hou-ei-Ning. Ia pergi Holing untuk menerjemahkan kitab
Hinayana dari bahasa sansekerta ke bahasa Cina .

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kerajaan Kalingga (Holing) adalah sebuah kerajaan yang berpusat
diJawaTengah, Indonesia, yang berdiri sekitar abad ke-6
masehi.Kerajaan Holing adalah kerajaan yang bercorak
Budha.Kerajaan Holingterletak di tepi Selat Malaka, yaitu di
Semenanjung Malaya.Kerajaan ini diperintah oleh seorang ratu yang
bernama Ratu Sima. Pada masa pemerintahan Ratu Sima ini, Kerajaan
Holing meraih kejayaannya. Pada tahun 752, Kerajaan Ho-ling
menjadi wilayah taklukan Sriwijaya dikarenakan kerajaan ini menjadi
bagian jaringan perdagangan Hindu. Sedangkan peninggalan-
peninggalan Kerajaan Kalingga (Holing), antara lain Prasasti Tukmas,
Prasasti Sojomerto, Candi Angin, dan Candi Bubrah (Jepara).

Aspek kehidupan Kerajaan Kalingga (Holing) dapat dilihat dari:


- Kehidupan Politik
- Kehidupan Agama
- Kehidupan Ekonomi

3.2 Saran
Saran dari kelompok kami untuk kedepannya, yaitu kita sebagai
generasi muda harus menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang
ditinggalkan oleh agama Hindu dan Buddha di Indonesia agar dapat
dinikmati serta bermanfaat bagi generasi yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/44315547/Makalah_sejarah_Kerajaan_Kal
ingga_Holing_

13

Anda mungkin juga menyukai