Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

SESI 4: MENYAMPAIKAN DAN MEMBICARAKAN TOPIK PERCAKAPAN

Dosen Pembimbing : Ns. Riris Ocktryna M.kep,.Sp.Kep J

PROFESI NERS
DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :
1. Aldi Rianto, S.Kep 201560311004
2. Amanda Desvilianty, S.Kep 201560311007
3. Dadan Rahmadi Rahmat, S.Kep 201560311026
4. Devi Eka Noviyanti, S.Kep 201560311033
5. Dian Sari Madgalena, S.Kep 201560311038
6. Dwi Indri Fitriyani, S.Kep 201560311039
7. Hermina Novi, S.Kep 201560311049
8. Margaretta Carolina Hutajulu, S.kep 201560311060

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKES MEDISTRA INDONESIA


JL.CUT MUTIA RAYA NO.88A SEPANJANG JAYA BEKASI TIMUR
2021

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK: SOSIALISASI


A. TOPIK : ISOS ( TAK sosialisasi : sesi 4 Menyampaikan dan membicarakan topic
percakapan )

B. TUJUAN :
1. Tujuan Umum : Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik tertentu
2. Tujuan Khusus :
a. Menyampaikan topik yang akan di bicarakan
b. Memilih topik yang ingin di bicarakan
c. Memberi pendapat tentang topik yang di pilih

C. LANDASAN TEORI
I. Pengertian :
a. Pengertian
Isolasi sosial ( menarik diri ) yaitu seseorang yang menyendiri dan dialami oleh
individu sehingga menganggap orang lain mempunyai pernyataan negatif atau mengancam
(Keliat, 2015 :Zakiyah 2019)
Isolasi sosial adalah suatu keadaan seseorang secara individu yang mengalami
penurunan sehingga tidak mampu berinteraksi atau bersosialisai dengan orang lain
disekitarnya. Misalnya, klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak
mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Yosep & Sutini, 2014 :
Zakiyah 2019).
b. Rentang Respon

Rentang Respon Marah

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Menyendiri Kesepian Manipulasi

Otonomi Menarik Diri Impulsif

Kebersamaan Ketergantungan Narkisisme

Saling ketergantungan

c. Tanda dan Gejala Perilaku Kekerasan

Menurut Mukhripah Damaiyanti (2012) tanda dan gejala kekerasan adalah :

a. Kurang spontan

b. Apatis ( kurang acuh terhadap lingkungan )


c. Ekpresi wajah kurang berseri

d. Afek tumpul

e. Tidak merawat untuk kebersihan sendiri

f. Komunikasi verbal menurun

g. Mengisolasi ( menyendiri )

d. Etiologi
 Faktor Predisposisi
1) Faktor perkembangan:

Kurang stimulasi, kurang kasih saying, kurang perhatian, dan kurang

kehangetan dari orag tua ( Muhith, 2015 : Zakiyah 2019)

2) Faktor biologis

Kelainan struktur otak seperti atropi, pembesaran ventrikel, penurunan

berat dan volume otak serta perubahan limbic yang diduga dapat menyebabkan

skizofrenia. ( Muhith, 2015 : Zakiyah 2019)

3) Faktor sosial budaya

Dapat menjadikan factor pendukung terjadi gangguan dalam membina

hubungan dengan orang lain ( Muhith, 2015 : Zakiyah 2019)

 Faktor Presipitasi

1) Stress sosial budaya : perceraian, berpisah dengan orang yang di cintai, ke-

hilangan pasangan pada usia tua dan kesepian karena tinggal jauh (Annas

2015).

2) Stress biokimia : Kelebihan dopamine dan menurunnya MAO (Mono

Amino Oksidasi) (Annas 2015).


3) Stressor Biologik dan Lingkungan Sosial : Stressor ini yang terjadi di kasus

skizofrenia sering terjadi akibat interaksi antara individu, lingkungan

maupun biologis (Annas 2015).

4) Stress psikologis :Kecemasan yang tinggi akan menyebabkan menurunnya

kemampuan individu untuk berhubungan dengan orang lain. (Annas 2015).

D. Pohon masalah

Risiko Gangguan Persepsi Sensori


Halusinasi

Effect

Isolasi Sosial

Core Problem

Harga Diri Rendah Kronik

cause
Causa

E. KLIEN
1. Kriteria Pasien (dadan, Dian Sari Magdalena & Margaretta Carolina H)
a. Pasien dengan isolasi sosial menarik diri dengan kondisi mulai menunjukkan
kemampuan untuk melakukan interaksi interpersonal.
b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah beresponssesuai dengan
stimulus yang diberikan
2. Proses seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
b. Mengumpulkanm pasien yang masuk kriteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok

F. PENGORGANISASIAN
a) WAKTU DAN TEMPAT
1. Hari/tanggal : Senin, 09 Maret 2021
2. Jam : 17.00-17.45 WIB
3. Tempat : Ruang mawar
4. Alokasi Waktu:
Fase Orentasi : 10 menit
Fase Kerja : 20 menit
Fase Terminasi : 15 menit
b) METODE
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
c) MEDIA/ALAT
1. Laptop
2. Kertas Kosong
3. Pulpen

d) SETTING TEMPAT

O
L
F
P

P
P O

F
Keterangan :
O : Observer
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
P : Pasien

e) TIM TERAPIS
1. Leader : (Aldi Rianto)
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAKS
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok sebelum
kegiatan dimulai.
c. Menjelaskan aturan permainan.
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan
dirinya
e. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
2. Co Leader (Hermina )
a. Mendampingi leader
b. Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader tentang aktifitas pasien
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang telah
dibuat
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blockingdalam proses terapi
3. Fasilitator (Amanda Desviliyanti& Devi eka)
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikutijalannya terapi
4. Observer (Dwi indri)
a. Mengobservasi jalannya proes kegiatan
b. Mengamati serta mencatat prilaku Verbal dan Non-verbal pasien selama kegiatan
berlangsung (dicatat pada format yang tersedia)
c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persisapan, proses, hingga
penutupan.

G. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam perkenalan
Assalamualaikum..!!! selamat sore pak…… perkenalkan nama saya ALDI RIANTO,
biasa dipanggil Aldi. Saya mahasiswa profesi ners dari STIKes MI yang akan dinas
di ruangan Dewa Ruci ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas sore dari jam 14:00
sampai jam 21:00 malam. Saya akan merawat bapak selama di rumah sakit ini. Nama
bapak siapa? Senangnya bapak di panggil apa?
b. Evaluasi / validasi :
Bagaimana perasaan bapak…… hari ini? O.. jadi pak merasa bosan dan tidak

berguna. Apakah bapak masih suka menyendiri ??

2. Kontrak:
Topik :
Baiklah pak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan bapak
dan kemampuan yang bapak miliki? Apakah bersedia? Tujuananya Agar bapak
dengan saya dapat saling mengenal sekaligus bapak dapat mengetahui
keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain
Waktu :

Berapa lama bapak mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit saja ya?

Tempat :

bapak mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang mawar


saja?.

3. Kerja : Langkah-langkah kegiatan

1) Terapis menjelaskan langkah berikutnya:


a) Terapis menjelaskan pentingnya terapi sosialisasi dengan orang lain un-
tuk meningkatkan kemampuan pasien membina hubungan sosial dalam
kelompok
b) Terapis menjelaskan langka berikutnya: terapis meminta semua pasien
bernyanyi. Pada saat sampai pada lirik lagu terakhir terapis akan me-
nunjuk klien dan meminta klien untuk menyampaikan suatu topik
yang ingin di bicarakan misalnya cara mencari teman, setelah semua
mendapat giliran
c) Semua pasien bernyanyi kembali.
d) Sampai pada lirik terakhir terapis akan menunjuk klien untuk memilih
topik yang disukai dan setelah masalah ditentukan
2) Terapis meminta semua pasien bernyanyi. Pada saat sampai pada lirik
lagu terakhir terapis akan menunjuk klien dan mendapat giliran untuk
menyampaikan suatu topik yang ingin dibicarakan
3) Tulis topik pada kertas kosong. Topik yang disampaikan secara berurutan
4) Ulangi langkah no 2 dan 3 sampai semua peserta mendapat giliran
5) Terapis meminta semua pasien bernyanyi. Pada saat sampai pada lirik
lagu terakhir terapis akan menunjuk klien dan mendapat giliran untuk
memilih topik yang disukai
6) Ulangi no 5 sampai semuanya mendapat giliran
7) Terapis membantu menentukan topik yang paling banyak
8) Terapis meminta semua pasien bernyanyi. Pada saat sampai pada lirik
lagu terakhir terapis akan menunjuk klien dan mendapat giliran untuk
memberikan pendapat tentang topik yang telah ditentukan
9) Ulangi no 8 sampai semua mendapatkan giliran
10) Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan
perasaannya.
4. Terminasi
a. Evaluasi
11) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
12) Memberi pujian atas pencapaian kelompok
b. Tindak lanjut (apa yang dapat klien laksanakan setelah TAK)
1) Menganjurkan agar pasien bercakap-cakap tentang topik tertentu

c. Kontrak yang akan datang.

1) Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya

H. Evaluasi dan dokumentasi


a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tidak berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Askep yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan
TAK. Untuk TAK sesi IV, dievaluasi kemampuan verbal menyampaikan,
memilih, dan memberi pendapat tentang topik percakapan serta kemampuan
non verbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikutnya(Prabowo, 2014:
259-261)
Sesi IV TAK Sosialisasi Kemam-
puan pasien bercakap-cakap topik tertentu
1) Kemampuan verbal : menyampaikan topik
No Aspek yang Nama Pasien
dinilai Dadan Dian Sari Margaretta Calorina
Hutajulu
1. Menyampaikan
topik dengan
jelas
2. Menyampaikan
topik secara
ringkas
3. Menyampaikan
topik yang
relevan
4. Menyampaikan
topik secara
relevan
Jumlah

2) Kemampuan verbal: memilih topik


No Aspek yang Nama Pasien
dinilai Dadan Dian Sari Margaretta Calorina
Hutajulu
1. Memilih topik
dengan jelas
2. Memilih topik
secara ringkas
3. Memilih topik
yang relevan
4. Memilih topik
secara relevan
Jumlah
1) Kemampuan verbal: memberi pendapat
No Aspek yang Nama Pasien
dinilai Dadan Dian Sari Margaretta Calorina
Hutajulu
1. Menyampaikan
topik dengan
jelas
2. Menyampaikan
topik secara
ringkas
3. Menyampaikan
topik yang
relevan
4. Menyampaikan
topik secara
relevan
Jumlah
2) Kemampuan non verbal
No Aspek yang Nama Pasien
dinilai Dadan Dian Sari Margaretta Calorina
Hutajulu
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah
Petunjuk:
1) Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut
TAKS
2) Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√) jika
ditemukan pada klien, dan tanda (x) jika tidak ditemukan.
3) Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika mendapat nilai 3 atau 4 pasien
mampu jika mendapat nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAKS. Misalnya ke-
mampuan verbal menyampaikan dan memilih topik percakapan 3, kemampuan
memberi pendapat 2, dan kemampuan non verbal 2. Oleh karena itu, catatan
keperawatan adalah pasien mengikuti TAKS sesi IV, pasien mampu menyam-
paikan dan memilih topik percakapan, tetapi belum mampu memberikan pen-
dapat. Secara non verbal juga belum mampu, dianjurkan untuk melatih pasien
bercakap-cakap dengan topik tertentu diruang rawat (buat jadwal) (Prabowo,
2014: 261-263)
DAFTAR PUSTAKA

Annas, Dini Dalila Ahya. 2015. “Isolasi Sosial.” 0–9.

Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika

Mukhripah Damaiyanti, Iskandar. 2012. Asuhuan Keperawatan Jiwa.

Roswinda, Dita. 2016. “ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAPAK S YANG MENGALAMI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAPAK S YANG MENGALAMI ISOLASI SOSIAL

DI RUANG ELANG RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ATMA HUSADA MAHAKAM

SAMARINDA.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9).

Zakiyah, Nur. 2019. “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. K DAN Ny. S YANG

MENDERITA SKIZOFRENIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN ISOLASI

SOSIAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEKUNG TAHUN 2019.”

Anda mungkin juga menyukai