Anda di halaman 1dari 1

Cara pelestarian Anggrek Hitam

Keberadaan atau populasi anggrek ini sangat sedikit di alam dan keberadaannya semakin terancam.
Spesies ini terdaftar dalam CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Fauna
and Flora) Appendices II, yang menyatakan keberadaannya belum terancam punah tetapi
perdagangannya harus dikontrol agar tidak menjadi terancam punah. Terancamnya populasi anggrek
hitam ini dikarenakan kebakaran hutan yang sering terjadi, dan adanya kegiatan dari penduduk
sekitar yang mengkonversi kawasan hutan menjadi perkebunan karet. Lemahnya pengelolaan
kawasan cagar alam bisa kita lihat dari kondisi tersebut, dan juga ketidaksadaran masyarakat akan
lingkungan sekitar ikut memperburuk keadaan ini. Periode berbunga anggrek hitam yang sangat
pendek dan sulit disilangkannya bunga ini juga faktor yang membuat populasi flora ini terancam.
Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk melestarikan anggrek langka ini yaitu dengan konservasi
sumberdaya genetik in situ dengan teknik in vitro, konservasi ex situ seperti di kebun raya
Balikpapan, adanya perlindungan dari pemerintah berupa PP No. 7/1999 tentang pengawetan jenis
tumbuhan dan satwa, dan juga terlindungi dalam Undang-Undang no 5 tahun 1990 tentang
konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Selain itu lembaga konservasi WWF (World
Wildlife Fund) juga bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam rencana pengelolaan kawasan
konservasi anggrek hitam yang berkelanjutan dan pengelolaan kawasan ekowisata di Kutai Barat.

Anda mungkin juga menyukai