Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIK PERSIDANGAN PENGADILAN AGAMA

a. PERSIDANGAN CERAI VERSTEK (DAFTAR MANUAL)

SIDANG PERTAMA
1. Pemanggilan Pihak berperkara dengan lafal pemanggilannya: “perkara Nomor:
111/Pdt.G/2022/PA CBN dipersilahkan masuk ke ruang sidang 2;
2. Selanjutnya Pihak berperkara masuk ke ruang persidangan;
3. Selanjutnya Majelis hakim dalam persidangan menyatakan bahwa perkara Nomor:
111/Pdt.G/2022/PA CBN. Dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum;
4. Kemudian Majelis hakim menanyakan kondisi Kesehatan para pihak;
5. Selanjutnya majelis hakim memeriksa identitas para pihak;
6. Apabila Penggugat/Pemohon menggunakan kuasa Hukum maka pemeriksaan identitas
kuasa hukum dan surat kuasa asli;
7. Setelah pemeriksaan identitas Penggugat/Kuasanya dilanjutkan dengan memberikan
nasehat kepada Penggugat/Pemohon agar tetap mempertahankan rumah tangganya dan
agar sekiranya bisa mencabut perkara yang telah diajukan;
8. Apabila nasehat majelis hakim tidak berhasil dan Penggugat/Pemohon tetap lanjut
dengan perkaranya
9. Apabila tetap dengan gugatan/permohonannya maka dilanjutkan pemeriksaan relaas
panggilan dan setelah diperiksa ternyata Tergugat/Termohon telah di panggil secara
patut sehingga oleh karenanya persidangannya ditunda;

SIDANG KEDUA
1. Pemanggilan Pihak berperkara dengan lafal pemanggilannya: “perkara Nomor:
111/Pdt.G/2022/PA CBN dipersilahkan masuk ke ruang sidang 2;
2. Selanjutnya Pihak berperkara masuk ke ruang persidangan;
3. Selanjutnya Majelis hakim dalam persidangan menyatakan bahwa perkara Nomor:
111/Pdt.G/2022/PA CBN. Dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum;
4. Kemudian Majelis hakim menanyakan kondisi Kesehatan para pihak;
5. Selanjutnya majelis hakim memberikan nasehat namun tidak berhasil;
6. Selanjutnya majelis hakim manyatakan karena hai ini merupakan agenda pembacan
gugatan cerai sehingga majeis hakim menyatakan persidangan tertutup untuk umum;
7. Dilanjutkan dengan menanyakan kepada Penggugat/Kuasanya ada perubahan atau
tidak?
8. Apabila ada perubahan maka perubahannya diserahkan kepada majelis hakim dan
apabila tidak ada maka dilanjutkan dengan pembuktian karena Tergugat/Termohon
tidak hadir;
9. Selanjutnya pertama bukti tertulis yaitu KTP dan Buku Nikah yang telah dinezeglen
dan ditunjukkan KTP aslinya untuk disesuaikan dengan aslinya namun apabila KTP nya
tidak sesuai dengan alamat saat ini maka menggunakan domisili tinggal sementara
dan untuk buku nikah aslinya diserahkan kepada majelis hakim;
10. Setalah bukti tertulis cukup maka dilanjutnya dengan pemeriksaan saksi yaitu
pemeriksaan identitas para saksi;
11. Setalah selesai pemeriksaan identitas para saksi maka majelis hakim melanjutkan
dengan menyumpah Para saksi dengan menggunakan lafal sumpah karena Demi Allah:
contohny: “Demi Allah saya bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya”; (keterangan: sebelum di sumpah para
saksi diperintahkan untuk berdiri terlebih dahulu:;
12. Setelah pemeriksaan saksi maka para saksi di persilahkan untuk meninggalkan ruang
sidang;
13. Selanjutnya majelis hakim mempertanyakan kepada Penggugat/Pemohon apakah
masih ada bukti lain yang mau di ajukan atau tidak?
14. Apabila tidak majelis hakim melanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya untuk
kesimpulan lisan atau tertulis? Apabila lisan dan menyatakan tetap dengan
gugatan/permohonan;
15. Selanjutnya majelis hakim apakah tidak keberatan apabila dilanjutkan dengan agenda
putusan dan dibaca pokok-pokoknya saja? Apabila tidak keberatan, majelis hakim
melanjutkan membacakan putusan;

b. PERSIDANGAN CERAI VERSTEK (VIA E-COURT)


SIDANG PERTAMA
1. Pemanggilan Pihak berperkara dengan lafal pemanggilannya: “perkara Nomor:
111/Pdt.G/2022/PA CBN dipersilahkan masuk ke ruang sidang 2;
2. Selanjutnya Pihak berperkara masuk ke ruang persidangan;
3. Selanjutnya Majelis hakim dalam persidangan menyatakan bahwa perkara Nomor:
111/Pdt.G/2022/PA CBN. Dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum;
4. Kemudian Majelis hakim menanyakan kondisi Kesehatan para pihak;
5. Selanjutnya majelis hakim memeriksa identitas Penggugat dan apabila E-Court
diajukan oleh pihak sendiri maka diminta Surat Gugatan aslinya yang surat dicap E-
Court dan Nomor Perkara;
6. Apabila menggunakan kuasa Hukum maka Kuasa diminta untuk menyerahkan surat
kuasa asli yang sudah didaftarkan dikepaniteraan dan juga gugatan/permohonan yang
sudah di cap E-court dan Nomor Perkara;
7. Selanjutnya pemeriksaan identitas kuasa hukum yaitu kelengkapan KTPA (Kartu Tanda
pengenal Advokat) dan BAS (Berita Acara Sumpah);
8. Setelah pemeriksaan identitas Penggugat/Kuasanya dilanjutkan dengan memberikan
nasehat kepada Penggugat/Pemohon agar tetap mempertahankan rumah tangganya
dan agar sekiranya bisa mencabut perkara yang telah diajukan;
9. Apabila nasehat majelis hakim tidak berhasil dan Penggugat/Pemohon tetap lanjut
dengan perkaranya
10. Apabila tetap dengan gugatan/permohonannya maka dilanjutkan pemeriksaan relaas
panggilan dan setelah diperiksa ternyata Tergugat/Termohon telah di panggil secara
patut sehingga oleh karenanya persidangannya ditunda;

SIDANG KEDUA
1. Pemanggilan Pihak berperkara dengan lafal pemanggilannya: “perkara Nomor:
111/Pdt.G/2022/PA CBN dipersilahkan masuk ke ruang sidang 2;
2. Selanjutnya Pihak berperkara masuk ke ruang persidangan;
3. Selanjutnya Majelis hakim dalam persidangan menyatakan bahwa perkara Nomor:
111/Pdt.G/2022/PA CBN. Dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum;
4. Kemudian Majelis hakim menanyakan kondisi Kesehatan para pihak;
5. Selanjutnya majelis hakim memberikan nasehat namun tidak berhasil;
6. Selanjutnya majelis hakim manyatakan karena hai ini merupakan agenda pembacan
gugatan cerai sehingga majeis hakim menyatakan persidangan tertutup untuk umum;
7. Dilanjutkan dengan menanyakan kepada Penggugat/Kuasanya ada perubahan atau
tidak?
8. Apabila ada perubahan maka perubahannya diserahkan kepada majelis hakim dan
apabila tidak ada maka dilanjutkan dengan pembuktian karena Tergugat/Termohon
tidak hadir;
9. Selanjutnya pertama bukti tertulis yaitu KTP dan Buku Nikah yang telah dinezeglen
dan ditunjukkan KTP aslinya untuk disesuaikan dengan aslinya namun apabila KTP nya
tidak sesuai dengan alamat saat ini maka menggunakan domisili tinggal sementara
dan untuk buku nikah aslinya diserahkan kepada majelis hakim;
10. Setalah bukti tertulis cukup maka dilanjutnya dengan pemeriksaan saksi yaitu
pemeriksaan identitas para saksi;
11. Setalah selesai pemeriksaan identitas para saksi maka majelis hakim melanjutkan
dengan menyumpah Para saksi dengan menggunakan lafal sumpah karena Demi Allah:
contohny: “Demi Allah saya bersumpah akan memberikan keterangan yang
sebenarnya tidak lain dari yang sebenarnya”; (keterangan: sebelum di sumpah para
saksi diperintahkan untuk berdiri terlebih dahulu:;
12. Setelah pemeriksaan saksi maka para saksi di persilahkan untuk meninggalkan ruang
sidang;
13. Selanjutnya majelis hakim mempertanyakan kepada Penggugat/Pemohon apakah
masih ada bukti lain yang mau di ajukan atau tidak?
14. Apabila tidak majelis hakim melanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya untuk
kesimpulan lisan atau tertulis? Apabila lisan dan menyatakan tetap dengan
gugatan/permohonan;
15. Selanjutnya majelis hakim apakah tidak keberatan apabila dilanjutkan dengan agenda
putusan dan dibaca pokok-pokoknya saja? Apabila tidak keberatan, majelis hakim
melanjutkan membacakan putusan;

Anda mungkin juga menyukai