Anda di halaman 1dari 2

1.

Perubahan musim yang sekarang tidak menentu telah berdampak kepada banyak sektor
termasuk pendidikan. Fenomena banjir, angin puting beliung, maupun banjir bandang
sekarang ini sering terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Akibatnya tidak hanya rumah
maupun bangunan lainnya yang rusak, bangunan SD juga tidak luput dari peristiwa alam
ini. Bencana banjir misalnya menyebabkan sulitnya melaksanakan pembelajaran
dengan maksimal. Tidak hanya siswa yang sulit untuk mencapai sekolah, tetapi guru
juga terdampak sehingga menyebabkan tidak dapat hadir ke sekolah untuk mengajar.
Kondisi ini akan semakin terasa tatkala sekolah tersebut merupakan sekolah dengan
banyak siswa dalam satu kelasnya. Jumlah siswa terkadang lebih dari 40 dengan
karakteristik dan gaya belajar siswa yang berbeda. Tentu saja dengan ketidakhadiran
guru, dan harus diganti oleh guru yang ada menyebakan sulitnya pembelajaran untuk
dijadikan dalam 1 kelas. Seringkali guru membagi kelas menjadi beberapa kelas dalam
ruangan yang berbeda maupun dalam satu ruangan dan dibantu oleh siswa yang
memiliki kemampuan di atas rata-rata untuk membantu siswa lainnya, atau disebut
dengan pengajaran teman sebaya.

Pertanyaan:
Dengan memperhatikan kondisi yang terjadi seperti yang digambarkan, apakah perlu
menerapkan pembelajaran kelas rangkap (PKR)? Buatlah analisis Anda tentang alasan
diterapkannya PKR sesuai dengan kondisi/fenomena tersebut dengan mengaitkannya
mengapa PKR diperlukan dalam suatu sekolah?
Jawab :
Perlu menerapkan PKR, Ada beberapa faktor yang dapat kita analisis mengenai alasan
diterapkannya Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) sesuai uraian di atas. Faktor tersebut
meliputi:
1) Terbatasnya ruang kelas. Dalam uraian, disebutkan bahwa bangunan SD juga tidak
luput dari peristiwa alam ini. Bencana banjir, putingbeliung
misalnya menyebabkan sulitnya melaksanakan pembelajaran dengan maksimal.
Mungkin banyak ruang kelas yang mengalami kebocoran sehingga rusak berat dan tidak
layak pakai. Kondisi ini akan semakin terasa tatkala sekolah
tersebut merupakan sekolah dengan banyak siswa dalam satu kelasnya. Jumlah siswa
terkadang
lebih dari 40 dengan karakteristik dan gaya belajar siswa yang berbeda.
2) Kurangnya jumlah tenaga pengajar (guru). Dalam uraian disebutkan ketersediaan guru
di sekolah tersebut sangat terbatas. Penyebabnya ketidakhadiran guru, dan harus diganti
oleh guru yang ada menyebakan sulitnya pembelajaran
untuk dijadikan dalam 1 kelas. Seringkali guru membagi kelas menjadi beberapa kelas
dalam
ruangan yang berbeda maupun dalam satu ruangan dan dibantu oleh siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata untuk membantu siswa lainnya, atau disebut dengan
pengajaran
teman sebaya.
Dari dua faktor tersebut sudah tentu jumlah siswa tidak sesuai dengan jumlah kelas dan
guru. Oleh sebab itu, pembelajaran kelas rangkap (PKR) merupakan salah satu solusi
agar proses pembelajaran di sekolah dengan kondisi sesuai uraian dapat berjalan.

Anda mungkin juga menyukai