ABSTRAK
Materi ini mempelajari tentang identifikasi pengertian keamanan informasi dan kasus-kasus yang
terjadi pada keamanan informasi
PENDAHULUAN
Dua pendekatan dapat dilakukan untuk menysun strategi-strategi ISM: manajemen resiko dan
tolok ukur. Perhatian akan ancaman dan risiko berhbungan dengan manajemen resiko.ancaman
dapat bersifat internal atau eksternal, tidak disengaja atau disengaja. Risiko dapat mencakup
insiden pengungkapan, penggunaan, dan modifikasi yang tidak diotorisasi serta pencurian,
penghancuran, dan penolakan layanan. Ancaman yang paling ditakuti adalah virus computer.
Ada tiga jenis pengendalian yang tersedia yaitu: pengendalian teknis, pengendalian formal, dan
pengendalian informal.
A. Keamanan Informasi
Keamanan informasi (information security) digunakan untuk mendeskripsikan perlindungan baik
peralatan computer dan non komputer dan non kompter, fasilitas, data, dan informasi dari
penyalahgunaan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Saat pemerintah dan kalangan industri menyadari kebutuhan untuk mengamankan sumber daya
informasi mereka, perhatian nyaris terfokus secara eksklusif pada perlindungan peranti keras dan
data, maka istilah keamanan sistem (system security) pun digunakan. Fokus sempit ini kemudian
diperluas sehingga mencakup bukan hanya peranti keras dan data, namun juga peranti lunak,
fasilitas computer, dan personel.
E. Ancaman
Ancaman keamanan sistem informasi adalah orang, organisasi, mekanisme, atau peristiwa yang
memiliki potensi untuk membahayakan sumber daya informasi perusahaan.
1. Ancaman Internal
Ancaman internal bukan hanya mencakup karyawan perusahaan, tetapi juga pekerja temporer,
konsultan, kontraktor, bahkan mitra bisnis perusahaan tersebut.
2. Ancaman Eksternal
Misalnya perusahaan lain yang memiliki produk yang sama dengan produk perusahaan kita atau
disebut juga pesaing usaha.
Firewall
Suatu Filter yang membatasi aliran data antara titik-titik pada suatu jaringan-biasanya antara
jaringan internal perusahaan dan Internet.
Berfungsi sebagai:
a. Penyaring aliran data
b. Penghalang yang membatasi aliran data ke dan dari perusahaan tersebut dan internet.
2. Pengendalian Kriptografis
Merupakan penggunaan kode yang menggunakan proses-proses matematika. Meningkatkan
keamanan data dengan cara menyamarkan data dalam bentuk yang tidak dapat dibaca. Berfungsi
untuk melindungi data dan informasi yang tersimpan dan ditransmisikan, dari pengungkapan
yang tidak terotorisasi.
Kriptografi terbagi menjadi:
a. Kriptografi Simetris
Dalam kriptografi ini, kunci enkripsi sama dengan kunci dekripsi.
b. Kriptografi Asimetris
Dalam kriptografi kunci enkripsi tidak sama dengan kunci dekripsi.
Contoh:
Enkripsià kunci public
Dekripsià Kunci Privat
c. Kriptografi Hybrid
d. Menggabungkan antara kriptografi simetris dan Asimetris, sehingga mendapatkan kelebihan
dari dua metode tersebut.
Contoh: SET (Secure Electronic Transactions) pada E-Commerce
3. Pengendalian Fisik
Peringatan yang pertama terhadap gangguan yang tidak terotorisasi adalah mengunci pintu
ruangan computer.Perkembangan seterusnya menghasilkan kunci-kunci yang lebih canggih,
yang dibuka dengan cetakan telapak tangan dan cetakan suara, serta kamera pengintai dan alat
penjaga keamanan.
4. Pengendalian Formal
Pengendalian formal mencakup penentuan cara berperilaku,dokumentasi prosedur dan praktik
yang diharapkan, dan pengawasan serta pencegahan perilaku yang berbeda dari panduan yang
berlaku. Pengendalian ini bersifat formal karena manajemen menghabiskan banyak waktu untuk
menyusunnya, mendokumentasikannya dalam bentuk tulisan, dan diharapkan untuk berlaku
dalam jangka panjang.
5. Pengendalian Informal
Pengendalian informal mencakup program-program pelatihan dan edukasi serta program
pembangunan manajemen.Pengendalian ini ditunjukan untuk menjaga agar para karyawan
perusahaan memahami serta mendukung program keamanan tersebut
Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi, Blue Bird sudah menjadi
brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat. Diawali dengan armada 25 taksi pada tahun
1972, kini setelah lebih dari 30 tahun mendalami bisnis jasa transportasi, Blue Bird telah
berkembang pesat dengan sekitar 12000 armada-nya yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta.
Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya Blue Bird dalam memanfaatkan
teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kali di
Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-
armadanya. Jejak langkah Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang
beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan
teknologi GPS (Global Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armada-
armadanya, GPS ini juga digunakan sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call
Center.
Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang sudah
umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah operator dalam
menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan
bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen
tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke
pengemudi taksi. Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan sekitarnya
saja, melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird Group
telah menempatkan armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi regular Bali
Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan 1997, taksi regular
memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya dengan nama Surabaya
Taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai menjamah kota Bandung dengan 75
armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah armada yang masih sedikit, Bandung Taksi
ini mendapatkan pertentangan yang cukup keras dari operator-operator taksi lainnya di
Bandung. Harus diakui jika reputasi dan brand image yang telah diposisikan oleh Blue Bird
Group, cukup menjadi ancaman terhadap operator taksi lainnya.
Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa angkutan non-penumpang
Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo
Antarmoda. Di luar usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort
Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia,
serta usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight Centre.
Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business Intelligent
(BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan suatu
solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan
perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior.
Solusi ini disediakan melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para
penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk
melakukan perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil
keputusan bisnis secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software ERP
(Enterprise Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu
pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software
yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional
secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu
mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan
secara terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat
dan aktual. ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses
bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang valid. ERP
dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem yang
menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi
yang benar dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik karena
garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di samping itu,
proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan yang
professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses
implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan
metode top down merupakan metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business
Intelligent. Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter System”
dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada
fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”.
Mengingat pertumbuhan bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group mengimplementasikan
SAP Business Suite, yang membantu perusahaan mengonsolidasikan operasional yang terdiri
dari 28 cabang perusahaan, lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan
suatu sistem yang mampu mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business Suite guna
menjadi informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk proses pembuatan
keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang
membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya.
Melalui implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang
memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang bersamaan juga
menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik industri. Disamping itu, solusi harus mampu
mengintegrasikan data dari berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang
dapat dipraktekan, informasi bisnis yang tepat waktu untuk mendorong proses pembuatan
keputusan, serta menghasilkan tindakan-tindakan yang strategis dan bisnis yang solid.
Kelompok usaha Blue Bird telah mengumumkan rampungnya pengimplementasian solusi
peranti lunak SAP dalam sistem Teknologi Informasi mereka. Sebagai perusahaan transportasi
yang armadanya mencapai lebih dari 15.000 kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi TI yang
handal untuk memantau banyak hal dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan,
kendaraan yang beroperasi dan yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu
terdata dengan baik. Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite
dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite merupakan solusi
peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak informasi
penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai dengan informasi yang
diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan secara cepat. Ini tentu
meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business Suite tersebut meliputi
fungsi keuangan, controlling, sales & distribution, material management dan fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni
Driver Management dan Operation & Reservation Management agar bisa disatukan dengan
sistem mereka yang berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan
besar bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka
dapat melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis
penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di taksinya.
MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil
dilayarnya. MDT juga merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order
yang dilelang via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau
spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih
mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning system (GPS)
yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di
manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi, penumpang juga merasa lebih
terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Sampai saat ini masih sedikit perusahaan taksi lainnya
yang menggunakan GPS dikarenakan biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil
adalah Rp 15 juta. Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi
dengan sistem GPS. Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird didalam memelihara loyalitas
pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat saja,
namun juga untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu.
Pelanggan yang loyal pada Blue Bird dengan program ini akan dapat menggunakan taksi dengan
harga diskon, besarannya bervariasi antara 5%-15%.
Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini
banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah,
melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang
dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas
layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering
menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun terus digencarkan
guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa
transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan / kendaraan. Secara langsung yang
menjadi penggerak utama usaha ini adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai
driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force, karena
mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang /
customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training.
Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat
mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.
Kinerja Blue Bird sebenarnya tergolong bagus melihat peningkatan ekuitas dari Rp 3,6 triliun di
tahun 2014 menjadi Rp 4,6 triliun di tahun 2016 dengan peningkatan 27%. Pendapatan dan laba
usaha pun dapat mencatatkan pertumbuhan dari tahun 2014 ke tahun 2015, namun sayang sekali
di tahun 2016 pertumbuhan ini tidak dapat terulang kembali. Pendapatan neto tahun 2016 hanya
bisa sama dengan tahun 2014 saja, tetapi tidak dengan laba usaha yang terpaksa harus turun jika
membandingkan tahun 2016 dengan 2014.
Hasil Dan Diskusi
Upaya peneliti akhir-akhir ini di bidang teknologi informasi integrasi dengan( lindh hubungan
bisnis, 2006, ryssel et al. , 2004 ) dan teknologi informasi dampak terhadap jaringan ( baraldi
bisnis, 2003, dahlin, 2007, ritter 1999 ) yang menambah pengetahuan baru pada hubungan bisnis
dan jaringan.Sejalan dengan yang pertama bidang penelitian, menjadi fokus kajian ini hubungan
bisnis dan secara khusus kekhawatiran dimensi sosial dari Hubungan bisnis dan memiliki fokus
pada pertemuan pribadi .Berikut pertanyaan penelitian harus dijawab di koran: ah orang yang
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi di hubungan bisnis mempengaruhi kebutuhan
akan pertemuan pribadi Tujuannya adalah untuk menganalisis seberapa jauh hak menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi di hubungan bisnis pengaruh tentang perlunya pertemuan
pribadi dalam jangka waktu panjang berorientasi hubungan bisnis .Kertas kita mulai dengan
membahas kerangka analitis , yang didasarkan pada teori pada hubungan bisnis yang jangka
panjang berdasarkan orientasi dan pertukaran .Hasil pembahasan tersebut diikuti oleh analisis
354 hubungan bisnis industri di business-to-business swedia yang juga merumput di pasar dan
kesimpulan mengenai dampak teknologi informasi dan komunikasi menggunakan tentang
perlunya pertemuan pribadi
Saya menuju ke tempat usaha yang dibangun terus hubungan bisnis antara dua pihak tertentu
yang berarti menerima saling sejarah dan masa depan bagi hubungan telah disusun bersama oleh
kedua belah pihak yang ingin menikah .Sejarah itu pada dasarnya berdasarkan pengalaman para
pihak ' sebelum kerusuhan / bisnis produk dan atau jasa untuk penggantian keuangan .Masa
depan hubungan bisnis adalah cermin ' sesuai dengan target yang diharapkan oleh para pihak
yang terlibat pada kelanjutan dari bisnis mereka , menyediakan long-term orientasi untuk
tindakan dalam hubungan .
Analisis hubungan bisnis yang pendekatan usaha bersama antara perusahaan daripada bisnis
perusahaan operasi dari satu .Artinya menyelidiki kegiatan antara dua perusahaan dan
mempelajari kegiatan usaha sebagai bi-directional; yaitu bisnis mengambil tempat di angka dua
pertukaran ( bagozzi , 1974 ) .Pertukaran kekhawatiran lebih dari membeli dan menjual , sebagai
hukum pertukaran oleh alderson dan martin ( tahun 1965 mendefinisikan: pertukaran adalah
ketika kedua belah pihak memberikan sesuatu dalam rangka untuk mendapatkan sesuatu mereka
membutuhkan , tetapi tidak dimiliki sebelum , dan dengan demikian pertukaran meningkatkan
nilai dari setiap pihak .Sifat pertukaran adalah bahwa baik pihak meningkatkan nilai mereka
( alderson dan martin , tahun 1965; bagozzi , 1974 ) .Ketika bursa tersebut antara dua perusahaan
tersebut yaitu berorientasi bisnis jangka panjang hubungan yang dikembangkan dan , oleh karena
itu , orientasi yang tepat waktu merupakan hal yang penting untuk studi tentang hubungan bisnis
( iacobucci dan hibbard , 1999; johanson 1989 , kock , 1991 , rendah , 1997 , walter dan ritter ,
2003 ) .Perusahaan melibatkan
Pertukaran telah menjadi didirikan sebagai inti dari hubungan bisnis.Mereka telah pertukaran
belajar sebagai pendamping aspek; produk pertukaran, pertukaran informasi, pertukaran sosial,
pertukaran dan teknologi pertukaran finansial ( memasak dan emerson, tahun 1978; h kansson,
1982 ).Pertukaran informasi merupakan bagian dari bursa tersebut dari sebuah hubungan bisnis,
penting kedua untuk mengeksekusi produk bertukar dan jasa pengiriman uang ( hall 1991; h
kansson, 1982; johanson, 1989 ).Pertukaran melibatkan kegiatan yang berbeda yang berbeda,
atau interaksi.Untuk menggunakan istilah interaksi juga cara menggambarkan bahwa bisnis
adalah dilakukan karena dua arah komunikasi antara perusahaan, yaitu perusahaan berpengaruh
terhadap satu sama lain (kansson, 1982; johanson, 1989; turnbull et al, 1996 ).
Sistem E-Business
E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian,
penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis
(baik individual maupun instansi).
E-business diturunkan dari istilah seperti “e-mail” dan “e-commerce”, yaitu bisnis di internet. E-
business adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak hanya mengarah pada
aktifitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen dan bekerja sama dengan rekan-
rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain E-business merupakan interaksi dengan rekan-rekan
bisnis.Salah satu yang pertama kali menggunakan istilah tersebut adalah IBM, bulan oktober
1997. sekarang perusahaan-perusahaan besar kembali memikirkan bisnis mereka di dalam hal
internet dengan kebudayaan dan kemampuanya yang baru. Perusahaan-perusahaan sekrang
menggunakan web untuk membeli peralatan dan persediaan dari perusahaan lain untuk kemudian
bekerja sama dalam promosi penjualan, dan mereka melakukan penelitian bersama-sama.
Dengan memanfaatkan kenyamanan , keberadaan dan jangkauan yang mencapai seluruh dunia,
banyak perusahaan seperti Amazon.com dan eBay.com.
E-business adalah sebuah ilmu untuk membawa proses kepada orang yang tepat dan mengajak
orang untuk tertarik pada produk itu sehingga membelinya. Tanpa e-business, ecommerce hanya
sebuah mobil tanpa bahan bakar.
Fungsi dari e business yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting,
finance, dan human resource management. Proses transaksi online memegang peranan yang
sangat penting pada e-business
Pembagian E-Bisnis
1.Customer Relationship Management (CRM) : sistem kustomisasi real time yang memanajemen
kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan keinginan customer atau
menyangkut hubungan antaraØ perusahaan dengan konsumen yang meliputi : Sales, pemasaran,
data-data penjualan dan pelayanan, anggapan dari konsumen.
2.Enterprise Resource Planning (ERP) : sistem informasi pendukung e-business, yang
menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM, marketing,
warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi proses bisnis atau
menyangkut hubungan dalam-internal perusahaan tersebut, yang meliputi : Production planning,
integrated logistics, Accounting and Finance, Human Resource, Sales and distribution, order
management.
3.Enterprise Aplication Program (EAI) : merupakan konsep integrasi berbagai proses bisnis
dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message. EAI berfungsi sebagai
penghubung ERP dengan SCM atau ERP dengan CRM.
4.Supply Chain Management (SCM) : manajemen rantai supply secara otomatis
terkomputerisasi. SCM menyangkut hubungan antara perusahaan dengan supplier.
Tujuan implementasi e-bisnis adalah untuk mendukung efisiensi dan integritas pengelolaan data
Sumber Daya Manusia, Keuangan, Supply Chain Management/Logistic Management. Selain itu
berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi public dan stakeholders lainnya. Dengan
berbasiskan internet, sistem ini dapat diakses dimana saja sesuai dengan hak akses yang telah
ditentukan.
Bagi Customer
1. Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (24 jam
sehari) dan dari hampir semua lokasi.
2. Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
3. Memungkinkan konsumen dalam mendaptakan produk dann jasa yang lebihmurah, karena
konsumen biasa berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
4. Dalam beberapa kasus, terutama produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan
pengiriman produk secara cepat dan real-time.
5. Memungkinkan pelanggan untuk berpartisipasi dalam lelang virtual.
- Tahap Inform
Pada tahap awal ini, yang terjadi adalah adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai
mencoba membangun program-program kecil (software) berbasis internet.
- Tahap Automate
Tahap berikutnya adalah mencoba untuk mengintegrasikan beberapa unit di dalam perusahaan
yang masing-masing telah mengimplementasikan konsep kecil e-business. Yang menjadi dasar
penggabungan modul-modul ini biasanya adalah sebuah rangkaian proses yang saling
berhubungan.
- Tahap Integrate
Tahap selanjutnya dari pengembangan aplikasi e-business adalah mengintegrasikan proses bisnis
perusahaan dengan perusahaan atau entiti-entiti lain yang ada di luar perusahaan.
- Tahap Reinvent
Tahap terakhir di dalam evolusi dapat secara efektif diimplementasikan jika ada perubahan
paradigma mendasar dari manajemen perusahaan, terutama yang berkaitan dengan cara mereka
melihat bisnis yang ada.
interaksi sosial hubungan bisnis bisa dibahas dalam hal seberapa sering orang dari perusahaan
perusahaan tersebut bertemu , atau seberapa baik para pihak mengenal satu sama lain .Hal ini
berpendapat bahwa tergantung pada sejauh mana penggunaan teknologi informasi untuk
berbagai pertukaran , dampaknya terhadap interaksi sosial pola yang dilakukan tanpa teknologi
informasi dapat dipengaruhi .Satu argumen yang dapat yang dikemukakan pada saat teori tentang
efek dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di hubungan bisnis adalah bahwa
jumlah pertemuan , atau kebutuhan untuk rapat sepertinya juga akan mengalami penurunan , ini
karena penggunaan teknologi menangani banyak pertukaran informasi , i.e. menggantikan
beberapa pertukaran informasi pribadi Pertanyaannya adalah jika kebutuhan pertemuan untuk
pribadi menurun ketika tingkat menggunakan meningkatkan teknologi informasi.Yang
menyarankan meningkat efisiensi pertemuan tersebut, karena penggunaan teknologi informasi
kemudian menggantikan cara lain dari interaksi dari beberap tipe pertukaran.Di sisi lain, dengan
teknologi informasi mungkin memerlukan pertemuan tambahan, jika teknologi ini adalah sulit
penggunaan atau tujuan yang kerja adalah lain daripada pembuatan pertukaran informasi lebih
efisien dengan mengurangi kebutuhan untuk rapat.Alasan mengapa dengan teknologi informasi
di hubungan bisnis akan menurun atau meningkatkan kebutuhan pertemuan untuk pribadi hanya
dapat berspekulasi pada.Kertas ini analisis sejauh mana kebutuhan pertemuan untuk pribadi telah
mengalami penurunan atau ditingkatkan di masa diselidiki hubungan bisnis sebagai akibat dari
dengan teknologi informasi, serta sejauh yang perubahan seperti itu ini terkait dengan tingkat
lebih rendah dan lebih tinggi teknologi informasi.Jika Apabila penggunaan teknologi informasi
mempengaruhi kebutuhan akan pertemuan pribadi , dan bahwa efek ini terkait dengan ketika
digunakan adalah lebih besar atau lebih kecil , suatu hal yang menarik untuk menganalisis
mengapa dan bagaimana kebutuhan pertemuan tersebut adalah untuk kepentingan pribadi
terpengaruh dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
Metodologi
analisis akan didasarkan pada data dari studi standar empiris , yang terdiri dari sejumlah besar
pertanyaan mengenai hubungan bisnis dan jaringan .Dengan tujuan untuk analisis teknologi
informasi dan interaksi sosial sejumlah pertanyaan mengenai pertemuan dan persepsi tentang
dimensi sosial dari hubungan bisnis diminta dalam survei ini .Sebagai kertas ini terkonsentrasi
pada aspek pribadi rapat dan teknologi informasi , hanya beberapa pertanyaan dari temuan survei
dianalisis .Pertama analisis kekhawatiran bagaimana menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi pengaruh tentang perlunya pertemuan pribadi .Penggunaan teknologi informasi
untuk kepentingan yang berbeda ini juga merupakan bagian dari analisis , dan karenanya
pertanyaan mengenai penggunaannya juga dimasukkan dalam analisis
Security Beberapa metode pengamanan data dalam transaksi E-Commerce dan E-Bussines yaitu
Kriptografi Public Key yang merupakan sistem asimetris (tidak simetris) menggunakan beberapa
key untuk pengenkripsian yaitu public key untuk enkripsi data dan private key untuk dekripsi
data. Public key disebarkan ke seluruh dunia sementara private key tetap disimpan. Siapapun
yang memiliki public key tersebut dapat mengenkripsi informasi yang hanya dapat dibaca oleh
seseorang yang memiliki private key walaupun anda belum pernah mengenal bahkan tidak tahu
sama sekali siapa yang memiliki public key tersebut. Contoh : Elgamal , RSA , DSA.
Keuntungan : memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang melakukan pertukaran
informasi meskipun diantara mereka tidak ada persetujuan mengenai keamanan data terlebih
dahulu maupun saling tidak mengenal satu sama lain.
Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk
dalam e-business :
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi
keseluruhan perusahaan.
Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga
karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu : Validitas, Integritas,
dan Privasi.
Analisis
sebelum analisis termasuk orang orang pilihan pertanyaan yang diajukan dalam survei ini
dimulai , ada sebuah pernyataan tentang bagaimana hal itu akan dilaksanakan .Bagian pertama
menggambarkan skala pertanyaan dan bagaimanakah mereka dapat digunakan dalam analisis ,
serta tes terhadap validitas dan keandalan dari konstruksi .Bagian yang mengikuti adalah analisis
tentang perubahan teknologi informasi dan kebutuhan pribadi kegiatan rapat kerja dalam
hubungan bisnis , memfokuskan diri untuk bersaing dengan perusahaan penelitian pertanyaan
lebih langsung
1. sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem informasi manajemen untuk mengatur arus
kegiatan dan informasi dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan sistem informasi
manajemen yang terorganisir, manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat bagi
perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa tahun yang
lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara sederhana. Sistem yang
ada akan diatur dan dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan. Tetapi memasuki era
globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia,
sistem informasi manajemen pun mengalami kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik
sistem informasi manajemen berbasis TI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang
banyak manfaat dan kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga
untuk para customer yang melakukan hubungan dengan perusahaan.Telah dibuktikan bahwa
penerapan TI pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan berarti
semua perusahaan serta memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI bagi perusahaan
mereka. Masih ada juga perusahaan yang bertahan dengan sistem yang telah mereka miliki.
Terlepas dari semua itu, dalam hal ini Perusahaan Taxi “Blue Bird”.
a.Teknologi GPS mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada
mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan
mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen tidak perlu mendengarkan
suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.
2. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang membantu
perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui
implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang memberikan
fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-
fitur bagi kebutuhan spesifik industri. Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP
Business Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite
merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor
banyak informasi penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai
dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan secara
cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business Suite
tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution, material management dan
fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni
Driver Management dan Operation & Reservation Management agar bisa disatukan dengan
sistem mereka yang berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan
besar bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka
dapat melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis
penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di taksinya.
MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil
dilayarnya. MDT juga merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order
yang dilelang via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau
spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih
mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning system (GPS)
yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di
manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi, penumpang juga merasa lebih
terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird didalam
memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya
untuk korporat saja, namun juga untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel
diskon tertentu.
3. Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini
banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah,
melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang
dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas
layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering
menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun terus digencarkan
guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa
transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan /kendaraan. Secara langsung yang
menjadi penggerak utama usaha ini adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai
driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force, karena
mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang /
customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training.
Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat
mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.
KESIMPULAN
Dua hal yang penting dari E-business adalah yang pertama, teknologi informasi atau
sering disebut Internet, yang memungkinkan kita untuk melakukan transaksi bisnis secara
elektronik. Yang kedua adalah orang, dimana pekerjaan yang ada sekarang penuh dengan orang-
orang yang lebih akrab dengan kemajuan teknologi dibandingkan dengan dua pulih tahun yang
lalu.
Perdagangan Elektronik (E-Bisnis) adalah penggunaan sistematik teknologi maju jaringan dan
komunikasi untuk memperbaikai cara perusahaan berinteraksi dengan para pelanggan dan para
pemasok. Saat ini, perdagangan elektronis bukan merupakan pilihan, namun merupakan sebuah
persyaratan dasar bagi perusahaan untuk dapat eksis dan memenangkan persaingan yang
semakin tajam diantara perusahaan baik dalam skala local, nasional, regional maupun
internasional.
teknologi informasi dan internet tidak hanya fitur penting untuk memfasilitasi komunikasi antara
manusia dan , mereka adalah cara yang menciptakan model bisnis baru , dengan mengubah
perkembangan usaha dan mengubah mereka dengan cara yang positif .Internet dapat dianggap
sebagai sumber daya yang sangat strategis di mana perusahaan dapat menghasilkan pekerjaan
mereka dan jasa serta untuk memperluas ke pasar baru .Perusahaan yang memanfaatkan
teknologi baru ini akan lebih efisien dalam melakukan kegiatan usaha dan menciptakan
keunggulan kompetitif .Elektronik bisnis telah mengubah sistem ekonomi , masyarakat dan
politik .Ini adalah alasan utama mengapa perusahaan yang ada di dalam persaingan usaha yang
semakin ketat pada hari ini yang berorientasi kepada pasar yang memenuhi persyaratan dari
pembeli .
DAFTAR PUSTAKA
http://farahevelin1.blogspot.com/2018/01/uas-sim-18012018.html
https://4.bp.blogspot.com/-GxbYY4hhITA/VdbzsFk58_I/AAAAAAAABGA/N5szeE2Hp2Q/
s1600/lowongan-supir-taksi-bluebird.jpg
https://inside.id/article/angkutan-umum-modern-kini-jadi-idola
https://mozaic.mataharimall.com/male/my-blue-bird-uber-grabcar-aplikasi-taksi-online-
indonesia/
https://mozaic.mataharimall.com/wp-content/uploads/2016/04/perang-taksi-online-blue-bird-UI-
UX.jpg