Anda di halaman 1dari 28

TUGAS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PERUSAHAAN TAKSI “BLUE BIRD”

ABSTRAK

Materi ini mempelajari tentang identifikasi pengertian keamanan informasi dan kasus-kasus yang
terjadi pada keamanan informasi

PENDAHULUAN

Keamanan informasi ditujukan untuk mendapatkan kerahasiaan, ketersediaan, serta integritas


pada semua sumber daya informasi perusahaan bukan hanya peranti keras dan data. Manajemen
keamananinformasi terdiri atas perlindungan harian, yang disebut manajemen keamanan
informasi (information security managemen) dan persiapan-persiapan operasional setelah suatu
bencana, yang disebut dengan manajemen keberlangsungan bisnis (business continuity
managemen).

Dua pendekatan dapat dilakukan untuk menysun strategi-strategi ISM: manajemen resiko dan
tolok ukur. Perhatian akan ancaman dan risiko berhbungan dengan manajemen resiko.ancaman
dapat bersifat internal atau eksternal, tidak disengaja atau disengaja. Risiko dapat mencakup
insiden pengungkapan, penggunaan, dan modifikasi yang tidak diotorisasi serta pencurian,
penghancuran, dan penolakan layanan. Ancaman yang paling ditakuti adalah virus computer.
Ada tiga jenis pengendalian yang tersedia yaitu: pengendalian  teknis, pengendalian formal, dan
pengendalian informal.

Manajemen keberlangsungan bisnis terdiri atas seperangkat subrencana untuk menjaga


keamanan karyawan, memungkinkan keberlangsungan operasional dengan cara menyediakan
fasilitas mengembangkan rencana kontinjensi baru tidak harus dari awal; beberapa model
berbasis peranti lunak tersedia, seperti halnya garis besar dan panduan dari pemerintah.
LITERATUR TEORI

A.  Keamanan Informasi
Keamanan informasi (information security) digunakan untuk mendeskripsikan perlindungan baik
peralatan computer dan non komputer dan non kompter, fasilitas, data, dan informasi dari
penyalahgunaan pihak-pihak yang tidak berwenang.
Saat pemerintah dan kalangan industri menyadari kebutuhan untuk mengamankan sumber daya
informasi mereka, perhatian nyaris terfokus secara eksklusif pada perlindungan peranti keras dan
data, maka istilah keamanan sistem (system security) pun digunakan. Fokus sempit ini kemudian
diperluas sehingga mencakup bukan hanya peranti keras dan data, namun juga peranti lunak,
fasilitas computer, dan personel.

B.  Tujuan Keamanan Informasi


Keamanan informasi ditujukan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu:
1.    Kerahasiaan :Perusahaan berusaha untuk melindungi data informasinya dari pengungkapan
kepada orang-orang yang tidak berwenang.
2.    Ketersediaan :Tujuan infrastruktur informasi perusahaan  adalah  menyediakan data dan
informasi sedia bagi pihak-pihak yang memiliki wewenang untuk menggunakannya.
3.    Integritas :Semua sistem informasi harus memberikan representasi akurat atas sistem fisik
yang dipresentasikan.

C.  Manajemen Keamanan Informasi


Manajemen tidak hanya diharapkan untuk menjaga sumber daya informasi aman, namn jga
diharapkan untuk menjaga persahaan tersebut agar tetap berfungsi setelah suatu bencana atau
jebolnya sistem keamanan.  Aktifitas untuk menjaga agar perusahaan dan sumber daya informasi
tetap aman disebut Manajemen keamanan informasi.
CIO adalah orang yang tepat untuk memikul tanggung jawab atas keamanan informasi, namun
kebanyakan organisasi mulai menunjuk orang tertentu yang dapat mencurahkan perhatian penuh
terhadap aktivitas ini. Direktur keamanan sistem informasi perusahaan digunakan untuk individu
di dalam organisasi, biasanya anggota dari unit sistem informasi, yang bertanggung jawab atas
keamanan sistem informasi perusahaan tersebut. Namun saat ini perubahan sedang dibuat untuk
mencapai tingkat informasi yang lebih tinggi lagi di dalam perusahaan dengan cara menunjuk
seorang Direktur Assurance informasi perusahaan (CIAO). Seorang CIAO harus mendapatkan
serangkaian sertifikat keamanan dan memiliki pengalaman minimum 10 tahun dalam mengelola
suatu fasilitas keamanan informasi.
Pada bentuknya yang paling dasar, manajemen keamanan informasi terdiri atas empat tahap
yaitu:
1.    Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi perusahaan
2.    Mengidentifikasi risiko yang dapat disebabkan oleh ancaman-ancaman tersebut
3.    Menentukan kebijakan keamanan informasi
4.    Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.

D.  Strategi dalam ISM


1.    Manajemen Risiko (Risk Management)
Dibuat untuk menggambarkan pendekatan dimana tingkat keamanan sumber daya
informasi  perusahaan dibandingkan dengan risiko yang dihadapinya.
Manajemen Risiko merupakan satu dari dua strategi untuk mencapai keamanan informasi. Risiko
dapat dikelola dengan cara mengendalikan atau menghilangkan risiko atau mengurangi
dampaknya.
Tingkat keparahan dampak dapat diklasifikasikan menjadi:
a.    dampak yang parah (severe impact) yang membuat perusahaan bangkrut atau sangat
membatasi kemampuan perusahaan tersebut untuk berfungsi
b.    dampak signifikan (significant impact) yang menyebabkan kerusakan dan biaya yang
signifikan, tetapi perusahaan tersebut tetap selamat
c.    dampak minor (minor impact) yang menyebabkan kerusakan yang mirip dengan yang terjadi
dalam operasional sehari-hari.
2.      Tolok Ukur
Tolok ukur Adalah tingkat keamanan yang disarankan dalam keadaan normal harus memberikan
perlindungan yang cukup terhadap gangguan yang tidak terotorisasi.

E.  Ancaman
Ancaman keamanan sistem informasi adalah orang, organisasi, mekanisme, atau peristiwa yang
memiliki potensi untuk membahayakan sumber daya informasi perusahaan.
1.    Ancaman Internal
Ancaman internal bukan hanya mencakup karyawan perusahaan, tetapi juga pekerja temporer,
konsultan, kontraktor, bahkan mitra bisnis perusahaan tersebut.
2.    Ancaman Eksternal
Misalnya perusahaan lain yang memiliki produk yang sama dengan produk perusahaan kita atau
disebut juga pesaing usaha.

Jenis- Jenis Ancaman


Malicious software, atau malware terdiri atas program-program lengkap atau segmen-segmen
kode yang dapat menyerang suatu system dan melakukan fungsi-fungsi yang tidak diharapkan
oleh pemilik system. fungsi-fungsi tersebut dapat menghapus file atau sistem itu berhenti.
Terdapat beberapa piranti lunak yang berbahaya yaitu: Virus, worm, Trojan horse, adware,
spyware.

F.   Risiko Keamanan Informasi (Information Security Risk)


Didefinisikan sebagai potensi output yang tidak Diharapkan dari pelanggaran keamanan
informasi oleh Ancaman keamanan informasi. Semua risiko mewakili tindakan yang tidak
terotorisasi. Risiko-risiko seperti ini dibagi menjadi empat jenis yaitu:
Interuption: ancaman terhadap availability, yaitu data dan informasi yang berada dalam system
computer yang dirusak dan dibuang sehingga menjadi tidak ada atau menjadi tidak berguna.
Interception: merupakan ancaman terhadap secrey, yaitu orang yang tidak berhak mendapatkan
akses informasi dari dalam system computer.
Modification: merupakan ancaman terhadap integritas, yaitu orang yang tidak berhak, tidak
hanya berhasil mendapatkan akses, melainkan juga dapat melakukan pengubahan terhadap
informasi.
Fabrication: adanya orang yang tidak berwenang, meniru atau memalsukan suatu objek ke dalam
sistem.
G. Macam-macam Pengendalian
1.    Pengendalian Teknis
Adalah pengendalian yang menjadi satu di dalam system dan dibuat oleh para penyususn system
selama masa siklus penyusunan system. Dilakukan melalui tiga tahap:
a.    Identifikasi Pengguna.
Memberikan informasi yang mereka ketahui seperti kata sandi dan nomor telepon.nomor
telepon.
b.    Otentikasi Pengguna.
Pengguna memverivikasi hak akses dengan cara memberikan sesuatu yang mereka miliki, seperti
chip identifikasi atau tanda tertentu.
c.    Otorisasi Pengguna.
Pengguna dapat mendapatkan wewenang untuk memasuki tingkat penggunaan tertentu.
Setelah pengguna memenuhi tiga tahap tersebut, mereka dapat menggunakan sumber daya
informasi yang terdapat di dalam batasan file akses.

Sistem Deteksi Gangguan


Logika dasar dari sistem deteksi gangguan adalah mengenali upaya pelanggaran keamanan
sebelum memiliki kesempatan untuk melakukan  perusakan.

Firewall
Suatu Filter yang membatasi aliran data antara titik-titik pada suatu jaringan-biasanya antara
jaringan internal perusahaan dan Internet.

Berfungsi sebagai:      
a.    Penyaring aliran data
b.    Penghalang yang membatasi aliran data ke dan dari perusahaan tersebut dan internet.

2.    Pengendalian Kriptografis
Merupakan penggunaan kode yang menggunakan proses-proses matematika. Meningkatkan
keamanan data dengan cara menyamarkan data dalam bentuk yang tidak dapat dibaca. Berfungsi
untuk melindungi data dan informasi yang tersimpan dan ditransmisikan, dari pengungkapan
yang tidak terotorisasi.

Kriptografi  terbagi menjadi:
a.    Kriptografi Simetris
Dalam kriptografi ini, kunci enkripsi sama dengan kunci dekripsi.
b.    Kriptografi Asimetris
Dalam kriptografi kunci enkripsi tidak sama dengan kunci dekripsi.
Contoh:
Enkripsià kunci public
Dekripsià Kunci Privat
c.    Kriptografi Hybrid
d.   Menggabungkan antara kriptografi simetris dan Asimetris, sehingga mendapatkan kelebihan
dari dua metode tersebut.
Contoh: SET (Secure Electronic Transactions) pada E-Commerce

3.    Pengendalian Fisik
Peringatan yang pertama terhadap gangguan yang tidak terotorisasi adalah mengunci pintu
ruangan computer.Perkembangan seterusnya menghasilkan kunci-kunci yang lebih canggih,
yang dibuka dengan cetakan telapak tangan dan cetakan suara, serta kamera pengintai dan alat
penjaga keamanan.

4.    Pengendalian Formal
Pengendalian formal mencakup penentuan cara berperilaku,dokumentasi prosedur dan praktik
yang diharapkan, dan pengawasan serta pencegahan perilaku yang berbeda dari panduan yang
berlaku. Pengendalian ini bersifat formal karena manajemen menghabiskan banyak waktu untuk
menyusunnya, mendokumentasikannya dalam bentuk tulisan, dan diharapkan untuk berlaku
dalam jangka panjang.

5.    Pengendalian Informal
Pengendalian informal mencakup program-program pelatihan dan edukasi serta program
pembangunan manajemen.Pengendalian ini ditunjukan untuk menjaga agar para karyawan
perusahaan memahami serta mendukung program keamanan tersebut

H.  Pentingnya Keamanan sistem


Sistem Informasi diperlukan karena:
1.    Teknologi Komunikasi Modern yang membawa beragam dinamika dari dunia nyata ke dunia
virtual
2.    Kurangnya Keterampilan Pengamanan yang dimiliki oleh Pemakai
3.    Untuk menjaga objek kepemilikan dari informasi yang memiliki nilai ekonomis.

I.     Dukungan Pemerintah Dan Industri


Beberapa organisasi pemerintah dan internasional telah menentukan standar-standar yang
ditunjukan untuk menjadi panduan bagi organisasi yang ingin mendapatkan keamanan
informasi.Beberapa standar ini berbentuk tolak ukur, yang telah diidentifikasisebelumnya
sebagai penyedia strategi alternative untuk manajemen resiko. Beberapa pihak penentu standar
menggunakan istilah baseline(dasar) dan bukannyabenchmark (tolak ukur). Organisasi tidak
diwajibkan mengikuti standar ini.Namun, standar ini ditunjukan untuk memberikan bantuan
kepada perusahaan dalam menentukan tingkat target keamanan.

J.    Manajemen Keberlangsungan Bisnis


Manajemen keberlangsungan bisnis (business continuity management-BCM) adalah aktivitas
yang ditujukan untuk menentukan operasional setelah terjadi gangguan sistem informasi.
Subrencana yang umum mencakup:
1.    Rencana darurat (emergency plan):  terdiri dari cara-cara yang akan menjaga keamanan
karyawan jika bencana terjadi. Co: Alarm bencana, prosedur evakuasi
2.    Rencana cadangan :  menyediakan fasilitas computer cadangan yang bisa dipergunakan
apabila fasilitas computer yang biasa hancur atau rusak hingga tidak bisa digunakan.
3.    Rencana catatan penting (vital records plan) : merupakan dokumen kertas, microform, dan
media penyimpanan optis dan magnetis yang penting untuk meneruskan bisnis perusahaan.
K. Kebijakan Keamanan Informasi
Suatu kebijakan keamanan harus diterapkan untuk mengarahkan keseluruhan program.
Perusahaan dapat menerapkan keamanan dengan pendekatan yang bertahap, diantaranya:
Fase 1:
Inisiasi Proyek. Membentuk sebuah tim untuk mengawas proyek kebijakan keamanan tersebut.
Fase 2:
Penyusunan Kebijakan. Berkonsultasi dengan semua pihak yang berminat dan terpengaruh.
Fase 3:
Konsultasi dan persetujuan.Berkonsultasi dengan manajemen untuk mendapatkan pandangan
mengenai berbagai persyaratan kebijakan.
Fase 4:
Kesadaran dan edukasi.Melaksanakan program pelatihan kesadaran dan edukasi dalam unit-unit
organisasi.
Fase 5:
Penyebarluasan Kebijakan. Kebijakan ini disebarluaskan ke seluruh unit organisasi dimana
kebijakan tersebut dapat
PEMBAHASAN

Blue Bird Group

Blue Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi, Blue Bird  sudah menjadi
brand yang kuat dan dikenal luas oleh masyarakat. Diawali dengan  armada 25 taksi pada tahun
1972, kini setelah lebih dari 30 tahun mendalami bisnis jasa  transportasi, Blue Bird telah
berkembang pesat dengan sekitar 12000 armada-nya yang  tersebar di seluruh penjuru Jakarta.
Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas  dari upaya Blue Bird dalam memanfaatkan
teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kali di
Indonesia sistem komunikasi radio  serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-
armadanya. Jejak langkah Blue  Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang
beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan
teknologi GPS (Global  Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armada-
armadanya, GPS  ini juga digunakan sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call
Center.  

Berbeda dengan teknologi komunikasi radio yang terbatas pada komunikasi suara yang  sudah
umum digunakan oleh operator-operator taksi, teknologi GPS ini mempermudah  operator dalam
menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat  menjangkaunya, sehingga pelayanan
bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean  pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen
tidak perlu mendengarkan suara dari radio  komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke
pengemudi taksi.  Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan sekitarnya
saja,  melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia. Di Bali, sejak tahun 1989 Blue Bird  Group
telah menempatkan armada Golden Bird-nya, yang diikuti dengan armada taksi  regular Bali
Taksi pada tahun 1994. Kemudian berturut-turut pada tahun 1996 dan  1997, taksi regular
memasuki Lombok dengan nama Lombok Taksi dan kota Surabaya  dengan nama Surabaya
Taksi. Sekitar bulan November 2005, Blue Bird mulai  menjamah kota Bandung dengan 75
armada taksi regulernya. Meskipun dengan jumlah  armada yang masih sedikit, Bandung Taksi
ini mendapatkan pertentangan yang cukup  keras dari operator-operator taksi lainnya di
Bandung. Harus diakui jika reputasi dan  brand image yang telah diposisikan oleh Blue Bird
Group, cukup menjadi ancaman  terhadap operator taksi lainnya.

Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi  produknya ke jasa angkutan non-penumpang
Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo
Antarmoda. Di luar usaha  transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort
Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia,
serta  usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight Centre.
Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi  Business Intelligent
(BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver  BI).  Ini merupakan suatu
solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi  pendukung pengambilan keputusan
perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu  memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda  dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior.
Solusi ini disediakan  melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para
penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk
melakukan   perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
Aplikasi Business  Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis dan  menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil
keputusan bisnis  secara akurat.  SAP (System Application and Product) adalah software ERP
(Enterprise  Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu
pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan  software
yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan  kegiatan operasional
secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul  aplikasi yang mampu
mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam  aplikasi SAP dapat diintegrasikan
secara terpadu antara satu dengan lainnya serta  memungkinkan ketersediaan data yang akurat
dan aktual.  ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses
bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang  valid. ERP
dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem  yang
menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk  mendapatkan informasi
yang benar dan digunakan untuk pengambilan keputusan.  
Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik  karena
garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas.  Di samping itu,
proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga  konsultan yang
professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses
implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan  dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan  waktu yang panjang. Sedangkan
metode top down merupakan metode yang tepat untuk  mengimplementasikan Business
Intelligent.  Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter  System”
dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis  consulting. Pada
fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”.
Mengingat pertumbuhan  bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group mengimplementasikan
SAP Business Suite, yang membantu perusahaan mengonsolidasikan operasional yang terdiri
dari 28  cabang perusahaan, lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan
suatu sistem yang mampu mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business  Suite guna
menjadi informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk  proses pembuatan
keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI  sebagai suatu solusi yang
membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang  maksimal dari sistem SAP-nya.
Melalui implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang
memberikan fungsionalitas menyeluruh dan  terbaik, serta di saat yang bersamaan juga
menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan   spesifik industri. Disamping itu, solusi harus mampu
mengintegrasikan data dari  berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang
dapat dipraktekan,  informasi bisnis yang tepat waktu untuk mendorong proses pembuatan
keputusan, serta  menghasilkan tindakan-tindakan yang strategis dan bisnis yang solid.
Kelompok usaha Blue Bird telah mengumumkan rampungnya  pengimplementasian solusi
peranti lunak SAP dalam sistem Teknologi Informasi  mereka. Sebagai perusahaan transportasi
yang armadanya mencapai lebih dari 15.000  kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi TI yang
handal untuk memantau banyak hal  dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan,
kendaraan yang beroperasi dan yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu
terdata dengan baik.  Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite
dimanfaatkan  Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite merupakan solusi
peranti  lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak informasi
penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai dengan  informasi yang
diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan secara  cepat. Ini tentu
meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business  Suite tersebut meliputi
fungsi keuangan, controlling, sales & distribution, material  management dan fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus  mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni
Driver Management dan  Operation & Reservation Management agar bisa disatukan dengan
sistem mereka yang  berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan
besar bagi  perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka
dapat  melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis
penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS  sebagai instrument pelengkap di taksinya.
MDT mirip seperti pager, dimana setiap  informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil
dilayarnya. MDT juga  merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order
yang dilelang  via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau
spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50%  lebih
mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning  system (GPS)
yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini  mobil dapat dilacak di
manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi,  penumpang juga merasa lebih
terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Sampai saat ini  masih sedikit perusahaan taksi lainnya
yang menggunakan GPS dikarenakan biayanya  sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil
adalah Rp 15 juta. Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi
dengan sistem GPS. Salah satu  strategi yang digunakan Blue Bird didalam memelihara loyalitas
pelanggannya ialah  dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat saja,
namun juga  untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu.
Pelanggan  yang loyal pada Blue Bird dengan program ini akan dapat menggunakan taksi dengan
harga diskon, besarannya bervariasi antara 5%-15%.
 Pada saat ini Blue Bird memiliki  pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini
banyak masyarakat yang  mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah,
melainkan karena  nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang
dapat  dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas
layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering
menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir.  Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun  terus digencarkan
guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue  Bird terletak pada jasa
transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan /  kendaraan. Secara langsung yang
menjadi penggerak utama usaha ini adalah para  pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai
driver, pengemudi juga menjalankan  fungsi sebagai customer service dan sales force, karena
mau tidak mau, para pengemudi  inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang /
customer. Para pengemudi  di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training.
Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat
mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.

Kinerja Blue Bird sebenarnya tergolong bagus melihat peningkatan ekuitas dari Rp 3,6 triliun di
tahun 2014 menjadi Rp 4,6 triliun di tahun 2016 dengan peningkatan 27%. Pendapatan dan laba
usaha pun dapat mencatatkan pertumbuhan dari tahun 2014 ke tahun 2015, namun sayang sekali
di tahun 2016 pertumbuhan ini tidak dapat terulang kembali. Pendapatan neto tahun 2016 hanya
bisa sama dengan tahun 2014 saja, tetapi tidak dengan laba usaha yang terpaksa harus turun jika
membandingkan tahun 2016 dengan 2014.
Hasil Dan Diskusi

Upaya peneliti akhir-akhir ini di bidang teknologi informasi integrasi dengan( lindh hubungan
bisnis, 2006, ryssel et al. , 2004 ) dan teknologi informasi dampak terhadap jaringan ( baraldi
bisnis, 2003, dahlin, 2007, ritter 1999 ) yang menambah pengetahuan baru pada hubungan bisnis
dan jaringan.Sejalan dengan yang pertama bidang penelitian, menjadi fokus kajian ini hubungan
bisnis dan secara khusus kekhawatiran dimensi sosial dari Hubungan bisnis dan memiliki fokus
pada pertemuan pribadi .Berikut pertanyaan penelitian harus dijawab di koran: ah orang yang
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi di hubungan bisnis mempengaruhi kebutuhan
akan pertemuan pribadi Tujuannya adalah untuk menganalisis seberapa jauh hak menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi di hubungan bisnis pengaruh tentang perlunya pertemuan
pribadi dalam jangka waktu panjang berorientasi hubungan bisnis .Kertas kita mulai dengan
membahas kerangka analitis , yang didasarkan pada teori pada hubungan bisnis yang jangka
panjang berdasarkan orientasi dan pertukaran .Hasil pembahasan tersebut diikuti oleh analisis
354 hubungan bisnis industri di business-to-business swedia yang juga merumput di pasar dan
kesimpulan mengenai dampak teknologi informasi dan komunikasi menggunakan tentang
perlunya pertemuan pribadi

Interaksi sosial dan teknologi informasi


Bursa tersebut dari bisnis melibatkan interaksi dan hubungan mau tidak mau kegiatan sosial.Para
pihak mendapatkan mengenal satu sama lain sebagai mereka berinteraksi ( ford et al. , 1986;
turnbull et al. , 1996 ).Interaksi sosial berlangsung ketika orang dari kedua golongan bicara atau
bertemu dalam rangka untuk mengenal satu sama lain dan saling bertukar informasi.Interaksi
sosial bervariasi dalam intensitas tergantung pada berapa banyak warga terlibat, berapa kali
mereka bertemu dan karakter informasi yang mereka exchange ( memasak dan emerson, tahun
1978; 1984; h kansson dan stberg, tahun 1975 ).Informasi yang ditransfer melalui interaksi sosial
adalah sesuatu yang lebih dari nyata potongan informasi pada produk.Hal ini juga dari sebuah
kurang nyata alam sebagai ini membawa informasi di kedua produk dan aspek terkait lainnya
Interaksi sosial mengurangi ketidakpastian, dan memungkinkan para pihak menemukan bahwa
mereka dapat bersandar kepada satu sama lain ( granovetter, 1985 )
Untuk berinteraksi dalam rangka pertukaran informasi adalah merupakan aspek penting dari
hubungan bisnis, sejak informasi diperlukan dalam rangka untuk melaksanakan memesan,
berkomunikasi pada persyaratan produk tertentu, serta untuk memberikan membayar dan
setuju.Interaksi yang melibatkan pertukaran informasi sering menyediakan para pihak dengan
penambahan informasi, seperti yang dari pasar.Isu-isu yang terakhir melibatkan segalanya dari
mengenai pelanggan atau pemasok di dalam segera lingkungan, untuk diharapkan perubahan
dalam kondisi pasar pada umumnya ( johanson, 1989; seyed-mohammad,1990 ).Informasi
terhadap produk-produk teknis dan produksi proses itu juga menentukan sebagai sejauh dan
karakter informasi yang exchange ( memasak dan emerson, tahun 1978 aula n et al. Aula
1993 ).Untuk menyimpulkan, sejauh mana pertukaran informasi meliputi Berbagai daerah yang
berbeda, jumlah topik dan.Selain itu, pertukaran informasi diperlukan untuk menjaga bangunan
pertukaran dan bisnis produk hubungan secara keseluruhan.Terbukti, ada banyak kegiatan dalam
bisnis hubungan untuk mana informasi teknologi dapat dengan sengaja digunakan.Pertukaran
informasi tentang contoh adalah produk, rangka, pengiriman atau transaksi ekonomi yang terjadi

Saya menuju ke tempat usaha yang dibangun terus hubungan bisnis antara dua pihak tertentu
yang berarti menerima saling sejarah dan masa depan bagi hubungan telah disusun bersama oleh
kedua belah pihak yang ingin menikah .Sejarah itu pada dasarnya berdasarkan pengalaman para
pihak ' sebelum kerusuhan / bisnis produk dan atau jasa untuk penggantian keuangan .Masa
depan hubungan bisnis adalah cermin ' sesuai dengan target yang diharapkan oleh para pihak
yang terlibat pada kelanjutan dari bisnis mereka , menyediakan long-term orientasi untuk
tindakan dalam hubungan .

Analisis hubungan bisnis yang pendekatan usaha bersama antara perusahaan daripada bisnis
perusahaan operasi dari satu .Artinya menyelidiki kegiatan antara dua perusahaan dan
mempelajari kegiatan usaha sebagai bi-directional; yaitu bisnis mengambil tempat di angka dua
pertukaran ( bagozzi , 1974 ) .Pertukaran kekhawatiran lebih dari membeli dan menjual , sebagai
hukum pertukaran oleh alderson dan martin ( tahun 1965 mendefinisikan: pertukaran adalah
ketika kedua belah pihak memberikan sesuatu dalam rangka untuk mendapatkan sesuatu mereka
membutuhkan , tetapi tidak dimiliki sebelum , dan dengan demikian pertukaran meningkatkan
nilai dari setiap pihak .Sifat pertukaran adalah bahwa baik pihak meningkatkan nilai mereka
( alderson dan martin , tahun 1965; bagozzi , 1974 ) .Ketika bursa tersebut antara dua perusahaan
tersebut yaitu berorientasi bisnis jangka panjang hubungan yang dikembangkan dan , oleh karena
itu , orientasi yang tepat waktu merupakan hal yang penting untuk studi tentang hubungan bisnis
( iacobucci dan hibbard , 1999; johanson 1989 , kock , 1991 , rendah , 1997 , walter dan ritter ,
2003 ) .Perusahaan melibatkan
Pertukaran telah menjadi didirikan sebagai inti dari hubungan bisnis.Mereka telah pertukaran
belajar sebagai pendamping aspek; produk pertukaran, pertukaran informasi, pertukaran sosial,
pertukaran dan teknologi pertukaran finansial ( memasak dan emerson, tahun 1978; h  kansson,
1982 ).Pertukaran informasi merupakan bagian dari bursa tersebut dari sebuah hubungan bisnis,
penting kedua untuk mengeksekusi produk bertukar dan jasa pengiriman uang ( hall  1991; h
kansson, 1982; johanson, 1989 ).Pertukaran melibatkan kegiatan yang berbeda yang berbeda,
atau interaksi.Untuk menggunakan istilah interaksi juga cara menggambarkan bahwa bisnis
adalah dilakukan karena dua arah komunikasi antara perusahaan, yaitu perusahaan berpengaruh
terhadap satu sama lain (kansson, 1982; johanson, 1989; turnbull et al, 1996 ).
Sistem E-Business

E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian,
penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis
(baik individual maupun instansi). 
E-business diturunkan dari istilah seperti “e-mail” dan “e-commerce”, yaitu bisnis di internet. E-
business adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak hanya mengarah pada
aktifitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen dan bekerja sama dengan rekan-
rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain E-business merupakan interaksi dengan rekan-rekan
bisnis.Salah satu yang pertama kali menggunakan istilah tersebut adalah IBM, bulan oktober
1997. sekarang perusahaan-perusahaan besar kembali memikirkan bisnis mereka di dalam hal
internet dengan kebudayaan dan kemampuanya yang baru. Perusahaan-perusahaan sekrang
menggunakan web untuk membeli peralatan dan persediaan dari perusahaan lain untuk kemudian
bekerja sama dalam promosi penjualan, dan mereka melakukan penelitian bersama-sama.
Dengan memanfaatkan kenyamanan , keberadaan dan jangkauan yang mencapai seluruh dunia,
banyak perusahaan seperti Amazon.com dan eBay.com. 
E-business adalah sebuah ilmu untuk membawa proses kepada orang yang tepat dan mengajak
orang untuk tertarik pada produk itu sehingga membelinya. Tanpa e-business, ecommerce hanya
sebuah mobil tanpa bahan bakar.
Fungsi dari e business yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting,
finance, dan human resource management. Proses transaksi online memegang peranan yang
sangat penting pada e-business

Pembagian E-Bisnis 

E-BUSINESS dibagi menjadi 4 bagian : 

1.Customer Relationship Management (CRM) : sistem kustomisasi real time yang memanajemen
kustomer dan melakukan personalisasi produk dan servis berdasarkan keinginan customer atau
menyangkut hubungan antaraØ perusahaan dengan konsumen yang meliputi : Sales, pemasaran,
data-data penjualan dan pelayanan,  anggapan dari konsumen. 
2.Enterprise Resource Planning (ERP) : sistem informasi pendukung e-business, yang
menyediakan berbagai macam kebutuhan perusahaan seperti supply chain, CRM, marketing,
warehouse, shipping, dan payment, serta mampu melakukan otomatisasi proses bisnis atau
menyangkut hubungan dalam-internal perusahaan tersebut, yang meliputi : Production planning,
integrated logistics, Accounting and Finance, Human Resource, Sales and distribution, order
management.
3.Enterprise Aplication Program (EAI) : merupakan konsep integrasi berbagai proses bisnis
dengan memperbolehkan mereka saling bertukar data berbasis message. EAI berfungsi sebagai
penghubung ERP dengan SCM atau ERP dengan CRM. 
4.Supply Chain Management (SCM) : manajemen rantai supply secara otomatis
terkomputerisasi. SCM menyangkut hubungan antara perusahaan dengan supplier.

Tujuan dan Manfaat Implementasi E-Bisnis 

Tujuan implementasi e-bisnis adalah untuk mendukung efisiensi dan integritas pengelolaan data
Sumber Daya Manusia, Keuangan, Supply Chain Management/Logistic Management. Selain itu
berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi public dan stakeholders lainnya. Dengan
berbasiskan internet, sistem ini dapat diakses dimana saja sesuai dengan hak akses yang telah
ditentukan.

Manfaat implementasi e-bisnis adalah : 


1.    Meningkatkan kinerja operasional perusahaan.
2.    Meningkatkan peluang akses ke pasar, pemasok dan pendanaan yang sangat luas.
3.    Meningkatkan efisiensi perusahaan.
4.    Mempermudah pengelolaan asset perusahaan.
5.    Meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan.
6.    Meningkatkan komunikasi seluruh stakeholders.
7.     Mengatasi kesenjangan digital.
8.     Media mempromosikan kompetensi perusahaan.
9.    Memperlancar transaksi bisnis.
10. Sarana penyebaran informasi secara luas.

Manfaat E-Bisnis bagi perusahaan, customer dan masyarakat


Bagi Perusahaan
1.    Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga perusahaan
bias menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik dan menjamin relasi dengan
mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
2.    Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan dan mengakses
informasi berbasis kertas (paperbased information).
3.     Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi. Contohnya:
www.dogtoys.com, www.cattoys.com dan www.pawprintbooks.com. 
4.    Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai nilai
bertipe “pull”, yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan
pemanufakturan just-intime (JIT).
5.    Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan
jasanya.

Bagi Customer
1.    Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (24 jam
sehari) dan dari hampir semua lokasi.
2.    Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
3.    Memungkinkan konsumen dalam mendaptakan produk dann jasa yang lebihmurah, karena
konsumen biasa berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
4.     Dalam beberapa kasus, terutama produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan
pengiriman produk secara cepat dan real-time.
5.    Memungkinkan pelanggan untuk berpartisipasi dalam lelang virtual.

Empat Tahap Evolusi e-Business

- Tahap Inform
Pada tahap awal ini, yang  terjadi adalah adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai
mencoba membangun program-program kecil (software) berbasis internet.
- Tahap Automate
Tahap berikutnya adalah mencoba untuk mengintegrasikan beberapa unit di dalam perusahaan
yang masing-masing telah mengimplementasikan konsep kecil e-business. Yang menjadi dasar
penggabungan modul-modul ini biasanya adalah sebuah rangkaian proses yang saling
berhubungan.
- Tahap Integrate
Tahap selanjutnya dari pengembangan aplikasi e-business adalah mengintegrasikan proses bisnis
perusahaan dengan perusahaan atau entiti-entiti lain yang ada di luar perusahaan.
- Tahap Reinvent
Tahap terakhir di dalam evolusi dapat secara efektif diimplementasikan jika ada perubahan
paradigma mendasar dari manajemen perusahaan, terutama yang berkaitan dengan cara mereka
melihat bisnis yang ada.

Rapat dan teknologi informasi

 interaksi sosial hubungan bisnis bisa dibahas dalam hal seberapa sering orang dari perusahaan
perusahaan tersebut bertemu , atau seberapa baik para pihak mengenal satu sama lain .Hal ini
berpendapat bahwa tergantung pada sejauh mana penggunaan teknologi informasi untuk
berbagai pertukaran , dampaknya terhadap interaksi sosial pola yang dilakukan tanpa teknologi
informasi dapat dipengaruhi .Satu argumen yang dapat yang dikemukakan pada saat teori tentang
efek dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di hubungan bisnis adalah bahwa
jumlah pertemuan , atau kebutuhan untuk rapat sepertinya juga akan mengalami penurunan , ini
karena penggunaan teknologi menangani banyak pertukaran informasi , i.e. menggantikan
beberapa pertukaran informasi pribadi Pertanyaannya adalah jika kebutuhan pertemuan untuk
pribadi menurun ketika tingkat menggunakan meningkatkan teknologi informasi.Yang
menyarankan meningkat efisiensi pertemuan tersebut, karena penggunaan teknologi informasi
kemudian menggantikan cara lain dari interaksi dari beberap tipe pertukaran.Di sisi lain, dengan
teknologi informasi mungkin memerlukan pertemuan tambahan, jika teknologi ini adalah sulit
penggunaan atau tujuan yang kerja adalah lain daripada pembuatan pertukaran informasi lebih
efisien dengan mengurangi kebutuhan untuk rapat.Alasan mengapa dengan teknologi informasi
di hubungan bisnis akan menurun atau meningkatkan kebutuhan pertemuan untuk pribadi hanya
dapat berspekulasi pada.Kertas ini analisis sejauh mana kebutuhan pertemuan untuk pribadi telah
mengalami penurunan atau ditingkatkan di masa diselidiki hubungan bisnis sebagai akibat dari
dengan teknologi informasi, serta sejauh yang perubahan seperti itu ini terkait dengan tingkat
lebih rendah dan lebih tinggi teknologi informasi.Jika Apabila penggunaan teknologi informasi
mempengaruhi kebutuhan akan pertemuan pribadi , dan bahwa efek ini terkait dengan ketika
digunakan adalah lebih besar atau lebih kecil , suatu hal yang menarik untuk menganalisis
mengapa dan bagaimana kebutuhan pertemuan tersebut adalah untuk kepentingan pribadi
terpengaruh dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi

Metodologi

 analisis akan didasarkan pada data dari studi standar empiris , yang terdiri dari sejumlah besar
pertanyaan mengenai hubungan bisnis dan jaringan .Dengan tujuan untuk analisis teknologi
informasi dan interaksi sosial sejumlah pertanyaan mengenai pertemuan dan persepsi tentang
dimensi sosial dari hubungan bisnis diminta dalam survei ini .Sebagai kertas ini terkonsentrasi
pada aspek pribadi rapat dan teknologi informasi , hanya beberapa pertanyaan dari temuan survei
dianalisis .Pertama analisis kekhawatiran bagaimana menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi pengaruh tentang perlunya pertemuan pribadi .Penggunaan teknologi informasi
untuk kepentingan yang berbeda ini juga merupakan bagian dari analisis , dan karenanya
pertanyaan mengenai penggunaannya juga dimasukkan dalam analisis

Security Dalam E-Business

Security Beberapa metode pengamanan data dalam transaksi E-Commerce dan E-Bussines yaitu
Kriptografi Public Key yang merupakan sistem asimetris (tidak simetris) menggunakan beberapa
key untuk pengenkripsian yaitu public key untuk enkripsi data dan private key untuk dekripsi
data. Public key disebarkan ke seluruh dunia sementara private key tetap disimpan. Siapapun
yang memiliki public key tersebut dapat mengenkripsi informasi yang hanya dapat dibaca oleh
seseorang yang memiliki private key walaupun anda belum pernah mengenal bahkan tidak tahu
sama sekali siapa yang memiliki public key tersebut. Contoh : Elgamal , RSA , DSA.
Keuntungan : memberikan jaminan keamanan kepada siapa saja yang melakukan pertukaran
informasi meskipun diantara mereka tidak ada persetujuan mengenai keamanan data terlebih
dahulu maupun saling tidak mengenal satu sama lain.

Faktor-faktor keberhasilan E-Bussiness

Terdapat dua faktor penting dalam menetapkan keberhasilan langkah-langkah untuk masuk
dalam e-business :
Faktor pertama adalah tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas e-business atas strategi
keseluruhan perusahaan.
Faktor kedua adalah kemampuan untuk menjamin bahwa proses e-business memenuhi tiga
karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis apapun, yaitu : Validitas, Integritas,
dan Privasi.

Analisis

sebelum analisis termasuk orang orang pilihan pertanyaan yang diajukan dalam survei ini
dimulai , ada sebuah pernyataan tentang bagaimana hal itu akan dilaksanakan .Bagian pertama
menggambarkan skala pertanyaan dan bagaimanakah mereka dapat digunakan dalam analisis ,
serta tes terhadap validitas dan keandalan dari konstruksi .Bagian yang mengikuti adalah analisis
tentang perubahan teknologi informasi dan kebutuhan pribadi kegiatan rapat kerja dalam
hubungan bisnis , memfokuskan diri untuk bersaing dengan perusahaan penelitian pertanyaan
lebih langsung

solusi masalah pada Blue Bird Group

1.       sebuah perusahaan, diperlukan adanya sistem informasi manajemen untuk mengatur arus
kegiatan dan informasi dalam perusahaan yang bersangkutan. Dengan sistem informasi
manajemen yang terorganisir, manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat bagi
perusahaan. Tanpa adanya sistem informasi yang baik, niscaya perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam mengembangkan dan bersaing dengan para kompetitornya. Beberapa tahun yang
lalu,sistem informasi perusahaan mungkin masih dikembangkan secara sederhana. Sistem yang
ada akan diatur dan dikembangkan sendiri oleh manajemen perusahaan. Tetapi memasuki era
globalisasi dimana teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia,
sistem informasi manajemen pun mengalami kemajuan. Mulai banyak perusahaan yang melirik
sistem informasi manajemen berbasis TI untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memang
banyak manfaat dan kemudahan yang akan didapat, tidak hanya bagi pihak perusahaan, tapi juga
untuk para customer yang melakukan hubungan dengan perusahaan.Telah dibuktikan bahwa
penerapan TI pada perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan performa, namun bukan berarti
semua perusahaan serta  memutuskan untuk menggunakan SIM berbasis TI bagi perusahaan
mereka. Masih ada juga perusahaan yang bertahan dengan sistem yang telah mereka miliki.
Terlepas dari semua itu, dalam hal ini Perusahaan Taxi “Blue Bird”.
a.Teknologi GPS  mempermudah  operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada
mana yang dapat  menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan
mengurangi antrean  pemesanan. Keunggulan lainnya, konsumen tidak perlu mendengarkan
suara dari radio  komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.

b.Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi  Business Intelligent


(BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver  BI).  Ini merupakan suatu
solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi  pendukung pengambilan keputusan
perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu  memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda  dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior.
Solusi ini disediakan  melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para
penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk
melakukan   perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
c.Aplikasi Business  Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan,
menganalisis dan  menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil
keputusan bisnis  secara akurat.  SAP (System Application and Product) adalah software ERP
(Enterprise  Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu 
pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan  software
yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan  kegiatan operasional
secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul  aplikasi yang mampu
mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam  aplikasi SAP dapat diintegrasikan
secara terpadu antara satu dengan lainnya serta  memungkinkan ketersediaan data yang akurat
dan aktual.  ERP merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses 
bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang  valid. ERP
dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem  yang
menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk  mendapatkan informasi
yang benar dan digunakan untuk pengambilan keputusan. 
d.    Proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga  konsultan yang
professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses
implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan  dari bottom up untuk
mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan  waktu yang panjang. Sedangkan
metode top down merupakan metode yang tepat untuk  mengimplementasikan Business
Intelligent.  Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul 
Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant 
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter  System”
dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis  consulting. Pada
fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”.

2.   Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI  sebagai suatu solusi yang membantu
perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang  maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui
implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang memberikan
fungsionalitas menyeluruh dan  terbaik, serta di saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-
fitur bagi kebutuhan   spesifik industri. Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP
Business Suite dimanfaatkan  Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite
merupakan solusi peranti  lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor
banyak informasi  penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai
dengan  informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan secara 
cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business  Suite
tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution, material  management dan
fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus  mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni
Driver Management dan  Operation & Reservation Management agar bisa disatukan dengan
sistem mereka yang  berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan
besar bagi  perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka
dapat  melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. Blue Bird Group merintis
penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS  sebagai instrument pelengkap di taksinya.
MDT mirip seperti pager, dimana setiap  informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil
dilayarnya. MDT juga  merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order
yang dilelang  via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau 
spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50%  lebih
mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning  system (GPS)
yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini  mobil dapat dilacak di
manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi,  penumpang juga merasa lebih
terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Salah satu  strategi yang digunakan Blue Bird didalam
memelihara loyalitas pelanggannya ialah  dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya
untuk korporat saja, namun juga  untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel
diskon tertentu.

3.   Pada saat ini Blue Bird memiliki  pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini
banyak masyarakat yang  mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah,
melainkan karena  nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang
dapat  dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas 
layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering 
menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir.  Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun  terus digencarkan
guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue  Bird terletak pada jasa
transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan /kendaraan. Secara langsung yang
menjadi penggerak utama usaha ini adalah para  pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai
driver, pengemudi juga menjalankan  fungsi sebagai customer service dan sales force, karena
mau tidak mau, para pengemudi  inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang /
customer. Para pengemudi  di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training.
Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat 
mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.

KESIMPULAN

            Dua hal yang penting dari E-business adalah yang pertama, teknologi informasi atau
sering disebut Internet, yang memungkinkan kita untuk melakukan transaksi bisnis secara
elektronik. Yang kedua adalah orang, dimana pekerjaan yang ada sekarang penuh dengan orang-
orang yang lebih akrab dengan kemajuan teknologi dibandingkan dengan dua pulih tahun yang
lalu.
Perdagangan Elektronik (E-Bisnis) adalah penggunaan sistematik teknologi maju jaringan dan
komunikasi untuk memperbaikai cara perusahaan berinteraksi dengan para pelanggan dan para
pemasok. Saat ini, perdagangan elektronis bukan merupakan pilihan, namun merupakan sebuah
persyaratan dasar bagi perusahaan untuk dapat eksis dan memenangkan persaingan yang
semakin tajam diantara perusahaan baik dalam skala local, nasional, regional maupun
internasional.
teknologi  informasi dan internet tidak hanya fitur penting untuk memfasilitasi komunikasi antara
manusia dan , mereka adalah cara yang menciptakan model bisnis baru , dengan mengubah
perkembangan usaha dan mengubah mereka dengan cara yang positif .Internet dapat dianggap
sebagai sumber daya yang sangat strategis di mana perusahaan dapat menghasilkan pekerjaan
mereka dan jasa serta untuk memperluas ke pasar baru .Perusahaan yang memanfaatkan
teknologi baru ini akan lebih efisien dalam melakukan kegiatan usaha dan menciptakan
keunggulan kompetitif .Elektronik bisnis telah mengubah sistem ekonomi , masyarakat dan
politik .Ini adalah alasan utama mengapa perusahaan yang ada di dalam persaingan usaha yang
semakin ketat pada hari ini yang berorientasi kepada pasar yang memenuhi persyaratan dari
pembeli .

DAFTAR PUSTAKA

http://farahevelin1.blogspot.com/2018/01/uas-sim-18012018.html

https://4.bp.blogspot.com/-GxbYY4hhITA/VdbzsFk58_I/AAAAAAAABGA/N5szeE2Hp2Q/
s1600/lowongan-supir-taksi-bluebird.jpg
https://inside.id/article/angkutan-umum-modern-kini-jadi-idola
https://mozaic.mataharimall.com/male/my-blue-bird-uber-grabcar-aplikasi-taksi-online-
indonesia/
https://mozaic.mataharimall.com/wp-content/uploads/2016/04/perang-taksi-online-blue-bird-UI-
UX.jpg

Putra, Y. M., (2018). Keamanan Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3)

Anda mungkin juga menyukai