Anda di halaman 1dari 4

RAGAM DESAIN PENELITIAN KUANTITATIF

Desain penelitian kuantitatif memiliki bentuk-bentuk yang secara garis besar


dikategorikan menjadi dua kelompok besar, yaitu ekperimental dan non
eksperimental. Penelitian eksperimental memiliki bentuk-bentuk: (1) Pre
eksperimen; (2) Ekperimen penuh; (3) Faktorial; (4) Kuasi Ekperimen; dan (5)
Time-series. Desain non ekperimen memiliki bentuk-bentuk: (1) Ex Post Facto;
(2) Korelasional; dan (3) Survei. Berikut penjelasan mengenai desain penelitian
tersebut yang akan disampaikan pada Bab III (Bagian Desain Penelitian).

1. One Group Pretest-Posttest


Langkah-langkah yang biasanya dilakukan ketika melakukan penelitian jenis ini
adalah dengan cara:
1. Melakukan pretest pada variabel dependen;
2. Melakukan perlakuan (treatment) pada subjek;
3. Melakukan posttest, yaitu pengukuran ulang pada variabel dependen;
4. Perbedaan skor antara posttest dan pretest menunjukkan apakah
treatment yang dilakukan tersebut berhasil atau tidak.

Tabel 1. Desain Satu Kelompok Pretes-Postes


Pretes Variabel Independen Postest
Y1 Perlakuan X Y2

2. Static Group

Tabel 2. Desain Kelompok Statis


Kelompok Variabel Independen Postest
Eksperimen Perlakuan X Y2
Kontrol - Y2

3. Randomized Subjects, Posttest-Only Control Group

Penentuan anggota kelompok eksperimen dan kontrol, masing-masing diacak


secara terpisah.
1. Pengacakan kelompok eksperimen
2. Pengacakan kelompok kontrol

Tabel 3. Desain Acak Subjek, Kontrol Postes


Kelompok Variabel Independen Postest
(Acak) Eksperimen Perlakuan X Y2
(Acak) Kontrol - Y2

4. Randomized Match Subjects, Posttest-Only Control Group

Tabel 4. Desain Acak Subjek Cocok, Kontrol Postes


Kelompok Variabel Independen Posttest
(Acak) Eksperimen Perlakuan X Y2
Kontrol - Y2
Pengacakan dilakukan sekali untuk kelompok eksperimen, sisanya adalah
kelompok kontrol

1
5. Randomized Subjects, Pretest-Posttest Control

Tabel 5. Desain Subjek Acak, Kontrol Pretes-Postes


Kelompok Pretes Variabel Independen Posttest
(Acak) Eksperimen Y1 Perlakuan X Y2
(Acak) Kontrol Y1 - Y2

6. Solomon Three-Group

Tabel 6. Desain Tiga Kelompok Solomon


Kelompok Pretes Variabel Independen Posttest
(Acak) Eksperimen Y1 Perlakuan X Y2
(Acak) Kontrol 1 Y1 - Y2
(Acak) Kontrol 2 - Perlakuan X Y2

7. Solomon Four-Group

Tabel 7. Desain Empat Kelompok Solomon


Kelompok Pretes Variabel Independen Posttest
(Acak) Eksperimen Y1 Perlakuan X Y2
(Acak) Kontrol 1 Y1 - Y2
(Acak) Kontrol 2 - Perlakuan X Y2
(Acak) Kontrol 3 - - Y2

8. Simple Factorial Design

Tabel 8. Desain Faktorial Sederhana


Faktor 2 Faktor 1 (X1)
(X2) Metode 1 Metode 2
Level 1 Hasil 1 Hasil 3
Level 2 Hasil 2 Hasil 4

9. Nonrandomized Control Group, Pretest–Posttest

Tabel 9. Desain Subjek Tak Acak, Kontrol Pretes-Postes


Kelompok Pretes Variabel Independen Posttest
Eksperimen Y1 Perlakuan X Y2
Kontrol Y1 - Y2

10. Counterbalanced

Tabel 10. Desain Seimbang


Pengulangan Perlakuan
X1 X2
1 Kelompok 1 Kelompok 2
2 Kelompok 2 Kelompok 1

2
11. One-Group Time-Series

Tabel 11. Desain Waktu–Serial Satu Kelompok


Y1 Y2 Y3 Y4 X Y5 Y6 Y7 Y8

12. Control Group Time-Series

Tabel 12. Desain Waktu–Serial Kelompok Kontrol


Ekperimen Y1 Y2 Y3 Y4 X Y5 Y6 Y7 Y8
Kontrol Y1 Y2 Y3 Y4 - Y5 Y6 Y7 Y8

13. Ex Post Facto (Causal-Comparative)

Ex Post Facto dikenal juga dengan istilah Causal-Comparative.

Ada kalanya tidak mungkin memanipulasi variasi pada variabel tertentu, misalnya
sikap akademik, kreativitas, harga diri, status sosial ekonomi, dan kepribadian.
Eksperimen sulit dilakukan terhadap variabel-variabel tersebut.

Tabel 13. Jenis Desain Ex Post Facto


Desain Variabel Independen Variabel Dependen
Proaktif Kategorisasi berdasarkan Hipotesis pada Variabel
Variabel Independen Dependen
Retroaktif Kategorisasi berdasarkan Hipotesis pada Variabel
Variabel Dependen Independen

Contoh desain eks pos fakto proaktif:


Variabel independen:
kelompok subjek orang tua lengkap vs kelompok subjek orang tua tunggal
Variabel dependen:
self-confidence

Contoh desain eks pos fakto retroaktif:


Variabel independen:
sikap kerja atau motivasi kerja
Variabel dependen:
kelompok pegawai berkinerja tinggi vs berkinerja rendah

Penentuan mana anteseden vs konsekuen


Kenakalan membuat mahasiswa memiliki prestasi rendah; atau
Karena prestasi rendah maka mahasiswa mengekspresikannya dalam
bentuk kenakalan.

14. Korelational

Riset korelasional tidaklah rumit. Cukup memperoleh minimal dua pengukuran


terhadap variabel independen (X) dan variabel depedent (Y) dari sampel yang
diteliti. Untuk melakukan penelitian jenis korelasional, syarat yang harus dipenuhi
adalah:

3
1. Variabel yang diteliti dapat diskor
2. Ukuran sampel minimal adalah 30
3. Tidak selalu ada hubungan kausalitas antara X dan Y

Desain korelasional memiliki kedekatan dengan desain ex pos facto. Sifatnya lebih
bersifat generik untuk mengetahui sejauh mana arah dan kekuatan hubungan
antar variabel. Desain korelasional sering digunakan untuk menggenalisir
hipotesis. Hasil genelarisir ini kemudian dapat ditindaklanjuti secara lebih detil
melalui desain ekperimen atau ex post facto.
Beberapa bentuk riset yang termasuk dalam desain korelasional, yaitu:
1. Korelasi
2. Regresi
3. Korelasi parsial
4. Analisis diskriminan
5. Analisis faktor
6. Analisis jalur
7. Korelasi kanonik

15. Survei

Metode survei cocok untuk menjawab pertanyaan penelitian yang terkait dengan
pendapat orang atas isu atau permasalahan tertentu. Kunci desain suvei adalah:
1. Pengambilan sampel dari populasi tertentu
2. Mengembangkan instrumen survei
3. Mengumpulkan data melalui kuesioner atau wawancara

Objek survei dapat berupa hal-hal yang tangible, misalnya banyaknya mahasiswa
yang menggunakan mobil, sepeda motor, sepeda, atau jalan kaki sebagai alat
transportasi ke kampus. Bisa juga berupa hal-hal yang intangible, seperti konstruk
psikologis atau sosiologis.

Ada dua kategori desain survei: longitudinal dan cross-sectional

16. Mixed-Method

Metode campuran atau mixed method adalah desain penelitian yang


menggabungkan antara kuantitatif dan kualitatif. Ada tiga jenis desain yang
umum dilakukan pada metode campuran, yaitu:
1. Explanatory sequential (QUAN → qual) design
2. Exploratory sequential (QUAL → quan) design
3. Convergent parallel (QUAN + QUAL) design

Anda mungkin juga menyukai