Tentukan forecasting bulan januari 2021 dengan metode pemulusan dan besarnya Mean
Squared Error.
Jawab:
tahapan pertama menentukan koefisien α, dengan rumus α =(2/n+1), α = (2/12+1) = 1,53846
atau dibulatkan menjadi 0,2. maka alpha atau koefisien alpha sebesar 0,2.
kemudian Langkah ke 2 yakni menghitung nilai peramalan periode pertama, yaitu dengan
membagi total keseluruhan permintaan adalah dibagi banyaknya periode sebanyak 12 periode
sehingga, F (1) = Rp 1.583.000 /12 = Rp 131.917. Setelah itu Langkah selanjutnya yaitu
menghitung forecasting dari seluruh periode dengan rumus : Ft+1 = α Xt + (1-α) Ft-1.
dimana,
Ft+1 = Ramalan untuk periode ke t+1 Xt = Nilai riil periode ke t α = Bobot yang
menunjukkan konstanta penghalus (0 ≤ ≤1) Ft-1 = Ramalan untuk periode ke t-1
Berikut hasil forecasting pada seluruh periode:
periode 2020 data penjualan (At) Forecast (Ft)
januari Rp 120.000 Rp 131.917
februari Rp 125.000 Rp 129.533
maret Rp 129.000 Rp 128.627
april Rp 124.000 Rp 128.701
mei Rp 130.000 Rp 127.761
juni Rp 140.000 Rp 128.209
juli Rp 128.000 Rp 130.567
agustus Rp 136.000 Rp 130.054
september Rp 142.000 Rp 131.243
oktober Rp 130.000 Rp 133.394
november Rp 135.000 Rp 132.715
desember Rp 144.000 Rp 133.172
dimana, Error = At – Ft
MSE = Total error kuadrat/banyaknya n
dengan n=12 maka MSE atau Mean Squared Error nya sebesar Rp 51.707.098
6. Menentukan forecast penjualan maskapai penerbangan garuda Indonesia pada tahun 2019
dengan metode trend least square.
Jawab:
jumlah penumpang
tahun prediksi (x) x^2 xy
Garuda Indonesia (y)
2006 9200000 -2 4 -18400000
2007 9800000 -1 1 -9800000
2008 10400000 0 0 0
2009 11100000 1 1 11100000
2010 12700000 2 4 25400000
total 53200000 10 8300000