Anda di halaman 1dari 10

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA REVITALISASI PENDIDIKAN BERKARAKTER DI TK KUSUMA DESA KALIHARJO MELALUI PENAMBAHAN MATERI MUATAN LOKAL PKM GT

Diusulkan oleh:

Yesi Untary Pramika Wardhani Agus Uripto

1102408034 / 2008 2101407161/2007 2101407147/2007

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2011

ii

HALAMAN PENGE AHAN 1. Judul pe elitia : UPAYA REVITALISASI PENDIDIKAN BERKARAKTER DI TK KUSUMA DESA KALIHARJO MELALUI PENAMBAHAN MATERI MUATAN LOKAL 2. Bida Pe elitia : Pe didi a PKM GT 3. Ketua Pe eliti a. Na a Le ap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Ala at Ruma f. HP/Email 4. Jumlah Anggota a. Nama Anggota I b. Nama Anggota II 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap b. NIP : : Yesi Unta : 1102408034 : Te nologi Pendidi an : UNNES : Kali arjo Rt. 02 Rw. 03, Kec. Kaligesing, Kab. Purworejo : 085724545602/ uri_ uchi i@ ahoo.com : 2 Orang : Prami a Wardhani 2101407161 : Agus Uripto 2101407147 : Rafika Ba u Kusumandari, M.Pd : 197904152003122002

c. Alamat Rumah & No.HP : Jl. Dewi Sartika Timur Rt.6/V, Kradenan Lama Semarang. Hp : 08156621852 Semarang, 22 Februari 2011 Menyetujui Wakil/Pembantu Dekan Kegiatan Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana

( Dr. Achmad Rifai RC, M.Pd ) NIP.195908211984031001

( Yesi Untary ) NIM. 1102408034

Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

( Drs. Masrukhi, M.Pd. ) NIP. 196205081988031002

(Rafika Bayu Kusumandari, M.Pd ) NIP. 197904152003122002


ii

iii

KATA PENGANTAR Yang pertama dan utama penulis ingin memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Penerapan Konsep Upaya Revitalisasi Pendidikan Berkarakter Di TK Kusuma Desa Kaliharjo Melalui Penambahan Materi Muatan Lokal Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini dapat diselesaikan tidaklah lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Ibu Rafika Bayu Kusumandari, M.Pd., sebagai dosen pembimbing karya tulis ilmiah. 2. Bapak, Ibu dan keluarga penulis yang telah memberikan semangat, dan doa, serta fasilitas materiil. 3. Teman-teman jurusan Teknologi Pendidikan yang banyak memberikan ide, masukan, serta bantuan secara materiil dan non materiil. 4. Serta emua pihak yang telah banyak membantu, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini banyak terdapat kekurangan meskipun penulis sudah berusaha secara optimal. Walaupun demikian, penulis berharap karya ini dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan kita semua. Akhirnya tulisan ini terbuka untuk menerima tegur sapa, petunjuk, kritik, dan saran yang bersifat membangun. Untuk itu, penulis sampaikan terima kasih.

Semarang, 22 Februaari 2011

Penulis

iii

iv

DAFTAR I I

HALAMAN JUDUL ................................ ................................ ...................... PENGESAHAN ................................ ................................ .............................. KATA PENGANTAR ................................ ................................ ...................

i ii iii

DAFTAR ISI ................................ ................................ ................................ . iv PENDAHULUAN Latar Belakang ................................ ................................ ............................... Tujuan Penulisan ................................ ................................ ............................ Manfaat Penulisan ................................ ................................ .......................... GAGASAN ................................ ................................ ................................ ..... KESIMPULAN ................................ ................................ .............................. DAFTAR PUSTAKA ................................ ................................ .................... 1 2 2 3 4 5

iv

UPAYA RE ITALI ASI PENDIDIKAN BERKARAKTER DI TK KUSUMA DESA KALIHARJO MELALUI PENAMBAHAN MATERI MUATAN LOKAL

PENDAHULUAN Latar Belakang Banyaknya kenakalan remaja dewasa ini merupakan bukti bahwa remaja Indonesia kini sedang mengalami kemerosotan identitas. Bangsa yang tidak berhasil menjaga identitas dan karakternya akan musnah keberadaannya sebagai bangsa. Guna menjaga, memupuk dan mengembangkan karakter bangsa Indonesia atau dengan perkataan lain guna menjaga eksistensi bangsa Indonesia, maka diperlukan upaya strategis dan sistemik melalui pendidikan karakter bangsa. Mengapa melalui pendidikan karakter? Karena pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan terencana yang menyangkut semua lapisan masyarakat dan dapat dilakukan secara sistemik, terus-menerus dan berkelanjutan. Pendidikan merupakan wahana yang strategis dalam membangun karakter, sebagaimana dikemukakan Hylda Taba, (1962: 18-23), yang menyatakan: that since all cultural traditions have roots, cultural continuity is possible only if education preserves this heritage by passing on the truths worked out in the past to the new generation, thus developing a common cultural background and loyalties. Pada bagian lain disebutkan pula: the school is not merely a residual institution to maintain things as they are: education has creative function to play in the shaping of individuals and through them in the shaping of the culture. Kutipan tersebut dapat diartikan secara bebas bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam menjaga atau melestarikan nilai-nilai atau budaya dan juga sekaligus membangun atau membentuk budaya baru. Kesinambungan budaya hanya mungkin dapat dijaga melalui pendidikan yang mewariskan dan meneruskan tradisi budaya yang telah berakar, kepada generasi baru. Sekolah juga bukan hanya lembaga residu yang hanya memelihara segala sesuatu yang statis atau apa adanya. Akan tetapi pendidikan juga memiliki fungsi kreatif untuk membangun atau membentuk budaya para individu, budaya yang diperlukan untuk menjaga keberadaan suatu bangsa dalam menghadapi tantangan jaman. Membangun karakter peserta didik sesuai dengan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 3 pada dasarnya adalah membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat menuju kecerdasan kehidupan bangsa. Proses pembelajaran tersebut diharapkan membentuk resultan berupa karakter bangsa yang terefleksikan dalam bentuk pikiran, ucapan, dan tindakan yang unik dan konsisten. Pembentukan karakter bangsa perlu dilakukan sejak usia dini, secara utuh menyeluruh dan dilaksanakan secara konsisten dan terus menerus serta berkelanjutan. Kiranya akan sulit dicapai jika pendidikan karakter bangsa dilakukan secara mendadak dan segmential atau terpenggal penggal. Pendidikan karakter bangsa harus dilakukan secara utuh dan menyeluruh. Pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas, juga mempunyai budi pekerti dan
1

sopan santun sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun orang lain. Pendidikan karakter menjadi satu hal yang mungkin dilaksanakan oleh lembaga pendidikan karena seiring pelaksanaan otonomi daerah yang juga berimbas pada otonomi pendidikan sehingga, lembaga pendidikan diberi kewenangan untuk mengembangkan pendidikannya. Pelaksanaan otonomi pendidikan tersebut mendorong perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi. Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah daerah dan Peraturan Pemerintah nomor 25 tentang kewenangan Pusat dan Daerah, telah mendorong perubahan pada sistem pengelolaan pendidikan di Indonesia. Pendidikan diserahkan pengelolaannya kepada pemerintah daerah, sementara pemerintah pusat sebatas menyusun acuan dan standar yang bersifat nasional. Pengelolaan pendidikan khususnya pengembangan kurikulum mengacu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum di semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu pengembangan Kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan baik sekolah maupun daerah tertentu.
Hal-hal yang diuraikan merupakan yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji dan mengangkat metode pembelajaran untuk menumbuh-kembangkan pendidikan berkarakter dari tingkat pendidikan dasar yaitu Taman Kanak -kanak (TK) menjadi sebuah karya tulis dengan harapan bisa berkontribusi di bidang pendidikan. Karya tulis ini diberi judul: UPAYA REVITALISASI PENDIDIKAN BERKARAKTER DI TK KUSUMA DESA KALIHARJO MELALUI PENAMBAHAN MATERI MUATAN LOKAL.

Tujuan penulisan Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah : a. Memberikan gagasan mengenai pentingnya upaya revitalisasi pendidikan berkarakter di TK Kusuma Desa Kaliharjo melalui Penambahan Materi Muatan Lokal. b. Menambah wacana keilmuan mengenai upaya revitalisasi pendidikan berkarakter melalui penambahan muatan lokal. c. Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter. Manfaat penulisan Manfaat yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut: 1. Teoretis Menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam bidang Pendidikan. 2. Praktis a) Memberikan masukan kepada pihak penyelenggara pendidikan Anak Usia Dini (TK). b) Memberikan sumbangan pendidikan terhadap masyarakat yang masih awam terhadap pendidikan di daerah. c) Sebagai langkah awal pembentukan pendidikan berkarakter.
2

GAGASAN Mulai dari pendidikan karakter, kmd pentingnya pendidikan karakter, revitalisai pendidikan karakter dengan penambahan muatan lokal...... Penambahan muatan lokal dalam kurikulum di TK Kusuma Desa Kaliharjo merupakan bentuk revitalisai dari pendidikan berkarakter. Usaha revitalisasi ini harapannya ialah, perbaikan mental atau karakter anak bangsa yang lebih menghargai kebudayaan milik mereka sendiri. Anak akan jauh memiliki rasa bangga akan kebudayaan daerah sehingga mereka akan tetap mempertahankannya. Sehingga ketika arus globalisasi masuk nantinya kebudayaan atau kesenian daerah akan tetap berada pada eksisten sinya yang unggul. Muatan lokal yang akan diterapkan yakni kesenian setempat meliputi tari daerah dolalak dan jatilan, tata krama, membuat klanting khas Purworejo (dalam bentuk playdock). Latar belakang orang tua murid yang seluruhnya menengah ke bawah merupakan suatu indikasi bahwa dalam lingkungan rumah atau keluarga mereka tidak mendapatkan suatu pendidikan yang layak apalagi tentang pendidikan karakter. Dalam keseharian murid-murid TK Kusuma menggunakan bahasa jawa ngoko dan terkadang tidak mengindahkan lagi unggah-ungguh. Bukan hanya remaja anak-anak pun mulai terkontaminasi dari kemajuan jaman dan informasi mereka mulai menyukai budaya negara lain. Ini merupakan hal yang sangat berbahaya karena awal dari cikal bakal tunas muda akan terkikis jati dirinya. Melalui pendidikan ini merupakan suatu langkah awal untuk mulai menumbuhkembangkan kembali jati diri mereka melau pendidikan berkarakter. Di TK Kusuma akan diterapkan sebuah pendidikan berkarakter yang tentu saja disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Bentuk dari pendidikan berkarakter di TK Kusuma adalah pengembangan kurikulum yaitu penambahan muatan lokal. Bentuknya adalah penambahan bahan ajar (tema) dalam setiap RKH (rencana kegiatan harian) yaitu kesenian dan tatakrama. Kesenian dapat dijabarkan menjadi kesenian tari dolalak dan kesenian tari Jatilan. Guru mengajarkan gerak dasar tari Dolalak kemudian dilanjutkan dengan gerak dengan judul lagu tari dolalak tertentu menggunakan musik, membuat klanting khas purworejo menggunakan playdok. Tatakrama sendiri di ajarkan melalui bahasa jawa dalam hal ini percakapan sehari hari dan di kaitkan dengan unggah-ungguh atau tatakrama. Dengan penambahan materi muatan lokal ini siswa TK Kusuma akan mulai belajar tentang kebudayaan dan tatakrama di setiap jam sekolahnya. Sangat penting sekali pendidikan berkarakter semacam ini diberikan mulai pada jenjang pendidikan yang paling dasar (TK) karena akan menjadi fundamental pada dirinya untuk tugas perkembangan berikutnya. Melalui pendidikan yang kontinyu dan berkelanjutan sesuai dengan tingkat atau jenjang pendidikan mereka. Agar upaya revitalisasi pendidikan berkarakter ini dapat terwujud perlu adanya kerjasama untuk mensukseskan program ini. Kurikulum Taman Kanakkanak adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masingmasing TK atau PAUD formal. Kurikulum pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengacu pada Permendiknas No.58 Tahun 2009 dan berpedoman pada panduan penyusunan KTSP dari Badan Standar Nasional Pendidikan. Kurikulum ini perlu dikembangkan oleh suatu tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dina
3

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo serta bimbingan nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran dari Tim Pengembang Kurikulum TK Kabupaten Purworejo dan Pengawas TK/SD UPT P dan K Kecamatan Kaligesing. Tapi yang paling menentukan berhasil atau tidaknya adalah guru itu sendiri karena guru lah yang berhadapan langsung setiap harinya. KESIMPULAN Untuk menjaga, memupuk dan mengembangkan karakter bangsa Indonesia atau dengan perkataan lain guna menjaga eksistensi bangsa Indonesia, maka diperlukan upaya strategis dan sistemik melalui pendidikan karakter bangsa. Mengapa melalui pendidikan karakter, karena pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan terencana yang menyangkut semua lapisan masyarakat dan dapat dilakukan secara sistemik, terus-menerus dan berkelanjutan. Pendidikan karakter tidak dijadikan kurikulum yang baku, melainkan dibiasakan melalui proses pembelajaran. Mengenai sarana-prasarana, pendidikan karakter ini tidak memiliki sarana-prasarana yang istimewa, karena yang diperlukan adalah proses penyadaran dan pembiasaan. Seperti halnya yang terjadi pada TK Kusuma Desa Kaliharjo kurikulum mengenai materi muatan lokal belum diterpkan. Padahal materi tersebut merupakan materi pokok dalam rangka pembentukan anak didik yang berkarakter. Sehingga harapannya setelah adanya peyisipan materi muatan lokal itu akan terbentuk mental anak didik yang jauh lebih baik. Menghargai kebudayaan sebagai kekayaan lokal yang patut diletarikan.

DAFTAR PUSTAKA Herdani, Yoggi, 2010, Pendidikan Karakter Sebagai Pondasi Kesuksesan Peradaban Bangsa, dalam dikti.go.id/index.php Koesoema, Doni, 2010, Pendidikan Karakter dalam http://www.asmakmalaikat. com/go/artikel/ pendidikan/umum1.htm Siskandar, 2010, "Pendidikan Karakter Bangsa", Naskah Sambutan dalam Seminar Nasional Pendidikan Karakter Bangsa, Juni 2010, Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang Taba Hilda, 1962. Curriculum Development, Theory and Practice, New York: Harcourt, Brace &World Undang-Undang Nomor: 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Waspodo, Muktiono, 2010, Menata Ulang Pendidikan Karakter Bangsa, http//www.pendidikan karakter bangsa./index.php

Anda mungkin juga menyukai