Anda di halaman 1dari 5

NAMA :RESTI YUNITASARI

NIM :837745362
MK :PKR
TUGAS :TT 2
POKJAR :BANDAR SRIBHAWONO

1. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat digunakan untuk membangun kerjasama dengan
pihak lain yang terkait :

a. Mengumpulkan data statistic dan sumber informasi


Anda perlu memiliki data statistic sederhana,terutama data sekolah yang meliputi jumlah
murid,jumlah murid mengulang kelas,jumlah murid putus sekolah,dan jumlah murid yang
melanjutkan ke SMP.

b. Melakukan negosiasi
Anda dan kepala sekolah perlu mengatur langkah-langkah untuk melakukan negosiasi
agar mendapatkan dukungan.Dalam melakukan negosiasi itu tumbuhkan kesan bahwa
ereka bukan hanya membantu kita,tetapi mereka merupakan unsure penting,tanpa
kehadiran mereka maka sekolah tidak akan berjalan dengan baik.

c. Memberikan peran nyata


Masyarakat perlu diberikan peranan nyata,misalnya menjadi tutor,dan narasumber di
berbagai bidang antara lain :kesenian,olahraga,kesehatan,kerajinan,dan pertanian.

d. Melaporkan keadaan sekolah


Pada saat saat tertentu anda atau sekolah dapat memberikan laporan kepada kepala desa
atau masyarakat tentang keadaan sekolah.

e. Melakukan kerjasama dengan sekolah dan guru lain


Sekolah dapat memberikan penghargaan terhadap masyarakat yang berjasa terhadap
sekolah.Penghargaan seperti ini dapat berbentuk piagam atau piala,atau lebih sederhana
lagi misalnya mengumumkan kepada masyarakat ketika rapat sekoalh,kenaikan kelas
atau pada saat rapat desa.

2. A.Prinsip pengembangan kurikulum

1.Relevansi

Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan, isi, dan proses belajar
harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan relevansi ke dalam
berarti bahwa terdapat kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu
antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian yang menunjukkan keterpaduan kurikulum.

2.Fleksibilitas

Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di
sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda.
Hal ini berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya
memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun
kemampuan, dan latar belakang anak.

3.Kontinuitas

Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara
berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya
berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan
dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.

4. Praktis/efisiensi

Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya
murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-
keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia.

5.Efektifitas

Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas maupun
kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan dari kebijakan-
kebijakan pemerintah. Dalam pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama
kurikulum yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah
dalam bidang pendidikan

B.Prinsip pelaksanaan kurikulum

1.Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.

2.Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,belajar untuk beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,belajar untuk memahami dan menghayati,belajar untuk
mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi
orang lainbelajar untuk membangun dan menemukan jati diri.

3.Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat


perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
4.Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai,

5.Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,

6.Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta
kekayaan daerah

7.Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri.

C.Prinsip struktur kurikulum

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran

dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri seperti tertera pada tabel 2. Muatan lokal

merupakan kegiatan kulikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
satuan pendidikan.

b) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakulikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.

c) Substansi mata pelajaran IPA atau IPS pada SD/MI merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”.

d) Pembelajaran pada kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada
kelas IV s.d. VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
e) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum.

f) Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

g) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.

3. hal-hal yang perlu dinilai dalam PKR :

-Mengecek keterlaksanaan jadwal

-Mengecek keterlaksanaan pembelajaran di kelas-kelas yang di rangkap

-Mencatat materi pembelajaran yang tidak sempat diajarkan

-Mencatat kegiatan yang tertunda

-Mencatat tugas-tugas yang harus diberikan kepada murid hari minggu berikutnya

-Mecatat pertanyaan murid yang belum sempat terjawab

-Mencatat muri-murid yang belaum bertanya terlibat secara aktif dalam belajar

-Menuliskan hal-hal yang perlu anda perbaiki dalam PKR

-Mencatat hal-hal yang memuaskan dan yang mengecewakan anda sebagai guru dalam
PKR

4. Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan memungkinkan


guru/instruktur mengelola kegiatan jenis ini secara efektif dan efisien serta memainkan perannya
sebagai: 1) Organisator kegiatan pembelajaran. 2) Sumber informasi bagi siswa. 3) Pendorong
bagi siswa untuk belajar.

5. 1. Berikan penguatan terhadap perilaku murid yang baik. Dengan memberi-kan penguatan
mendorong untuk maju atau mencapai hasi belajar yang lebih baik. Berikanlah penguatan secara
tepat, sehingga murid terdorong untuk belajar lebih baik. Penguatan yang diberikan haruslah
bermakna, hangat, 26 – 5 Pembelajaran Kelas Rangkap tepat sasaran, bervariasi, dan diberikan
segera setelah murid menunjukkan perilaku jawaban, tugas, dan lain-lain yang diharapkan.

2. Melakukan supervisi proses awal dan bersikap tanggap terhadap keadaan murid. Guru dapat
mengembangkan supervisi proses awal, yakni sikap tanggap guru terhadap murid baik individu
maupun kelompok yang memungkinkan guru mengetahui apa-kah segala sesuatu berjalan lancar
sesuai dengan yang dihadapkan.
3. Melakukan supervisi proses lanjut. Berikan bantuan belajar sesuai kebutuhan untuk belajar
lebih lanjut. Mengadakan supervisi proses lanjut yang memusatkan perhatian pada penekanan
dan pemberian bantuan ketika kegiatan berlangsung. Setelah kelompok atau murid secara
perorangan bekerja beberapa saat, guru perlu berkeliling kembali untuk memberikan bantuan
bagi murid yang memerlukan. Untuk itu guru harus mampu berinteraksi dengan murid, sehingga
bantuan yang diberikan cukup efektif.

4. Mengadakan supervisi pemanduan, yang bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan kegiatan
serta menyiagakan untuk mengikuti kegiatan akhir. Adakan pemantapan terhadap kegiatan
kelompok kecil dan per- Pembelajaran Kelas Rangkap 5 - 27 orangan. Mengadakan supervisi
pemanduan yang memusatkan perhatian pada penilaian pencapaian tujuan dari berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka menyiapkan rangkuman dan pemantapan sehingga murid saling
belajar dan memperoleh wawasan yang menyeluruh. Ini dilakukan dengan mendatangi
kelompok, menilai kemajuannya, dan menyiapkan mereka untuk mengikuti kegiatan akhir cara
yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai