KLASIKAL UTBK TPS : PBM 2
Bacalah tulisan berikut. Kemudian jawablah soal-soal yang
tersedia dengan memilih jawaban yang paling tepat di antara
pilihan jawaban A, B, C, D, atau E.
Berbeda dengan kelompok menengah ke bawah, riset
Nielsen menunjukkan masih terjadi pertumbuhan konsumsi di kelas
masyarakat atas sekitar 34%. Masyarakat kelas menengah atas ini
masih mengeluarkan pendapatannya untuk biaya lifestyle seperti
biaya makanan di restoran, namun tetap wait and see.
Penjelasan mengenai kondisi masyarakat kelas menengah
atas ini, sinkron dengan analisis Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, beberapa waktu lalu. Ari
menyebut ada pergeseran konsumsi pada masyarakat kelas
menengah atas. Sebagian besar golongan kelas ekonomi ini
cenderung menunda konsumsi barang tahan lama untuk sekadar
menikmati waktu luang.
Salah satu indikasi yang dijadikan acuan oleh Ari adalah
keingingan masyarakat untuk rekreasi atau menikmati waktu
senggang ke luar kota. Kemacetan yang sering terjadi di sepanjang
ruas tol Jagorawi arah Puncak Bogor dan tiket kereta api yang terjual
habis saat akhir pekan yang panjang menjadi salah satu
parameternya.
“Sekarang bukan zamannya lagi pamer barang baru seperti
handphone atau baju baru, tetapi orang lebih suka pamer foto liburan
yang langsung bisa di-upload di media sosial mereka,” kata Ari,
beberapa waktu lalu.
Sebenarnya, lanjut Ari, nilai pendapatan bulanan
masyarakat kelas menengah tidak mengalami peningkatan yang
berarti. Tapi, untuk menunjukkan aktualisasi kelasnya, masyarakat
golongan menengah ini harus membuat pilihan antara membeli
barang elektornik atau melakukan hal lain. “Dan mereka memilih
jalan-jalan,” kata Ari.
Faisal Basri menyatakan masyarakat kelas menengah atas
melakukan pengalihan (switching) dari porsi pendapatan untuk
belanja ke tabungan. Pada triwulan II-2016 porsi pendapatan
masyarakat yang ditabung sebesar 18,6%, pada triwulan II-2017
naik menjadi 21,1%.
“Survei Kepercayaan Konsumen oleh Bank Mandiri juga
menunjukkan kecenderungan serupa dan berlanjut. Berdasarkan
survei itu, porsi pendapatan masyarakat yang ditabung naik dari
20,6% pada Juli 2017 menjadi 21,1% pada Agustus 2017,” kata
Faisal.
Pengalihan ke tabungan tampak pula dari akselerasi
kenaikan dana pihak ketiga (DPK) di perbankan sejak Oktober 2016.
Pada September 2016 pertumbuhan DPK hanya 3,5%. Sebulan
kemudian naik menjadi 6,5%, lalu naik lagi menjadi 8,4% pada
November dan 9,6% pada Desember.
Sejak Januari 2017 hingga Juni 2017 pertumbuhan DPK
hampir selalu dua digit. Sebaliknya, kredit yang disalurkan
perbankan melemah dan hanya tumbuh satu digit selama 19 bulan
terakhir. “Jadi, dana masyarakat yang mengindap di perbankan
mengalami peningkatan,” kata dia.
Faisal menyarankan agar pemerintah menyasar kelas
menengah atas dengan menggenjot sektor pariwisata. Dia
menyebut, terdapat potensi 78 juta WNI yang siap untuk berwisata.
“Tantangan pemerintah yang utama bagaimana mengajak warga
negara Indonesia sendiri bisa berkunjung dan berwisata ke wilayah
Indonesia sendiri,” kata dia.
1. Ide pokok tulisan di atas adalah....
A. kelas menengah atas jaman now
B. tren kelas menengah atas
C. konsumsi kelas menengah atas
D. tren konsumsi kelas menengah atas
E. masyarakat kelas menengah atas
1
2. Kata berimbuhan pada tulisan di atas yang penulisannya salah
adalah....
A. menunjukkan
B. menyebut
C. mengeluarkan
D. menyasar
E. mengindap
3. Dari tulisan yang disajikan, hal apakah yang sudah seharusnya
dipertimbangkan untuk dilakukan pemerintah Indonesia?
A. lebih menggiatkan produksi barang tahan lama
B. menggenjot sektor pariwisata
C. menutup bank
D. menutup akses jalan tol
E. lebih menggiatkan sektor indusri barang elektronik
4. Kalimat inti dari kalimat utama paragraf keenam tulisan di atas
adalah....
A. Faisal menyatakan.
B. Faisal Basri menyatakan.
C. Faisal Basri menyatakan masyarakat.
D. Faisal Basri menyatakan masyarakat kelas.
E. Faisal Basri menyatakan masyarakat kelas menengah atas.
5. Dari tulisan di atas, apakah aktivitas nyata yang paling menonjol
pada tren masyarakat kelas menengah atas jaman now
dibandingkan sebelumnya?
A. mengeluarkan pendapatannya untuk biaya lifestyle
B. cenderung menunda konsumsi barang tahan lama untuk
sekadar menikmati waktu luang.
C. pamer barang baru seperti handphone atau baju baru
D. foto liburan langsung di-upload di media sosial mereka
E. berkunjung dan berwisata ke wilayah Indonesia sendiri
6. Berikut ini yang bukan merupakan opini pada bacaan di atas
adalah
A. Survei Kepercayaan Konsumen oleh Bank Mandiri juga
menunjukkan kecenderungan serupa dan berlanjut.
B. Masyarakat kelas menengah atas melakukan pengalihan
(switching) dari porsi pendapatan untuk belanja ke
tabungan.
C. Rekreasi akan dijadikan salah satu indikasi yang dijadikan
acuan oleh Ari.
D. Faisal Basri menyatakan masyarakat kelas menengah atas
melakukan pengalihan (switching) dari porsi pendapatan
untuk belanja ke tabungan.
E. Faisal menyarankan agar pemerintah menyasar kelas
menengah atas dengan menggenjot sektor pariwisata.
7. Pernyataan di bawah ini adalah pernyataan yang tidak sesuai
dengan bacaan di atas, kecuali
A. Sekarang bukan zamannya lagi pamer barang baru seperti
handphone atau baju baru.
B. Terdapat 78 juta WNI yang siap untuk berwisata.
C. Masyarakat kelas menengah masih mengeluarkan
pendapatannya untuk biaya lifestyle.
D. Masyarakat menengah lebih suka pamer foto liburan yang
langsung bisa di-upload di media sosial mereka.
E. Masih terjadi pertumbuhan konsumsi di kelas masyarakat
menengah atas, yakni 34%.
Bacalah tulisan berikut. Kemudian jawablah soal-soal yang
tersedia dengan memilih jawaban yang paling tepat di antara
pilihan jawaban A, B, C, D, atau E.
Terbongkarnya kasus peredaran vaksin palsu telah
menimbulkan keresahan masyarakat. Sejauh ini BPOM menemukan
12 jenis vaksin yang dipalsukan. Pelaku memalsukan vaksin yang
KLASIKAL UTBK TPS : PBM 2
diproduksi oleh P.T. Biofarma, P.T. Sanofi Grup, P.T. Glaxo Smith
Kline (GSK).
Bareskrim Polri telah menetapkan dua puluh tiga orang
tersangka dalam kasus peredaran vaksin palsu ini; mulai dari dokter,
kepala rumah sakit, apoteker, bidan, hingga distributor dan produsen
vaksin palsu. Berdasarkan paparan Bareskrim Polri dan Kementerian
Kesehatan di Komisi IX DPR, ada 14 rumah sakit, 8 klinik dan
tenaga kesehatan yang menggunakan vaksin palsu. Sebagian besar
beroperasi di sekitar Bekasi. Rinciannya, 10 RS di Kabupaten Bekasi
dan 3 RS di Kota Bekasi. Setelah ditelusuri, pihak rumah sakit
mengaku mencari vaksin selain yang diberikan pemerintah karena
stok yang kerap habis. Di sisi lain, rumah sakit harus melayani
banyak anak yang harus diberi vaksin (Kompas.com, 18/7/2016).
Peredaran vaksin palsu sangat mungkin juga terjadi di luar
Jakarta dan Bekasi. Penyidik Kepolisian menyatakan bahwa sindikat
pemalsu vaksin telah memproduksi vaksin palsu sejak 2003 dengan
distribusi di seluruh Indonesia. Wilayah penyebaran vaksin palsu ini
tak hanya di Jakarta, tetapi juga Jawa Barat, Semarang dan Medan
(Kompas.com, 29/6/2016).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan
vaksin palsu di sejumlah daerah. Temuan itu didapat setelah
melakukan penelusuran di seluruh wilayah di Indonesia. Hasilnya,
ditemukan 37 fasilitas layanan kesehatan di 9 Provinsi yang
mendapatkan vaksin dari sumber tidak resmi. Dari 39 sampel vaksin
ditemukan empat sampel yang isinya palsu dan satu sampel diduga
palsu karena label tidak sesuai. Namun, tidak diungkap dari propinsi
mana keempat sampel yang isinya palsu itu (Kompas.com,
12/7/2016)
Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan
Indonesia (YPKKI) mengatakan pernah menemukan vaksin BCG
palsu dari kementerian kesehatan RI. “Salah satu itu saya temukan
dari klinik swasta dapat gratis vaksin BCG dari Pemerintah tahun
2014, ternyata palsu,” ujar Marius di LBH Jakarta, Menteng, Jakarta
Pusat, Selasa (28/6/2016).
Adanya temuan vaksin BCG palsu dari Pemerintah pada
Mei atau juni 2014 itu membantah pernyataan Kementerian
Kesehatan bahwa semua obat dan vaksin yang berasal dari
Pemerintah aman (Kompas.com, 28/6/2016). Peredaran obat
melibatkan jalur yang panjang, mulai dari produsen, distributor,
penjual, fasilitas layanan kesehatan (RS, klinik, puskesmas dll,),
tenaga kesehatan (dokter, bidan, perawat), dan sebagainya; juga
melibatkan manajemen, administrasi dan pencatatan baik di tingkat
lembaga Pemerintah (kementerian kesehatan pusat sampai daerah),
manajemen fasilitas pelayanan kesehatan, produsen, distributor, dan
sebagainya.
8. Dari tulisan yang disajikan, kalimat tidak efektif disebabkan
terdapat penulisan kata tidak baku adalah...
A. paragraf ke-1 kalimat ke-1
B. paragraf ke-2 kalimat ke-3
C. paragraf ke-4 kalimat ke-5
D. paragraf ke-5 kalimat ke-1
E. paragraf ke-6 kalimat ke-1
9. Kalimat utama paragraf ketiga pada teks di atas adalah...
A. Peredaran vaksin palsu sangat mungkin juga terjadi di luar
Jakarta dan Bekasi.
B. Penyidik Kepolisian menyatakan bahwa sindikat pemalsu
vaksin telah memproduksi vaksin palsu sejak 2003.
C. Wilayah penyebaran vaksin palsu ini tak hanya di Jakarta.
D. Wilayah penyebaran vaksin palsu ini tak hanya di Jawa
Barat.
E. Wilayah penyebaran vaksin palsu ini juga di Semarang dan
Medan.
2
10. Pada teks di atas, siapakah yang mengatakan pernah
menemukan vaksin BCG palsu dari kementerian kesehatan RI?
A. Sri Muliyani
B. Mariatul Aini
C. Khan Anak Sultan
D. Marius Widjajarta
E. Mahfud M.D.
11. Dari tulisan yang disajikan, kalimat yang telah sesuai PUEBI
adalah...
A. kalimat kedua paragraf pertama
B. kalimat ketiga paragraf pertama
C. kalimat pertama paragraf kedua
D. kalimat pertama paragraf ketiga
E. kalimat pertama paragraf keenam
12. Kata itu yang terdapat pada paragraf kelima mengacu pada…
A. vaksin palsu
B. Ketua Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan
Indonesia (YPKKI)
C. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
D. sejumlah daerah
E. vaksin BCG palsu
13. Pertanyaan di bawah ini yang jawabannya tidak terdapat pada
teks di atas adalah…
A. Apa yang dapat membantah pernyataan Kementerian
Kesehatan?
B. Mengapa peredaran obat harus melibatkan jalur yang
panjang?
C. Wilayah manakah yang terdapat penyebaran vaksin palsu?
D. Mengapa satu sampel diduga palsu?
E. Wilayah manakah yang terdapat penyebaran vaksin palsu
selain di Jakarta?
14. Manakah pernyataan di bawah ini yang merupakan opini yang
terdapat dalam bacaan di atas?
A. Peredaran vaksin palsu sangat mungkin juga terjadi di luar
Jakarta dan Bekasi.
B. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan
vaksin palsu di sejumlah daerah.
C. Bareskrim Polri telah menetapkan 23 orang tersangka dalam
kasus peredaran vaksin palsu
D. Peredaran vaksin palsu akan menunjukkan kegagalan
negara.
E. Sejauh ini, BPOM menemukan 12 jenis vaksin yang
dipalsukan
Tulisan berikut diikuti oleh enam butir pertanyaan.
Pertimbangkan apakah kata pada kalimat setiap nomorbercetak
tebal TIDAK PERLU DIPERBAIKI (A) atau diganti dengan pilihan
lain yang tersedia (B, C, D, atau E).
Di kawasan 15.asia tenggara, Indonesia menjadi satu-
satunya negara yang diakui sebagai pemasok vaksin oleh Badan
Kesehatan Dunia atau WHO. Selain itu, sebanyak 132 negara telah
mengimpor vaksin dari Indonesia. WHO juga mencatat Indonesia
menjadi salah satu negara yang mendominasi pasokan vaksin dunia
bersama 16.India, Belgia, Perancis dan Korea Selatan.
Perusahaan farmasi milik negara 17.PT Bio Farma (Persero)
tercatat sebagai satu-satunya produsen vaksin dan 18.anti septik di
Indonesia. Ia memiliki kapasitas produksi sebesar 3 miliar dosis yang
terdiri dari 19.empat belas jenis vaksin terbesar di Asia Tenggara.
Namun, dalam wabah 20.corona kali ini, Bio Farma mengimpor dari
Sinovac, perusahaan China, sebanyak 2.400 pada 19 Juli 2020 lalu.
KLASIKAL UTBK TPS : PBM 2
15. A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI
B. Asiatenggara
C. Asia tenggara
D. Asia Tenggara
E. asia Tenggara

16. A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI

B. India, Belgia, Perancis, Korea, dan Selatan
C. India, Belgia, Perancis, dan Korea Selatan
D. india, belgia, perancis, dan korea selatan
E. india, belgia, perancis,dan korea selatan

17. A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI

B. PT.
C. P.T.
D. Pt.
E. Pt

18. A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI

B. antisseptik
C. antiseptik
D. Anti Septik
E. Antis Septik

19. A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI

B. Empat Belas
C. Empat belas
D. 14
E. XIV

20. A. TIDAK PERLU DIPERBAIKI

B. Corona
C. korona
D. Corona
E. Korona