0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan1 halaman
Puisi ini menceritakan pengalaman penyair dalam menghabiskan sepertiga malamnya untuk berdoa, berzikir, dan berserah diri kepada Tuhan. Dalam kesunyian malam, penyair merasakan kedamaian dan kedekatannya dengan Tuhan sambil mengagungkan nama-Nya dan menyadari kebesaran dan makna hidup.
Puisi ini menceritakan pengalaman penyair dalam menghabiskan sepertiga malamnya untuk berdoa, berzikir, dan berserah diri kepada Tuhan. Dalam kesunyian malam, penyair merasakan kedamaian dan kedekatannya dengan Tuhan sambil mengagungkan nama-Nya dan menyadari kebesaran dan makna hidup.
Puisi ini menceritakan pengalaman penyair dalam menghabiskan sepertiga malamnya untuk berdoa, berzikir, dan berserah diri kepada Tuhan. Dalam kesunyian malam, penyair merasakan kedamaian dan kedekatannya dengan Tuhan sambil mengagungkan nama-Nya dan menyadari kebesaran dan makna hidup.
Terdengar lantunan tembang suci Kepada Tuhan yang Maha Illahi Rintihan tasbih ku sampaikan Doa meraih jangkau-Nya Tatkala jemari lelah Lengan tak kuat merengkuh Tangan tak mampu menggapai Kaki tak sanggup melangkah Dalam kesunyian malam Rasa damai ku temukan Antara aku dan Rabb Dalam kidung shalawat Kuagungkan nama-Mu Bersama sujud ku ucap syukur Ego ku robohkan Keangkuhan tak ada lagi Tembok kepongahan runtuh Menyadari kemahadahsyatan-Nya Ku meresapi makna hidup Menetap pada-Mu Tuhan Jemari membuka, mekar menengadah Mencakupi cakrawala-Mu Dalam sepertiga malam ku berserah.