Anda di halaman 1dari 3

Nama : .M.

Febrianto

NIM : D1A019330

Matkul : Etika dan Tanggungjawab Profesi

Kelas : B1

1. Tugas

Jika kita seorang advokat dan secara tidak sengaja mengetahui tentang kejahatan klien kita (seorang
teroris) ketika sedang melakukan konsultasi. Bahwa pada hari jumat si klien akan meledakkan sebuah
masjid yang dimana masjid tersebut merupakan tempat biasa orang tua si advokat melakukan solat
jumat. Apa yang harus dilakukan si advokat, apakah mengungkapkan kebenaran dari kejahatan kliennya
atau tetap merahasiakannya?

Jawaban

Kalau menurut saya, si advokat tersebut tentu harus tetap mengungkapkan kebenaran dari
kejahatan si kliennya (teroris) terlepas dari kode etik yang dimilikinya. Kita juga tahu bahwa,
kepercayaan adalah modal vital yang harus dipegang dalam menjalankan profesi pemberian
jasa hukum. Namun, informasi tersebut tidak untuk diungkapkan ke publik karena bisa
menimbulkan kepanikan dan keresahan di masyarakat, melainkan diungkapkan ke sesama
penegak hukum (hakim, jaksa, penyidik) agar mereka bisa segera mengambil tindakan supaya
mencegah adanya korban lagi dari perbuatan si klien (teroris) .
2. UTS

Norma sopan santun itu ciri-cirinya yang pertama bersifat lahiriyah nilai keberlakuannya lokal
dan sanksi nya berupa sanksi sosial

Norma Moral itu ciri-cirinya bersifat batiniah, nilai keberlakuannya universal, memiliki nilai
positif dan sangsinya berupa sanksi sosial jugajuga.

Norma hukum itu bersifat imperatif atau memaksa dengan ada aparat khusus yang
menegakkannya.

Persamaan ketiganya adalah sama-sama berisi tentang hal-hal apa yang boleh dilakukan dan
tidak boleh dilakukan

Yang membedakan ketiganya adalah sangsinya, karena dalam hukum sanksi nya itu bersifat
imperatif atau memaksa. Sedangkan pantun dan moral berupa sanksi sosial.

Bagaimana kita menilai orang yang melakukan kejahatan dan telah dihukum, Apakah sudah
menjadi orang yang baik atau tidak?

Mengapa masyarakat cenderung menilai baik buruknya seseorang hanya dari penampilan atau
sikap dari seseorang. Sebagai contoh, kita menilai orang yang gondrong itu pasti jahat, padahal
di televisi kita melihat orang yang melakukan korupsi itu rambutnya pada rapi.

Orang yang dipidana bukan berarti dia merupakan orang yang baik atau jahat tetapi karena
telah memenuhi unsur-unsur hukum. Lalu apa tujuan hukum yang sebenarnya, apakah
pencegahan ataukah penanganan?
Immanuel kant sepakat mengatakan "pada dasarnya orang mengejar kebahagiaan dan
menghindari penderitaan tetapi jika manusia bertindak semata-mata tunduk pada dua
Imperium ini (kebahagiaan dan penderitaan) lalu apa bedanya mereka dengan benda".

Jika demikian, tindakan kita harus didasarkan pada apa?

Anda mungkin juga menyukai