Anda di halaman 1dari 10

Nama : .M.

Febrianto

NIM : D1A019330

Matkul : Filsafat Hukum

Kelas : A1

Tugas

 Mengapa berfikir kritis

Menurut Daniel, kritik itu harus tajam dan menunjang, menguliti apa yang tersirat dan
menohok yang tersurat, menjulurkan nggak jantung persoalan.

Berfikir kritis adalah suatu hal yang dianggap masalah memang merupakan benar-benar sebuah
masalah

Catatan kritis

Apakah mengkritik itu harus selalu tajam dan menyanyi menunjam seperti yang dikatakan oleh
Daniel

Apakah dalam berpikir kritis itu tidak memiliki batasan atau dalam arti bebas atau sebaliknya
hal-hal yang membatasi atau menghalangi yang seperti agama dan lainnya.

Bukankah filsafat itu cinta terhadap kebijaksanaan atau kebenaran, lalu mengapa banyak orang
yang ber filsafat namun bisa berbuat jahat, bukankah seharusnya menjadikan dirinya lebih
bijaksana dan toleran dalam bertindak dan sebagainya.

 Positivisme Hukum

Positifisme hukum

.memandang pengetahuan tidak boleh melampaui fakta, karena dianggap tidak ilmiah
.Ilmu pengetahuan betul-betul murni

Positifisme hukum memandang alam sepenuhnya tunduk berdasarkan hukum kausalitas

Bentuk awal dari teori positifisme hukum adalah deskriptif empiris dan bila positifisme masuk
ke ranah hukum menjadi preskriptif analitis.

John Austin mengemukakan: Hukum adalah perintah yang berdaulat dan isinya adalah
kewajiban yang apabila tidak dipatuhi akan dikenakan sanksi.

Positifisme hukum, mereka memisahkan hukum dari moral tidak penting Apakah itu isinya itu
baik atau buruk. Hukum itu ditetapkan atau dibuat sebagai pedoman bagi manusia atau orang
yang berpikir, yang dibuat oleh manusia yang memiliki kekuasaan atas yang lainnya. Artinya
hukum tidak didasarkan pada pengertian baik atau buruk. Jadi jika orang melanggar hukum itu
bukan karena dia merupakan orang jahat, tetapi karena dia telah memenuhi unsur-unsur
hukum(menurut positivisme).

Kemudian Hans Kelsen yang terkenal dengan teori hukum murni nya, memisahkan konsep
hukum secara lengkap dari norma moral dan mendirikan hukum sebagai sistem khusus yang
bebas atau independen bahkan dari moral sekalipun.

Catatan kritis

Mengapa pertanyaan-pertanyaan tentang moral bukan merupakan pertanyaan-pertanyaan


hukum?

Disebut teori hukum murni karena hanya mendeskripsikan hukum dan berupaya untuk
mengeliminasi dari objek atau segala deskripsi yang hukumnya tidak ketat. Tujuannya adalah
untuk membebaskan atau memisahkan ilmu hukum dari elemen-elemen asing
Catatan kritis

Apakah benar moral tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, seperti yang dikatakan oleh Hans
Kelsen?

Jika hukum murni bertujuan untuk memisahkan ilmu hukum dengan elemen-elemen asing,
maka sosiologi dan antropologi hukum termasuk aliran hukum yang mana, apakah realisme
hukum, hukum alam atau yang lainnya.

Persamaan hukum murni dengan hukum kodrat adalah mereka sama-sama memisahkan hukum
dari fakta.

Tetapi perbedaan hukum adat dengan hukum kodrat adalah hukum murni berusaha
memisahkan hukum dari moral, sedangkan hukum kodrat justru moral pada posisi yang sangat
penting.

Persamaan hukum murni dengan realisme hukum sama-sama memisahkan hukum dari moral
yang dilihat adalah kenyataan atau realitas bekerjanya hukum.

Perbedaan hukum murni dengan realisme hukum adalah hukum Murni berusaha memisahkan
hukum dari fakta, sedangkan realisme hukum menganggap dan bahkan tidak percaya dengan
norma hukum positif karena belum tentu menjadi kenyataan, lihat normanya tetapi fakta.

Catatan kritis

Dalam penegakan hukum, Manakah yang lebih berperan besar Apakah hukum positif atau
hukum moral?

Apakah hukum positif bisa sesuai dengan fakta dan kenyataan yang akan terjadi dalam
masyarakat?
UTS

1. Pertemuan pertama (Pengantar Filsafat

Filsafat itu tidak dapat direduksi dalam sebuah definisi melainkan hanya dapat dipelajari dan
dialami dengan berfilsafat.

Filsafat terdiri dari 2 kata yaitu filo yang berarti cinta dan Sofia yang berarti kebijaksanaan. Jadi
filsafat berarti pecinta kebijaksanaan.

Kebijaksanaan dalam berfilsafat adalah kesadaran kita tahu bahwa kita tidak tahu apa-apa
sehingga mendorongnya mencari tahu kebenaran. Filsuf itu pecinta Kebenaran bukan pemilik
kebenaran.

Media yang paling purba untuk mencari kebenaran yaitu dengan bertanya. Filsafat itu seperti
anak kecil yang selalu diliputi dengan rasa keingintahuan sehingga pada dasarnya semua orang
mempunyai bakat untuk menjadi seorang filsuf.

Catatan kritis

Apakah setiap orang memang benar mempunyai bakat untuk menjadi filsuf sekalipun orang itu
termasuk orang gila?

Kebenaran akhir tidak dapat ditangkap karena itu ada yang berpendapat filsafat itu bermula
dari pertanyaan dan berakhir dengan pertanyaan pula

Yang terpenting dari filsafat bukanlah kepastian dari jawaban itu melainkan untuk
mendapatkan makna dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Catatan kritis
Bukankah kita berfilsafat untuk mencari kebenaran guna mencari penyelesaian masalah yang
ada. Namun jika filsafat lebih mementingkan makna dari pertanyaan-pertanyaan tersebut
daripada kepastian jawaban, maka masalah yang ada tersebut tidak akan terselesaikan .

Setiap jejak kebenaran selalu bersifat terbuka untuk pertanyaan dan sanggahan sampai muncul
kemungkinan yang dianggap lebih benar .

Para filsuf tidak menciptakan kebenaran, para filsuf hanya mengungkapnya

2. Pertemuan Kedua ( Mengapa Berfikir Kritis

Menurut Daniel, kritik itu harus tajam dan menunjang, menguliti apa yang tersirat dan
menohok yang tersurat, menjulurkan nggak jantung persoalan.

Berfikir kritis adalah suatu hal yang dianggap masalah memang merupakan benar-benar sebuah
masalah

Catatan kritis

Apakah mengkritik itu harus selalu tajam dan menyanyi menunjam seperti yang dikatakan oleh
Daniel

Apakah dalam berpikir kritis itu tidak memiliki batasan atau dalam arti bebas atau sebaliknya
hal-hal yang membatasi atau menghalangi yang seperti agama dan lainnya.

Bukankah filsafat itu cinta terhadap kebijaksanaan atau kebenaran, lalu mengapa banyak orang
yang ber filsafat namun bisa berbuat jahat, bukankah seharusnya menjadikan dirinya lebih
bijaksana dan toleran dalam bertindak dan sebagainya.

3. Pertemuan Ketiga ( Filsafat Timur


Filsafat Timur tidak hanya mengejar kebenaran melainkan juga menekankan keharmonisan dan
keseimbangan.

Kebenaran tidak hanya dibangun oleh rasio melainkan juga melalui Penghayatan dan rasa.

Dalam filsafat Timur pemikiran tidak hanya berdasarkan pada teori dan konsep melainkan
peristiwa alam dan pengalaman hidup manusia.

filsafat Timur meski terlihat tidak metodis dan sistematis, filsafat Timur umumnya membangun
Harmoni manusia dengan Tuhan manusia dengan manusia dan manusia dengan alam

Cara berfikir filsafat Timur tidak menguasai alam melainkan berupaya selaras dengan alam,
sebagai contoh tao sebuah filsafat tentang kebijaksanaan yang diajarkan oleh Lao Tzu. Lao Tzu
mengajarkan bahwa semua yang ada di bawah lagi mempunyai jalannya. Tao bisa diartikan
sebagai jalan yang tak terselami.

Tanpa hasrat dan keinginan seseorang dapat memahami yang terselami. Jika selalu
memanjakan hasrat kita hanya melihat manifestasinya di permukaan tanpa kedalaman. Dan
apa yang tak terselami itu merupakan pintu menuju pada pemahaman.

Menurut Lao Tzu, manusia yang baik adalah manusia yang memiliki kebijaksanaan atau Wu
Wei. Wu Wei ini sering diartikan sebagai tidak memaksakan kehendak

Tao itu seperti air, air itu baik untuk segala sesuatu tanpa bersaing dengan benda-benda.
Kebajikan yang luhur bagai air, air selalu memberi keuntungan kepada segala benda, tetapi
tidak untuk mencari jasa.

Orang mungkin akan mengkritik tao yang pasif, tanpa aaksi, iam dan pasrah. Sekilas tahu
tampak mengajarkan manusia untuk tidak kritis dan pasif Namun bukan itu inti dari filsafat tao.
Inti dari filsafat tao adalah Harmoni.
Makna kebijaksanaan atau Wu Wei adalah setiap orang yang ada di bawah langit mengikuti
jalan, tao tidak memaksakan kehendak dan tidak menyeleweng dari jalan tersebut. Wu wei
bukan berarti pasif, tetapi selaras dengan alam Harmoni dan tanpa kekerasan

Hukum alam dalam filsafat Timur itu mengurangi yang kelebihan dan menambah yang
kekurangan. Namun sebaliknya hukum dari manusia yaitu mengurangi yang sudah kurang
untuk menambah yang sudah berkelebihan, jadi hukum manusia tidak adil adanya.

Catatan kritis

Kebenaran dalam filsafat Timur tidak hanya dibangun oleh rasio, melainkan juga melalui
Penghayatan dan rasa. Penghayatan dan rasa yang seperti apa yang dimungkinkan dapat
dikatakan sebagai kebenaran yang dimaksud?

Lazu mengatakan manusia yang baik adalah manusia yang bijak, bijak diartikan sebagai tidak
memaksa kehendak. Lantas bagaimana dengan orang-orang yang berusaha untuk mencapai
keinginan hidup mereka, Apakah mereka harus berjuang sekuat tenaga atau tidak memaksakan
kehendak seperti yang dikatakan oleh Lao Tzu?

Tao diartikan sebagai jalan yang tidak terselami Lalu bagaimana bisa sesuatu yang tak terselami
bisa untuk dipahami. Apakah hanya dengan meninggalkan atau mengendalikan hasrat dan
keinginan sajakah sehingga bisa memenuhi syarat untuk memahami jalan daripada Tao?

4. Pertemuan Keempat ( Hukum Alam atau Naturalisasi Law


Hukum kodrat ( natural law) merupakan suatu filosofi yang menyatakan bahwa hak-hak
tertentu melekat sebagai konsekuensi dari kodrat manusia dan dapat dipahami secara universal
melalui daya pikir atau akal manusia.

Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad pertengahan.
Pemikiran Aquinas yang terkenal adalah merumuskan etika dan doktrin gereja. Pemikiran yang
berasal dari ajaran Agustinus dan filsafat Aristoteles yang sangat berpengaruh dalam pemikiran
di Eropa pada saat itu. Pemikiran yang membangun harmonia antara agama dan akal dengan
menunjukan bahwa ajaran agama tidak bertentangan dengan filsafat. Salah satu pemikiran
Thomas Aquinas adalah tentang hukum moral.

Dalam teori natural Law atau hukum alam, mereka lebih mengedepankan hukum pada isinya
Apakah hukum ini telah sesuai dengan moral keadilan atau tidak. Dalam hukum alam, hukum
positif tidak boleh berseberangan atau bertentangan dengan prinsip-prinsip moral. jika
bertentangan, maka hukum tersebut tidak layak disebut hukum.

Catatan kritis

Mengapa hukum kodrat atau natural law ingin memisahkan hukum dari fakta?

Bagaimana validasi yang digunakan untuk mengukur tingkat keadilan hukum dalam hukum
alam?

5. Pertemuan Kelima ( Positivisme Hukum


Positifisme hukum

.memandang pengetahuan tidak boleh melampaui fakta, karena dianggap tidak ilmiah

.Ilmu pengetahuan betul-betul murni

Positifisme hukum memandang alam sepenuhnya tunduk berdasarkan hukum kausalitas

Bentuk awal dari teori positifisme hukum adalah deskriptif empiris dan bila positifisme masuk
ke ranah hukum menjadi preskriptif analitis.

John Austin mengemukakan: Hukum adalah perintah yang berdaulat dan isinya adalah
kewajiban yang apabila tidak dipatuhi akan dikenakan sanksi.

Positifisme hukum, mereka memisahkan hukum dari moral tidak penting Apakah itu isinya itu
baik atau buruk. Hukum itu ditetapkan atau dibuat sebagai pedoman bagi manusia atau orang
yang berpikir, yang dibuat oleh manusia yang memiliki kekuasaan atas yang lainnya. Artinya
hukum tidak didasarkan pada pengertian baik atau buruk. Jadi jika orang melanggar hukum itu
bukan karena dia merupakan orang jahat, tetapi karena dia telah memenuhi unsur-unsur
hukum(menurut positivisme).

Kemudian Hans Kelsen yang terkenal dengan teori hukum murni nya, memisahkan konsep
hukum secara lengkap dari norma moral dan mendirikan hukum sebagai sistem khusus yang
bebas atau independen bahkan dari moral sekalipun.

Catatan kritis

Mengapa pertanyaan-pertanyaan tentang moral bukan merupakan pertanyaan-pertanyaan


hukum?
Disebut teori hukum murni karena hanya mendeskripsikan hukum dan berupaya untuk
mengeliminasi dari objek atau segala deskripsi yang hukumnya tidak ketat. Tujuannya adalah
untuk membebaskan atau memisahkan ilmu hukum dari elemen-elemen asing

Catatan kritis

Apakah benar moral tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, seperti yang dikatakan oleh Hans
Kelsen?

Jika hukum murni bertujuan untuk memisahkan ilmu hukum dengan elemen-elemen asing,
maka sosiologi dan antropologi hukum termasuk aliran hukum yang mana, apakah realisme
hukum, hukum alam atau yang lainnya.

Dalam penegakan hukum, Manakah yang lebih berperan besar Apakah hukum positif atau
hukum moral?

Anda mungkin juga menyukai