1. Berfilsafat
A. Katakteristik berfikir filosofis
Berfikir Sistematis
Berpikir sistematis merupakan berpikir dengan cara yang terstruktur
dan teratur. Berpikir sistematis berarti berusaha mengklasifikasikan atau
menggolongkan, serta menunjukan makna yang terdalam dari pikiran
kemudian menyusunnya dengan kalimat dan pembuktian melalui system
penalaran yang tepat dan benar.
Berpikir filsafat dalam hal ini selalu bergerak secara hati-hati,
selangkah demi selangkah kemudian berusaha untuk menjelaskan isi dan
makna secara teratur dan penuh kematangan.
Berpikir Liberal/Bebas
Karakteristik berpikir liberal/bebas merupakan cara berpikir yang
berorientas kepada kebebasan individu. Setiap orang bebas berbuat apa saja
tanpa campur tangan siapapun, dan kebebasan tersebut dijamnin oleh negara
untuk melindunginya. Berpikir bebas berarti mementingkan kebebasan dengan
semua jenisnya, seperti bebas berkreasi, berpendapat, menyampaikan gagasan,
berbuat dan bertindak bahkan bebas berkeyakinan.
Karakteristik selanjutnya yaitu rasionalisme, berpikir bebas ini
meyakini bahwa akal manusia mampu mencapai segala kemaslahatan hidup
yang dikehendaki. Standar kebenarannya adalah akal/rasio.
Berpikir Universal
Merupakan cara berfikir yang selalu mencari gagasan-gagasan bersifat
universal (umum), dapat berlaku di semua tempat. Pemikiran filsafat tidak
pernah akan berhenti dalam sebuah kenyataan yang terbatas, ia akan
menerobos mencari dan menemukan gagasan-gagasan yang bersifat global dan
menjadi rujukan pemikiran umum.
Berpikir Radikal
Berpikir radikal yaitu dengan cara mendalami, menjiwai, menggali
kenyataan atau ide sampai keakar-akarnya. Melalui cara pemikiran yang
demikian itu, diperoleh suatu hasil berpikir yang mendasar dan mendalam,
serta sebuah pertanggungan jawaban yang memadai di dalam membangun
pemikiran filsafat dan pikiran keilmuan itu sendiri. Ciri pemikiran dimaksud
mengisyaratkan bahwa orang tidak perlu terburu-buru mengambil kesimpulan
pemikiran sebelum menemukan hakikat kebenarannya secara fundamental,