Anda di halaman 1dari 9
PROSES FERMENTASI UNTUK PRODUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT MAKALAH Oleh: Noor Afifah 066118179 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2022 Scanned with CamScanner BABI PENDAHULUAN Produksi asam glutamat untuk asam glutamat itu sendiri banyak digunakan sebagai senyawa penambah rasa di industri makanan dan digunakan dalam bentuk garamnya yang merupakan monosodium glutamat MSG asam glutamat pertama kali diisolasi dari bakteri penghasil asam glutamat bernama bakteri klise glutamat oleh s.udaka dan s.kinoshita kedua ilmuwan ini menemukan bakteri ini yang dapat menghasilkan asam glutamat. Asam glutamat adalah asam amino yang paling komersial banyak dibutuhkan oleh dunia usaha untuk menghasilkan MSG. Produksi MSG hanya dihasilkan melalui teknik fermentasi. Banyak bakteri_ yang digunakan untuk menghasilkan asam glutamat misalnya Micrococcus sp., Corynebacterium sp., Brevibacterium sp., dan Mycobacterium sp. . Proses pembentukan asam glutamat diawali ketika glukosa sebagai sumber karbon dipecah menjadi fraksi C-3 dan C-2 secara & mikrobiologis melalui jalur Embden Meyerhoff-Pamas (EMP) dan jalur Pentosa Phosphate, kemudian fraksi ini disalurkan ke dalam siklus Asam Trikarboksilat (TCA Cycle). Kunci prekursor asam glutamat adalah a-ketoglutarat, yang dibentuk dalam siklus TCA melalui asam sitrat dan isositrat, kemudian dikonversi ke asam glutamat melalui reduksi aminasi dengan ion NH4 bebas. Tahap akhir ini dikatalisis NADP yang tergantung pada glutamat dehidrogenase. NADPH? diperlukan dalam tahap reaksi ini dan dilengkapi melalui dekarboksilasi oksidatif dari isositrat menjadi ketoglutarat dengan enzim isositrat dehidrogenase, NADPH? kemudian diregenerasi dengan aminasi reduksi dari a-ketoglutarat Asam glutamat adalah senyawa intrascluler yang berarti diproduksi di dalam sel mikroorganisme yang digunakan untuk fermentasi menghasilkan asam glutamat di dalam seperti tidak melepaskannya dalam pertumbuhan fermentasi,jadi perlu mengisolasi_produk dari mikroorganisme yang berarti_ membutubkan produk untuk diekskresikan dalam pertumbuhan fermentasi serta meningkatkan permeabilitas atau aliran bahan dalam ke luar dari mikroorganismeMemerlukan cara-cara tertentu_dimana kita dapat-meningkatkan permeabilitas glutamat bakteri penghasil asam.persyaratan produksisumber karbon ,sumber nitrogen ,faktor pertumbuhan zmembutuhkan oksigen .ph Teknologi Fermentasi Asam Glutamat Beberapa tahapan yang dilakukan dalam proses fermentasi asam glutamat, yaitu : a, Pemilihan bahan baku Scanned with CamScanner Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan MSG adalah tetes tebu, devirose,dan raw sugar, Gula-gula yang dimanfaatkan bakteri sebagai substrat adalah fermentable sugar (sukrosa, fruktosa dan glukosa). Selain cane molasses, tepung tapioka yang merupakan pati dan raw sugar juga dapat digunakan untuk bahan baku fermentasi MSG (Kurihara 2009). b. Persiapan bakteri dan media Persiapan bakteri dan media dilakukan dengan laboratory seed culture, yaitu tahap pembuatan media dan pengembangan mikroba dalam skala laboratorium (Sano 2009), ¢. Fermentasi utama asam glutamat Pada skala industri main fermentor sebagai tangki fermentasi utama, merupakan tempat terjadinya fermentasi, Pada main fermentor, suhu operasi dijaga konstan 31,5-37 °C dan pH dijaga sekitar 7,7. Selain itu, dilakukan juga penambahan bahan pendukung, yaitu urea sebagai sumber karbon, Proses ini berlangsung sclama holding time 28-30 jam disertai dengan pengadukan karena waktu fermentasinya lama maka perlu dilakukan penambahan media sebagai sumber makanan dari bakteri (Sano 2009). Pada akhir proses fermentasi ini akan dihasilkan Original Broth (OB) yang terdiri dari bangkai bakteri, lumpur, sisa media, kotoran dan asam glutamat yang akan diproses lebih lanjut pada Refinery I. Cairan hasil fermentasi ini telah mengandung asam glutamat + 10% dan akan dilakukan pemekatan menjadi larutan OB dengan kandungan asam glutamat 31% dengan evaporasi menggunakan mulfy effect evaporator (evaporator dengan lebih dari dua heater) selama 1 jam dengan suhu 80 °C pada tekanan vakum (Sano 2009). Kemudian tahap selanjutnya akan tergantung pemanfaatan asam amino glutamat yang telah dihasilkan, misalnya produksi MSG, akan dilanjutkan dengan tahap kristalisasi dan netralisasi, serta pengeringan, pengayakan, dan pengemasan. Scanned with CamScanner BABII METODE KERJA. 2.1 Alat Tangki Netralisasi + Tangki Dekolorisasi + Leaf filter + Checking filter + Tangki + Vacum crystallizer + Centrifugation Separation + Bucket Elevator + Penampung kristal + Rotary Dryer + Vertical Vibrator Screening + Automatic Filler * Boiler + Generator Tangki molasses 2.2 Bahan H2s04 NH3 HCI NaOH Penisilin Aronvis Karbon Aktif Media Fermentasi Mineral Vitamin Kebutuhan akan oksigen Metabolisme cepat Rheology Scanned with CamScanner Anti buih, 2.3 Cara kerja Proses b utnya dengan pengeringan untuk mendapatkan kristal MSG yang putih, kering dan sesuai dengan bentuk yang dikehendaki. Pada makalah ini hanya akan dibahas mengenai proses fermentasi asam glutamat. Proses fermentasi asam glutamat berlangsung yakni Molasses Treatment Tahap ini berguna untuk mengurangi kadar Ca,* dalam bahan baku dengan menambahkan H,SO, dan koagulan yang mengendapkan Ca menjadi CaSO,. Kadar Ca yang tinggi dapat menyebabkan MSG yang dihasilkan menjadi berwarna keruh sehingga kualitasnya menurun, maka dari itu tahap ini perlu dilakukan. Jumlah asam sulfat yang, digunakan tergantung dengan kadar Ca dalam tetes tebu, semakin banyak kadar Ca yang terkandung maka semakin banyak asam sulfat yang ditambahkan, Pada proses éreatment, ait dan asam sulfat ditambahkan terlebih dahulu, Hal ini dilakukan untuk mencegah terbentuknya kerak yang berlebihan di dalam tangki dan meningkatkan efektifitas pencampuran asam sulfat dengan tetes. Proses ini dipercepat dengan bantuan steam (50"), adanya steam akan meningkatkan reaksi antara ion kalsium dengan asam sulfat pekat. Penambahan koagulan (aronfis) bertujuan untuk mengendapkan partikel-partikel yang tidak dapat diendapkan oleh asam sulfat pekat. Endapan yang dihasilkan kemudian dialirkan ke tahap pemisahan sehingga dihasilkan tetes yang bersih, Tahap pemisahan yang pertama adalah thickener. Thickener bekerja dengan memanfaatkan gaya gravitasi, partikel yang besar cenderung akan tertarik ke bawah sedangkan cairan tetes yang bersih akan berada di atas. Tahap pemisahan selanjuinya adalah brush sirainer yang berfungsi memisahkan tetes dari kotoran yang berukuran kecil. Saringan yang berada diseluruh permukaan dinding brush strainer akan menyebabkan tetes bersih meresap melewati saringan sedangkan partikel pengotor akan tertinggal di saringan. Alat ini dilengkapi dengan agitator yang berfungsi untuk meratakan tetes dan juga sikat yang berfungsi untuk membersihkan kotoran yang menempel pada saringan. Tahap pemisahan selanjutnya menggunakan sand cyclone — yang berfungsi memisahkan tetes dari pasir. Tabap ini memanfaatkan gaya sentrifugal dengan menggunakan tekanan sebesar 2 bar. Gaya sentrifugal menyebabkan partikel pasir Scanned with CamScanner terlempar ke dinding alat sedangkan tetes bersih akan naik ke atas. Tahap pemisahan yang terakhir adalah dengan menggunakan westfalia separator. Tahap ini juga memanfaatkan gaya sentrifugal hanya saja gaya nya diperbesar dengan plate-plate yang berbentuk sirip ikan. Tetes bersih memiliki tingkat keasaman 4-4,5 akibat penambahan asam sulfat pada mollas rreatment, Endapan dari setiap tahap pemisahan ditreatment kembali dengan ditambahkan air dan asam sulfat pekat. Campuran tersebut kemudian dipisahkan dengan menggunakan SDC (super decanter) yang bekerja secara sentrifugal dengan bantuan ulir berputar, Ulir akan memisahkan endapan dengan air PPT / precipitate (cairan yang masih mengandung tetes), air PPT ini dapat digunakan lagi pada proses awal treatment sedangkan endapannya akan dibuang sebagai limbah. umbuh(koloni bakteri) kemudian bakteri tersebut diambil untuk digunakan sebagai agen biologi pada proses fermentasi pembuatan MSG. Pembiakan Mikroba Pada tahap ini dilakukan pembibitan atau pembiakan bakteri asam ghutamat. Tahapan proses yang dilakukan antara lain : © Persiapan peralatan © Inokulasi bakteri pada media agar padat © Inokulasi bakteri pada media agar cair Pertumbuhan Mikroba Proses pertumbuhan mikroba dilakukan di tangki seeding. Di tangki ini bakteri dikembangbiakkan dengan baik sekaligus penyesuaian bakteri dengan keadaan sebenarnya di fermentor-Proses yang pertama kali dilakukan adalah sterilisasi tangki fermentor yang disebut dengan sterilisasi kosong Kemudian tetes feeding (molasses) dan bahan lainnya dimasukkan ke dalam tangki, Kemudian dilakukan sterilisasi: media pada suhu 120°C, setelah itu dilakukan cooling atau pendinginan sampai mencapai suhu 32°C. Proses cooling dilakukan dengan menggunakan Chiller pada suhu < 20°C.Setelah suhu cooling tercapai, dilakukan inokulasi bakteri asam glutamat yang berada dalam media cair sampai terjadi proses pertumbuhan bakteri, Setelah bakteri itu tumbuh(koloni bakteri) kemudian bakteri tersebut diambil untuk digunakan sebagai agen biologi pada proses fermentasi pembuatan MSG Proses Fermentasi Proses fermentasi dilakukan di dalam fermentor secara fed batch. Kapasitas proses fermentasi ini adalah tetes sebanyak 22,5 ton dengan pH sebesar 4,6 dan brix 16. Scanned with CamScanner Bahan-bahan lain yang ditambahkan untuk proses fermentasi adalah I kg MgSO,; 0.5 kg FeSO, 0.5 kg monopotassium phospat dan 0.5 kg asam sitrat, Perlu juga ditambahkan ‘NH, untuk meningkatkan pH menjadi 7. Penambahan udara ke dalam fermentor sebelum media masuk dimaksudkan untuk mencegah tekanan vakum di dalam tangki yang memungkinkan terjadinya kontaminasi Setelah media masuk ke dalam tangki tur pH sampai 7,4 dan atur suhu jangan sampai diatas 34° C. Setelah kondisi memenuhi syarat, bakteri dari seeding masuk. Selama fermentasi ditambahkan aliran udara bervolume 20 m’ /menit kemudian akan naik perlahan untuk memacu pertumbuhan bakteri, Untuk bisa memproduksi asam_glutamat diperlukan udara sebesar 60-70 m? /menit . Bakteri akan mengkonversi glukosa untuk tumbuh dan mengubahnya menjadi asam glutamat sehingga kadar gula dan pH turun. Bila kadar gula dibawah 9% maka perlu penambahan tetes dari tangki feeding dan bila pH turun dapat ditambah dengan NEL. Setelah proses fermentasi selama 28-30 jam, asam glutamat yang terbentuk 6-8% (Thin broth) dengan kadar gula 2,5-3% (Wulansari 2005).Hal-hal yang perlu diperhatikan pada proses fermentasi asam glutamat adalah proses pendinginan yang digunakan, jumlah oksigen terlarut, ukuran dan kontrol pH dengan menggunakan amonia. Feeding adalah tetes yang ditambahkan ke dalam fermentor, berfungsi untuk menambah senyawa Karbon (gula) yang merupakan substrat_fermentasi, Molase mengandung biotin yang berfungsi sebagai vitamin untuk pertumbuhan bakteri, Biotin menyebabkan terbentuknya lapisan lemak pada bakteri sehingga asam glutamat yang dihasilkan hanya dalam jumlah sedikit. Penambahan Penicillin pada saat fase log bakteri dapat memecah lapisan lemak sehingga asam glutamat dapat dikeluarkan dalam jumlah banyak. Penicillin juga berfungsi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri jika jumlahnya terlalu banyak. Pembuatan Monosodium Glutamat (MSG) Pengambilan glutamat setelah fermentasi selesai kurang lebih 30-40 jam cairan hasil fermentasi yaitu asam glutamat dipekatkan untuk mengurangi kadar aimya, Kemudian ditambahkan HCI untuk mencapai titik isoelektrik pada pH 3,2. © Netralisasi atau refining : dilakukan pencampuran dengan NaOH Tahap reaksi asam glutamat dengan NaOH schingga terbentuk Monosodium Glutamat Liquor. © Kristalisasi asam glutamat © Dekolorisasi atau penjernihan warna menggunakan karbon aktif. Scanned with CamScanner ©. Kristalisasi Monosodium Glutamat, menghasilkan kristal monosodium glutamat yang mengandung liquor. © Pengeringan Kristal Monosodium Glutamat dengan menggunakan rotary dryer sehingga diperoleh serbuk kristal monosodium glutamat yang mempunyai kemurnian tinggi (kurang lebih 99.7%) Proses Pemurnian Kristalisasi dan Netralisasi Kristalisasi merupakan metode yang terpenting dalam purifikasi senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul rendah(Mccabe, et al. 1994). Kristal muri asam_ glutamat yang berasal dari proses pemurnian asam glutamat digunakan sebagai dasar pembuatan MSG. Asam glutamat yang dipakai harus mempunyai kemurnian lebih dari 99% schingga bisa didapatkan MSG yang berkualitas baik. Kristal murni asam glutamat dilarutkan dalam air sambil dinetralkan dengan NaOH atau dengan Na2CO3 pada pH 6,6-7,0. Asam glutamat akan bereaksi dengan Na dan membentuk larutan MSG. Larutan ini mempunyai derajat kekentalan 26 - 2 .Be.Pada suhu 30°C dengan konsentrasi MSG sebesar 55 gram larutan(Winarno, 1990).Penambahan arang aktif digunakan untuk menjernihkan cairan MSG yang berwarna kuning jernih dan juga menyerap kotoran Jainnya, Kemudian didiamkan selama satu jam lebih untuk menyempurnakan proses penyerapan warna serta bahan asing lainnya yang berlangsung dalam keadaan netral. Cairan yang berisi. arang aktif dan MSG kemudian disaring dengan menggunakan“vacuum filter” yang kemudian menghasilkan filter serta “cake” berisi arang aktif dan bahan lainnya. Bila kekeruhan dan wama filter tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan maka cairan ini dapat dikristalkan (Said, 1991). Larutan MSG yang telah memiliki kekentalan 260 Be diuapkan pada kondisi vakum bertekanan 64 cmHg atau setara dengan titik didih 69 gram MSG pelarutan.Pemberian NaOH akan menyebabkan terbentuknya kristal MSG karena larutan dalam keadaan jenuh. Inti kristal yang terbentuk,secara perlahan-lahan akan diikuti dengan pemekatan larutan schingga menghasilkan kristal yang lebih besar. Proses kristalisasi berlangsung selama 14 jam. (Said, 1991). Scanned with CamScanner BABII KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan Proses fermentasi —pembuatan MSG dari mulai_—_persiapan—_subtrat molasse.pembiakan,mikrobapertumbuhan mikrobafermentasi dalam fementor,Pembuatan Monosodium Glutamat (MSG),Selama proses tersebut berlangsung, pengendalian aliran udara, suhu (340C), pH (7-8), kadar gula, biotin, dan penambahan penicilin penting dilakukan agar bakteri dapat tumbuh dengan baik dan asam glutamat yang diproduksi dapat maksimal.Pada proses fermentasi mula-mula dihasilkan asam glutamat, asam glutamat ini kemudian ditambah dengan NaOH schingga membentuk monosodium glutamat (MSG). MSG ini kemudian dimurnikan dan kristalisasi sehingga menghasilkan serbuk Kristal yang siap dipasarkan. DAFTAR PUSTAKA. Andamari Wulan, 2004. Mempelajari Proses Produksi Monosodium Glutamat (MSG) Di PT. Palur Raya, Surakarta. Laporan Praktek Lapang. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sano C. 2009. History of glutamate production. Jurnal. The American Journal of Clinical Nutrition.90 (suppl):7288-32S. ‘Wulansari Any. 2005, Proses Fermentasi Asam Glutamat di PT. Palur Raya. Laporan Praktek Lapang. Fakultas Teknologi Pertanian: Universitas Katolik Soegijapranata Scanned with CamScanner

Anda mungkin juga menyukai