1. Ketahanan Pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk
mengaksesnya. Dalam Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, ketahanan pangan didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. 2. Usaha Peningkatan Pertanian ● Intensifikasi pertanian: Usaha peningkatan hasil pertanian. ● Ektensifikasi pertanian: Usaha peningkatan hasil pertanian dengan cara perluasan lahan. ● Diversifikasi pertanian: Usaha peningkatan hasil pertanian dengan cara menanam berbagai jenis tanaman dalam satu area. ● Mekanisasi pertanian: Usaha peningkatan hasil pertanian dengan penggunaan mesin dan alat pertanian modern. 3. Pilar Ketahanan Pangan ● Ketersediaan pangan ● Akses pangan ● Pemanfaatan pangan Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Pangan ● Lahan ● Iklim dan Cuaca ● Teknologi ● Infrastruktur 4. Rawan Pangan adalah Kondisi individu atau rumah tangga yang tidak memiliki akses ekonomi pendapatan untuk memperoleh pangan yang cukup dan sehat (UU Nomor7 tentang pangan) Ciri-ciri Rawan Pangan: ✓ Kurangnya Gizi dan utrisi ✓Ketidakmampuan mengakses pangan yang cukup ✓Mengkonsumsi makanan dibawah kalori minimum (1400-2000 kkal) 5. Energi baru adalah jenis-jenis energi baru yang pada saat ini belum dipergunakan secara massal oleh manusia dan masih dalam tahap pengembangan. • Contohnya adalah batu bara tercairkan, gas metana, nuklir dan hydrogen.
Energi Terbarukan Adalah energi yang dihasilkan dari sumber
energi yang berkelanjutan jika dikelola dengan baik. • Contohnya aliran air, bioenergi, panas bumi, radiasi sinar matahari, gerakan angin dll. 6. Kedaulatan Pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal. Kedaulatan pangan merupakan konsep pemenuhan hak atas pangan yang berkualitas gizi baik dan sesuai secara budaya, diproduksi dengan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.Kedaulatan pangan adalah hak setiap bangsa dan setiap rakyat untuk memproduksi pangan secara mandiri dan hak untuk menetapkan sistem pertanian, peternakan, dan perikanan tanpa adanya subordinasi dari kekua- tan pasar internasional.