Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan pelayanan kesehatan di posyandu meliputi : KIA, KB, imunisasi,
perbaikan gizi dan penanggulangan diare mempunyai kontribusi terhadap penurunan
AKB dan anak balita. Adanya keterbatasan dalam pelayanan posyandu yaitu
pelayanan kesehatan bagi ibu tidak dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga perlu
diupayakan peningkatan pelayanan kesehatan ibu melalui polindes. Adanya kebijakan
dari Departemen Kesehatan untuk menempatkan tenaga bidan di desa di bawah
pembinaan dokter puskesmas.
Salah satu upaya untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian anak balita
adalah dengan melakukan pemeliharaan kesehatannya. Pemeliharaan kesehatan anak
balita dititik beratkan kepada upaya pencegah an dan peningkatan kesehatan dan pada
pengobatan dan rehabilitasi.Pelayanan kesehatan anak balita ini dapat dilakukan
dipuskesmas, puskesmas pembantu, polindes terutama di posyandu.
Saat ini posyandu sangat primadona. Pemerintah Indonesia dengan kebijakan
Kepmenkes mengupayakan untuk mengaktifkan kembali kegiatan di posyandu,
karena posyandulah tempat paling cocok untuk memberikan pelayanan kesehatan
pada balita secara menyeluruh dan terpadu. Oleh karena itu disini kami membahas
tentang Posyandu dan Polindes Tujuannya agar angka KIA di Indonesia dapat
ditingkatkan.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Posyandu dan Polindes?
2 Apa Tujuan dari Posyandu dan Polindes?
3. Apa saja Kegiatan dari Posyandu dan Polindes ?
4. Siapa sasaran Posyandu dan Polindes?
5. Bagaimana syarat terbentuknya Posyandu dan Polindes?

1
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan Manfaat dari makalah ini adalah untuk mengetahui :
1)  Pengertian Posyandu dan Polindes
2) Tujuan Posyandu dan Polindes.
3)  Kegiatan dari Posyandu dan Polindes.
4) Sasaran dari Posyandu dan Polindes.
5)  Syarat Terbentuknya Posyandu dan Polindes.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 POSYANDU
2.1.1 Pengertian Posyandu
Posyandu adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan
kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber
daya manusia sejak dini.(Ambarwati Retna, 2009)
Pengertian posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu
program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan
terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai
program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini bertujuan untuk
memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat karena di posyandu tersebut
masyarakat dapat memperolah pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama
(Depkes RI, 1990).
Posyandu dipandang sangat bermanfaat bagi masyarakat namun keberadaannya
di masyarakat kurang berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan
revitalisasi posyandu. Revitalisasi posyandu merupakan upaya pemberdayaan
posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis ekonomi terhadap penurunan status
gizi dan kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam menunjang upaya mempertahankan dan
meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan
kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu (Depdagri, 1999).
Kegiatan revitalisasi posyandu pada dasarnya meliputi seluruh posyandu dengan
perhatian utamanya pada posyandu yang sudah tidak aktif/rendah stratanya (pratama
dan madya) sesuai kebutuhan, posyandu yang berada di daerah yang sebagian besar
penduduknya tergolong miskin, serta adanya dukungan materi dan non materi dari
tokoh masyarakat setempat dalam menunjang pelaksanaan kegiatan posyandu.
Dukungan masyarakat sangat penting karena komitmen dan dukungan mereka sangat
menentukan keberhasilan dan kesinambungan kegiatan posyandu (Depkes RI, 1999).

3
Kontribusi posyandu dalam meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita sangat
besar, namun sampai saat ini kualitas pelayanan posyandu masih perlu ditingkatkan.
Keberadaan kader dan sarana yang ada merupakan modal dalam keberlanjutan
posyandu. Oleh karena itu keberadaan posyandu harus terus ditingkatkan sehingga
diklasifikasikan menjadi 4 jenis yaitu posyandu pratama, madya, purnama, dan
mandiri

2.1.2 Tujuan Posyandu


Tujuan dari posyandu adalah sebagai berikut :
1) Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran
2) Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3) Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera.
4) Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan
dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.
5) Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha
meningkatkan cakupan penduduk dan geografis
6) Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi
untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.

2.1.3 Kegiatan Posyandu


Beberapa kegiatan diposyandu diantaranya terdiri dari lima kegiatan Posyandu
(Panca Krida Posyandu), antara lain:
1) Kesehatan Ibu dan Anak
a. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui, serta bayi, anak
balita dan anak prasekolah
b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mancegah gizi buruk karena
kekurangan protein dan kalori, serta bila ada pemberian makanan tambahan
vitamin dan mineral
c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
d. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program
KIA.

4
2) Keluarga berencana
a. Pelayanan keluarga berencana kepada pasangan usia subur dengan perhatian
khusus kepada mereka yang dalam keadaan bahaya karena melahirkan anak
berkali-kali dan golongan ibu beresiko tinggi
b. Cara-cara penggunaan pil, kondom dan sebagainya · 
3) Immunisasi
Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3x, polio 3x, dan
campak 1x pada bayi.
4) Peningkatan gizi
a. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat
b. Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori cukup
kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun dan kepada ibu yang menyusui.
Memberikan kapsul vitamin A kepada anak-anak dibawah umur 5 tahun.
5) Penanggulangan Diare
Lima kegiatan Posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan
Posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu:
a. Kesehatan Ibu dan Anak
b. Keluarga Berencana
c. Immunisasi
d. Peningkatan gizi
e. Penanggulangan Diare
f. Sanitasi dasar. Cara-cara pengadaan air bersih, pembuangan kotoran dan air
limbah yang benar, pengolahan makanan dan minuman
g. Penyediaan Obat essensial.

2.1.4. Sasaran Posyandu
Berikut sasaran Posyandu :
1) Bayi berusia kurang dari 1 tahun
2) Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
3) Ibu hamil
4) Ibu menyusui

5
5) Ibu nifas
6) Wanita usia subur.

2.1.5 Syarat terbentuknya Posyandu


Posyandu dibentuk dari pos-pos yang telah ada seperti:
1) Pos penimbangan balita
2) Pos immunisasi
3) Pos keluarga berencana desa
4) Pos kesehatan
5) Pos lainnya yang dibentuk baru.

2.1.6 Alasan Pendirian Posyandu


Posyandu didirikan karena mempunyai beberapa alasan sebagai berikut:
1) Posyandu dapat memberikan pelayanan kesehatn khususnya dalam upaya
pencegahan penyakit dan PPPK sekaligus dengan pelayanan KB.
2) Posyandu dari masyarakat untuk masyarakat dan oleh masyarakat, sehingga
menimbulkan rasa memiliki masyarakat terhadap upaya dalam bidang kesehatan
dan keluarga berencana (Effendi, 1998).

2.1.7 Penyelenggara Posyandu


1) Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader
kesehatan setempat dibawah bimbingan Puskesmas
2) Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal
dari keder PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader kesehatan yang
ada di wilayah tersebut (Effendi, 1998).

2.2 POLINDES
2.2.1 Pengertian Polindes
Merupakan salah satu bentuk UKBM (Usaha Kesehatan Bagi Masyarakat) yang
didirikan masyarakat oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan
dari pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta

6
pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan Bidan. (Ambarwati
retna,2009).
Suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah sebagai
kelengkapan dari pembangunan kesmas untuk memberikan pelayanan Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) dikelola oleh bidan desa (bides)
bekerjasama dengan dukun bayi dibawah pengawasan dokter puskesmas setempat.
Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud nyata bentuk peran serta
masyarakat didalam menyediakan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan
kesehatan ibu dan anak lainnya, termasuk KB di desa. (Dinkes, 1999)

2.2.2 Kajian makna polindes


1) Polindes merupakan salah satu bentuk PSM dalam menyediakan tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan KIA, termasuk KB di desa.
2) Polindes dirintis di desa yang telah mempunyai bidan yang tinggal di desa
tersebut.
3) PSM dalam pengembangan polindes dapat berupa penyediaan tempat untuk
pelayanan KIA (khususnya pertolongan persalinan), pengelolaan polindes,
penggerakan sasaran dan dukungan terhadap pelaksanaan tugas bidan di desa.
4) Peran bidan desa yang sudah dilengkapi oleh pemerintah dengan alat-alat yang
diperlukan adalah memberikan pelayanan kebidanan kepada masyarakat di desa
tersebut.
5) Polindes sebagai bentuk PSM secara organisatoris berada di bawah seksi 7
LKMD, namun secara teknis berada di bawah pembinaan dan pengawasan
puskesmas.
6) Tempat yang disediakan oleh masyarakat untuk polindes dapat berupa
ruang/kamar untuk pelayanan KIA, termasuk tempat pertolongan persalinan yang
dilengkapi dengan sarana air bersih.
7) Tanggung jawab penyediaan dan pengelolaan tempat serta dukungan opersional
berasal dari masyarakat, maka perlu diadakan kesepakatan antara wakil

7
masyarakat melalui wadah LKMD dengan bidan desa tentang pengaturan biaya
operasional dan tarif pertolongan persalinan di polindes.
8) Dukun bayi dan kader posyandu adalah kader masyarakat yang paling terkait.

2.2.3 Fungsi polindes


1) Sebagai tempat pelayanan KIA-KB dan pelayanan kesehatan lainnya.
2) Sebagai tempat untuk melakukan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan konseling
KIA.
3) Pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2.2.4 Tujuan Polindes
1) Meningkatnya jangkauan dan mutu pelayanan KIA-KB termasuk pertolongan dan
penanganan pada kasus gagal.
2) Meningkatnya pembinaan dukun bayi dan kader kesehatan.
3) Meningkatnya kesempatan untuk memberikan penyuluhan dan konseling
kesehatan bagi ibu dan keluarganya.
4) Meningkatnya pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan kewenangan bidan.

2.2.5 Kegiatan Polindes
1) Memeriksa kehamilan, termasuk memberikan imunisasi TT pada bumil dan
mendeteksi dini resiko tinggi kehamilan.
2) Menolong persalinan normal dan persalinan dengan resiko sedang.
3) Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui.
4) Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, anak balita dan anak pra
sekolah, serta imunisasi dasar pada bayi.
5) Memberikan pelayanan KB.
6) Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama pada kehamilan dan persalinan
yang beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya.
7) Menampung rujukan dari dukun bayi dan dari kader (posyandu, dasa wisma).
8) Merujuk kelainan ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu.

8
9) Melatih dan membina dukun bayi maupun kader (posyandu, dasa wisma).
10) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil dan anak serta
peningkatan penggunaan ASI dan KB.
11) Mencatat serta melaporkan kegiatan yang dilaksanakan kepada puskesmas
setempat.
2.2.6 Sasaran Polindes
1) Bayi berusia kurang dari 1 tahun
2) Anak balita usia 1 sampai dengan 5 tahun
3) Ibu hamil
4) Ibu menyusui
5) Ibu nifas
6) Wanita usia subur.
7) Kader
8) Masyarakat setempat.

2.2.7 Syarat Terbentuknya Polindes


1) Tersedianya bidan di desa yang bekerja penuh untuk mengelola polindes.
2) Tersedianya sarana untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bidan, antara lain
bidan kit, IUD kit, sarana imunisasi dasar dan imunisasi ibu hamil, timbangan,
pengukur Tinggi Badan, Infus set dan cairan D 5 %, NaCl 0,9 %, obat - obatan
sederhana dan uterotonika, buku-buku pedoman KIA, KB dan pedoman kesehatan
lainnya, inkubator sederhana.
3) Memenuhi persyaratan rumah sehat, antara lain penyediaan air bersih, ventilasi
cukup, penerangan cukup, tersedianya sarana pembuangan air limbah, lingkungan
pekarangan bersih, ukuran minimal 3 x 4 m2.
4) Lokasi mudah dicapai dengan mudah oleh penduduk sekitarnya dan mudah
dijangkau oleh kendaraan roda 4.
5) Ada tempat untuk melakukan pertolongan persalinan dan perawatan postpartum
minimal 1 tempat tidur

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a.  Posyandu Adalah suatu forum komunikasi, alih tehnologi dan pelayanan
kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan
sumber daya manusia sejak dini.(Ambarwati Retna, 2009)
b. Tujuan Posyandu yaitu Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan
angka kelahiran, Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, Mempercepat
penerimaan norma keluarga kecil sehat dan sejahtera, Meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan,
Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat .
c. Kegiatan Posyandu Kesehatan Ibu dan Anak,Keluarga Berencana,Immunisasi,
Peningkatan gizi,Penanggulangan Diare,Sanitasi dasar, dan Penyediaan Obat
essensial.
d. Pondok Bersalin Desa (Polindes) adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang merupakan wujud nyata bentuk
peran serta masyarakat didalam menyediakan tempat pertolongan persalinan
dan pelayanan kesehatan ibu dan anak lainnya, termasuk KB di desa. (Dinkes,
1999)
e. Tujuan Posyandu Menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka
kelahiran, Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, Mempercepat penerimaan
norma keluarga kecil sehat dan sejahtera, Meningkatkan kemampuan
masyarakat mengembangkan kegiatan kesehatan, Pendekatan dan pemerataan
pelayanan kesehatan, Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat.

10
f. Sasaran Polindes Bayi berusia kurang dari 1 tahun, Anak balita usia 1 sampai
dengan 5 tahun, Ibu hamil, Ibu menyusui, Ibu nifas, Wanita usia
subur,Kader,Masyarakat setempat.

3.2 Saran
Sebaiknya UKBM ini harus di gerakkan dengan sebaik-baiknya agar mendapat
hasil semaksimal mungkin dan dapat meningkatkan kesehatan di desa setempat.
Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat dan kami juga berharap semoga
angka kesakitan dan kematian di Indonesia dapat menurun dan diturunkan.

11
Daftar Pustaka
Ambarwati,Eny Retna. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Nuha
Medika
DinkesBonbol.2008.http://dinkesbonebolango.org/index2.php?
option=com_content&do_pdf=1&id=193 diunduh pada 02 Mei 2011
Yuliarati 2010.http://yuliarati.blogspot.com/2011/04/polindes.html diunduh pada
02 Mei 2011
Shakira2010. http://syakira-blog.blogspot.com/2009/01/tentang-posyandu.html di
unduh pada 02 Mei 2011

12

Anda mungkin juga menyukai