Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. PELAYANAN KESEHATAN UTAMA

Pelayanan kesehatan utama (primary health care) merupakan pendekatan

yang praktis untuk melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat di

tingkat inndividu, keluarga dan masyarakat/ community, dalam bentuk yang dapat

diterima dan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dengan melibatkan

partisipasi sepenuhnya dari masyarakat dan operasionalnya di Indonesia dalam

bentuk pembangunan kesehatan masyarakat desa, dengan kegiatan yang nyata

yang melibatkan partisipasi masyarakat melaui posyandu (pos pelayanan terpadu).

Primary Halth Care (PHC) adalah kontak pertama individu, keluarga ,

atau masyarakat dengan system pelayanan kesehatan (Deklarasi Alma Ata, 1987).

Pengertian ini sesuai dengan defines SKN 2009, yang mengyatakan bahwa upaya

kesehatan dasar dimana terjadi kontrak pertama perorangan atau masyarakat

dengan playanan kesehatan sebagai proses awal pelayanan kesehatan langsung

maupun pelayanan kesehatan penunjang, dengan mekanisme rujukan timbal-

balik.

Adapun fungsi-fungsi PHC adalah pemeliharaan kesehatan, pencegahan

penyakit, diagnosis dan pengobatan, pelayanan tidak lanjut dan pemberian

sertifikat.

6
7

1. Lima Prinsip Dasar PHC:

a. Pemerataan upaya kesehatan.

b. Penekanan pada upaya preventif

c. Menggunakan tekhnologi tepat guna.

d. Melibatkan peran serta masyarakat

e. Melibatkan kerjasama lintas sektoral.

2. Elemen PHC:

Dalam pelaksanaan PHC paling sedikit harus memiliki 8 elemen, yaitu:

a. Pendidikan mengenai maslah kesehatan dan cara pencegahan penyakit

serta pengendaliannya.

b. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi.

c. Penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.

d. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana.

e. Imunisasi terhdap penyakit-penyakit infeksi utama.

f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat.

g. Pengobatan penyakit umum dan roda paksa.

h. Penyediaan obat esensial.

3. Tanggung jawab dalam PHC:

Tanggung jawab perawat dalam PHC lebih dititikberatkan kepada hal-hal

sebagai berikut:

a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan

implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.


8

b. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu.

c. Mengajarkan konsep mkesehatan dasar dan tekhnik asuhan diri sendiri

pada masyarakat.

d. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan

kesehatan dan kepada masyarakat.

e. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.

4. Sasaran

Sasaran perawatan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga,

masyarakat dan kelompok kusus baik yang sehat atau yang mempunyai

masalah kesehatan dan keperawatan.

5. Prinsip-prinsip dasar

Yang menjadi prinsip-prinsip dasar dalam perawatan kesehatan masyarakat

adalah:

a. Keluarga sebagai unit pelayanan dalam perawat kesehatan masyarakat.

b. Ada 4 tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat

yaitu individu, keluarga, masyarakat dan kelompok khusus.

c. Perawat kesehatan masyarakat bekerja dengan dan bukan bekerja untuk

individu, keluarga dan masyarakat, dengan cara mengikutsertakan

partisipasi masyarakat dalam penanggulangan masalah kesehatan mereka

sendiri.

d. Pelayanan yang diberikan lebih ditekankan kepada upaya promotif dan

preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.


9

e. Dasar utama dalam pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat adalah

menggunakan metode pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses

keperawatan.

f. Kegiatan utama perawatan kesehatan masyarakat adalah di masyarakat

dan bukan di rumah sakit.

g. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik sehat maupun sakit.

h. Keperawatan kesehatan masyarakat membina perilaku sehat masyarakat.

i. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi

kehidupan sehungga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

seoptimal mungkin secara mandiri.

j. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja sendiri akan tetapi bekerja

secara tim.

k. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat

digunakan untuk kegiatan-kegiatan peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, melayani masyarakat yang sehat dan yang sakit.

l. Perawatan kesehatan masyarakat harus melihat kenyataan dan keadaan

yang nyata dilingkungan klien, baik dirumah, di sekolah, panti-panti dll.

m. Pendidikan kesehatan sebagai kegiatan utama bagi perawat kesehatan

masyarakat guna mengubah perilaku dan kebiasaan individu, keluarga dan

masyarakat kearah yang menguntungkan kesehatan.

n. Pelaksanaan keperawatan kesehatan masyarakat harus mengacu kepada

perkembangan pembangunan bidang kesehatan.


10

o. Pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat dilakukan di

institusi pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas dan institusi lain seperti

panti, sekolah dan lainnya serta rumah dimana keluarga sebagai unit

pelayanan.

6. Strategi

Strategi yang dijalankan dalam melaksanakan program pelayanan perawatan

kesehatan masyarakat agar dapt berhasil guna dan berdaya guna adalah:

a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga pengelola perawatan

kesehatan masyarakat di berbagai tingkat pelayanan.

b. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan

instansi terkait.

c. Membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatannya

melalui kegiatan pendidikan kesehatan kepada keluarga dan masyarakat.

d. Membina keluarga binaan yang rawan terhadap masalah kesehatan dan

keperawatan.

e. Mengadakan koordinasi dan semua kegiatan pokok puskesmas dalam

membentuk pelayanan kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung

sesuai dengan fungsi puskesmas.

7. Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan masyarakat meliputi usaha-usaha:

a. Promotif (peningkatan kesehatan)


11

Adalah usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan yang

meliputi usaha-usaha peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan

perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur,

istirahat yang cukup dan rekreasi sehingga seseorang dapat mencapai

tingkat kesehatan yang optimal.

b. Preventif (pencegahan penyakit)

Adalah usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit

melalui usaha-usaha pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil,

pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi penyakit secara

dini.

c. Kuratif (pengobatan)

Adalah usaha yang ditujukan terhadap orang yang sakit untuk dapat

diobati secara tepat dan adekuat sehingga dalam waktu singkat dapat

dipulihkan kesehatannya.

d. Rehabilitative (pemulihan kesehatan)

Adalah usaha yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih dari

penyakit yang dideritanya. Usaha pemulihan ini ditujukan untuk

memperbaiki kelemahan-kelemahan fisik, mental dam sosial pasien

sebagai akibat dari penyakit yang dideritanya melalui latihan-latihan yang

telah terprogram.

PKU pada dasarnya bertujuan untuk mengoptimalkan derajat kesehatan

masyarakat melalui peningkatan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat


12

secara mandiri dalam arti mampu dalam mengenal masalah, factor-faktor

penghambat dan factor pendukung yang dimiliki serta mampu menentukan

alternatif penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi.

Fungsi dari Pelayanan Kesehatan Utama adalah pemeliharaan kesehatan,

pemecahan diagnose penyakit dan pengobatan, pelayanan tindak lanjut dan

pemberian sertifikat. Adapun tanggung jawab perawat dalam PKU adalah :

1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan implementasi

pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan.

2. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu.

3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pada

masyarakat.

4. Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan dan

kepada masyarakat.

5. Koordinasi kegiatan kebijakan tentang kesehatan masyarakat.

Sasaran PKU adalah individu, keluarga/kelompok dan masyarakat baik yang

sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan dengan

focus upaya kesehatan primer, sekunder, dan tersier. Jadi keluarga atau kelompok

masyarakat ditingkatkan untuk menciptakan derajat kesehatan yang optimal.

Strategi PKU adalah motivasi masyarakat agar dapat merawat dan mengatur

diri sendiri dalam memelihara kesehatan. Ada 8 unsur utama PKU yaitu

peningkatan pengetahuan untuk mengatasi dan mencegah masalah kesehatan,


13

peningkatan gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, penyediaan

air yang mempunyai syarat kesehatan dan sanitasi yang baik, imunisasi, tindakan

prefentif dan control terhadap penyakit endemic local, tindakan yang tepat

terhadap penyakit yang terjadi dan penggunaan obat tradisional dalam

masyarakat.

Prinsip dalam pelaksanaan PKU berorientasi pada distribusi pelayanan

kesehatan yang merata. Melibatkan masyarakat, menggunakan teknologi tepat

guna (menggunakan sarana atau fasilitas) yang ada didalam masyarakat itu

sendiri), berfocus pada pencegahan dan pendekatan multi n sektoral. Kegiatan

dalam PKU meliputi : penyuluhan kesehatan terhadap masalah kesehatan yang

pokok, cara penanggulangan dan pencegahan serta pengobatannya, imunisasi,

kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan gizi, pencegahan penyakit menular,

pengadaan obat esensial, sanitasi dan pengadaan air bersih.

Hubungan konsep PKU dan komunitas adalah untuk melaksanakan

kesehatan masyarakat, mengatur jenjang tingkat pelayanan kesehatan menjadi

tingkat rumah tangga (individu dan keluarga) tingkat masyarakat (pimpinan atau

tokoh masyarakat), tingkat rujukan pertama (Rumah Sakit tipe A dan tipe B),

serta menyelenggarakan kerja sama lintas sektoral ddan lintas program yang

melibatkan peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal

kesehatan perorangan. Komunitas sebagai subyek sekaligus objek dalam PKU

diharapkan mampu mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga


14

kesehatannya. Sebagai akhir tujuan PKU diharapkan masyarakat mampu secara

mandiri menjagadan melayani status kesehatan komunitas dimana ia tinggal.

B. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Model keperawatan komunitas disusun mengacu pada model atau teori

keperawatan dan teori yang terkait dengan kesehatan masyarakat, diantaranya ;

menurut Chang (1982) perawatan komunitas adalah menyeluruh, mampu

berfungsi sebagai tim dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat,

mampu berkomunikasi dan memotifasi masyarakat untuk memecahkan masalah

kesehatan pada masyarakat tersebut.

Sedangkan Ruth B Freeman (1981) mendefinisikan perawatan komunitas

adalah kesatuan yang unit dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat

yang ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan

baik sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga,

kelompok khusus atau masyarakat, pelayanan ini tercakup dalam spectrum

pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Keperawatan komunitas sebagai salah satu bentuk pelayanan kesehatan

utama yang ditujukan kepada masyarakat, praktiknya memerlukan acuan atau

landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan dalam kebutuhan dsar

komunitas. Banyak konseptual model keperawatan dikembangkan oleh para ahli,

salah satunya adalah konsep model dari Betty Neuman (1972), yang menekankan

pada pendekatan system untuk mengatasi masalah kesehatan.


15

Model teoti Neuman didasari oleh teori system dimana terdiri dari

individu, keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan target

pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang

dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk

melakukan 3 tingkatan pencegahan, yaitu pencegahan primer, sekunder, dan

tertier.

1. Pencegahan Primer

Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau

diapllikasikan kepopulasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan primer ini

mencakup kegiatan mencakup kegiatan mengidentifikasikan factor resiko

terjadinya penyakit, mengkaji kegiatan-kegiatan promosi kesehatan dan

pendidikan dalam komunitas. Pencegahan ini mencakup peningkatan

kesehatan pada umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.

2. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat

terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya

masalah kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnose dini,

intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan atau

keseriusan penyakit.

3. Pencegahan Tersier

Focus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan

kesehatan setelah terjadi gangguan beberapa system tubuh. Rehabilitasi


16

sebagai tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk mrnghambat proses

penyakitnya, tetapi juga mengendalikan individu kepada tingkat berfungsi

yang optimal dari ketidakmampuannya.

Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah system

terbuka yang mempunyai 5 (lima) variable yang saling mempengaruhi satu

dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu Biologis, Psikologis, Sosio kultural,

perkembangan dan spiritual.

Sumber energi infrastruktur dikelilingi oleh tiga lapisan system pertahanan

stressor yaitu garis resisten, garis pertahanan normal, garis pertahanan fleksibel.

Ketiga lapisan pertahanan tersebut bertujuan untuk melindungi infrastruktur atau

sumber energy dari stressor yang dapat mempengaruhi komunitas.

Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah semua orang yang

membentuk masyarakat (Henderson,1988). Secara lebih rinci sasaran ini terdiri

dari tiga tingkat yaitu individu, keluarga dan komunitas.

1. Tingkat individu

Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu

tersebut mempunyai masalah kesehatan dan keperawatan ( ketidakmampuan

dalam dirinya sendiri ) karena sesuatu hal dan sebab, maka akan

mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik , mental dan social.

Dalam praktek keperawatan komunitas , perawat memberikan asuhan

keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah kesehatan tertentu


17

( misal : DBD, Hipertensi, dan lain-lain) dengan sasaran dan pusat perhatian

pada masalah dan pemecahan masalah kesehatan individu.

2. Tingkat keluarga

Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang

bermasalah kesehatan yang dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan

menggunakan pendekatan proses pendekatan keluarga berikut :

a. Mengenal masalah kesehatan.

b. Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah tersebut.

c. Memberikan perawatan pada anggota keluarga.

d. Menciptakan lingkungan yang sehat.

e. Memanfaatkan sumber daya dalam keluarga untuk meningkatkan

kesehatan keluarga.

3. Tingkat komunitas

Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada indivudu, keluarga

dilihat dari sebagai satu kesehatan dalam komunitas.asuhan ini diberikan

untuk kolompok beresiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat

komunitas asuhan keperawatan komunitas di berikan dengan memandang

komunitas sebagai pelayan.

4. Tingkat Home Care

Pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang

diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal merekayang

bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan


18

atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari

penyakit.

C. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keperawatan komunitas adalah suatu bentuk pelayanan professional yang

di dasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan yang di tujukan pada masyarakat

dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi (keluarga dengan resiko tinggi,

daerah tertinggal , miskin dan tidak terjangkau) dalam upaya pencapain derajat

kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit

serta tidak mengabaikan care (perawatan) dan rehabilitasi. Pelayanan yang di

berikan dapat terjangkau oleh masyarakat dan melibatkan masyarakat sebagai

mitra dalam pemberian pelayanan keperawatan komunitas.

Keperawatan komunitas di tujukan kepada individu, keluarga, Home Care,

dan masyarakat dan pelayanan yang di berikan sifat berkelanjutan dengan

menggunakan proses keperawan dengan sifat asuhan keperawatan yang

menyeluruh dan umum pendekatan yang di gunakan dalam keperawatan

komunitas. Startegi yang di gunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui

pendidikan kesehata teknologi tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan

pemerintah.

Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat

menangulangi masalah kesehatannya sendiri kegiatan di lakukan secara


19

berksinambungan atau yang berkelanjutan dan menggunaka metode proses

keperawatan komunitas yang di lakukan melalui lima tahap, sebagai berikut:

1. Pengakajian

Pengkajian menurut Anderson dan Mc. Forlane (1985) yaitu terdiri

dari inti komunitas yang meliputi demogarafi, populasi, nilai-nilai keyakinan,

riwayat individu termasuk kesehatan, factor-faktor lingkungan dalah

lingkungan fisik, pendidikan, keamanan, transportasi, politik dan pemerintah,

pelayan kesehata dan social ekonomi da rekreasi.

Semua aspek ini di bagi melalui melalui pengamatan langsung,

penggunaan data statistic, angket, wawancara dengan tokoh masyarakat, tokoh

agama, dan aparat pemerintah.

2. Analisa Data Dan Diagnose Keperawatan.

Dari hasil pengkajian di peroleh data yang kemudian di analisa untuk

mengetahui steresor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat yang

muncul dalam masyarakat tersebut. Selanjutnya di rumuskan masalah dan

diagnosa keperawatan menurut Mueke (1987), yang terdiri dari:

a. Masalah sehat- sakit

b. Karakteristik populasi

c. Karakteristik lingkungan

3. Perencanaan

Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup tiga aspek, yaitu:

primer, sekunder, dan tersier, melalui pendidikan kesehatan dan kerja sama
20

( parnertship). Untuk meningkatkan kerja sama dan proses kelompok serta

mendorong peran serta masyarakat dalam ,memecahkan masalah kesehatan,

yang di hadapi yang akhirnya untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat,

maka di perlukan pengorganisasian komunitas yang di rancang untuk

membuat perubahan. Menurut Rhotman (1986), ada tiga model pendekatan

pengorganisasian komunitas yaitu pendekatan social ( social planning),

pendekatan social action, namun yang dominan adalah dengan pendekatan

locality development yang berarti mengembangkan masyarakat berdasarkan

sumber daya dan sumber dana yang dimiliki, serta mampu mengurangi

hambatan yang ada.

Pendekatan pengembangan masyarakat (locality development)

dirancang untuk menumbuhkan kondisi kemajuan social dan ekonomi

masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat dan penuh percaya diri dalam

memecahkan masalah – masalah yang dihadapi, dan memotivasi mereka

untuk pertisipasi aktif dalam memecahkan masalah kesehatannya sendiri.

4. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunikasi berfokus pada

tiga tingkat pencegahan (Anderson dan Mc. Forlane, 1985).

a. Pencegahan Primer

Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, dilakukan sebelum terjadi sakit.

Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan dan perlindungan

khusus terhadap penyakit.


21

b. Pencegahan Sekunder

Pencegahan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk

menghambat proses penyakit atau kelainan, sehingga memperpendek

masa sakit dan tingkat keparahan.

c. Pencegahan Tersier

Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak dapat diperbaiki lagi

(irreversibel). Kegiatan rehabilitasi selain bertujuan menghambat proses

penyakit juga mengembalikan individu ke fungsi yang optimal, intervensi

atau tindakan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan dengan cara :

1) Aktivitas atau kegiatan program

2) Pembentukan kelompok kerja kesehatan (POKJAKES).

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan respon komunitas atau masyarakat terhadap program

masyarakat yang telah dilaksanakan meliputi masukan (input), pelaksanaan

(procoss), hasil (output). Sedangkan focus evaluasi pelaksanaan asuhan

keperawatan komunitas adalah :

a. Relevansi antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan.

b. Perkembangan atau kemajuan proses apakah sesuai dengan perencanaan,

bagaimana dengan peran staf atau pelaksanaan tindakan, fasilitas dan

jumlah peserta.

c. Efesiansi biaya : pencarian sumber dana dan penggunaannya.


22

d. Efektifitas kerja : apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat

puas.

e. Dampak : apakah status kesehatan meningkat setelah dilakukan intervensi.

Untuk mengimplementasikan konsep keperawatan komunitas yang telah

dipelajari, maka Mahasiswa melakukan Praktek Belajar Lapangan (PBL) Program

Profesi Ners di Dusun Ganting, Desa Labbo, Kecamatan Tompobulu Selatan

Kabupaten Bantaeng. Laporan kegiatan praktek mahasiswa akan dilaporkan secara

rinci pada bab berikut.

Anda mungkin juga menyukai